Predestined - Bab 89 Daddy Telah Mencium Mami!
Selena Xu gelisah, menoleh dan terkejut melihat kearah lelaki itu.
Everett Leng demi membuat Selena Xu menyerah , tega sampai melakukan hal ini , hanya karena Selena berulang kali menolak permintaannya , jadi apakah caranya telah berubah?
Bener juga, beberapa orang menyuruh orang yang tidak di cintainya untuk berada di sisinya, menyuruh mereka belajar untuk menyukai diri sendiri, tetapi hanya untuk kepuasan diri sendiri atau hanya sebuah ketidakpuasan semata, jelas-jelas yang di sukai pasangan adalah diri sendiri , bagaimana mungkin suatu hari nanti menjadi tidak suka ?
Tatapan terkejut dari Selena Xu perlahan berubah menjadi tenang, kedua bola matanya pun menjadi sayu seakan-akan hanya ingin menjalani hidup yang tenang.
Tidak peduli seperti apapun Everett Leng, Selena kali ini tetap harus menjaga hatinya, jangan sampai dibuat Everett Leng bingung. Selena Xu pikirkanlah dulu pernah dibohongi oleh penampilannya yang lembut, Apakah itu belum cukup mengenaskan?
"Aku makan." Selena Xu berpikir sejenak, dia tahu jika di tolak langsung itu tidak mungkin. jadi dia hanya bisa bertindak lembut sesaat, menyuruh Everett Leng tenang, agar tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Melihat gadis itu sangat patuh, Everett Leng merasa puas dan menyuap ulang makanan ke mulut Selena Xu.
Kali ini, Selena Xu sangat bekerja sama, satu per satu menelan makan darinya sampai selesai makan, hanya saja prosesnya tidak begitu indah, ia mengawali dan mengakhiri dengan wajah yang tak berekspresi, seperti gerakkan orang yang terbuat dari kayu membuat Everett Leng tidak berdaya.
Tetapi tidak apa-apa, Dia memiliki banyak waktu luang.
Ketika Selena Xu selesai mengelap bibirnya, melihat Everett Leng masih juga belum pergi, ia pun tidak sabar untuk mengusirnya dan bertanya " Hari ini kamu tidak kerja ?"
"Lena , kamu mau mengusir aku pergi? Tanyanya.
Selena Xu Tersedak dan tidak tertawa lalu berkata: "Aku mana berani? Ini adalah rumah milik keluarga Leng. Siapa pun yang pergi , Tuan Muda Leng juga tidak perlu pergi."
"Kamu adalah Istriku, mempunyai hak mengatur semua yang ada di rumah ini."
Mendengar perkataan ini, Selena Xu termenung.
Mereka berdua terdiam bahkan sekata pun tidak keluar dari mulut mereka, Everett Leng juga tidak berencana untuk memaksanya hari ini, jadi menyuruh Selena Xu istirahat. Lalu Everett Leng membuka pintu kamar dan pergi.
Walaupun Selena Xu dan Everett Leng sudah tidak bertengkar lagi, tetapi Selena Xu merasa bersalah dengan Parker Ji. Jadi dia manggambil ponsel nya lalu menelepon Parker Ji.
Parker Ji dengan cepat mengangkat Telepon darinya. Belum sempat berbicara, Parker Ji langsung bertanya: "Lena, Bagaimana denganmu? Apakah dia mempersulitmu?"
Tak di sangka ketika mengangkat telepon darinya, kalimat pertama yang keluar adalah peduli dengannya.......
Hati Selena Xu berdebar-debar, lalu bertanya: "Parker, aku baik baik saja, bagaimana denganmu ?"
Parker Ji senyum pahit dan berkata: "Selama kita tidak bersama, mana mungkin ada masalah lagi? Lena.... kamu bener mau melupakan aku ?
Di ujung pembicaraan telepon, pria itu terdengar sangat lesu dan penuh kesedihan, seketika hati Selena Xu pun menjadi sedih.
Setiap kali dimana hari-hari ketika Everett Leng tidak pernah mempedulikannya, perhatian dan perlindungan yang ia dapat dalam tiga tahun terakhir ini, semuanya dari Parker Ji yang selalu di sisinya, disaat ia Hamil, disaat ia melahirkan, disaat dimana pertama kalinya Parker Ji mengendong bayi perempuan itu, maupun disaat ia sedang sibuk menggantikan popok dan menyeduhkan susu untuk Carol.....
Masa lalunya tiba-tiba muncul di pikiran Selena Xu, setiap saat ia bahagia, sedih maupun frustasi semuanya ada Parker Ji yang menemaninya......
Dia yang menggantikan Everett Leng mendampingi dan bertanggung jawab atas semua kewajiban Everett Leng , tulus menyukai Lena. Apakah hanya karena Everett Leng kembali dan mengetahui kebenaran ini , jadi ingin meninggalkan Parker Ji yang telah melindunginya dan menemaninya dari segala kesulitan?
Bagaimana mungkin dia rela melakakukan hal yang seperti itu dan melupakan kebaikan orang , ini sangat tidak adil bagi Parker Ji.
"Tidak Parker , Aku hanya mengalah sesaat, agar tidak terjadi pertengkaran saja." Kata Selena Xu dengan tenang, " Kamu juga tahu, dia tidak pernah menyukaiku, hanya saja semenjak ia mengetahui anak ini adalah anaknya, dia merasa mempunyai kewajiban untuk merawat kami. Tenang saja, tunggu dia sudah merasa risih dan lelah dengan semua ini, aku baru meninggalkannya, dia pasti akan menyetujuinya."
Parker Ji dengan tawa nya yang sedih, lalu berkata: "Apakah kamu bener berpikir begitu?"
Semakin melihat Parker Ji tidak percaya kepadanya, Selena Xu semakin meyakinkannya bahwa dia tidak mungkin mengecewakan pria ini, selama ini Parker Ji yang telah merubahnya menjadi lebih baik dan bukan Everett Leng !
"Parker Ji, kamu tidak percaya aku? Atau kamu sudah menuruti bibi, memutuskan putus denganku dan mulai tidak menyukaiku ?"
"Tentu saja bukan!" Parker Ji terburu-buru menjawab, "Lena, kamu jangan berpikir yang aneh-aneh, soal ibuku aku bisa selesaikan, kamu hanya ......... bersedia menikah denganku sudah cukup."
"Suatu hari kita pasti akan bersama!" Kata Selena Xu yang memastikan Parker Ji.
Setelah mereka berdua mengobrol, Parker Ji menaruh ponsel, terlihat dari pandangannya seperti ingin langsung mewujudkannya.
Dulu dia sebenernya tidak bersedia kembali untuk mewarisi posisi ayahnya, awalnya dia bukan seseorang yang ambisius. Namun, sekarang akhirnya dia menyadari, kalau ingin kembali melindungi Lena, hanya dengan membuat diri sendiri berubah menjadi lebih kuat, lebih kuat sampai Everett Leng mau tidak mau meninggalkan Lena!
Beberapa hari kemudian , Everett Leng menjadi sangat tenang. Selena Xu santai di rumah sambil merawat anaknya. Selalu bersama putrinya membuatnya sangat bahagia, tetapi setelah putrinya memasuki TK, ia merasa sedikit bosan.
Ayah dan ibu dari Everett Leng terkadang kemari dan mengobrol bersama Lena. Tentu saja, pada akhirnya topik yang di bahas mereka sampai membujuk Lena untuk menikah dengan anaknya, dan semuanya berhasil diabaikan oleh Selena Xu.
Yang tidak terpikirkan adalah Everett Leng bisa sangat tenang beda dari biasanya, setiap hari selalu tepat waktu pergi dan pulang kerja, waktu sesampainya di rumah juga tidak sengaja mengganggu Selena Xu. Mereka berdua malah serasa kembali ke zaman dimana mereka masih SMA, tetapi bisa di bilang jaraknya dengan Everett Leng sekarang sedikit jauh, ditambah Lena yang tidak akan berinisiatif mencarinya lagi. Jikalau dia tidak berinsiatif, Everett Leng dengan sifatnya ini juga akan tetap dingin.
Hari ini adalah akhir pekan, akhirnya libur juga. Selena Xu bangun pagi-pagi untuk membawa Carol pergi bermain, tetapi sebenarnya untuk menghindari Everett Leng, karena takut ia merasa tidak nyaman.
"Apakah sudah siap?" Tanya Selena Xu yang sedang membawa tasnya sambil berada di daerah pintu masuk mengganti sepatu.
"Sudah siap mami, papi bilang dia pergi bersama kita!" Jawab Carol.
Mendengar perkataan itu Selena Xu pun termenung lalu mengangkat kepalanya dan hanya terlihat Everett Leng yang berpakaian santai, menggandengi putrinya berjalan kehadapannya.
Dia yang heran sambil mengerutkan alis matanya dan tidak setuju lalu bertanya: "Hari ini Kamu tidak sibuk?"
Everett Leng melihat putrinya sejenak lalu berkata "Sibuk gak sibuk, mesti liat orang dulu."
"...... Walaupun hari ini tidak sibuk, kamu setiap hari bekerja juga sangat lelah, hari ini istirahat saja di rumah, aku temani Carol pergi sudah cukup" Jawab Selena Xu yang berusaha bersikap halus.
Namun Everett Leng mengangkat alisnya dan menundukkan kepalanya lalu berkata kepada putrinya: "Kamu lihat, mamimu tidak menyuruh aku pergi."
Selena Xu memiringankan bibirnya dan berkata dalam hati "Kapan dia belajar menggunakan trik seperti ini,mengadu kepada anak ?
Carol tidak senang dan mengerutkan wajah mungilnya itu "Mami ajak papi pergi bersama kita lah"
"Bukannya mami tidak suruh, hanya saja kita harus memaklumi papimu. Dia setiap hari berkerja, dengan susahnya hari ini bisa libur. Bagaimana mungkin kita menyuruhnya menemani kita? Kamu juga tidak ingin melihat papimu lelah kan?" Selena Xu sambil bertanya, sambil mengeluarkan senyum liciknya ke Everett Leng .
Tetapi Everett Leng malah tersenyum tipis dan tidak merasa bingung akan perkataan Lena dan langsung berkata: "Menemani Carol, papi tidak merasakan lelah."
Lolly kecil yang baru saja sedih, setelah mendengar kalimat ini langsung senang "Mami, papi bilang dia tidak keberatan!"
Selena Xu cemberut, hanya bisa pasrah melihat Everett Leng dan langsung naik ke mobil.
Setiap akhir pekan jalanan selalu ramai, banyak orang yang sedang istirahat dan keluar jalan-jalan menemani keluarga, dan di hari ini meskipun bukan hari yang istimewa, tetapi karena hari ini tanggal 20 Mei(di penggalan China, tgl 20 Mei mengartikan bahwa “Aku mencintaimu”) makan dari itu hari itu di jadikan hari khusus, jadi pusat perbelanjaaan pun banyak orang yang menjual bunga mawar, untuk menambahi kehangatan sepasang kekasih.
Seturunnya dia dari mobil, Selena Xu langsung menggandeng tangan putrinya untuk melangkah kedepan dan tidak memperdulikan Everett Leng sudah atau belum turun.
"Mami, hari ini hari apa ya, kenapa ada bibi yang menjual bunga?" Tanya Lolly kecil yang tidak mengerti dengan hal ini dan merasa penasaran.
Selena Xu tertawa dan berkata: "Karena, hari ini adalah hari valentine."
Mata Carol bercahaya lalu bertanya: "Hari untuk papi dan mami ?"
".......iya." Tawa Selena Xu agak sedikit kaku. Awalnya ia mengira jawaban ini tidak akan di dengar oleh Everett Leng , Tapi tak disangka, dia sudah berada di depan Lena, melihat sisi dengan penuh ketertarikan.
"Heh, berjalan cepat dengan kaki yang panjang , hebat kah?" Kata Everett Leng
Waktu Lena ingin menarik anaknya untuk memasuki pusat pembelanjaan, Carol malah berkata: "Itu papi mau membelikan bunga untuk mami yah?"
Selena Xu terdiam, lalu mendengar seorang lelaki tertawa dan berkata: "Iya, jadi tunggulah papi disini."
Setelah Everett Leng memberitahu, dia benar-benar membalikkan tubuhnya dan menuju ketempat dimana tempat yang terdapat toko bunga. Selena Xu terbingung melihat bayangan pundaknya dan merasa dia tak seperti biasanya. Ternyata Everett Leng juga memiliki inisiatif untuk memberi Lena bunga mawar. Meskipun situasi ini tidak seperti yang dia harapkan, tetapi dulu dia pernah berhayal ingin dikasih bunga segar oleh Everett Leng. Melihatnya berdiri di sebuah toko yang sederhana dan tampaknya segala sesuatu disekitarnya tidak ada yang cocok. Meskipun Everett Leng sudah berpenampilan biasa, tetapi tetap saja wajahnya menjadi pusat perhatian. Tidak lama dari itu, toko tersebut pun dikelilingi oleh para gadis.
Selena Xu melihat hal itu langsung emosi. Hanya membeli satu ikat bunga juga memerlukan waktu yang lama ? Berdiam disana hanya untuk menikmati tatapan dari wanita lain?
"Carol, kita pergi!" Selena Xu juga tidak tahu dari mana asalnya amarah ini, ia menarik putrinya dan langsung meninggalkan pusat pembelanjaan tersebut.
"Tetapi....." Lolly kecil dengan ragu menoleh kebelakang dan melihat ke arah Everett Leng dan dengan senangnya berkata "Papi telah kembali!"
Selena Xu menoleh tanpa ekspresi apapun di wajahnya, seikat bunga mawar yang merah dan segar ada dihadapannya, Kemasan yang indah dan aroma bunga yang harum, di tambah tatapan iri dari orang sekitar yang sedang lalu lalang, ini adalah sesuatu yang bisa memuaskan hati wanita.
Akan tetapi, Selena Xu tidak langsung menerimanya, ia malah berkata: "Terimakasih, tapi aku tidak menyukai bunga mawar."
Everett Leng langsung berkedip dan dengan suaranya yang samar berkata: "Benarkah?"
Segera, disaat Selena Xu belum ada respon apapun, Dia tiba-tiba langsung mendekatinya, memberinya sentuhan dan perlahan menciumnya, membuatnya terdiam sejenak. Sekilas dari tatapan Everett Leng yang menggoda, menarik kedua bahu Lena yang kaku itu untuk mendekatinya, lalu berbisik "Jika Bunga mawar tidak bisa memuaskan istriku, Bagaimana dengan ini?"
Selena Xu Terkejut dan Berdebar, ingin rasanya membebaskan diri tetapi tubuhnya telah dikunci oleh Everett Leng .
"Papi telah mencium Mami!" Lolly kecil bergembira didepan mereka berdua sambil menari-nari, hanya kurang tepuk tangan saja.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriSi Menantu Buta
DeddyLove at First Sight
Laura VanessaPrecious Moment
Louise LeeThat Night
Star AngelPria Misteriusku
LylyPerjalanan Selingkuh
LindaHusband Deeply Love
NaomiPredestined×
- Bab 1 Siapa Wanita Itu
- Bab 2 Dirinya Bukanlah Peliharaan
- Bab 3 Tertangkap
- Bab 4 Selena Xu, Aku Telah Bersikap Sangat Segan Terhadapmu!
- Bab 5 Telah Datang Bulan
- Bab 6 Tidak Biasanya Demi Dia
- Bab 7 Pemuda Yang Tersenyum Ceria
- Bab 8 Pemuda Yang Tidak Punya Mata
- Bab 9 Gadis Baik, Selamat Malam
- Bab 10 Telah Dilupakan, Bagaimana Ini
- Bab 11 Kekecewaan Saat Di Tinggalkan Di Tengah Jalan
- Bab 12 Keterlaluan ! Sungguh Keterlaluan !
- Bab 13 Pemandangan Di Dalam Kantor Terlalu Menyakitkan
- Bab 14 Kehilangan Kendali Saat Mabuk
- Bab 15 Merindukannya Hingga Gila
- Bab 16 Bocah Bodoh Yang Tidak Paham
- Bab 17 Jebakan Yang Dibuat Selena Xu
- Bab 18 Uang Penutup Mulut
- Bab 19 Efek Setelah Itu
- Bab 20 Wanita Itu Lagi
- Bab 21 Rencana Laura Wen
- Bab 22 Mengapa Dia Yang Di Salahkan
- Bab 23 Membaca Laporan Introspeksi Diri
- Bab 24 Menonton Flim
- Bab 25 Sia-sia
- Bab 26 Nona Selena Berkelahi Dengan Orang lain!
- Bab 27 Masuk Kantor Polisi
- Bab 28 Paman Kecil, Mengapa Kamu Bisa Kemari?
- Bab 29 Masalah Sudah Selesai
- Bab 30 Aku Lebih Memilih Untuk Tidak Mendengarkannya
- Bab 31 Mempermalukan Dirinya (1)
- Bab 31 Mempermalukan Dirinya (2)
- Bab 32 Ia Benar-benar Melupakannya! (1)
- Bab 32 Ia Benar-benar Melupakannya! (2)
- Bab 33 Aku Rindu Padamu Hingga Aku Tidak Bisa Tidur (1)
- Bab 33 Aku Rindu Padamu Hingga Aku Tidak Bisa Tidur (2)
- Bab 34 Mengapa Anak Ini Tidak Mampu Untuk Mengerti (1)
- Bab 34 Mengapa Anak Ini Tidak Mampu Untuk Mengerti (2)
- Bab 35 Tidak Membocorkan Apa Yang Telah Diketahui (1)
- Bab 35 Tidak Membocorkan Apa Yang Telah Diketahui (2)
- Bab 36 Tidak Ingin Membuat Perhatiannya Diketahui
- Bab 36 Tidak Ingin Perhatiannya Diketahui (2)
- Bab 37 Kepiluan Hati (1)
- Bab 37 Kepiluan Hati (2)
- Bab 38 Minggat Dari Kediaman Leng (1)
- Bab 38 Minggat Dari Kediaman Leng (2)
- Chapter 39 Dia masih memilih untuk meninggalkannya (1)
- Chapter 39 Dia masih memilih untuk meninggalkannya (2)
- Chapter 40 Hasil ujian masuk perguruan tinggi sudah keluar (1)
- Chapter 40 Hasil ujian masuk perguruan tinggi sudah keluar (2)
- Chapter 41 Hamil? (1)
- Chapter 41 Hamil? (2)
- Chapter 42 Paman kecil, Apakah kamu suka anak-anak? (1)
- Chapter 42 Paman kecil, Apakah kamu suka anak-anak? (2)
- Bab 43 Mengaborsi Anak (1)
- Bab 43 Mengaborsi Anak (2)
- Bab 44 Kamu Adalah Wanita Tercantik Yang Pernah Aku Temui (1)
- Bab 44 Kamu Adalah Wanita Tercantik Yang Pernah Aku Temui (2)
- Bab 45 Aku Tahu, Kamu Tidak Ada Perasaan Padaku (1)
- Bab 45 Aku Tahu, Kamu Tidak Ada Perasaan Padaku (2)
- Bab 46 Fasih Berbicara (1)
- Bab 46 Fasih Berbicara (2)
- Bab 47 Maukah Kamu Menjadi Kekasihku? (1)
- Bab 47 Apakah Kamu Mau Menjadi Pacarku? (2)
- Bab 48 Membawa Pacarku ke Rumah Keluarga Leng (1)
- Bab 48 Membawa Pacar Kerumah Keluarga Leng (2)
- Bab 49 Leng’s Corp Selamanya Adalah Rumahnya (1)
- Bab 49 Leng’s Corp Selamanya Adalah Rumahnya (2)
- Bab 50 Lena, Jangan Menolakku (1)
- Bab 50 Lena, Jangan Menolakku (2)
- Bab 51 Flu Semakin Parah (1)
- Bab 51 Flu Semakin Parah (2)
- Bab 52 Siapa Orang Yang Berada Di Hatimu? (1)
- Bab 52 Siapa Orang Yang Berada Di Hatimu? (2)
- Bab 53 Bersikap Sangat Dingin
- Bab 54 Sikap Ibu Ji
- Bab 55 Kata-Kata Yang Menusuk Hati
- Bab 56 Meledak
- Bab 57 Tempat Yang Akan Dikunjungi Saat Merasa Sedih
- Bab 58 Surat Putus Cinta
- Bab 59 Cara Untuk Kembali
- Bab 60 Menggunakan Cara Lama
- Bab 61 Pergi
- Bab 62 Kembali
- Bab 63 Anak Ini Bermarga Xu? (1)
- Bab 63 Anak Ini Bermarga Xu? (2)
- Bab 64 Pulang Ke Kediaman Leng
- Bab 65 Kamu Bukan Paman Kecilku!
- Bab 66 Kembali Bertemu Dengan Keluarga Ji
- Bab 67 Paman Kecil, Kamu Tidak Perlu Memedulikanku Lagi
- Bab 69 Kekhawatiran Ibu Leng
- Bab 69 Kecuali Jika Aku Menikah dengan Anggota Keluarga Leng
- Bab 70 Dikalahkan Anak Sendiri
- Bab 71 Paman Leng, Aku Ingin Kamu Jadi Daddy-ku
- Bab 72 Mencari Kerja (1)
- Bab 72 Mencari Kerja (2)
- Bab 73 Ia Tidak Boleh Tahu
- Bab 74 Kembali Berdebat
- Bab 75 Jangan Berikan Celah
- Bab 76 Demam Tinggi
- Bab 77 Pengungkapan
- Bab 78 Pulang Denganku!
- Bab 79 Keluarkan Mandy Li
- Bab 80 Apakah Aku Perlu Mengaku kepada Carol?
- Bab 81 Apakah Kamu Ingin Melarikan Diri? Tidak Akan Bisa!
- Bab 82 Ayah dan Ibu dari Leng's Corp. Ikut Hadir
- Bab 83 "Kebahagian Sekeluarga"
- Bab 84 Pagi Yang Bahagia
- Bab 85 Menyediakan Barang Keperluan Sekolah
- Bab 86 Memutuskan Untuk Pindah Keluar
- Bab 87 Jangan Berharap Untuk Meninggalkanku Seumur Hidupmu
- Bab 88 Pikiran Yang Kacau
- Bab 89 Daddy Telah Mencium Mami!
- Bab 90 Terimakasih, Everett Leng!
- Bab 91 Aku Dan Parker Ji, Pelukkan Siapa Yang Lebih Nyaman?
- Bab 92 Aku Akan Membuatmu Menyukai Aku Lagi
- Bab 93 Apakah Kamu Harus Membuatku Membencimu?
- Bab 94 Aku Rela Kamu Membenciku
- Bab 95 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 96 Aku Tidak Pernah Mengatakan Akan Menikah Denganmu
- Bab 97 Apakah Kamu Begitu Perhatian Kepada Wanita Lain
- Bab 98 Memutuskan Untuk Mengatakan Yang Sebenarnya
- Bab 99 Senang Rasanya Dipercaya Oleh Everett Leng
- Bab 100 Apa Yang Sudah Berlalu Bisakah Berlalu ?
- Bab 101 Apa Kualitas Kalian Sebagi Karyawan?
- Bab 102 Memilih Tempat Pernikahan?
- Bab 103 Kekosongan Tiga Tahun Harus Diisi Perlahan
- Bab 104 Kamu Adalah Orangku, Kamu Tidak Bisa Pergi Dengan Orang Lain.
- Bab 105 Dari Dulu Dia Tidak Pernah Menghapuskan Cintanya
- Bab 106 Memperlakukanmu Sebagaimana Kamu Memperlakukanku
- Bab 107 Jadilah Pacarku Selena !
- Bab 108 Tidak Mengecewakan Harapanku
- Bab 109 Berikan Aku Sedikit Waktu Lagi (1)
- Bab 110 Berikan Aku Sedikit Waktu Lagi (2)
- Bab 110 Keterampilan Menghibur Anak
- Bab 111 Tidak Ingin Carol Membencimu? Menikahlah Denganku
- Bab 112 Aku Menyesal Karena Telah Pernah Mencintaimu
- Bab 113 Ini Adalah Masalah Harga Diri
- Bab 114 Aku Memilih Untuk Membela Mommy
- Bab 115 Mimpi Buruk
- Bab 116 Tanpa Diduga Hubungan Ayah Dan Putrinya Menjadi Harmonis
- Bab 117 Memasang Perangkap
- Bab 118 Kamu Begitu Memperhatikan Dia?
- Bab 119 Mari Kita Mengumumkan Kepada Publik
- Bab 120 Mulai Curiga Lagi
- Bab 121 Membuat Malu Di Kamar Mandi
- Bab 122 Mommy, Lehermu Digigit Nyamuk
- Bab 123 Mommy Sangat Suka
- Bab 124 Kamu Belum Meminta Maaf Secara Resmi
- Bab 125 Sedang Melihat Apa?
- Bab 126 Harap Kerja Sama Anda
- Bab 127 Wanita Seperti Kamu Memang Pantas Mati!
- Bab 128 Mungkin Sudah Harus Melepaskannya
- Bab 129 Wajah Yang Mirip
- Bab 130 Jangan Memberitahu Kepadanya Kalau Aku Kemari
- Bab 131 Kenapa Kamu Bisa Disini?
- Bab 132 Kami Tidak Memiliki Rumah
- Bab 133 Apakah Kamu Masih Mencintaiku?
- Bab 134 Pergi
- Bab 135 Preferensi
- Bab 136 Perjalanan Ke Kantor Polisi
- Bab137 Pergi Ke Beijing
- Bab 138 Bukan Sengaja Mencurigai Kamu
- Bab 139 Jangan Sengaja Menghindariku lagi
- Bab 140 Pasti Hanya Ilusi
- Bab 141 Kesalahan Karena Berbagai Sebab
- Bab 142 Aku Akan Bertanggung Jawab
- Bab 143 Hubungan Yang Damai
- Bab 144 Aku Tidak Selalu Berada Di Sisimu
- Bab 145 Bersenang-senang
- Bab 146 Lagipula Tidak Bisa Kembali Bersama
- Bsab 147 Pesta Pertunangan
- Bab 148 Lebih Baik Memanggilku Dengan Panggilan Nyonya Leng
- Bab 149 Kamu Tidak Boleh Meninggalkanku
- Bab 150 Balas Kejahatan dengan Kejahatan
- Bab 151 Kalian Sebenarnya Sudah Menikah Belum?
- Bab 152 Aku Telah Hamil
- Bab 153 Siapa Saja yang Datang Sendiri ke Pelukanmu?
- Bab 154 Minta Maaf Sekarang Apa Gunanya?
- Bab 155 Penyebab Utama Semua Masalah
- Bab 156 Bagaimana Bisa Luka?
- Chapter 157 Bukannya Masih Ada Kamu?
- Chapter 158 Tidak Ingin Berdebat Denganmu
- Chapter 159 Cukup Jujur
- Chapter 160 Kesalahpahaman
- Chapter 161 Wanita yang Mengenakan Topi
- Chapter 162 Terima Kasih Bibi
- Chapter 163 Membalikkan Hitam Dan Putih.
- Chapter 164 Langkah Yang Sangat Buruk
- Chapter 165 Datang Meminta Maaf
- Chapter 166 Apa Tujuanmu
- Chapter 167 Acara Ulang Tahun
- Chapter 168 Sabrina Chen
- Bab 169 Memanjakannya Sampai Ke Langit
- Bab 170 Tidak Ada Yang Mengetahuinya
- Bab 171 Berinisiatif Untuk Mengaku
- Bab 172 Terlihat Mesra Padahal Tidak
- Bab 173 Bencana Besar
- Bab 174 Kamu Akan Menyesal
- Bab 175 Waktu Telah Terlambat
- Bab 176 Tidak Ingin Mendengar Namanya
- Bab 177 Tokoh Pembantu
- Bab 178 Kepergian
- Bab 179 Yang Namanya Kebenaran
- Bab 180 Menyukainya Tidak?
- Bab 181 Kebenarannya
- Bab 182 Tidak Menolong Orang Yang Sedang Kesusahan
- Bab 183 Menyelesaikan Semuanya
- Bab 48 Jangan Kelewatan
- Bab 185 Terjatuh dan Tak Mampu Bangkit Kembali
- Bab 186 Gosip
- Bab 187 Terbuka dan Jujur
- Bab 188 Jika Kamu Membicarakannya
- Bab 189 Semuanya Menenang
- Bab 190 Wawancara yang Mengesalkan
- Bab 191 Pergi Ke Leng’s Corp.
- Bab 192 Semua Hanyalah Omong Kosong
- Bab 193 “Silakan” bawa Nona Selena Xu Keluar
- Bab 194 Tidak Masalah Jika Aku Diperalat
- Bab 195 Tamu Tak Terduga
- Bab 196 Datang Untuk Mengambil Barangku
- Bab 197 Menjadi Mata-Mataku
- Bab 198 Permintaan Pengurus Rumah
- Bab 199 Aku Memang Sengaja
- Bab 200 Pemegang Kekuasaan
- Bab 201 Penghinaan Di Ruang Ganti Baju
- Bab 202 Perlombaan Olahraga
- Bab 203 Anak Yang Kuat
- Bab 204 Ayah Bisa Menghidupi Kita
- Bab 205 Kembali Lagi Ke Rumah Leng
- Bab 206 Harimau Ganas Sehabis Mabuk
- Bab 207 Kerugian Yang Tidak Dapat Diungkapkan
- Bab 208 Laporan Yang Aneh
- Bab 209 Hubungan Saudara Yang Renggang
- Bab 210 Tamu Misterius
- Bab 211 Pergi Ke Swiss
- Bab 212 Pengawal Pribadi
- Bab 213 Hadiah Pernikahan
- Bab 214 Surat Ayah Dan Ibu Sebelum Meninggal
- Bab 125 Perampokan Yang Tiba-tiba Terjadi
- Bab 216 Gadis Kecil Ini Adalah Wanitaku
- Bab 217 Ayah dan Anak Yang Berbahaya
- Bab 218 Sarapan Yang Berbahaya
- Bab 219 Kebenaran Terungkap
- Bab 220 Semua Perbuatan Akan Ada Balasan
- Bab 221 Masa Lalu Yang Tertutupi
- Bab 220 Melupakan Orang Yang Telah Berbuat Baik
- Bab 223 Berpisah Dengan Kamu, Aku Tidak Bisa Mendapatkan Wanita Lain Lagi?
- Bab 224 Benih Keirian
- Bab 225 Sengaja Menyusahkan
- Bab 226 Masuk Penjara
- Bab 227 Dijenguk
- Bab 228 Keluar Penjara
- Bab 229 Bisakah Jangan Putus
- Bab 230 Tagihan Utang
- Bab 231 Host Televisi Wanita
- Bab 232 Merekrut Pekerja Baru
- Bab 233 Acara Televisi Tengah Malam
- Bab 234 Bertahan Hidup di Pulau Terpencil
- Bab 235 Biarkan Aku Mati Saja
- Bab 236 Menghadiri Perjamuan Sendiri
- Bab 237 Perangkap Lembut
- Bab 238 Rubah Tua Yang Licik
- Bab 239 Pulang Kerumah Kita
- Bab 240 Surat Cinta
- Bab 241 Ada Penyakit,Ada Obat
- Bab 242 Pembukaan Bisnis Yang Menguntungkan
- Bab 243 Perusuh Dalam Acara Perjamuan
- Bab 244 Sudah Selesai Marahnya, Pulanglah
- Bab 245 Berita Buruk Tiba-Tiba Datang
- Bab 246 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi
- Bab 247 Pemakaman Di Tengah Hujan
- Bab 248 Tidak Perlu Belas Kasihan Palsu
- Bab 249 Tangisan Mengalir
- Bab 250 Malam Pelelangan Amal
- Bab 251 Air Mata Dewi Laut
- Bab 252 Lelang Yang Meriah
- Bab 253 Harapan Konyol
- Bab 254 Dia Adalah Penipu!
- Bab 255 Apa Hubungannya Dengan Aku?
- Bab 256 Bekas Luka.
- Bab 257 Kamu Akan Menyesal.
- Bab 258 Bertemu Rubah Tua.
- Bab 259 Datang Sendiri Mencariku.
- Bab 260 Everett Leng Menyerang Secara Tiba-tiba
- Bab 261 Membaca Situasi
- Bab 262 Menempuh Bahaya Di Ketinggian
- Bab 263 Terdampar di Pulau Terpencil
- Bab 264 Malam Hari di Pulau Terpencil
- Bab 265 Hubungan Mereka Berdua
- Bab 266 Situasi Menegangkan di Ruang Rawat
- Bab 267 Apakah Kamu Menyukainya?
- Bab 268 Menunjukkan Kekuasaan
- Bab 269 Wujud Sesungguhnya
- Bab 270 Kamu Tidak Sedang Berbicara Omong Kosong Bukan?
- Bab 271 Lipstik
- Bab 272 Pengamat Hati
- Bab 273 Reuni Kecil
- Bab 274 Perhitungan
- Bab 275 Aku Tidak Memerlukan Belas Kasihanmu
- Bab 276 Ular Berbisa
- Bab 277 Penonton Yang Terlambat
- Bab 278 Tidak Pernah
- Bab 279 Jangan Tanya Pertanyaan Yang Bodoh
- Bab 280 Simpanan Dirumah Mewah?
- Bab 281 Perjodohan
- Bab 282 Tidak Ada Aturannya Sama Sekali
- Bab 283: Apakah Ada Yang Salah Dengan Otaknya?
- Bab 284 Ciuman Yang Kasar
- Bab 285 Bajingan
- Bab 286 Wali
- Bab 287 Ini Adalah Caraku Meminta Maaf
- Bab 288 Masuk Ke Kediaman Mo
- Bab 289 Aku Adalah Istri Keponakanmu
- Bab 290 Kabur Dengan Kuda
- Bab 291 Undangan Dari Kediaman Leng
- Bab 292 Bahaya Ritual
- Bab 293 Memohon Kepadaku Untuk Menikahimu
- Bab 294 Situasi Serius
- Bab 295 Tamu Tak Diundang
- Bab 296 Saudara Bajingan (1)
- Bab 297 Saudara Bajingan (2)
- Bab 298 Pakar Hubungan Masyarakat
- Bab 299 Memeras Rubah Tua
- Bab 300 Keanehan Dalam Masalah Yang Tidak Biasa
- Bab 301 Pertikaian
- Bab 302 Dia Adalah Milikku
- Bab 303 Berpura-Pura Hilang Ingatan Sangat Menyenangkankah?
- Bab 304 Menginginkan Permintaan Maaf Dariku, Dalam Mimpi!
- Bab 305 Wanita Tua yang Kasar
- Bab 306 Kesadaran yang Hilang
- Bab 307 Ini Adalah Keinginanmu Sendiri
- Bab 308 Makan Malam Bertiga
- Bab 309 Mickey Yang Menggila
- Bab 310 Pelayan Kecil Tuan Muda
- Bab 311 Masalah Di Atas Meja Rapat
- Bab 312 Beri Tahu Aku Isi Hatimu
- Bab 313 Apati
- Bab 314 Dia Melamar Orang Lain
- Bab 316 Aksi di Tepi Pantai
- Bab 316 Pesan Singkat Menyatakan Putus
- Bab 317 Sekarang Kamu Milikku
- Chapter 318 Wanita Munafik
- Bab 319 Temani Aku Tidur
- Bab 320 Hotel Ambigu
- Bab 321 Peraturan Rumah
- Bab 322 Aku Tahu Maksudmu
- Bab 323 Email Misterius
- Bab 324 Bolehkah Aku Meminjam Pundakmu?
- Bab 325 Perjalanan Misterius
- Bab 326 Harta Yang Terpendam
- Bab 327 Lukisan Putri Gunung Salju
- Bab 328 Perjalanan Ke Gunung Salju
- Bab 329 Pria Yang Patut Dicurigai
- Bab 320 Tenggelam Di Dalam Situasi Berputus Asa
- Bab 331 Dunia Mimpi Dan Kenyataan
- Bab 322 Harta Tersembunyi Keluarga Bei
- Bab 333 Sukacita Dan Hal Tak Terduga
- Bab 334 Jangan Lagi Mengajukan Pertanyaan Bodoh
- Bab 335 Nyonya Nakal Sekali
- Bab 336 Lebih Baik Diamputasi
- Bab 337 Takdir Hidup Atau Mati
- Bab 338 Orang Hebat Cukup Satu, Untuk Apa Ada Yang Lain
- Bab 339 Johnny Lin
- Bab 340 Menjinakkan Kuda
- Bab 341 Tanda Lahir Di Pinggul
- Bab 342 Pemilihan Suara Yang Menegangkan
- Bab 343 Gadis Kecil
- Bab 344 Ibu Everett Leng Siuman
- Bab 345 Mimpi Kembali Ke Musim Panas
- Bab 346 Kepercayaan Parker Ji
- Bab 347 Melakukannya Dengan Muka Tebal
- Bab 348 Malam Yang Mengejutkan Di Perusahaan
- Bab 349 “Wanitaku"
- Bab 350 Kamu Ini Sedang Memaksa Menikahkah?
- Bab 351 Abang A Fei Pulang Kembali
- Bab 352 Rencana Cemburu
- Bab 353 Hujan akan datang
- Bab 354 Pernikahan Yang Semakin Jauh
- Bab 355 Memutuskan Untuk Meminta Maaf
- Bab 356 Bekas Ciuman Yang Mencolok
- Bab 357 Seusai Mabuk
- Bab 358 Pertemuan Di Hotel
- Bab 359 Tunggu Aku Kembali Kemudian Menikah
- Bab 360 Orang Dibelakang Layar
- Bab 361 Menghilang Tanpa Jejak
- Bab 362 Malam Penuh Ilusi
- Bab 363 Tony Dan Gaun Pengantin
- Bab 364 Kenyataan Yang Pahit
- Bab 365 Malam Terakhir Bujangan
- Bab 366 Pernikahan Yang Mewah
- Bab 367 Pengantin Wanita Yang Melarikan Diri Dari Pernikahan
- Bab 368 Bersembunyi
- Bab 369 Tanda Tangan Yang Mengekspos Keberadaan
- Bab 370 Tamu Yang Tak Diundang
- Bab 371 Sangat Jahat
- Bab 372 Pergi Berliburlah
- Bab 373 Penguntit Maniak
- Bab 374 Bertemu Teman Lama Di Tempat Yang Jauh
- Bab 375 Ingin Berbincang, Datang Carilah Aku
- Bab 376 Terjebak Di Sebuah Pulau
- Bab 377 Kuburan Yang Menyeramkan
- Bab 378 Apakah Kamu Akan Memaafkanku Jika Aku Menciummu?
- Bab 379 Penjaga Kuburan
- Bab 380 Ibunya Tidak Setuju
- Bab 381 Tiba-tiba Melamarnya
- Bab 382 Hubungan Kita Tidak Mungkin Terjalin
- Bab 383 Tebak Siapa Aku
- Bab 384 Kehilangan Berlian
- Bab 385 Tercela
- Bab 386 Selamat, Kamu Sudah Hamil
- Bab 387 Aileen Ya Yang Berbahaya
- Bab 388 Bisnis Yang Misterius
- Bab 389 Dia Ingin Membuatnya Sadar
- Bab 390 Jangan Mengucapkan Satu Kata Pun
- Bab 391 Keadaan Tiba-Tiba Berubah
- Bab 392 Rencana Everett Leng
- Bab 393 Tuan K Menghilang
- Bab 394 Serigala Tua Datang Bertamu
- Bab 395 Pesta Reuni Teman Sekelas
- Bab 396 Sebaiknya Kita Berbaikan
- Bab 397 Aku Bisa Membiarkanmu Mendapatkannya
- Bab 398 Hari Ulang Tahun Carol
- Bab 399 Pria Semuanya Adalah Kaki Babi
- Bab 400 Teman Baru Carol
- Bab 401 Menghilangkan Kesalahpahaman
- Bab 402 Anak-Anak Menghilang
- Bab 403 Pembalasan Tuan Zhong
- Bab 404 Bernegosiasi Dengan Penjahat
- Bab 405 Kemalangan
- Bab 406 Tawanan
- Bab 407 Operasi Penyelamatan
- Bab 408 Hilangnya Kabar Everett Leng
- Bab 409 Ingin Menutup Mulut Mereka
- Bab 410 Lebih Bagus Jika Dia Menghilang
- Bab 411 Kampung Putri Duyung
- Bab 412 Everret Leng Kembali
- Bab 413 Memiliki Maksud Yang Buruk
- Bab 414 Siapa Pemimpinnya
- Bab 415 Suasana Makan Malam Yang Aneh
- Bab 416 Aku Ingin Meninggalkan Rumah
- Bab 417 Selamat, Anda Hamil
- Bab 418 Hubungan Tuan Dan Nyonya Sangat Baik
- Bab 419 Kesadaran Akan Bahaya
- Bab 420 Tim Inspeksi
- Bab 421 Siapa Berani Menertawakanmu, Aku Akan Mengakuisisinya
- Bab 422 Tiba Di Kota N
- Bab 423 Surat Cerai
- Bab 424 Tidak Mungkin Kamu Belum Dewasa
- Bab 425 Membuat Masalah
- Bab 426 Lihat Bagaimana Dia Mati
- Bab 427 Everret Leng Datang
- Bab 428 Bibit Rasa Curiga
- Bab 429 Hanya Lelucon
- Bab 430 Bachelor Party yang Ramai
- Bab 431 Kantong Jerami dan Tongkat
- Bab 432 Keributan di Kediaman Keluarga Leng
- Bab 433 Siapa yang Mengganggu Istriku
- Bab 434 Aku Tidak Bersalah
- Bab 435 Wartawan-Wartawan Gila
- Bab 436 Wanita dan Parfum
- Bab 437 Tersangka
- Bab 438 Sindrom Hemophobia
- Bab 439 Apakah Pria Dan Wanita Hidup Bersama Selalu Membutuhkan Syarat
- Bab 440 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 441 Sudah Seharusnya Membayar Tagihan
- Bab 442 Perdebatan Pada Siaran Langsung
- Bab 443 Seorang Wanita di Telepon
- Bab 444 Malam Horor di Hotel
- Bab 445 Anda ditangkap
- Bab 446 Dia Membenciku
- Bab 447 Fitnah
- Bab 448 Obat Apa yang Dijual Didalam Hulu
- Bab 449 Ceraikan Dia, Nikahi Aku!
- Bab 450 Kamu Akan Menjadi Istriku Lagi
- Bab 451 Kamu Adalah Sampah !
- Bab 452 Dia Bukan Lagi Nyonya Leng !
- Bab 453 Berkemas Dan Pergi
- Bab 454 Pengantin Pria Yang Dingin
- Bab 455: Takdir, Sesuatu Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 456: Pernikahan Palsu
- Bab 457 Menghadiri Pernikahan Orang Tercinta
- Bab 458 Malam Ini Harus Tinggal Sekamar
- Bab 456 Dia Masih Perawan?
- Bab 460 Nyonya Baru di Kediaman Keluarga Leng
- Bab 461 Ambang Batas Kematian
- Bab 462 Barang Bukti Pembuktian Kebenaran
- Bab 463 Black Tidak Berbasa-Basi, Langsung Melangkah Memasuki Celah Pintu
- Bab 464 Di Mohon Oleh Dewa Pun Tidak Akan Berguna
- Bab 465 Mari Kita Mati Bersama
- Bab 466 Malam yang Kacau Balau
- Bab 467 Nyonya, Hati-Hati, Raut Wajah Tuan Begitu Buruk
- Bab 468 Mulai Sekarang, Panggil Aku Suami
- Bab 469 Aku Ingin Menjadi Pegawai Cleaning Service
- Bab 70 Dasar Seekor Rubah Tua Yang Licik
- Bab 471 Memaafkanmu Jika Kamu Meminta Maaf
- Bab 472 Suami Memukuliku Demi Kebaikanku
- Bab 473 Semua Ada Dalam Rencananya
- Bab 474 Rapat Darurat
- Bab 475 Voting
- Bab 476 Lahirlah Orang Terkaya Yang Baru
- Bab 477 Tidak Diizinkan Berhubungan Dengan Keluarga Leng
- Bab 478 Menjenguk Orang Sakit
- Bab 479 Harus Memberikannya Cara Yang Licik
- Bab 480 Undangan Dari Rubah Tua
- Bab 481 Berhasil Mengakuisisinya
- Bab 482 Konspirasi Roy Mo
- Bab 483 Kecelakaan Yang Tiba-Tiba Terjadi
- Bab 484 Keraguan Yang Kuat
- Bab 485 Wanita Pengganti
- Bab 486 Kamu Sudah Bisa Pergi
- Bab 487 Kejahatan akan Dibalas Kejahatan Juga
- Bab 488 Pergolakan
- Bab 489 Pernikahan yang Hancur
- Bab 490 Kamu Harus Bersama Denganku
- Bab 491 Menyelinap Rumah Tahanan
- Bab 492 Bukti yang Mematikan
- Bab 493 Negosiasi Akhir
- Bab 494 Sebuah Hati Yang Jahat
- Bab 495 Ending