Predestined - Bab 264 Malam Hari di Pulau Terpencil

Sekarang adalah musim panas, tapi malam hari di pulau terpencil ini sangat dingin, Selena Xu memeluk dirinya sendiri, tapi badannya tetap saja gemetar.

Dan tiba-tiba Selena Xu merasa ada yang lucu

Teringat hal beberapa hari lalu, demi mengurus Adele Xu, dia menipu wanita itu sampai ke sebuah pulau dan meninggalkannya, tapi sekarang, malah giliran dia sendiri yang terdampar di pulau terpencil ini.

Apakah ini yang dimaksud hukum sebab akibat?

Di samping, Everett Leng melepaskan kemejanya.

“Kamu… Apa yang kamu lakukan?” Muka Selena Xu memerah, dan langsung melihat ke arah lain.

“Kamu tidak punya mata?”

Everett Leng dengan nada datarnya, dan menggantungkan kemejanya di tumpukan kayu-kayu yang didirikan.

Ternyata dia sedang mengeringkan bajunya.

Selena Xu sadar kalau tanggapan dia sendiri sedikit berlebihan tadi, dan malu untuk bicara lagi. Angin dingin meniup lagi, Selena Xu semakin gemetar dan memeluk erat tubuhnya.

Everett Leng mulai memanggang beberapa kerang yang diambilnya dari pantai, dan dengan dingin berkata

“Lepaskan bajumu.”

Mata Selena Xu langsung melotot lebar, pria itu berkata, “Kamu kedinginan bukan? Keringkan dulu bajumu baru nanti pakai lagi.”

“Aku... Aku tidak mau melepaskannya.” Selena Xu mengeratkan kerah bajunya dan mukanya terasa sedikit hangat.

Keterlaluan, Dia itu perempuan, buka baju didepan pria, sungguh konyol!

“Terserah kamu.” Everett Leng tidak memperdulikannya lagi.

Selena Xu merasa sangat bingung, badannya sangat panas, tapi malah terasa sangat dingin, kepalanya pelan-pelan terasa pusing, pandangan semakin pudar terasa seperti mau tertidur.

“Bangun.”

Selena Xu berusaha membuka matanya, satu kerang panas disodorkan di depannya, di ujung lengannya, ada wajah pria itu yang tanpa ekspresi tapi terasa sangat dingin.

“Terima kasih.”

Selena Xu mengambilnya, mungkin karena tidak ada bumbu, dan baunya yang aneh. Dia mengerutkan kening, dan merasa tidak ingin memakannya.

“Kalau tidak ingin mati, makan saja”

Pria itu kemudian memalingkan muka, “Suhu malam hari sangat dingin, kalau kamu tidak makan, kamu bisa mati.”

“Ohh.”

Tenggorokan Selena Xu sedikit kering, tapi tetap memaksakan diri untuk makan.

Di pulau terpencil yang tak berpenghuni ini, hanya ada mereka berdua. Meskipun menyedihkan, tapi perasaan ini terasa sedikit aneh.

Seperti, sesuatu yang sudah diatur oleh Tuhan.

Suasana hening membuat Selena Xu sedikit tidak nyaman. Dia berpikir untuk mengobrol sedikit, agar tidak terasa sepi.

Tapi sebelum Selena Xu mulai bicara, Everett Leng memakai baju yang dikeringkannya, kemudian berdiri dan pergi.

Selena Xu bertanya, “Kamu mau ke mana?”

Pria itu tidak menjawabnya dan tetap berjalan, kemudian dia berbaring membelakangi Selena Xu.

“Keringkan bajumu.”

Seketika, Selena Xu terasa sangat terharu, hatinya pun terasa sedikit hangat.

Pria ini dari dulu tetap seperti ini, sangat tegas, sehari-hari terlihat bijaksana, tapi wajahnya selalu tidak tersenyum.

Tapi Selena Xu sudah hidup bersamanya selama belasan tahun, tidak ada orang lain yang lebih mengertinya.

Bahkan saat dia peduli dengan orang lain, wajahnya tetap saja tanpa ekspresi seperti ditutupi topeng, tapi rasa peduli itu, tetap ada rasa hangatnya, hanya saja dia tidak bisa mengekspresikannya, atau tidak mau.

Setelah agak lama, Selena Xu berteriak ke arah pria itu, “Kemari, di sana terlalu dingin.”

Tidak lama kemudian, pria itu tidak menjawabnya, Selena Xu tidak merasa bingung apapun, dan menaruh jaket di atas tumpukan kayu.

Sangat dingin, semakin lama semakin dingin, bahkan dekat dengan api unggun saja masih terasa kedinginan.

Api yang bergoyang-goyang tercermin di bola matanya, seolah menari dan melompat-lompat, seolah-olah melakukan hipnotis, kelopak matanya perlahan-lahan tidak bisa menahan lagi, dan Selena Xu langsung jatuh terbaring.

Sungguh lelah, rasanya seperti akan tidur selamanya, dan tidak pernah bangun lagi.

Di sisi lain, Everett Leng menahan rasa dingin yang masuk dari bajunya sampai ke kulit dan tembus ke sumsum tulangnya, alis matanya pun sampai mengencang.

Tidak ada suara apa-apa di belakang, hanya ada suara retak kayu dari api unggun.

“Selena Xu, bajumu sudah kering belum?” Everett Leng bertanya.

Tapi tidak ada jawaban.

Everett Leng berpikir sejenak, dan melihat ke belakang.

Melihat orang itu sudah terbaring di samping api unggun, meringkuk seperti bola, tertidur lelap seperti bayi.

Jaketnya digantung dan tertiup-tiup oleh angin, tapi badannya hanya mengenakan pakaian dalam, kulit putihnya yang sangat memikat menjadi berwarna merah karena cahaya api.

Dan sekarang, pandangan Everett Leng mulai muram.

Dulu, Selena Xu hanya bocah kecil berumur 7/8 tahun. Tapi sekarang dia sudah tumbuh besar, seperti buah yang sudah matang.

Everett Leng melihatinya sambil menggigil, dan terbengong, sampai Selena Xu yang sedang tidur itu terbatuk dua kali.

Everett Leng kemudian berjalan ke arahnya, dan menatap orang kecil itu di tanah.

“Selena Xu, kenakan bajumu jika sudah kering, apa kamu mau kedinginan?”

Selena Xu tidak menjawab, bahkan tidak terbangun, tapi keringat yang di dahi dan pipinya menarik perhatian Everett Leng.

Setelah dipegang, ternyata panas sekali!

Wajah Everett Leng langsung tercengang.

Selena Xu ternyata demam. Tubuhnya memang sangat lemah, hari ini terendam air laut selama itu, dia juga tidak tahan dengan udara dingin, jadi sampai membuatnya demam seperti ini.

Selena Xu meringkuk dan semakin memeluk erat tubuhnya, bahunya pun terus gemetar.

“Dingin... Dingin sekali.” Gumamnya, sambil mengerutkan kening.

Demam sepanas ini tapi masih saja merasa kedinginan, aneh sekali.

Everett Leng menunduk dan menepuk-nepuk wajah Selena Xu, matanya tampak dingin, tapi sangat berwibawa.

“Lena, bangun.”

“Dingin...” Bibir kecilnya yang pucat terus gemetar, ekspresinya seperti sangat menderita.

Everett Leng diam sesaat, kemudian menambah beberapa potong kayu ke api unggun, dia berbaring di samping Selena Xu, dan memeluknya dengan erat.

Selena Xu sedikit menyadari dia di sampingnya, dia berputar dan merangkul erat leher Everett Leng seperti gurita.

Wajahnya yang panas menjadi merah lagi, hawa panas meniup halus leher pria itu, terasa seperti bulu-bulu halus menggores kulitnya, membuat leher Everett Leng yang dingin menjadi hangat.

Tatapan yang tajam menatap orang yang di pelukannya, suaranya berubah menjadi rendah dan serak, seperti tersirat rasa berbahaya dan peringatan.

“Selena Xu, kamu lebih baik tenang sedikit.”

Tubuh kecilnya yang lemah seperti ini, seperti tidak ada tulangnya!

Selena Xu yang sedang berada di pelukan tidak tahu kalau tidak sedang bermain dengan api, dia merasa seperti menghadap sebuah kehangatan, dan menggosok-gosok badannya di pelukan pria itu, seperti kucing kecil yang sedang menggosok-gosok badannya ke majikannya.

“Paman, jangan, jangan marahi aku...” gumamnya.

Everett Leng tercengang sedikit, matanya tiba-tiba menjadi dingin dan hening.

Paman, panggilan yang akrab tapi juga terdengar agak asing.

Semenjak Selena Xu berumur 18 tahun, dia berubah menjadi nakal dan sedikit suka memberontak, dia juga semakin jarang memanggil Everett Leng “Paman”, sampai sekarang, sama sekali tidak terdengar lagi.

Orang ini, dalam kondisi seperti ini masih bisa memimpikannya?

“Siapapun tidak mempercayaiku, paman, paman kau harus percaya denganku......” Wajahnya memerah, melontarkan kata-kata yang tidak jelas, dan tampak menyedihkan.

Mata Everett Leng berubah seperti kebingungan, hati yang dingin itu, seketika seperti meleleh.

Meskipun Selena Xu sekarang bukanlah anak kecil yang polos seperti dulu, dia bahkan sudah menjadi wanita yang sangat dewasa sekarang, tapi di mata Everett Leng, dia tetaplah seperti anak-anak.

Everett Leng mengambil nafas panjang dan pelan-pelan menutup matanya, bibir dinginnya mulai menutup, ekspresinya perlahan-lahan menjadi tenang.

“Aku percaya.”

Hanya dua kata, tapi tampaknya memiliki kekuatan sihir yang hebat, membuat Selena Xu menjadi lebih tenang.

Selena Xu perlahan-lahan menjadi tenang, kepalanya yang kecik terpendam di dada hangat pria itu, hingga tertidur.

Melihat wajah kecilnya yang tenang saat itu, mata Everett Leng tersirat rasa belas kasihan dan kepuasan, tetapi juga tersirat rasa kesal dan benci, bercampur menjadi satu.

Selena Xu memang punya banyak kesalahan, Everett Leng membencinya, tapi rasa bencinya lenyap bersama tidurnya di malam yang tenang ini.

Everett Leng yang dari dulu mengurusnya, meskipun dia sangat membencinya, tapi tetap saja sangat sulit baginya, rasanya lebih sulit daripada menyiksa diri sendiri.

Everett Leng adalah orang yang tegas dan sangat serius, tapi seketika perasaan hatinya berubah menjadi sangat kacau.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu