Predestined - Bab 435 Wartawan-Wartawan Gila

Sambil bercanda Selena berkata, "Orang sibuk seperti kau ini mana punya waktu?"

"Tentu saja, aku hanya datang untuk mengambil dokumen saja langsung pulang."

Parker tersenyum ceria, senyumannya itu bak hangatnya cahaya matahari di musim dingin, ia pergi, tak lama ia pun kembali lagi dengan membawa sebuah map dokumen di tangannya.

Di tempat yang tak jauh dari sana, di East Avenue, ada sebuah kafe yang sangat populer.

Dua orang itu mencari sebuah tempat duduk yang tenang dan duduk di sana, hangatnya cahaya matahari menyinari mereka.

Parker memesan segelas americano, Selena ingat akan ucapan Bibi Mei, tak boleh minum kopi, oleh karena itu ia memesan segelas teh hitam Boston.

"Apa polisi sudah punya petunjuk? Pelaku penculikanmu?" tanya Parker sambil mengangkat gelas kopinya.

Selena menggelengkan kepalanya sambil mengaduk-aduk tehnya dengan sendok kecilnya.

"Masih belum, kuharap rambut yang kuserahkan itu berguna."

"Berita ini sangat ramai di internet, nama baikmu...... bisa rusak karenanya."

Selena menghela nafasnya, "Iya, berita-berita di internet itu benar-benar keterlaluan, jelas-jelas tidak benar, tapi masih saja banyak yang percaya."

"Sekarang ini di zaman modern seperti ini, orang-orang tidak terbiasa untuk berpikir dengan otak, semua orang selalu suka ikut-ikutan."

"Kalau begini terus, aku akan kehilangan mukaku, Parker apa kau tahu, aku bahkan sekarang tidak berani untuk pergi ke kantor."

Selena bingung, Parker juga ikut bingung, sorotan matanya mendalam, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Oh, aku punya satu cara."

Selena langsung bertanya, "Cara apa?"

Wajah Parker pun berubah serius, "Aku coba meminta kantor polisi untuk membuat pernyataan resmi bahwa sang pelaku tidak melakukannya, begitu saja sudah cukup kan."

"Benar juga, kenapa tidak terpikir olehku?" kata Selena kaget.

Sejak kejadian itu, polisi belum pernah melakukan pernyataan resmi, media massa saja yang memberitakan kasus itu dengan sampai ramai seperti ini.

Ia benar-benar kesal, kenapa mereka bisa tahu kasus ini?

"Baik, begini saja ya, nanti aku akan pergi ke kantor polisi lagi."

Selena pun berkata, "Terima kasih, Parker!"

Parker memandanginya dengan lembut, "Aku akan berusaha keras untuk membantumu."

Lalu, ia menambahkan lagi, "Oh ya, Walikota Kota N, Walikota Cruise, akan datang ke Kota Bin."

"Mereka juga ingin melakukan ekspedisi?"

"Tentu saja, nanti, kita harus melayaninya baik-baik, apa kau ingin membawa mereka pergi bertamasya?"

Mengingat beberapa hari di Kota N, Selena benar-benar merasa sangat bosan di tempat itu, kalau bukan karena ia ingin membangun sebuah pabrik di Kota N, ia tak ingin pergi.

Selena menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tak mau, kau juga tahu aku sedang menghadapi masalah besar sekarang."

Parker tersenyum, "Iya juga."

Saat mereka berdua berbincang-bincang, mereka tidak menyadari ada seorang wanita yang dandanannya sangat menor, sedang memandangi mereka berdua.

Wanita itu bersembunyi di sebuah sudut, ia mengeluarkan handphonenya dan menelepon seseorang.

"Nyonya Ji, apa kau dengar suaraku?"

Di seberang sana, terdengar suara orang sedang bermain mahjong, juga suara Adele.

"Aku sedang bermain mahjong dengan teman-temanku, ada apa?"

Wanita itu memandangi dua orang di seberangnya itu lagi, lalu berbisik, "Nyonya Ji, kuberitahu, sepertinya aku melihat suamimu, ia sedang bersama dengan Selena yang sedang hangat dibicarakan di berita-berita itu."

"Mereka berdua bersama?"

"Iya, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, di kafe East Avenue. Dulu aku pernah dengar dari temanku, hubungan antara suamimu dan Selena Xu itu tidak biasa, aku tidak percaya, tapi sekarang......"

Telepon itu pun terdiam sesaat, lalu suara Adele yang sangat tidak senang terdengar dari sana.

"Nyonya Liu, apa kau tahu apa yang sedang kau katakan? Suamiku sangat mencintaiku, lain kali, jangan pernah lagi mengatakan suatu hal-hal yang tidak benar, kalau tidak aku pasti akan sangat tidak senang."

"Aku...... Maaf, Nyonya Ji, aku yang salah, lanjutkan saja permainanmu."

Wanita itu menutup teleponnya dengan hati-hati, namun pandangan di matanya sangat terlihat kesal.

Apa yang perlu disombongkan. Memangnya kenapa kalau dirinya istri walikota, siapapun juga tahu, pernikahan mereka ini hanya tipuan untuk umum saja.

Biasanya teman-teman mereka selalu hormat dan sopan di depan Adele, itu semua hanya karena ia adalah istri dari walikota, terlalu percaya diri Adele itu.

Parker melihat jam tangannya sejenak, lalu segera berdiri.

"Lena, aku pergi dulu ya, aku sekarang akan ke kantor polisi dan meminta agar mereka memberi keterangan resmi."

"Tolong ya, Parker."

Selena pun melambai-lambaikan tangannya dari jendela pada Parker sambil menghela nafasnya.

Setelah keterangan resmi dari kepolisian keluar nanti, seharusnya berita-berita di media massa internet itu akan lenyap, iya kan?

Setelah merasa batu di dalam hatinya menghilang, barulah meminum tehnya itu, namun tehnya sudah dingin.

"Pelayan, tolong satu gelas lagi."

Di pinggir jalan, ada sebuah mobil balap putih yang berhenti di sana, setelah jendela mobil itu terbuka, wajah Adele yang berapi-api pun tampak dari dalam.

Saat ia menerima telepon Nyonya Liu tadi, tak ada yang tahu semarah apa dirinya, namun ia tetap menahannya di hadapan teman-temannya.

Ia tetap memasang wajahnya yang angkuh dan sombong, ia tak boleh membiarkan teman-temannya itu mengejeknya, ia terus berpura-pura mesra dengan Parker di hadapan teman-temannya.

Ia sangat membenci Selena! Kenapa kakak kandungnya itu harus berhubungan dengan Parker!

Tiba-tiba, sebuah ide untuk memberi Selena pelajaran pun terbseit di benaknya.

Setelah Selena meminum tehnya sampai habis, ia pun keluar dari kafe.

Lalu, sebuah mobil van pelan-pelan melaju ke arahnya dan langsung berhenti di depannya.

Kemudian, pintu mobil pun terbuka, dua orang wartawan melompat dari dalam mobil, tak lama, wartawan media lainnya pun juga ikut datang ke sana.

Seketika, Selena dikerubungi oleh wartawan-wartawan yang gila.

"Nona Xu, apa pelaku penculikanmu sudah tertangkap?"

"Bagaimana perasaan Anda sekarang?"

"Setelah mengalami peristiwa seperti ini, bagaimana sikap Keluarga Leng? Apa Anda masih bisa bertahan di Keluarga Leng?"

"......"

Pertanyaan-pertanyaan tajam itu dilontarkan satu per satu oleh mereka, setiap pertanyaan ini rasanya menusuk telinga Selena!

"Minggir...... Minggir kalian!" Selena dikepung rapat-rapat, ia sama sekali tidak bisa pergi dari sana, dan hanya bisa berteriak, "Kalau kalian tidak minggir, aku akan menelepon polisi!"

Semua wartawan itu sudah lama mencari Selena, dan hari ini akhirnya mereka berhasil menemukannya, mana mungkin mereka akan melepaskannya begitu saja.

Karena panik, Selena pun berusaha langsung menerobos kumpulan wartawan itu dan berlari ke jalan raya.

"Jangan biarkan dia lari!"

Entah siapa yang berteriak seperti itu, lalu seseorang pun langsung menarik kerah baju Selena.

Kemudian, suara robekan baju pun terdengar di telinga mereka.

Selena sangat sedih, baju ini adalah baju GUCCI edisi musim dingin yang ia beli saat ia dinas ke Kota N, ia membelinya dengan harga seratus enam puluh juta lebih!

"Kalian...... Kalian merusak bajuku!"

Dengan kesal Selena pun memberontak, tapi mana mungkin para wartawan itu peduli padanya, mereka terus melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang menusuk Selena, Selena benar-benar murka dibuatnya!

"Kalian keterlaluan sekali, aku marah!"

Selena benar-benar marah, tiba-tiba ia pun mendorong dan menabrak seorang kameramen, kameramen itu pun terjatuh kebelakang.

Seketika, gerombolan wartawan yang melingkar itu pun memiliki sebuah jalan keluar kecil, Selena langsung segera berlari sekuat tenaga, para wartawan di belakangnya terus mengejar Selena tanpa henti.

Saat ia berlari ke dalam mobil dan menutup pintu mobilnya, beberapa telapak tangan terus mengetuk-ketuk jendela mobilnya, situasi seperti ini sangat mirip seperti saat dikerubungi oleh zombie di film-film!

Selena pun menghidupkan mobil Merci nya, suaranya terdengar sangat keras.

Mobil Selena langsung melaju dengan cepat dan hilang di hadapan para wartawan-wartawan gila itu, setelah para wartawan itu tak terlihat lagi, barulah Selina menghela nafasnya.

Dasar, kenapa para wartawan ini gila semua?

Ia melihat ke arah kerah bajunya yang sobek itu lagi, lalu mengumpat kesal, hari ini benar-benar sial!

Saat ia sedang sibuk menyayangkan bajunya yang telah berkorban itu, sebuah telepon pun masuk ke handphonenya.

"Paman pengurus rumah."

"Nyonya, Anda ada di mana?"

"Di jalan, kenapa?"

Dengan serius sang pengurus rumah pun menjawab, "Cepat pulang, tuan mengundang orang yang melaporkan kejadian kemarin itu pada polisi datang ke rumah."

"Oh ya? Aku akan pulang segera sekarang, aku masih belum sempat berterimakasih padanya."

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu