Predestined - Bab 476 Lahirlah Orang Terkaya Yang Baru

Keseluruhan dalam hall itu hening. Ekspresi setiap anggota terlihat serius, tapi berpikir dalam hati. Suasana sangat hening sampai-sampai bisa mendengar suara jarum jatuh.

Pemungutan suara berakhir.

Everett Leng berkata dengan nada bicara yang serius, “Sekarang pembacaan pemungutan suara. Tuan Mo, semoga kamu beruntung”

“Maaf, keberuntungan selalu berpihak padaku. Kamu tidak perlu khawatir terhadap ini. Kata Roy Mo dengan dingin.

Notaris mulai membaca pemungutan suara. Semua orang memasang telinga untuk mendengar dengan jelas.

Tiba-tiba Selena Xu agak tegang, tangannya yang dijepit bersama berkeringat.

Tolong. Harus berhasil

“Mengenai apakah Tuan Roy Mo bisa terus tinggal sebagai pemegang saham Serikat Dagang. Sekarang kita mulai pembacaan pemungutan suara.”

“Suara yang setuju, dua puluh enam. Suara yang tidak setuju, tiga puluh satu. Suara yang tidak memilih, tiga.”

“Kesimpulannya, Tuan Roy Mo, Anda tidak lagi sebagai anggota dari Serikat Dagang Kota Bin.”

“Apa” Roy Mo terkejut dan berdiri. Wajahnya tidak mempercayainya.

“Apa kalian tidak salah” Tanyanya dengan suara yang kuat.

Everett Leng seperti tersenyum namun tidak tersenyum. Nada bicaranya agak mengejek, “Tuan Mo, kalau curiga dengan keadilan pemungutan suara ini, bagaimana kalau kamu langsung melihatnya.”

Roy Mo tentu saja tidak percaya. Dia berjalan maju dengan aura yang galak, langsung mendorong seorang notaris .

“Minggir”

Dia mengambil surat suara itu, melihat secarik dan membuang secarik. Dalam sejenak, lantai sudah berantakan.

Tapi semakin ke belakang, wajahnya memucat.

Sampai pada surat suara terakhir terlepas dari harinya yang gemetar dan jatuh.

“Tuan Mo, apa yang masih ingin kamu katakan sekarang?” Tanya Everett Leng.

Roy Mo marah sampai seluruh tubuhnya gemetaran. Dia berjalan maju dua langkah mencengkram kerah baju seseorang yang duduk di meja rapat, melihatnya dengan tatapan marah.

“Apa kamu memilihku?”

“Sudah memilihmu.”

Dia bertanya pada orang lain lagi, “Kamu?”

“Tuan Mo, aku juga sudah memilihmu.”

“SIapa” Amarahnya meledak, melihat ke sekitar, “Siapa yang tidak memilihku, siapa!”

Di saat-saat dia bertanya dengan hampir gila, ada yang menundukkan kepala, ada yang berpura-pura melihat ke arah lain.

Juga bukan salahnya untuk lepas kendali.

Berdasarkan perkiraannya, sebagian orang dalam Serikat Dagang sudah ditarik diam-diam olehnya dan berada dalam satu sisi yang sama. Tapi hasil dari pemungutan suara ini malah dengan jelas menjelaskan ada yang menghianatinya.

Selena Xu perlahan mengerutkan alisnya, berkata dengan wajahnya yang dingin, “Serigala tua, kalah ya kalah. Kamu tidak takut ditertawai orang dengan perbuatanmu sekarang?”

“Diam kamu!”

“Aku tidak akan diam.” Selena Xu menyeringai, “Serigala tua, kamu sudah melalukan banyak kejahatan. Terjatuh ke keadaan seperti ini hanyalah masalah waktu. Tapi aku beritahu kamu, ini masih jauh dari kata selesai. Keadaanmu bisa lebih buruk daripada sekarang.”

“Kamu!”

“Aku ingat degan jelas saat bagaimana kamu menjebak ayah ibuku hanya karena gagal membeli. Kamu memaksa mereka untuk mati. Suatu hari nanti, kamu juga akan mendapatkan balasannya. Tunggu saja.”

Tidak ada harapan lagi bagi Roy Mo. Wajahnya sudah putih pucat seperti kertas.

Dia marah sampai seluruh tubuhnya gemetaran, berjalan mundur beberapa langkah dengan terhuyung-huyung, duduk di atas kursi dengan tidak bertenaga. Jarinya memegang dadanya, menghela nafas, berkeringat, wajah yang terlihat kesakitan.

“Tuan Mo.”

Peter terkejut. Dengan segera dia mengeluarkan sebotol obat dari kantongnya, dan menyuapinya dengan segera.

Sikap Roy Mo ini mengejutkan banyaj orang. Orang-orang membicarakannya, tidak tahu apa yang terjadi.

Selena Xu berjalan plan mengelilingi meja. Sepasang tangannya berada di belakang tubuhnya, berjalan sampai depan Roy Mo dan berdiri dengan stabil.

Melihat serigala tua yang kesulitan bernafas, matanya tersenyum menyipit.

“Serigala tua, punya penyakit jantung makanya emosi jangan labil terlebih lagi marah. Lihatlah, dalam tatapan semua orang sangat tidak bermartabat.”

“Kamu,” Mata Roy Mo terbalik.

Sambil melihat, Johnny Lin ingin menambah api. Saat ini dia juga tidak bersedia sendiri. Dia berjalan dengan anggun mengarah ke depan.

“Gadis kecil, ini salahmu. Aku harus menasehatimu.” Dia berpura-pura serius.

“Ada apa, Kak Johnny?”

“Orang Tuan Mo sudah kamu buat marah sampai penyakit jantungnya kambuh. Emosinya paling tidak bisa labil. Kalau kamu berkata seperti itu, bukankah itu sengaja membuatnya marah?”

“Aiya, tidak seharusnya aku begitu. Bagaimanapun juga Tuan Mo sudah berusia. Kita harus merawat orang tua, ya, kan.”

Johnny Lin mengangguk pelan, “Betul. Aku tahu kamu ada perselisihan dengan Tuan Mo. Tapi kamu lihat, hari ini dia berada dalam kekalahan. Anggap kasihan padanya juga tidak mengapa. Jangan dibicarakan lagi.”

“Baik, baik, baik. Aku tidak akan membicarakannya lagi. Kalau aku benar-benar membuat serigala tua marah, maka aku adalah orang yang bersalah.”

“Kalian, ahh.”

Ekspresi Roy Mo semakin menderita. Wajahnya memucat, seperti mungkin akan meninggal kapanpun.

“Nona Xu, Tuan Lin” Peter sibuk menjaga Roy Mo sambil memohon, “Tuanku sudah seperti ini. Tolong Anda beruda jangan seperti sedang melihat tontonan.”

Mobil ambulans sudah datang. Roy Mo dengan segera diangkat ke tandu, dengan cepat dibawa meninggalkan ruang rapat.

Setelah keributan itu, suasana dalam ruang rapat menjadi hening.

Everett Leng melihat orang-orang. Bibirnya terangkat dan tersenyum.

“Para hadirin, hari ini benar-benar ramai. Bagaimana menurut kalian?”

Selanjutnya, pendukung Everett Leng mengangguk pelan. Dan orang-orang yang memilih Roy Mo tidak bisa berbuat banyak. Semuanya diam.

Dalam hati mereka merasakan kekhawatiran yang mendalam.

Roy Mo sudah selesai, tapi mereka masih di dalam Serikat Dagang. Sekarang Everett Leng yang berkuasa. Apakah hari-hari selanjutnya dia tidak akan mencari masalah dengan mereka karena masalah ini, bahkan menghukum mereka seperti menghukum Roy Mo?

Berpikir tentang ini, orang-orang ini merasa ketakutan dan gemetaran seperti sedang berjalan di es.

Everett Leng menyimpan kembali tatapannya. Mulutnya melontarkan dua kata.

“Rapat bubar.”

Semua orang keluar satu per satu. Johnny Lin juga pamit undur diri.

Ruang rapat yang ramai tadi hanya tersisa Everett Leng dan Selena Xu.

Dia mematikan komputernya, dengan pelan berjalan melangkah ke sisi pria yang berdiri di samping jendela, mengikuti tatapan matanya yang dalam.

“Kamu sedang lihat apa?” Tanya dia.

“Melihat masa depan.”

“Masa depan?”

“Lumayan.” Everett Leng melihat Kota Bin yang makmur. Senyumannya menunjukkan sebuah kebanggan.”

“Suatu hari, Kota Bin milik kita.”

Selena Xu menyandarkan kepalanya di samping pria itu, terlihat lucu dan imut.

“Sekarang, kita sudah mengalahkan serigala tua, sudah tidak ada orang lagi yang bisa menghentikanmu. Keinginanmu pasti bisa menjadi kenyataan.”

Everett Leng menyimpan kembali tatapannya, merangkul pundak wanita yang ada di sampingnya, melihat ke arahnya.

“Kamu merasa seperti itu? Sudah bisa tidur dengan tenang?”

Dia mengerjapkan matanya yang jernih dan lucu, “Kalau tidak?”

“Kamu sudah salah. Roy Mo adalah Roy Mo. Masih ada kesempatan untuk bernafas, dia bisa saja menajamkan taringnya. Kalau sampai dia menemukan kesempatan bagus, maka dia akan langsung menggigitmu.”

Selena Xu siap untuk melawan, “Kalau begitu, kita cabut saja giginya, tidak menyisakan satupun. Kita lihat dia masih bisa menggunakan apa untuk menggigit.”

Mata pria itu memancarkan wajah kecilnya yang bangga. Dia menatapnya, tiba-tiba tersenyum.

“Sekarang, kamu juga memiliki sifat istri Leng.”

Dia melepaskan tangan pria itu karena sebal.

“Cih, aku selalu memilikinya, ya.”

Sesaat, dia menghela nafas perlahan, bertanya, “Menurutmu, mengapa bisa ada perbedaan yang sangat jauh di Serikat Dagang Kota Bin? Roy Mo adalah orang besar yang tidak kekurangan loyalitas.”

“Tapi pada akhirnya dia tidak bisa melakukan apa-apa. Bermain aman di saat seperti ini bisa dikatakan langkah yang bijak.”

“Ini namanya memutuskan kegelapan dan berjalan dalam cahaya.”

Dia merangkup wajahnya, “Benar.”

“Menyebalkan. Jangan merangkup wajahku.” Dia memarahi dan melepaskan tangan pria itu, “Wajahku bisa membesar karena kamu cubit.”

Saat ini, Roy Mo secara resmi dikeluarkan dari Serikat Dagang Kota Bin, dan dia menghilang dari hadapan orang-orang. Ada desas desus bahwa dia sakit karena masalah ini.

Selain itu, peringkat Forbes putaran pertama sudah di umumkan.

Usaha Roy Mo yang sudah hancur jatuh diluar tiga puluh besar. Everett Leng dengan aset bersih 462 miliar Dolar Amerika memasuki peringkat 15 seluruh dunia, peringkat pertama dalam negeri.

Untuk merayakan Everett Leng sebagai orang terkaya, Bibi Mei sudah menyiapkan banyak makan malam.

Everett Leng duduk di sofa. Koran terbuka lebar di depan matanya. Perapian di belakangnya berkobar api, memberikannya perasaan yang hangat.

Selena Xu mendatanginya dengan langkah yang santai, berkata dengan tersenyum, “Jangan dilihat lagi. Sudah saatnya makan.”

“Hmm.”

Pria itu menutup korannya, meletakkannya di samping. Tatapnnya jatuh pada minuman anggur merah yang berada pada tangan sang wanita.

Itu adalah anggur dari fite tahun 1982.

“Kenapa membwa ini kemari?” Tanyanya dengan tersenyum.

“Tentu saja untuk merayakan kamu sebagai orang terkaya, dong.” Katanya dengan tersenyum.

Everett Leng hanya tersenyum tipis, “Apa yang harus dirayakan? Dunia bisnis kejam, naik turun. Sekarang aku. Tidak tahu siapa tahun depan.”

“Kamu sangat hebat. Tentu saja selamanya kamu.”

Everett Leng berdiri dengan perlahan, mengangkat tangannya melihat waktu, “Carol di mana? Masih belum pulang?”

“Seharusnya sudah mau. Ben sudah lama pergi.”

Selesai berkata, dua cahaya terpancarkan dari luar pintu, lalu mati.

“Lihatlah, bukankah sudah pulang?”

Selena Xu meletakkan anggur merahnya di meja, dengan cepat berjalan keluar untuk menyambut.

Carol turun dari mobil, membawa tas sekolahnya, melambaikan tangan ke arahnya dengan senang, “Mama, aku sudah pulang.”

“Di luar dingin. Cepat masuk. Papa menunggumu untuk makan.”

“Mama, temanku datang.”

Teman. Gadis kecil ini berteman dengan orang apa lagi?

Dalam tatapan penasaran Selena Xu, seorang anak laki-laki yang indah turun dari sisi mobil yang lain. Rambut ikal emasnya sangat indah. Sepasang mata berwarna merah seperti lautan.

Ternyata Dave Mo, anak Roy Mo.

Dan disaat Selena Xu termenung, Dave Mo sudah sampai di hadapannya, memberi hormat dengan sangat sopan.

“Tante, lagi-lagi aku datang mengganggu.”

“Dave, kamu…… Kenapa kamu kemari?” Baru saja selesai bertanya, dia langsung dengan cepat menggantinya, “Oh, maksudku, bukankah ayahmu tidak membiarkanmu keluar sendirian?”

Dae Mo berkata dengan tepat, “Papa sakit. Di rumah hanya ada aku seorang. Jadi tidak ada yang mengurusku.”

“Kalau begitu masuklah, mari.”

Matanya mengantarkan kedua anak itu berjalan ke lobby gedung sambil bergandengan tangan. Perasaan Selena Xu seketika agak kacau.

Tampaknya, anak ini masih tidak tahu apa yang sudah terjadi antara keluarga Leng dengan ayahnya, bahkan masih menganggap Carol sebagai teman, masih datang sebagai tamu.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu