Predestined - Bab 8 Pemuda Yang Tidak Punya Mata

Pemuda itu terus mendekat setiap menanyakan sesuatu terhadap Selena Xu, bola matanya yang hitam putih jernih itu melihatnya, sama sekali tidak menutupi rasa ketertarikkan dirinya, Selena Xu terus mundur dan mundur, dan akhirnya tidak mampu manahannya lagi.

"Kamu ini sungguh menyebalkan, siapa yang ingin berkenalan denganmu!" Selena Xu berdiri lalu pergi, sama sekali tidak melihat dia.

Roy Chen sama sekali tidak menyangka gadis ini sama sekali tidak memberinya muka, wajahnya terpancar rasa kesal.

Biasanya orang lainlah yang duluan mendekati papanya baru datang mendekatinya, bahkan gadis lain pun seperti itu, ketika mendengar keluarganya adalah orang kaya langsung menempel, tapi gadis ini, bahkan membuatnya menjadi malu!

Roy Chen pergi ke sudut, ingin diam-diam menghisap sebatang rokok melegakan kemarahan, tidak sangka terbawa sebuah plastik putih kecil.

Roy Chen memegang plastik itu, memalingkan kepala melihat ke arah tengah ruangan, kebetulan melihat Selena Xu. Lalu, Dia mengembalikan rokoknya ke dalam kotak, membawa plastik itu masuk ke dalam ruangan.

Selena Xu ingin pergi mencari Everett Leng, tapi disampingnya terus diikuti oleh Mandy Li. Dia merasa kesal dan menghentakkan kaki, berjalan ke depan meja, memakan makanan sendirian dengan murung.

Kalau tahu seperti ini dari awal, dia tidak akan datang!

Seorang pelayan yang berjalan melewati kerumunan datang kemari, memberikan segelas jus buah kepada Selena Xu: "Nona, mau tidak?"

"Terima kasih." Selena Xu menerimanya, dengan cepat meneguknya.

Memalingkan kepala, terlihat Everett Leng bersama dengan Mandy Li, hatinya menjadi semakin muram, dan meminumnya lagi, dengan cepat, telah terlihat pemukaan dasar dari gelas jus buah, Selena Xu meletakkan gelas itu di meja.

Tidak lama kemudian, Selena Xu merasa seluruh tubuhnya terasa panas, wajah mungilnya merah membara.

Dia mengira dirinya terlalu kehausan, meminta kepada seseorang segelas air dingin, tapi setelah meminumnya malah menjadi lebih haus, kepalanya juga terasa pusing.

Selena Xu ingin pergi ke area peristirahatan untuk duduk sebentar, tapi belum sampai ke tempat, badannya memiring, langsung terjatuh ke dalam tubuh seseorang, pandangan matanya kabur, tidak terlihat siapa yang telah menangkap dirinya, dan langsung pingsan.

Setelah berkeliling sebentar, Everett Leng merasa sedikit lelah, melihat sekilas jam tangan, menyadari sudah hampir jam 9, baru saja ingin menanyakan Selena Xu sudah mau pulang atau tidak, malah menyadari tidak ada bayangannya di daerah peristirahatan.

Everett Leng mengerutkan keningnya, memanggil seorang pelayan menanyakannya, beberapa pelayan mengatakan tidak melihatnya.

Pada saat ini, hati sang pria telah merasa sedikit gelisah, menyuruh Mandy Li pergi ke toilet wanita mencarinya, setelah Mandy Li mencarinya, dia kembali dan mengatakan tidak melihatnya, "Apakah dia telah kembali? Sepertinya dia juga tidak begitu suka dengan tempat seperti ini."

"Tidak akan." Everett Leng mengetahui watak dari Selina Xu, terkadang memang bisa bersikap sembarangan, tapi dia tidak akan begitu ketika sedang keluar bersamanya, dan akan menunggunya untuk pulang bersama.

Dia menghubungi nomor Selena Xu, tidak ditutup, tapi juga tidak ada yang angkat, Everett Leng menduga pasti telah dibawa oleh orang lain pergi ke tempat lain, wajahnya semakin murung, langsung menuju ke ruangan melihat rekaman CCTV.

Dia langsung mendobrak pintu ruangan itu, kakinya yang tinggi memasukinya: "Awas!"

Setelah memeriksa rekaman, Selena Xu yang awalnya masih baik-baik saja, setelah meminum segelas jus buah, orangnya langsung menjadi pusing, dengan sempoyongan berjalan menuju area peristirahatan, lalu, ditangkap oleh seorang pemuda.

Si pemuda langsung menggendong Selena Xu pergi ke lift, di dalam lift, malah menyentuhnya, mencium lehernya, melihatnya sampai sana, Everett Leng langsung meremukkan mouse yang berada di dalam tangannya, berbalik badan, bergegas keluar.

Tidak punya mata ya, beraninya menyentuh orang miliknya!

Di sebuah kamar, Roy Chen meletakkan gadis yang pingsan ke ranjang dengan hati-hati.

Mungkin karena efek dari obat, tubuh sang gadis sangat mulus, dan menggerakkan tubuhnya, mulutnya yang mungil terbuka dan tertutup.

Dia memanjat ke ranjang mendekati Selena Xu, Roy Chen dengan kuat menghirupnya sekali.

Gadis ini sungguh harum!

"Panas...... sungguh panas...... " Selena Xu meringis sebentar, merasa tidak nyaman sampai ingin menangis, bulu matanya yang panjang bergetar sejenak, membuat orang lain merasa kasihan, Roy Chen tidak mampu menahannya, mendekatinya dan menciumnya.

Kepala Selena Xu sangat pusing, ketika Roy Chen mendekat, dengan insting Selena Xu pergi memeluk lehernya. Roy Chen mencium lehernya yang mulus, mengulurkan tangan melepaskan gaun di tubuhnya.

Gadis itu dirawat dengan baik, kulitnya sangat kenyal, diiringi resleting yang terbuka, Roy Chen secara perlahan telah dapat melihat keindahan benda di dadanya, terlihat pakaian dalam yang berwarna biru muda, Roy Chen melihatnya, nafasnya menjadi kasar.

'Pang! Pang!'

Pintu kamar telah didobrak dengan kasar oleh seseorang, pintunya langsung terbuka, seorang pria dengan wajah yang penuh kegelapan terlihat berdiri disana.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu