Predestined - Bab 227 Dijenguk

Ini sungguh keterlaluan. Selena Xu jelas-jelas tidak melakukan apa-apa, masa ia dituduh bersalah!

Setelah termenung beberapa sat, Selena Xu meringkuk di kasur, memejamkan matanya, dan tertidur. Tidur membantuya melupakan semua kekacauan ini.

“Selena Xu, ada yang datang menjengukmu!”

Selena Xu mengusap-usap mata lalu bangkit dari kasurnya. Di tengah lampu yang remang-remang, seseorang dengan sepatu kulit yang mengkilap datang masuk ke selnya dan berjalan ke samping ranjangnya.

Ketika Selena Xu mendongakkan kepala mencoba mencari tahu siapa yang datang itu, ia melihat orang itu mengenakan jas. Ketika ia lihat wajahnya, orang itu tersenyum dingin.

Ternyata Everett Leng.

Pria itu menatapnya dengan tatapan meledek. Ini membuatnya kesal dan geram. Ia melihat pria itu dari atas ke bawah.

Selena Xu bertanya kesal, “Mau lihat apa kamu?”’

Parker Ji mengels-elus dagu sambil tersenyum. Senyumannya seperti senyuman ledekan.

“Wah, baju ini, cocok sekali dengan kamu!”

“Sialan kamu! Selena Xu semakin terpancing, “Kalau datang untuk menertawakanku, pulang saja sana!”

“Tebakanmu tidak keliru, aku memang datang untuk menertawakanmu. Tetapi tawaku belum cukup, aku masih ingin duduk beberapa saat lagi.”

Berani-beraninya Everett Leng berkata demikian! Pria itu tidak pergi juga, bahkan mengambil sebuah kursi dan duduk di atasnya. Ia menyilangkan kedua kakinya.

“Kamu!” Selena Xu tidak tahan lagi. Pria itu jelas datang khusus untuk membuatnya marah!

Pria itu hanya berkata, “Ini sungguh aneh, kamu dulu sangat setia dengan Parker Ji, mengapa kamu tiba-tiba malah mengkhianatinya? Atau kamu sudah sadar?”

“Siapa yang mengkhianatinya?” Selena Xu menjawab marah, “Dengar baik-baik, aku tidak melakukan apa-apa!”

Everett Leng mengangkat kedua bahu, “Kalau tidak melakukan apa-apa, mengapa kamu bisa dikurung di sini?”

“Aku difitnah orang! Difitnah Adele Xu! Foto itu ia yang sebarkan ke luar, ia bahkan juga bersekongkol dengan lawan Richmoon Group untuk memfitnahku!”

Pria itu mendengarkan serius sambil sesekali mengangguk. Tetapi senyuman ledekan yang tertahan di sudut bibirnya sungguh membuat Selena Xu kesal.

“Aku paham, kamu diftnah adikmu. Bagaimana rasanya difitnah dan tidak dipercayai orang, pasti tidak enak ya?”

Selena Xu merasa itu pertanyaan bodoh, “Menurutmu?”

“Tetapi tenang, semua masalah pasti ada solusinya.” Everett Leng menatap Selena Xu lekat-lekat dan berkata pelan, “Minta tolong padaku, maka aku akan membantumu.”

“Tidak butuh! Kalaupun harus membusuk di penjara, aku juga tidak akan meminta pertolonganmu! Lagipula bagaimana bisa kamu punya waktu luang untuk datang ke sini? Waktumu ini lebih baik dimanfaatkan untuk mencari pacar. Cepat menikah dan punya anak sana!”

Everett Leng terdiam, lalu tersenyum, “Selena Xu masih marah padaku?”

“Ya kalau tidak?”

“Kalau begitu aku harus apa supaya kamu mau memaafkanku?” Eerett Leng mengubah posisi duduknya. Pria itu tampak sama sekali tidak menyesali tindakannya waktu itu.

“Caranya cepat pergi dan menghilang dari hadapanku.”

“Baik.”

Selena Xu terdiam menatap pria di hadapannya bangkit berdiri. Everett Leng tampaknya benar-benar akan pergi.

Pria ini, sejak kapan dia jadi penurut?

Sesaat sebelum keluar, Everett Leng menengok ke arah Selena Xu dan berkata, “Aku bisa menolongmu, pertimbangkanlah, kamu hanya perlu meminta tolong padaku.”

“Pergi, pergi, pergi!” Selena Xu melempat bantalnya untuk mengusir Everett Leng. Pria itu menangkapnya, lalu mengelus-elus bahu kemejanya yang sebenarnya tidak ada debu apa-apa. Ia kemudian pergi.

Sekeluarnya dari pintu penjara, Everett Leng langsung masuk mobilnya dan mengenakan earphone Bluetooth. Ekspresinya tegang.

“Black, bagaimana situasinya?”

Dari seberang sana terdengar suara ikat pinggang sedang dipukul-pukul, lalu diikuti jeritan seorang pria. Suara itu sungguh bisa membuat siapa pun yang mendengarnya merinding.

Black menjawab hormat: “Bos, orang ini sungguh keras kepala. Tidak peduli dipukul sekencang apa, ia tetap tidak mau mengaku.”

“Kalau begitu tetap pukuli dia, pukul sampai mau mengaku.”

“Paham!”

Setelah mematikan telepon, Parker Ji melepas earphone Bluetooth-nya. Ia tersenyum dingin.

Berani-beraninya mereka semua menjebak Selena Xu. Orang-orang brengsek ini masa tidak sadar di keluarga Selena Xu ada orang kuat?

……

Pada malam pertamanya di penjara, Selena Xu berbaring dengan hati gelisah.

Kasur penjara baginya sangat dingin dan sangat keras. Ia kesulitan tidur, rasanya hampir gila.

Keesokan harinya, Selena Xu terbangun subuh-subuh oleh suara bel. Bel itu penanda waktunya jam olahraga.

Selena Xu dan tahanan-tahanan lainnya pergi ke lapangan olahraga. Setelah lari keliling beberapa putaran, ia akhirnya diizinkan makan.

Melihat makanan dengan warna pudar di hadapannya, Selena Xu akhirnya paham betapa tidak menariknya makanan penjara.

Tetapi mau dikata apa, ia tetap harus makan. Keadaannya sudah cukup tragis, masa ia sekarang mau menambah buruk keadaannya dengan tidak makan?

Tepat ketika ia memaksa dirinya menyantap makanan yang tidak enak itu, salah satu instruktur penjara mendatanganinya.

“Selena Xu, ada orang datang menjengukmu.”

Ada orang lagi?

Hati Selena Xu sangat kesal. Ia bisa menebak, Everett Leng pasti datang lagi. Pria itu jangan-jangan mau mengingatkannya lagi kalimat “minta tolong padaku” dan kata-kata semacam itu!

“Tidak mau.” Selena Xu mengungkapkan penolakannya.

“Hei, yang datang adalah walikota, kamu masih berani berlagak?”

Selena Xu berhenti menggerakan sumpitnya. Ia menatap lekat-lekat instruktur penjara, “Apa kamu bilang? Walikota?”

Ruang jenguk yang sunyi dipisahkan papan menjadi dua bagian. Selena Xu duduk di salah satu kursi, dan di hadapannya duduklah Parker Ji.

Melihat wajah Selena Xu yang sedu dan pakaian penjaranya yang kebesaran, Parker Ji langsung merasa iba.

“Selena Xu, kamu baik-baik saja?”

“Makanku kenyang, minumku cukup, tidurku juga pulas.”

Parker Ji tahu jawaban ini hanyalah sarkasme. Wajahnya langsung menunjukkan penyesalan.

“Selena Xu, maaf, aku juga tidak ingin keadaannya jadi begini, cuma……”

“Sudahlah, jangan bicara hal-hal ini lagi, tidak ada gunanya.”

Selena Xu melanjutkan kalimatnya, “Oh ya, kamu datang ke sini ada urusan apa?”

Pria itu gigit-gigit bibir dan bertanya serius, “Selena Xu, aku hanya ingin bertanya sekali lagi, kejadian ini benar-benar kamu yang melakukan?”

Selena Xu tersenyum kecut, “Hatimu sebenarnya pasti sudah punya jawaban, untuk apa kamu datang ke sini untuk bertanya?”

Parker Ji terdiam. Raut wajahnya semakin menyesal.

“Aku sebenarnya sangat percaya denganmu, tetapi memang sehari sebelum kejadian hanya kamu yang masuk ruang kerja Adele Xu. Dan kebetulan foto kamu dengan Savid juga bukti yang sangat kuat. Ia sendiri juga mengaku.”

Kata-kata Parker Ji ini seolah mengiris-iris hati Selena Xu.

Dulu, di kampus, pria ini masih polos dan kosong. Kala itu bisa dikatakan ia sedikit bodoh, apa pun yang Selena Xu katakan pasti langsung dipercayai.

Sekarang, ia tampaknya sudah berubah.

Melihat Selena Xu terdiam, Parekr Ji kembali bersuara, “Selena Xu, kamu kenapa, ayo bicaralah.”

“Masih harus bicara apa lagi? Kamu sendiri saja bahkan menuduhku sebagai pelaku, jadi aku harus bicara apa lagi? Kamu tidak salah, aku memang pelakunya, aku bersekongkol dengan Savid untuk mencuri kertas rancangan, silahkan bunuh aku kalau mau.”

Lagi-lagi Selena Xu membuat Parker Ji semakin tidak enak hati.

“Selena Xu, kamu jangan seperti ini. Kalau kamu tidak salah, aku tidak akan membiarkanmu diperlakukan begini. Kamu hanya perlu jujur padaku, apakah kamu sebenarnya pelaku dari semua ini?”

Melihat wajah pria itu yang sangat serius, Selena Xu hanya tersenyum kecut. Hatinya pedih.

“Kalau aku bicara memang kamu akan percaya?”

“Aku akan percaya.”

“Kamu bohong.” Selena Xu mendebat, “Kalau kamu waktu itu percaya aku, kamu harusnya hari ini tidak datang ke mari, lebih-lebih tidak menanyakanku pertanyaan ini untuk kesekian kalinya.”

“Selena Xu……”

“Aku lelah.” Selena Xu bangkit berdiri, “Aku mau istirahat, pulanglah kamu.”

Parker Ji sepertinya ingin mengungkapkan sesuatu, tetapi ponselnya tiba-tiba berdering. Ketika ia sadar itu telepon dari orang tidak dikenal, Selena Xu sudah menghilang entah ke mana.

Hatinya kecewa. Ia keluar dari ruang jenguk, lalu mengangkat telepon itu.

“Siapa?”

“Aku.….. Aku Savid.” Pria itu berbicara seperti menahan sakit.

Savid?

Parker Ji mengernyitkan alis, lalu bertanya bingung, “Ada apa Tuan?”

“Maaf, aku…… aku berbohong! Selena Xu tidak melakukan kesalahan apa-apa, aku lah yang memfitnahnya!”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu