Predestined - Bab 347 Melakukannya Dengan Muka Tebal

Parker Ji mengerutkan alisnya, “Adele, kamu sedang marah apa?”

Adele Xu melihat setelan jas milik prianya yang dipakaikan di tubuh Selena Xu, semakin dilihat semakin merasa menusuk mata.

“Parker Ji, masalah akun rekening melibatkan inti dari perusahaan, kamu malah meminta orang luar untuk memeriksa rekening, kamu begitu memercayainya?”

“Adele, dia bukan orang luar.”

Perkataannya selesai, melihat ekspresi wajah Adele Xu yang sedikit terkejut dan tersakiti, Parker Ji lalu meralat ucapannya.

“Dia adalah kakakmu.”

Adele Xu tertawa dingin.

Kalau saja boleh......dia benar tidak berharap ada kakak seperti ini, lebih bagus dia lenyap selamanya!

Selena Xu sedang mimpi indah, suara perdebatan keduanya membangunkan diri Selena Xu.

Dia mengosok mata tidurnya yang kabur lalu melihat Parker Ji dan juga wajah kecil Adele Xu yang penuh amarah.

“Parker, Adele, kalian…… Sejak kapan datang?”

“Baru saja datang.” Parker Ji mengangkat tangannya melihat jam sesaat, “Sudah larut malam, kamu jangan tidur disini, bisa masuk angin, aku antar kamu pulang.”

“Tapi rekening ini……”

“Pelan-pelan saja, tidak perlu buru-buru, ayo jalan.”

Selena Xu sekedar membereskan barangnya sebentar, malah menyadari jas yang dipakaikan di pundaknya.

Ini milik Parker Ji.

Dia mengambil jas, merasakan sebuah pandangan yang penuh kebencian, pandangan ini, datang dari Adele Xu.

Setelah dipikir-pikir, dia memberikan jasnya kepada Parker Ji, “Tidak perlu lagi, aku pulang sendiri saja.”

Parker Ji juga tidak memaksa hanya menganggukkan kepala, “Hati-hati di jalan.”

Raut Wajah Adele Xu perlahan menjadi sedikit lembut, dengan tersenyum merangkul lengan Parker Ji.

“Parker, ayo kita pulang?”

“Tidak, aku ingin pergi ke balai kota.”

Adele Xu terdiam segera wajahnya mengeluh, “Kamu tidak pulang lagi?”

“Masih ada pekerjaan yang harus diurus, belakangan sedikit sibuk.”

Selesai mengatakannya, Parker Ji lalu melangkah besar pergi meninggalkan Adele Xu yang sedang emosi.

Selalu tidak pulang ke rumah, sebenarnya tidak ingin melihat dirinya dan anak kan?

Membalikkan badan, bisa dengan tenang menemani Selena Xu disini!

Berpura-pura tidak merasakan emosi di ruangan ini, Selena Xu mengambil tasnya pergi.

“Berhenti!”

Dari belakangnya terdengar dua kata yang keras dan pecah, membuat kaki Selena Xu berhenti di depan pintu.

“Ada apa, adik?”

Adele Xu dengan langkah besar berjalan ke depan, tinggi badannya sedikit lebih pendek dari Selena Xu tapi penampilannya seperti menggertak orang.

“Kalau di matamu masih ada aku adikmu ini, maka cepat tinggalkan tempat ini, akun rekening kantor ini tidak perlu kamu ikut campur!”

Sebenarnya setelah menyadari Adele Xu yang sudah dipenuhi rasa kebencian, Selena Xu sudah memiliki niat untuk pergi.

Dia tidak ingin membuat Adele Xu tidak senang, lebih tidak ingin dianggap sebagai musuh oleh Adele Xu, ini membuat dirinya sangat tidak nyaman.

Namun demikian, perkataan dan sikapnya yang sama sekali tidak sungkan membuat Selena Xu tidak dapat menerimanya.

Selena Xu dengan nada yang datar menjelaskan.

“Aku pikir, aku memiliki keharusan untuk membuatnya jelas. Parker Ji yang meminta aku untuk membantu, kamu jangan salah paham.”

“Lalu kenapa? Kamu tahu, aku tidak ingin melihat kalian berdua bersama, kalau kamu ada sedikit kesadaran diri!”

Selena Xu menahan amarahnya, “Adele Xu, kamu bisa tidak untuk tidak selalu menganggap aku sebagai musuhmu?”

“Kecuali kalau kamu meninggalkan tempat ini!” Adele Xu terus tidak melepaskan.

Melihat pandangannya yang terus menyudutkan orang itu, sesaat Selena Xu juga tidak mengatakan apapun lagi.

Selena Xu telah pergi.

Keluar dari kantor dia kembali ke mobilnya, berpikir dengan tenang untuk waktu yang cukup lama akhirnya menelepon ke telepon Parker Ji.

“Selena, kamu sudah sampai di rumahkah?”

“Belum. Itu, Parker Ji, ada satu hal……”

“Ada apa?” pria dengan perhatian bertanya.

Menghirup nafas dalam-dalam, Selena Xu mencoba mengatakan, “Mengenai masalah akun rekening perusahaan, aku rasa aku lebih baik…….”

“Ah, ini tidak perlu buru-buru, kamu bisa pelan-pelan, kalau ada waktu luang baru kemari juga boleh.”

“Bukan begitu, maksudku…….”

Merasakan keraguannya, di dalam telepon sana bergumam beberapa detik, pria tertawa pahit sesaat.

“Aku sudah mengerti. Kamu begitu sibuk, aku masih meminta dirimu membantuku, benar terlalu memaksakan orang sajakan?”

Ketidakberdayaan dalam perkataan pria malah membuat Selena Xu merasa sedikit bersalah.

Lagian dia sudah menyetujui masalah orang lain, sekarang malah mengingkarinya, benar sedikit tidak bisa menjelaskannyakan?

Dia mengelengkan kepala, dengan lega tertawa.

“Tidak ada apa-apalah, aku akan lebih semangat.”

Parker Ji juga tertawa, “Kamu membantu aku masalah ini, aku pasti akan membalasmu dengan baik.”

“Kalau begitu kamu akan membayar banyak, sampai jumpa.”

Dengan senang mengucapkan sampai jumpa, Selena Xu meletakkan handphonenya, ekspresinya perlahan-lahan suram.

Masalah sudah seperti ini, dia hanya bisa dengan muka tebal melakukannya.

Pulang ke rumah tidur, keesokan hari pagi harinya Selena Xu kembali datang ke Richmoon Corp.

“Ting” suara berbunyi, pintu lift perlahan terbuka.

Dia baru saja ingin masuk, langkah kakinya tiba-tiba terhenti.

Adele Xu ternyata di dalam lift bersama dengan bos Richmoon Corp yang dikenal orang , pria itu bernama Charles Zhao.

Dia memakai setelan baju kerja, penampilannya menunjukkan sedikit kemampuan seorang karyawan wanita, hanya saja kesombongan di wajah yang cantik itu malah tidak pernah berubah.

Melihat Selena Xu yang berada di depan pintu, wajah kecilnya menjadi suram.

“Kenapa kamu datang lagi? Bukankah aku menyuruhmu untuk jangan kembali lagi?”

“Aku tidak senang orang menggunakan nada memerintah berbicara denganku.”

Selena Xu hanya tersenyum, dengan santai masuk ke dalam lift, bersama dengan Adele Xu berdiri berdampingan, Adele Xu marah sampai wajahnya pucat.

“Selena Xu, kamu benar membuatku membuka mata.” Dia mengigit giginya.

“Bagaimana?”

“Kamu membuatku mengenal, seorang wanita ternyata bisa bermuka tebal sampai tingkat seperti ini, kamu benar-benar cukup tidak tahu……”

Perkataannya belum selesai, Selena Xu menggunakan pandangan yang dalam melihat kearahnya.

Perasaan ditekan yang tidak jelas membuat dia menarik kembali kata terakhir “malu”yang ingin dia katakan.

“Adele Xu, kamu tidak perlu berlagak hebat di depanku. Kalau kamu benar tidak suka denganku, pergi katakan kepada suamimu.”

“Kamu……”

“Ting.” Lift telah sampai.

“Permisi.”

Selena Xu keluar dari lift, langkah kakinya ringan dan cepat melangkah, tidak berbalik melihatnya lagi.

Melihat punggungnya yang pergi, Adele Xu emosi sampai menghentakkan kakinya.

Di samping, ekspresi pria tidak baik, pandangannya sedikit busuk.

“Adele Xu, kakakmu ini sepertinya sedikit merepotkan.”

“Heh, dia selalu begini, aku sudah menahannya begitu lama!” Adele Xu dengan marah berkata.

Pria mengangkat tangannya mendorong kacamata, nada bicaranya seram, “Suamimu sengaja mengundangnya kemari untuk memeriksa akun rekening, bisa dikatakan dia memiliki sedikit kemaampuan. Kalau, masalah kita benar diselidiki keluar……”

“Tidak…Tidak mungkinkan? Bahkan akuntan professional perusahaan juga tidak menemukannya, dia bisa melakukannya?”

Walaupun mulutnya mengatakan seperti itu, tapi ekspresi wajah Adele Xu jelas sedikit gugup.

“Kalau masalah kita terbongkar, kita akan masuk penjara! Sedangkan kamu, Adele Xu, kamu bukan lagi nyonya walikota, kamu harus meninggalkan kehidupanmu yang mewah, jadi pasti tidak boleh mengambil resiko!”

“Lalu, lalu apa yang harus kita lakukan?”

“Beresi dia, berikan dia sedikit pelajaran, dia bisa merasakan kesulitan dan mundur akan lebih baik!”

Adele Xu menganggukkan kepala, “Baik, kita bekerja sama menghadapi dirinya!”

Selena Xu tidak tahu dirinya sudah diawasi.

Langkah yang ringan dan cepat melewati ruang pembukuan, di telinganya terdengar bunyi suara mengetik keyboard, semuanya kelihatan sangat sibuk.

“Hari ini juga telah menyusahkan kalian, ingat harus teliti, walapun hanya satu perak, juga harus masuk ke dalam, tidak boleh terjadi kesalahan apapun.”

“Baik….”

Para karyawan dengan tidak serentak menjawab, nada bicaranya jelas sedikit tidak memiliki semangat.

Kembali ke ruang kerjanya, dia berencana terus memeriksa, namun malah salah satu laporan akun rekening tidak dapat ditemukan.

“Aneh, kemarin saat pergi masih ada.”

Dia dengan kebingungan berbicara sendiri, membuka lacinya, seketika terdiam.

Laporan akun rekening yang tidak dapat ditemukan itu berada di dalam laci, hanya saja sudah digunting menjadi hancur.

Kembali tersadar, Selena Xu menyadari ada orang yang sengaja mengacaukannya.

Berpikir dengan lutut, juga tahu dia adalah Adele Xu. Dia sengaja membuat halangan, menginginkan Selena Xu segera pergi dari sini!

Walaupun dalam hatinya kesal tapi dia tidak memiliki bukti, hanya bisa bersabar lalu memerintahkan karyawan yang bertanggung jawab tentang akun rekening ini kembali memeriksanya.

Saat istirahat siang, dia membawa gelas berencana pergi ke ruang teh menuang segelas kopi.

Namun belum masuk, suara orang di dalam malah membuat dirinya menghentikan langkahnya.

“Aku memberikan padanya laporan akun rekening yang sudah susah payah seharian aku buatkan, tapi dia malah kembali menyuruhku untuk melakukannya lagi, ini pasti sudah dibuat hilang olehnya, benar-benar menyebalkan!”

“Benar saja, jelas-jelas bukan orang perusahaan kita, malah memerintah sana sini, ingin menakuti siapa coba!”

“Benar tidak mengerti, kenapa bos mau menyuruhnya memeriksa akun rekening, juga tidak terlihat dimana kelebihannya dari yang lain!”

“…….”

Orang-orang itu, masih menggunakan nada yang cemburu dan tidak terima membicarakan keburukannya dibelakangnya.

Selena Xu tidak masuk, dia mengigit bibirnya, tidak berkata apapun dan pergi.

Mengulang kembali memeriksa akun rekening selama dua bulan, pekerjaan sebesar ini pastinya akan mendapatkan banyak ketidaksukaan, tekanan semua orang begitu besar, dia mengerti, makanya dia juga tidak baik menyalahkan siapapun.

Dengan perasaan yang depresi dia kembali ke tempat kerjanya, terlihat satu kotak makan siang di atas meja, di atasnya masih ada secarik kertas.

“Untuk Nona Xu yang sudah bekerja keras.”