Predestined - Bab 31 Mempermalukan Dirinya (2)

Keadaan di ruang tamu menjadi diam, setelah itu, Everett Leng tiba-tiba membuka mulutnya dengan sikap dingin,”Selena, bisakah kamu jangan membuat keributan di saat kamu baru saja pulang?”

Selena Xu tidak percaya menatap lelaki ini, ia lalu menatap lelaki itu dengan hatinya yang sudah hancur karena pertanyaannya itu.

Mandy Li langsung berdiri, lalu berbicara dengan senyuman yang tersakiti,”Selena, kamu salah paham, bagaimana mungkin aku bisa mencuri paman kecilmu? Paman kecilmu tetaplah pamanmu, ia tidak akan berubah seumur hidupmu.”

Sambil berkata, ia ingin mengambil tangan anak perempuan itu dengan sikap akrab.

Namun, Selena Xu sudah merasa kesal dengan wanita yang menjadi lawannya ini, bagaimana mungkin ia bisa menerima ucapan akrab ini? Ia langsung melepaskan tangannya dengan sikap tidak sabar, lalu menatap Mandy Li dengan pandangan kesal.

“Janganlah berpura-pura, aku tidak peduli siapapun dirinya bagiku, tetap saja ia tidak pernah menjauh dariku, namun kamu.... Heh, kamu bisa saja menjadi Nyonya Leng! Hanya seorang manajer hotel, aku juga tidak tahu identitas apa yang kamu miliki untuk bisa naik ke tempat tidur paman kecilku......”

“Cukup, Selena Xu!”

Apabila ia terus membiarkan anak perempuan itu berbicara, ia hanya takut ia akan benar-benar marah.

Selena Xu menatap Everett Leng dengan pandangan kesal,”Paman Kecil, kamu tidak pernah berteriak kepadaku seperti ini sebelumnya, apakah kamu masih berani mengatakan bahwa ini semua bukan karena wanita ini?!”

Ekspresi wajah Everett Leng benar-benar tidak enak dilihat, ia tahu anak ini tidak mengerti, namun, mungkin saja karena ia masih di masa remajanya, masih berada di masa sensitifnya, namun ucapannya benar-benar melukai perasaan orang lain.

“Ternyata Selena sangat membenciku......” Mandy Li sedih hingga menurunkan alis matanya, ia terlihat seperti seseorang yang putus asa.

Melihat tampilan wanita ini yang melemah, Selena Xu merasa semakin emosi, ia baru saja ingin berkata kepada Everett Leng, lelaki yang berada di sampingnya menahan kepala Mandy Li.

“Mandy, jangan terlalu pikirkan ucapan seorang anak kecil, ia tidak mengerti.”

Selena Xu bergemetar dan mengigit bibirnya.

Ternyata, ia menganggapnya sebagai seorang anak kecil yang tidak mengerti apapun! Apakah ia benar-benar harus mempermalukannnya seperti ini?!

“Selena Xu, sepertinya aku sudah terlalu sering membiarkanmu,”Everett Leng menatapnya dengan pandangan kesal,”Siapa yang mengajarkanmu sikap seperti ini?”

Dada Selena Xu terasa sangat sesak, ia merasa kesal dan sedih pada saat yang bersamaan, ia tidak lagi mengatakan apapun.

Ia tidak mengucapkan apapun, namun, ini bukan berarti ia tidak ingin mengucapkan apapun kepada Everett Leng.

“Kamu yang berkata bahwa kamu bukan lagi seorang anak yang berumu tiga tahun, namun, apa yang berbeda dari sikapmu dengan sikap anak kecil yang keras kepala saat ini? Jangan bahas sikapku terhadap dirimu terlebih dahulu, coba lihat kembali sikapmu sekarang saat ini.”

Ucapan Everett Leng ini tidak diucapkan dengan suara yang keras, namun setiap kalimatnya benar-benar mengandung makna yang cukup berat, berat hingga membuat Selena Xu menundukkan kepalanya tanpa sadar.

Ia ingin sekali menangis, bukankah ia sudah memutuskan untuk baikkan saat pulang kembali ke rumah? Kini, aku kembali meributkan semuanya!

Setelah beberapa saat, Everett Leng menghadap ke arah wanita yang kini bermata merah di sampingnya dan berkata,”Hari sudah malam, aku akan mengantarmu pulang.”

Mandy Li menganggukan kepalanya dengan perlahan, namun, saat ia baru saja melangkahkan kakinya, ia lalu berkata kepada lelaki itu dengan perlahan,”Everett, aku ingin mengucapkan dua kalimat kepada Selena, kalau tidak, ia akan terus salah paham denganku, maka ia tidak akan merestui hubungan kami.”

Everett Leng menatap ke arah Selena Xu sejenak,”Kesalahpahaman apa? Ia hanya ribut tanpa alasan, lagipula, permasalahan orang dewasa tidak memerlukan komentarnya.”

Mandy Li tetap mengeraskan hatinya untuk menghadap kepada Selena Xu sekali,”Everett, biarkan aku berbicang dengannya sekali, wanita akan lebih mudah berkomunikasi dengan wanita, lihat dirimu yang kejam ini, Selena pasti akan melawanmu.”

Hei! Siapa yang melawan orang yang ia sukai? Orang yang melawan adalah dirimu!

Selena Xu mendengar ucapannya dan menyepelekannya, ia membalikkan kepalanya dan ia benar saja melihat Mandy Li yang sedang berjalan kemari, namun Everett Leng sedang berjalan untuk bersiap-siap menyalakan mesin mobil.

“Hal apa yang ingin kamu sampaikan? Apakah kamu sengaja menarik perhatian paman kecilku? Jangan berharap kamu bisa berpura-pura baik di depanku!”

Sebelum wanita itu sempat membuka mulutnya, Selena Xu sudah mengucapkannya ?? Mandy Li hanya tersenyum, ia sepertinya tidak terlalu menghiraukan ucapannya, ia lalu membuka mulutnya dengan sikap yang hangat.

“Betul, aku mengakui bahwa aku berusaha menarik Everett Leng, namun, apa hubungannya, bedanya hanyalah, wanita sepertiku akan merasa lebih bahagia saja.”

Sambil berkata, ia tersenyum menyindir.

“Setidaknya, aku adalah pasangan darinya, apapun yang aku lakukan pasti ia maklumkan, namun bagaimana dengaan dirimu? Kamu selalu mengatai diriku, kelebihan apa yang kamu miliki lebih dariku? Apakah kamu lupa apa yang kamu lakukan terhadap paman kecilmu malam itu?”

Selena Xu mengangkat kepalanya dan menggertak giginya,”Apakah kamu mengancamku?”

Mandy Li memiringkan bibirnya,”Bagaimana mungkin aku berani mengancam nyonya muda keluarga Leng, hanya saja, aku tidak akan menghalangimu jika kamu ingin mencari mati dan membatu Everett Leng ingat dengan pemandangan malam itu.”

“Apakah kamu berani!”

Ucapan Selena Xu ini benar-benar terdengar kurang percaya diri, ia bahkan tidak bisa mengucapkannya dengan nada yang tinggi, ia benar-benar merasa cukup kaget saat ditantang.

Apabila hal ini benar-benar diketahui oleh Everett Leng, malam itu ia...... Ia hanya takut bahwa hubungan mereka akan selesai!

Melihat Selena Xu yang tercenang, Mandy Li mengeluarkan senyumannya yang lebar, ia kemudian mengeluarkan kata-kata yang menekannya.

“Kamu boleh mencobanya untuk melihat apakah aku sebenarnya berani atau tidak.”

“......”