Predestined - Bab 26 Nona Selena Berkelahi Dengan Orang lain!

Malam itu dia merasa sedikit sakit, sisahnya dia sudah tidak ingat, lagian, tidak mungkin sekali saja langsung kena kan?

Laura Wen melototinya, dengan geram: “Kamu bersumpah kalau kamu benar-benar ada melakukan pencegahan kan?”

Selena Xu mengangkat kedua tangannya dan bersumpah, tidak sampai sedetik ia langsung menarik tangannya kembali, cepat-cepat menukar topik pembicaraan dan berkata bukannya mau pergi main kah, ayo berberes, pikiran Laura Wen pun terbawa olehnya.

Anak-anak sudah libur semua, terdapat orang ramai di taman hiburan, Selena Xu dan Laura Wen membeli tiket jalur cepat, namun wahana yang terkenal pun harus tetap harus menunggu satu jam, tetapi wahana bermain sangatlah banyak, jadi mereka pun tidak terlalu memikirkannya.

Saat turun dari roller coaster yang mendebarkan tersebut, Selena Xu dengan tersamar-samar seperti mendengar suara pesawat terbang melewati langit di atas kepalanya, dia mengangkat kepala dan menatap langit, baru ingat kalau hari ini juga hari dimana Everett Leng dan Mandy Li ke Paris.

“Selena, kenapa bengong? Ayo!”

“Oh baik. “ Mendengar Laura Wen menyahut dirinya, Selena Xu kemudian memutar tutup botol minum.

Ada seorang anak nakal berlari dari kerumunan, Selena Xu belum sempat meminggir ke samping, anak itu langsung menabraknya, menabraknya sampai lututnya pun menjadi lemas.

Dia belum memegang botol minumnya dengan erat, botol itu pun langsung terlempar ke arah kepala anak tersebut, air di dalam botol pun tertumpah di badan anak tersebut.

Anak tersebut terduduk di lantai dengan tertegun, kemudian nangis dengan histeris, orang-orang di sekitar pun melirik-lirik mereka.

Walaupun yang menabrak adalah anak kecil tersebut, Selena Xu juga merasa kurang senang, namun dia tetap dengan sopan menyamperi anak tersebut dan membantunya untuk bangun dari lantai, “Apakah kamu tidak apa-apa? Ada terluka tidak?”

“Juno? Juno?“ Dengan panik seorang wanita berteriak.

Melewati kerumuman tersebut wanita tersebut melihat anaknya, wanita tersebut diperkirakan berumur 30an langsung menghampiri mereka, memeriksa anaknya apakah ada luka, “kenapa? Ada luka tidak?”

Anak tersebut mendorong tangannya, dengan wajahnya yang merah dan bengkak, menunjuk ke arah Selena Xu : “Kakak ini yang menabrak aku, dia juga menumpahkan airnya ke badan ku.”

“Jelas-jelas kamu yang menabrak aku. “ Selena Xu tidak mengira kalau anak kecil ini akan berbohong, wajahnya pun jadi dingin, “Aku itu ditabrak kamu dan pas saya berdirinya tidak stabil juga, botol minum yang di tangan ku pun terjatuh, makanya bisa tertumpah ke badan kamu.”

Anak kecil itu pun langsung bersembunyi di pelukan ibunya。

“Anak saya masih kecil, kenapa dia harus berbohong? “ Wanita tersebut memeluk anaknya, dan membalas kata-kata Selena Xu sangat keras, dengan kata-kata tajam ia berkata: “Liat tangan anak ku saja sudah merah, kamu masih menyalahkannya!”

“Apa yang terjadi? “ Melihat Selena Xu tidak kunjung datang, Laura Wen pun masuk ke dalam kerumunan tersebut.

Dengan dingin Selena Xu berkata: “Anak ini menabrak aku, malah bilang aku yang menabraknya.”

Laura Wen mengerutkan alisnya, dan berkata: “Tante, kami sudah dewasa, tidak sampai harus perhitungan juga sama seorang anak kecil, coba kamu tanya sama anak kamu apa dia yang sedang berbohong, menyalahkan teman ku.”

Wanita tersebut pun semakin marah, langsung marah kepada Laura Wen: “Siapa yang akan tahu kalau hati kalian itu jahat atau tidak? Anak ku memang tidak bisa lihat jalan, harus sampai menabrak kalian, kalian buta memang tidak bisa menghindar?”

“Sudahlah, tidak perlu peduli sama orang seperti itu. “ Selena Xu pun tidak ingin membuat masalah dengan orang yang tidak punya sopan santun, ia menarik Laura Wen hendak pergi.

“Anak mudah jaman sekarang tidak ada sopan santunnya sama sekali, heran juga bagaimana ayah ibunya mendidik, menabrak anak saya sampai nangis histeris seperti ini dia masih anggap tidak ada masalah apa-apa, nanti kalau punya anak tidak punya anus!”

Di belakang mereka, wanita tersebut sambil menepuk-nepuk debuh di badan anaknya, sambil caci maki.

Kata “Ayah Ibu” tersebut memuat Selena Xu marah, dia melepaskan tangan Laura Wen, langsung berjalan ke depan wanita tersebut, menatapnya dan berkata: “Kamu tadi bilang apa? Coba ulang lagi kalau berani!”

“Aku ngomong apa? “ Wanita tersebut melihat Selena Xu dan membuang mukanya, “Aku bilang kamu tidak punya orang tua yang mengajar, makanya sedikit sopan santun pun tidak ada…….!”

Dia belum selesai ngomong, rambutnya langsung dijambak oleh Selena Xu dengan keras, dia pun teriak sesakitan.

Walaupun Selena Xu badannya kecil, namun tenaganya tidaklah kecil, dia menjambak rambut wanita tersebut dengan lama, wanita tersebut pun tidak mengalah, sambil marah dengan kata-kata kejam, “Anak busuk yang dibesarkan orangtua”, tanganya pun mencakar wajah Selena Xu.

Gadis mendengar kata-kata yang menusuk hatinya, matanya pun penuh dengan air mata, dia melihat pot bunga di samping, langsung mengambil salah satu pot bunga tersebut dan melemparkan pot bunga tersebut di kepala wanita tersebut.

Bandar Udara Penang.

Everett Leng dan Mandy Li baru hendak masuk ke dalam pesawat.

Dia merasa tidak tenang, sebelum mematikan hpnya dia menelepon ke Pengurus rumah.

Kalau dia tidak ada, bocah kecil itu pasti akan bermain di luar sampai malam, dia menyuruh Pengurus rumah untuk memantaunya.

“Tuan, “ Pengurus rumah sedang berada di tempat yang sangat berisik, dengan tersamar-samar seperti terdengar ada suara orang berkata: “Ini adalah kantor polisi, tolong jangan berisik lagi bisa tidak.”

Everett Leng bertanya: “Kenapa, Kamu di kantor polisi.“

Dengan ragu-ragu Pengurus rumah berkata: “Iya, Nona Selena berkelahi dengan orang lain, Tuan juga sedang berpergian, jadi dia menelepon saya, menyuruh saya menjemputnya.”

“Kelahi?” Everett Leng mengerutkan keningnya, “Bukannya dia bilang pergi ke taman hiburan? Kenapa bisa berkelahi?”

Kemudian Pengurus rumah menceritakan kejadian tersebut dari awal sampai akhir kepada Everett Leng, dia berkata bahwa Nona Selena dipukul sampai luka berat, bajunya pun ada darah, Everett Leng dengan wajahnya yang tidak senang lansung menutup telepon, bangun dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu kabin.

“Jangan tutup, aku ingin turun!”

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu