Predestined - Bab 448 Obat Apa yang Dijual Didalam Hulu

Aileen Ya bertanya sambil senyum dingin, " Kalau begitu coba jelaskan, hidupku baik-baik saja, kenapa mau bunuh diri? "

" Mana ku tahu kenapa kau ingin bunuh diri? "

" Jangan ditutup-tutupi lagi, Selena Xu. ", Aileen Ya tertawa sinis, pandangannya pun seolah mengejek.

" Setelah pergi diam-diam, kau datang diam-diam juga, bahkan melukai pergelangan tanganku, bahkan masih membuat seolah aku bunuh diri! "

" Omong kosong! ", Selena Xu mengambil nafas, kata kasar mulai keluar dari mulutnya.

" Memangnya kalau bukan apa lagi? Sidik jari di pisau bisa membuktikan kau pelakunya! "

" Kau ini, bagaimana aku bisa melukaimu dengan pisau? Kalau begini, kau tidak bisa melawan kan?! "

Aileen Ya tertawa, mendengar nada bicara yang begitu lamban membuat orang marah.

" Saat itu aku sedang berendam, tidak sengaja tertidur, lalu kau beraksi saat aku tidak menyadari. "

" Kau... ", sejenak Selena Xu terdiam, dia dibuat emosi olehnya.

Wanita ini, membuat keributan, membuat orang kebingungan, mulutnya penuh dengan dusta, memang pembohong ulung!

Johnny Lin dengan sopan berdiri, ekspresi wajahnya sangat tidak bagus.

" Ita, tidak boleh sembarang bicara, kamu harusnya tidak bicara seperti itu, kenapa bisa berubah menjadi melukaimu begini? "

Aileen Ya mendengar sedikit, lalu berkata, " Kakak sepupu, aku pernah bilang, apa aku bunuh diri? "

"....." Johnny Lin terdiam.

Dia memang belum pernah berkata demikian.

" Ita, tapi kau jelas-jelas... "

Belum selesai bicara, beberapa polisi datang berkerumun, melihat Selena Xu langsung menanyainya.

" Selena Xu, kenapa kau disini? Walikota Ji telah membuatkanmu surat jaminan, kau masih berani keluar? "

Selena Xu mulai panik, dengan terbata-bata menjawab, " Aku.... Aku hanya keluar sebentar, serius! "

" Melihat wajah Walikota, ia tidak memeriksamu, tapi kali ini adalah yang terakhir. "

Setelah memperingatkan, polisi mulai menanyai Aileen Ya, " Nona Aileen Ya, kau harus sadar, kami buru-buru kesini, kami ingin menanyai anda tentang kejadian kemarin. "

Mendengar kata-kata ini, di hati Selena Xu ada suara 'deg!', seketika ia menjadi panik.

Sangat kelihatan, Aileen Ya bergantung pada sidik jari di pisau, usahanya untuk membunuhnya.

Sekarang, jika dia membicarakannya didepan polisi, semua kacau!

Saat dia panik sekarang ini, melihat Aileen Ya sedikit meminta bantuan, wajahnya terlihat sedikit lelah.

" Maaf, bapak polisi, aku baru saja tersadar, tidak ingat apapun, bisakah tunggu aku sembuh dulu baru aku akan jawab semua pertanyaanmu? "

" Baiklah, kalau begitu istirahatlah, dua hari lagi kami datang lagi. "

Polisi mengiyakan permintaannya, juga berkata kepada Selena Xu, " Nona Xu, anda tidak bisa keluar, ikut kami! "

" Kemana? "

" Mengantar anda pulang! ", polisi menunggu diluar.

Selena Xu melihat kasur tersebut, sebelumnya menjadi tempat untuk mengolok-olok, saat ini wanita itu menjadi lemah, benci hingga ia menggertakkan gigi.

" Aileen Ya, sebenarnya apa yang kau permainkan ini? ", tanyanya dingin.

Aileen Ya tertawa, matanya seolah kabur, lalu dengan ringan menjawab, " Bukan apa-apa, hanya sedikit sakit kepala, kau sendiri dengar. "

Selena Xu tiba-tiba menyadari, dia sendiri tidak bisa menebak wanita.

Dia berencana hendak mencuri darinya, kenapa tadi dia tidak mengatakannya kepada polisi? Dengan begini, dia bisa dituduhkan?

Tapi kenapa, kenapa dia tidak bilang, sebenarnya apa yang sedang direncakannya?

Saat ini, tidak hanya dia yang tidak mengerti, bahkan Johnny Lin yang jenius pun tidak mengerti, tertulis jelas di wajahnya.

" Aku lelah, butuh istirahat, kalian pergilah. " Aileen Ya berbaring, melambaikan tangan menghantarkan kepergian mereka.

Di luar pintu, polisi kembali datang terburu-buru.

Selena Xu tidak ingin meninggalkan kamar pasien, ia dipaksa pergi oleh polisi, sebelum pergi, dia menoleh untuk melihat sebentar.

Aileen Ya menertawakannya, sudut bibirnya seolah mengisyaratkan adanya rencana licik.

Setelah membawa Selena Xu pergi, Johnny Lin akhirnya tidak bisa menahan diri.

" Ita, beritahu aku, obat apa yang ada didalam buah hulu? "

Aileen ya menjawab dengan nada malas, " Kakak sepupu, jangan tanya lagi, pergilah, aku ingin menenangkan diri. "

Johnny Lin membuka mulut ingin bicara, tapi ia malah melihat Aileen Ya membalik badan memunggungi dia, ternyata dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan.

Dia mengrenyitkan dahi dan pergi, sesampainya di luar pintu, ia memperingatkan sekali lagi.

" Kalau kau ingin langkah-langkah ini membuatnya di penjara, aku tidak akan membiarkan, kau egois! "

Suara pintu ditutup terdengar jelas, pandangan Aileen Ya menjadi muram, hanya tertawa sinis.

Dia betul-betul ingin memenjarakan Selena Xu, wanita ini melukainya sangat dalam. Sekatang dengan susah payah dia mendapat kesempatan untuk membalasnya, bahkan kesempatan ini sangat langka!

Tapi, hal ini belum kembali ke asalnya.

Yang penting, kesempatan sudah diberikan, dia bisa jadi masuk penjara, atau mungkin bebas, ini adalah pilihan yang sulit bagi Everett Leng.

Selena Xu sudah ditarik ke mobil polisi, langsung membawanya ke rumah.

Dari jauh terlihat pengurus rumah tangga berdiri didepan pintu halaman, Selena Xu turun mobil, dia segera menyambutnya.

" Nyonya sudah kembali! "

Selena Xu mendengar sedikit nada bahaya dan khawatir dari nada bicara pengurus tua rumahnya, perasaan ini rasanya pernah dialaminya.

Dia tidak tahan ingin bertanya, " Paman mpengurus rumah, apa yang terjadi? "

" Tuan sudah kembali, dia tahu anda pergi diam-diam, mungkin dia sangat marah sekarang ini. "

" Ha? ", Selena Xu terkejut.

Ternyata, setiap kali pengurus rumah menyambutnya dengan ciuman di pipi, pasti ada sesuatu buruk yang terjadi!

Baru saja dipikirkan, tiba-tiba terasa sebuah pandangan dingin yang menusuk mendekat, membuat orang gemetar dibuatnya.

Dengan kaku ia menoleh ke belakang, memandang wajah lelaki yang muram itu.

Entah sejak kapan lelaki yang tidak berekspresi itu berdiri di belakang pintu, pandangannya yang tajam menusuk dalam matanya.

" Sini. "

Selesai bicara, dengan dinginnya mengambil langkah besar meninggalkan tempat berdirinya, bahkan bayangan punggungnya saja menakutkan.

Selena Xu tidak bisa menahan gemetarnya, dan meminta bantuan pengurus rumah dengan matanya.

" Paman pengurus rumah, aku... aku harus bagaimana? "

" Nyonya, tuan meminta anda menghampirinya, sebaiknya anda kesana. "

Dengan sedih Selena Xu berkata, " Wajahnya menakutkan, kalau aku kesana, dia bisa mengulitiku kan? "

Lelaki yang dingin itu duduk di sofa ruang tengah, mata yang menakutkan menatap Selena Xu yang berdiri di luar pintu.

" Apakah aku harus mengulangi sekali lagi? ", katanya dingin.

Kelhatannya, kali ini dia tidak bisa sembunyi.

Dia menunduk, berjalan perlahan, menghampiri, hingga berdiri didepan pria yang menakutkan itu.

" Aku... aku sudah kembali. ", katanya dengan suara kecil.

Pria itu duduk sembarangan di sofa, kakinya yang panjang seolah tenggelam didalam empuknya sofa, kakinya sangat jenjang, membuat dia nampak makin menyeramkan dan dingin.

" Angkat kepalamu, lihat aku! "

Nada bicaranya terdengar suram dan berbahaya, Selena Xu menyembunyikan gemetarnya, dengan sedikit berani dia mengangkat kepala.

Dia merasa dirinya telah ditusuk dalam-dalam oleh pandangannya.

" Bawa kesini. ", katanya dingin.

Pembantunya dengan ragu masuk, tangannya diikat, seakan Selena Xu diikat ke jendela.

Dia melihat Selena Xu sekilas, dengan suara kecil meyakinkan Everett Leng.

" Tuan, nyonya salah, tapi tolong anda... "

" Tidak ada hubungannya denganmu, mundurlah. "

Everett Leng melambaikan tangan, sekaligus menuju ke arah tirai, menundukkan kepalanya dan melihat ke arah kaki Selena Xu.

" Selena Xu, nyalimu besar juga. "

Wajah yang muram, nada bicara yang dingin, membuat Selena Xu tidak berani berkata apa-apa, hanya berdiri baik-baik.

" Lain kali, gunakan otakmu sebelum bertindak, pikirkan akibatnya. "

Dimarahi karena dianggap tidak berotak, membuat Selena Xu tidak senang, dia baru saja hendak berkata sesuatu, tapi pengurus rumah memberinya sinyal.

Orang tua itu berdiri di samping, ia mengrenyitkan dahi, mengisyaratkan Selena Xu tidak berkata 1 kata pun, untuk tidak memperpanas keadaan.

Bibirnya bergerak, seperti bergumam.

Ekspresi kecil ini ditangkap oleh lelaki di sofa.

" Kau tidak menyesal? "

" Tidak. ", katanya geleng kepala, " Tidak menyesal sedikit pun. "

" Oh? Benarkah? "

Everett Leng membelalakkan matanya, dia duduk Selena Xu dihukum berdiri, tapi seakan sedang menunjukkan kemarahan.

Tapi tetap saja, Selena Xu tidak bisa menahan.

" Bukan apa-apa? " Everett Leng menyahut dengan dingin, " Kau sedang mengandng, tapi melakukan hal yang menyeramkakn, kau tidak takut mati, apa kau tidak memikirkan anakmu? "

Pengurus rumah makin gemetar, sangat terlihat Selena Xu tidak mendengarkan nasihat Everett Leng.

Selena Xu dengan tidak menyesal berkata, " Tapi aku masih baik-baik saja kan... "

" Kau masih bisa puas? ", tanay Everett Leng, matanya memutar, melihat semua pembantu yang ada di ruang tengah.

" Mulai hari ini, jangan ijinkan dia pergi dari rumah, setiap orang memiliki hak untuk melarangnya, jika ada yang menyadari, ada penghargaannya. "

" Baik. ", jawab mereka sambil membungkuk.

" Jangan! ", jawab Selena Xu tergesa, tergesa-gesa dia menuju dihadapan Everett Leng, nada bicaranya seakan memohon.

" Baiklah, aku akui itu kesalahanku, aku tidak seharusnya bertindak yang membahayakan, jangan marah lagi ya, tolonglah? "

Dengan dinginnya melihat Selena Xu sekilas, Everett Leng kembali memandang ke atas.

" Mengaku atau tidak, kau tetap tidak boleh pergi keluar. "

" Aku.... baiklah, sudahlah aku tidak akan keluar rumah. ", dia menunduk, dengan wajah yang terlihat kasihan.

Sebenarnya, walau pun Everett Leng tidak mengatur orang untuk mengawasinya, dia tidak akan berani kabur lagi. Bagaimana pun juga, sekumpulan polisi itu pun terlalu menakutkan.

Tapi ini belum selesai.

Everett Leng dengan tenang mengambil kaki gelas, Evita si pembantu rumah dengan segera menuangkan anggur Xinghong.

Dia menyisip sedikit, lalu bertanya dengan nada suara datar, " Katakanlah, apa yang kau lakukan diluar? "

Dia bergumam menjawab, " Bukan apa-apa, juga dengar-dengar Aileen Ya sudah bangun, makanya aku sekaligus menjenguk. "

Everett Leng sedikit mendelik, " Dia terbangun? Yakin? "

" Iya, aku melihatnya sendiri, sudah membaik. "

Sedikit terbata-bata, dia seakan menyadari sesuatu, nada bicaranya mulai melembut, " Itu... Everett Leng, kelihatannya aku merepotkan lagi. "

Dia tersenyum dingin, " Bagimu, ada masalah adalah hal yang tidak mengherankan, jika tidak ada masalah baru mengejutkan. "

" Bukan, aku sedang tidak bercanda, kali ini aku benar-benar bermasalah! ", katanya sambil menangis.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu