Predestined - Bab 362 Malam Penuh Ilusi

Tuan, tolong putar balik.”

Tidak jadi kebandara?

Tidak jadi, kita pergi ke taman bermain, cepatlah, aku buru-buru!

Dengan kebingungan, Selena Xu akhirnya tiba di taman bermain kota Dong, dia turun dengan tergesa-gesa melihat ke arah jam.

Untung saja, belum lewat sepuluh menit!

Awalnya dia berpikir Everett leng akan menunggunya dipintu masuk, tapi setelah berkeliling dia tidak dapat menemukannya.

Mengambil handphonenya, dia menghubunginya tapi tidak ada yang mengangkat.

Everett Leng ini, sebetulnya apa yang dilakukannya?

Tepat saat dia mengomel, dia melihat sesuatu, akhirnya dia menemukan sesuatu.

Dia menemukan lantai yang di terangi lampu warna-warni membentuk sebuah jalan, di jalan masuk, ada sebuah panah berwarna merah menunjuk ke arah depan.

Apa ini ingin dia terus berjalan ke arah depan?

Ragu beberapa saat, dia memutuskan mengikuti arah anak panah tersebut, lampu warna-warni disamping jalan, memberi kesan seolah sedang mengkhayal.

Tapi, dia merasakan sedikit keanehan.

Biasanya di jam segini, taman bermain akan sangat penuh, dimana-mana akan terdengar suara tawa anak kecil.

Tapi sekarang, sekelilingnya sangat sepi, tidak ada seorang pun pengunjung.

Ketika memikirkan hal tersebut, dia sudah diakhir jalan tersebut, dihadapannya muncul sebuah kastil.

Seekor bebek gemuk kecil berdiri dihadapannya.

Lebih tepatnya, seseorang, memakai kostum bebek.

Nona Xu kah? Pria didalam kostum bertanya.

Benar.

Silahlahkan masuk, tuan Leng sedang menanti anda.

Selena Xu lanjut bertanya, Dimana dia?

Bebek kecil membukakan pintu kastil untuknya, dan membungkuk mempersilahkannya masuk.

Tuan Leng berada di atap kastil, menantikan anda.

Selena Xu menengadah tidak dapat melihat sampai ke atap kastil, dia hampir saja gila.

Gila, tidakkah ini terlalu tinggi? Selangkah demi selangkah menapakinya, apa tidak mati kelelahan?

Begitu rasa tidak nyaman muncul, dia menarik bebek kecil, dengan tidak senang bertanya.

Jangan bersikap misterius seperti ini, katakan, apa yang sebenarnya direncanakan Everett Leng?

Bebek kecil dengan gugup menjawab, Akuaku tidak tahu, kamu pergilah sendiri!

Menyelesaikan jawabannya, bebek kecil melepaskan diri, segera kabur.

Selena Xu sesaat berubah tidak senang.

Menggaruk kepalanya, dia masih belum bisa menemukan jawabannya, Everett Leng yang biasanya tidak rumit ataupun bertele-tele, malam ini kenapa seperti ini?

Sebuah pesan singkat masuk.

Selena Xu, mengapa masih bengong, cepat naik.

Hatinya dipenuhi tanda tanya besar, segera dia menelepon kembali, tapi tidak diangkat.

Dia sengaja.

Baiklah Everett Leng, kita lihat apa yang sebenarnya tidak ingin kau beritahukan padaku!

Selena Xu mulai menaiki tangga kastil, tangganya berkelok-kelok, setiap menaiki sampai tingkat tertentu, dia berhenti sejenak, beristirahat.

Ketika pintu besi berat di atap kastil didorong, angina malam bertiup masuk, dia menutup matanya.

Dibawah langit malam, sebuah tubuh besar membelakanginya.

Ketika dia perlahan-lahan berbalik, bintang diatas langit berkelap-kelip, seperti sebuah ide muncul dalam benaknya.

Sebuah tangannya mengangkat gelas anggur, melihat kearahnya, dihadapannya ada banyak sekali bintang-bintang.

Kamu sudah datang?

Selena Xu bersandar pada palang pintu mengatur nafas, dengan cepat menghapmirinya, wajahnya penuh kecurigaan.

Everett Leng, kamu baik-baik saja bukan?

Ada apa?

Mengapa kamu ada disini? Bukannya kamu di Saint Petersburg, Rusia?

Aku sudah kembali.

Aku dengar disana tidak aman, apa kamu terluka? dia bertanya dengan penuh perhatian.

Tiga hari yang lalu aku sudah meninggalkan Saint Petersburg menuju ke Moscow.”

Kamu Selena Xu langsung tidak senang, wajahnya berubah dingin.

Ternyata kamu baik-baik saja, mengapa tidak mengangkat telepon, juga tidak membalas email? Tidak tahukah kamu aku sangat mengkhawatirkanmu? Aku pikir kamu

Dia sangat marah sampai tidak bisa melanjutkan perkataannya, Everett Leng juga mulai panik.

Dia tidak menyangka barang kecil ini sampai sekhawatir ini.

Kaki panjangnya hanya melangkah dua langkah, dia sudah berada di dekatnya.

Aku tidak tahu telah terjadi sesuatu di Saint Petersburg, oleh karena itu aku tidak membalasmu, aku ingin memberimu kejutan.

Kejutan? Selena Xu tertegun, selanjutnya dia bertanya, Kejutan apa?

Everett Leng hanya diam, meletakkan gelas anggur ditangannya, membalikkan tangan kirinya, seperti sulap sebuah mawar merah tiba-tiba muncul.

Saat bersamaan ditangan kanannya, muncul sebuah cincin berlian.

Cincin itu berada dalam kotak merah kecil, dibawah cahaya rembulan, mengeluarkan cahaya berkelap kelip.

Everett Leng dia tertegun.

Sudah kubilang, tunggu aku kembali kemudian kita menikah, sekarang, aku sudah menepati janjiku.

Pria itu memperhatikannya, wajahnya yang dingin, tidak terlihat melunak.

Pundak Selena Xu bergetar, bahunya naik-turun, perlahan-lahan mengangkat tangannya menutup mulutnya.

Bahagia, tersentuh, belum lagi kesedihan, semua perasaan itu muncul bersamaan, membuatnya merasakan hidungnya sedikit masam.

Hari ini, dia terus menanti, hanya saja dia sudah menunggu terlalu lama.

Sejak dia berusia 18 tahun, dia selalu membayangkan hal ini dibenaknya, tapi begitu hal ini menjadi kenyataan, dia baru paham, rasa bahagianya sekarang, tidak bisa dibandingkan dengan khayalannya.

Matanya tiba-tiba merah, dia sudah hampir tidak bisa menahan air matanya.

Mengapa masih tertegun? tanya Everett Leng.

Kamukamu benar-benar ingin menikahiku? dia membersihkan hidungnya, suaranya sedikit serak.

Everett Leng tidak lagi tersenyum, Apalagi kalau bukan?

Matanya yang seperti mata rusa dipenuhi air mata, dia sangat tersentuh melihatnya, Kamu sudah pikirkan baik-baik, jangan menyesal.

Bertemu denganmu, mungkin adalah hal yang paling kusesali pada kehidupan ini. Jadi karena sudah terlanjur, ya sudahlah.

Kata-kata keterlaluan ini, dikatakan dengan nada mengejek, membuatnya lebih kesal.

Oleh karena itu amarah Selena Xu memuncak, Everett Leng kamu

Aku hanya bercanda, kamu pikir aku serius?

Menyelesaikan perkataannya, Everett Leng menggunakan matanya, memberinya isyarat agar dia menerima cincin ini.

Selena Xu menghapus air matanya, dengan marah membelalak padanya.

Kamu sedang melamarku, hal penting yang hanya terjadi sekali seumur hidup, kamukamu seperti ini, seperti kurang bersungguh-sungguh.

Kurang bersungguh-sungguh? Everett Leng mengerutkan dahinya, Kalau begitu, kamu ingin seperti apa?

Tangis Selena Xu dengan cepat berubah menjadi sebuah senyuman, senyumnya terlihat licik.

Tidak pernah makan babi, bukan berarti tidak pernah melihat mereka berlari? Pada saat ini, kamu harus menekuk sebelah kakimu, dengan tatapan serius, nada bicaramu harus lembut, dan yang terpenting harus tulus

Dia berbicara tidak henti hentinya, sudut bibir Everett Leng sudah berkedut.

Barang kecil ini, selalu dengan enaknya meminta sesuatu yang kelewatan!

Mengapa masih tertegun, cepat bersimpuh. Dia tertawa bahagia.

Everett Leng melihat wajah congkaknya, wajahnya berubah masam.

Jika kamu tidak setuju, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya.

Menyelesaikan ucapannya, dia bersiap untuk pergi.

Selena Xu terbengong, hal ini sangat mengejutkannya, saat tersadar, dia segera menghentikan pria itu.

Pria itu memiringkan pandangannya, tatapannya penuh keangkuhan dan meremehkannya.

Ada apa?

Dia tersenyum malu, hampir saja mengambil cincin yang ada ditangan pria itu.

Siapa bilang aku tidak setuju?

Wajahnya tersenyum, tapi ada rasa kesal di hatinya. Dia merasa caranya melamar sangat berbeda dengan bayangannya, bahkan, sangat jauh berbeda?

Pria inibenar-benar tidak tahu bagaimana bersikap romantis!

Melihat perubahan drastis di wajahnya, Everett Leng mengatup rapat bibirnya, menahan tawa.

Selena Xu memberikan cincin itu padanya, dengan mayun, Kamu pakaikan ke jariku, bolehkan?

Everett Leng menerima cincin itu, sebuah tangannya memegang tangannya, cincin dengan berlian besar itu, perlahan-lahan dimasukkan pada jari manis tangan kirinya.

Pas sekali, seolah-olah memang dibuatkan untuknya.

Selena Xu sangat bahagia, dengan puas memandang cincin itu, rasa bahagia dan beruntung tidak dapat di lukiskan dengan perkataan.

Pada saat bersamaan, sebuah cahaya emas meluncur keudara, kemudian berpencar setelah mencapai ketinggian tertentu.

Peng!

“Ada apa?!”

Selena Xu terkejut, tiba-tiba mengangkat wajahnya, itu adalah kembang api, cahayanya yang berpendar terpantul dalam bola matanya.

Ini seperti sebuah permulaan.

Kembang api yang tidak terhitung jumlahnya seolah-olah terbang dari setiap sudut taman bermain, dalam waktu singkat, seluruh angkasa berubah menjadi laut yang berwarna warni.

Kembang api itu menerangi wajah Selena Xu yang terkejut, redup, kemudian muncul lagi.

Waindah sekali!

Dia melihat kembang api, Everett Leng melihatnya.

Ini kejutan kedua untukmu, suka tidak?

Selena Xu menganggukkan kepalanya Suka!

Everett Leng tersenyum tapi tidak berbicara, berdiri disebelah gadis yang tidak henti-hentinya berseru kegirangan, tangan besarnya diletakkan pada pundak wanita itu.

Selena Xu kemudian bersandar di dada pria tersebut, dadanya yang ditutupi jaket membuatnya terasa hangat.

Semua yang dihadapannya, terlalu indah, juga seperti ilusi.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu