Predestined - Bab 38 Minggat Dari Kediaman Leng (2)

Pengurus rumah merasa penuh dengan kesulitan dan mengerutkan kening selama beberapa saat, lalu baru mengatakan: "Baiklah, nona Mandy."

Dalam hati berpikir Mandy Li sekarang adalah pasangan wanita Everett Leng yang resmi, dan ada dipertimbangkan untuk menjadi pasangan dalam penikahan, bisa dibilang telah menjadi majikan wanita, tidak ada salahnya jika mendengar perkataannya.

Ketika waktu sampai setengah jam sebelum saat pulang kantor, Everett Leng yang biasanya bersikap sangat ketat terhadap peraturan, hari ini malah pulang lebih awal.

"Dimana Selena?" Ketika menapakkan kaki melewati pintu, Everett Leng langsung menanyakan pengurus rumah.

Pengurus rumah menundukkan kepala menjawabnya: "Nona mengatakan dia pergi ke rumah temannya untuk tinggal beberapa saat, sekarang dia telah tidak disini."

Ekspresi dari Everett Leng langsung menjadi murung.

Di tangannya masih membawa sebungkus cemilan, semuanya merupakan kesukaan dari Selena Xu, hari ini pulang lebih awal juga bertujuan untuk berbicara dengannya secara baik-baik, jangan sampai menjadi mendendam atas pekataannya sebelumnya, tapi sekarang, sudah tidak berguna lagi.

"Kapan dia perginya?"

Perngurus rumah menjawab dengan penuh rasa bersalah: "Pagi hari, sekitar jam delapan."

Akhirnya kening dari Everett Leng langsung mengerut, "Kenapa tidak mengatakannya padaku lebih awal?"

"Ini......" Pengurus rumah merasa bersalah dan kesulitan menjawab.

Dulu asalkan Selena Xu telah pergi ke rumah Laura Wen untuk bermain, pengurus rumah tetap akan langsung mengabarkannya pada Everett Leng, tidak peduli dia sedang sibuk atau tidak, tetapi hari ini entah datang iblis dari mana, bahkan mendengarkan perkataan Mandy Li, saat ini dia telah sadar, apa yang dilakukan telah salah.

Tidak peduli bagaimana pun, Mandy Li masih belum menjadi majikan wanita disini.

Saat Mandy Li sedang keluar dari kamar mandi, kebetulan telah mendengar percakapan ini, makanya langsung mengambil inisiatif untuk bertanggung jawab.

"Everett, akulah yang menyuruh pengurus rumah untuk jangan mengganggumu."

Everett Leng meletakkan cemilannya di atas meja, berkata terhadap sang wanita: "Selena masih kecil, kalau pergi ke rumah orang lain setidaknya harus memberitahukanku."

Mulut merahnya Mandy Li dimiringkan, menggerakkan kakinya yang tinggi dan berjalan mendekat dengan elegan, mengaitkan tangannya dengan tangan si pria.

"Bukankah sekarang kamu sudah mengetahuinya? Kamu merasa dia masih kecil, tapi sebenarnya dia sekarang telah berumur delapan belas tahun, sudah memiliki pemikiran dan hak untuk mengambil keputusan sendiri, kamu tidak mungkin bisa mempedulikannya untuk selamanya, benar bukan?"

Benar, dia tidak bisa terus menjadi orang tua wali sang gadis selamanya, dia cepat atau lambat akan tumbuh besar, akan memiliki kehidupan miliknya sendiri, dan dalam kehidupannya di masa depan, belum tentu akan memerlukan keberadaan paman kecilnya ini.

Tapi permasalahan ini tidak seharusnya di kritik oleh orang lain.

Everett Leng dengan mata yang dingin melihatnya, "Kenapa tidak bisa?"

Tubuh Mandy Li menjadi tegang, setelah beberapa saat baru menyadari adanya sebuah cemilan di samping, memaksa untuk tersenyum dan berjalan ke depan membukakan bungkusannya: "Everett, apakah ini dibelikan untukku?"

"Bukan."

Senyuman Mandy Li menjadi semakin canggung.

Dia tahu semua ini pasti bukan dibelikan untuknya, dengan bungkusan yang imut dan rasa yang manis, bukanlah rasa yang dia sukai, Everett Leng yang telah bersama dengannya selama ini tidak mungkin tidak mengetahuinya, tapi Mandy Li malah sengaja menanyakannya sekali, demi memenuhi ketidakpuasan hatinya.

Tetapi, walaupun Selena Xu telah pergi, sang pria pun tidak ingin merelakan barang yang awalnya adalah milik sang gadis kecil kepada dirinya!

Everett Leng tidak ingin lagi membicarakan topik yang tidak penting ini dengan Mandy Li, pergi ke ruang kerja dan menelpon Selena Xu.

Setelah beberapa saat telah terhubung, baru telponnya diangkat, tapi malah bukan suara dari Selena Xu, melainkan suara temannya.

"Tuan Leng?" Laura Wen melihat sekilas kamar mandi yang tertutup rapat, menjelaskan padanya: "Selena masih sedang mandi, tidak bisa mengangkat telpon, apa anda ada urusan?"

Everett Leng menanyakan: "Dia berencana tinggal berapa lama di tempatmu?"

"Ini...... dia tidak mengatakannya, tapi anda tenang saja, aku akan menjaganya dengan baik."

Laura Wen awalnya menghentikan percakapan sampai sini saja, tapi karena mengingat teman baiknya yang baru pulang dari liburan dengan bahagia, malah menjadi bersuasana buruk setelah pulang ke kediaman Leng, tetap saja tidak bisa menahan perasaannya untuk mengkritiknya.

"Tuan Leng, sebagai teman baiknya Selena, aku berharap kamu tidak lagi menggunakan topik tentang dirinya adalah seorang anak yatim piatu untuk menusuknya lagi, mungkin Selena tidak peduli terhadap hal lain, tapi dia sangat peka terhadap topik yang berhubungan dengan orang tua, anda tidak tahu sesakit apa hatinya semalam......"

Everett Leng tidak merasa marah ketika mendengarnya, semalam memang dialah yang telah keterlaluan, tidak ada alasan untuk membela diri, tapi Laura Wen Ini, bahkan berani untuk mengatakan perkataan pembelaan untuk teman baiknya, hatinya merasa lebih tenang jika membiarkan Selena untuk tinggal disana.

"Aku telah mengerti."

Menutup telpon, Laura Wen menepuk nepuk dadanya.

Oh Tuhan, dia bahkan benar-benar gegabah dan telah mengkritik CEO Leng!

Saat ini, Selena Xu keluar dari kamar mandi, melihat layar ponsel miliknya sedang menyala, menanyakannya: "Siapa yang menelpon?"

Laura Wen mengatakannya dengan jujur: "Tadi paman kecil menelpon kemari, menanyakan kamu tinggal berapa lama di tempatku, ah, setidaknya dia masih mengkhawatirkanmu, jadi jangan begitu bersedih lagi, lagipula dia telah membesarkanmu selama ini, tidak akan benar-benar marah terhadapmu."

Pandangan mata Selena Xu langsung menjadi murung, "Benar, dia tidak akan marah terhadapku, karena dia selalu mengangapku sebagai anak kecil."

Melihat teman baiknya begitu tidak senang, Laura Wen menyarankannya: "Selena, lepaskanlah dia, mungkin saja saat ini kamu sedang tepikat dengannya, tapi nanti ketika kamu masuk universitas, lalu keluar pergi melihat dunia luar, kamu akan menyadari masih banyak pria yang lebih unggul sedang menunggumu, jangan terus memikirkan Everett."

Selena Xu menghela nafas dengan perasaan muram, menarik selimut dan menutupi kepalanya, dengan suara yang terdengar bergumam mengatakan: "Aku tidur dulu."

Tahu bahwa teman baiknya tidak bersedia menghadapi kenyataan, pengarahan seperti ini hanya bisa dilakukan dengan perlahan-lahan, dan Laura Wen hanya bisa menutup mulutnya sendiri.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu