Predestined - Bab 461 Ambang Batas Kematian

Setelah memandang wanita dengan ekspresi yang tidak baik di depan pintu ini sejenak, Selena Xu segera kembali sadar, tersenyum.

"Aku kira siapa, ternyata, Nyonya dari Keluarga Leng.

Aileen Ya tersenyum dingin, "Selena, kamu sangat tidak menyangka?"

"Benar. Kamu sekarang telah menjadi pemilik wanita di kediaman Keluarga Leng, apalagi masih berada di masa awal pernikahan, untuk apa datang kemari?"

"Jangan berpura-pura di hadapanku, Selena!" Aileen Ya kembali menarik senyuman dinginnya, pandangan matanya seketika menjadi dingin.

"Aku... Aku berpura-pura apa?" Dia pura-pura polos.

"Aku tanya padamu, surat perceraianmu dengan Everett adalah palsu, bahkan upacara pernikahan juga adalah palsu, benar bukan?!"

Menghadapi pertanyaan kemarahan dari Aileen Ya, Selena Xu seketika menjadi melongo.

Situasi apa ini? Kenapa wanita ini mengetahui semuanya?

"Apa yang sedang kamu katakan, aku tidak mengerti, apanya yang palsu." Dia merasa sedikit merasa bersalah.

"Masalah telah menjadi hingga tahap seperti ini, kamu masih ingin berakting, Selena!" Aileen Ya terlihat jelas telah marah besar, dada yang membanggakan telah bergejolak diiringi dengan nafas yang kasar, bahkan raut wajahnya juga telah menjadi begitu buruk.

Sekarang, Selena Xu telah mengerti, bahwa wanita ini benar-benar telah mengetahuinya.

Tapi dia tidak bisa mengerti, kejadian semalam telah diatur dengan begitu baik tanpa adanya masalah, jadi bagaimana caranya Aileen Ya menyadarinya?

"Bagaimana caranya kamu mengetahuinya?" Wajah Selena Xu menjadi dingin.

"Dugaanku benar bukan?" Aileen Ya berkata dengan wajah yang garang, "Ternyata kamu memang membohongiku dengan bekerja sama bersama Everett Leng, kalian... kalian sungguh keterlaluan!"

"Kami keterlaluan? Aileen, kamu tidak salah?"

Selena Xu menarik kembali pandangan matanya, berjalan dengan perlahan menuju sofa dan duduk, mengangkat secangkir teh.

"Pikirkanlah baik-baik, jelas-jelas hatimulah yang licik, menggunakan tuduhan untuk mengancam aku agar bercerai dengan Everett, yang keterlaluan harusnya adalah kamu!"

Aileen Ya sedang sangat emosi, dengan berdiri di atas sepatu hak tinggi, dia menyerbu kemari.

Dia langsung merampas cangkir teh yang berada di tangannya Selena Xu, mengangkat tangan lalu membuangnya.

"Prang!" Terdengar sebuah suara pecahan kaca yang nyaring, kepingan kaca beserta teh berserakan di lantai.

"Kenapa, sudah marah besar? Merasa malu hingga emosi?" Selena Xu memandang wajah sang wanita yang memburuk karena amarah, dan tertawa.

"Aileen, kamu harusnya telah tahu dari awal, Everett tidak tertarik terhadapmu dari awal, bahkan sedikitpun tidak ada. Kamu kira kamu bisa memisahkan kami menggunakan taktik seperti ini? Kukatakan padamu, jangan mimpi!"

"Kamu!" Aileen Ya telah sangat emosi, ekspresi wajahnya terus berubah, dan tiba-tiba malah tersenyum dingin.

"Baik, Selena, karena kalian telah mempermainkanku bagaikan orang bodoh, maka jangan salahkan aku tidak berperasaan, kesempatan, telah kuberikan kepadamu!"

Selena Xu mengerutkan keningnya, "Kamu ingin melakukan apa?"

Perkataan baru terlontarkan, serangkaian suara sirine mobil polisi yang menusuk telinga datang mendekat dari kejauhan, dan berhenti di depan pintu villa.

Dua orang petugas kepolisian berjalan cepat, dan tiba di hadapannya Selena Xu.

"Nona Xu, mohon pergi bersama kami sejenak."

Selena Xu bangun dengan badan yang tegang, "Untuk apa?"

Di sampingnya, Aileen Ya telah tertawa dingin.

"Selena, sebelum datang kemari, aku telah pergi ke kantor polisi sejenak, sekarang, aku telah mengatakan seluruh perkataan yang harus kukatakan!"

"Kamu... Kamu telah mengatakan?" Selena Xu spontan merasa hatinya diremas.

"Benar, sudah kukatakan. Karena kalian telah mempermainkanku bagaikan orang bodoh, jadi jangan salahkan aku untuk membuat situasi menjadi berada diambang batas kematian! Selena, tunggulah waktumu untuk masuk ke penjara!"

Pihak polis melangkah mendekat, "Nona Xu, silahkan!"

Selena Xu tidak mengatakan apapun, juga tidak tahu harus mengatakan apa, hanya bisa pergi dibawa oleh pihak polisi dengan penurut.

Dia menghela nafas sejenak.

Awalnya, dia mengira hari ini bisa meloloskan diri dari tuduhan terhadapnya, tapi malah tidak disangka, Aileen Ya telah mengetahui semuanya.

Tapi dia tidak bisa mengerti, bagaimana caranya wanita ini bisa mengetahui semuanya.

Di luar pintu, telah ada sebuah mobil polisi yang menunggunya.

Baru saja keluar rumah, langsung bertemu dengan Bibi Mei yang baru pulang, melihat ada dua pihak polisi yang menahan Selena Xu, seketika dia langsung menjadi panik.

"Nyonya, ini... ada apa dengan ini semua?"

"Bibi Mei"

Bibi Mei telah sangat terkejut, dalam kepanikan, dia memohon terhadap polisi, "Kumohon agar kalian melepaskan Nyonya kami, dia sedang mengandung, tidak sanggup menanggung ini, lepaskanlah dia!"

Pihak polisi berkata, "Sekarang telah mendapat gugutan resmi terhadapnya, hanya membawanya ke kantor untuk menginterogasikannya, tidak akan melakukan apapun terhadapnya."

Selena Xu berkata, "Bibi Mei, jangan katakan lagi, bantulah aku sebentar."

"Nyonya katakan saja!"

"Bantu aku mengabarkannya pada Everett, katakan aku berada di kantor polisi, ingat untuk menyuruhnya menjemputku."

Selena Xu telah naik ke mobil, mobil polisi pergi dengan cepat.

Aileen Ya berjalan dengan perlahan dari dalam, memandang ke arah kepergian Selena Xu, dibalik bola mata yang indah, memancarkan aura yang dingin.

Dia awalnya tidak ingin berbuat seperti ini, tapi, Everett Leng dan Selena Xu lah yang telah mendesaknya untuk melakukan semua ini!

Selena Xu telah dibawa ke kantor polisi.

Lalu dia dikurung di dalam sebuah ruangan kecil yang gelap, borgol tangan yang dingin tergantung di pergelangan tangannya, di hadapannya, telah duduk dua orang pihak polisi dengan ekspresi wajah yang serius.

"Nona Xu, Aileen telah menunjukmu sebagai pelaku yang mencelakainya, apakah kamu memiliki bantahan terhadap hal ini?"

"Dia sedang berbohong, dia sebenarnya bunuh diri."

"Mana buktimu?"

"Aku tidak memiliki bukti, aku hanya sekedar pergi mencari suamiku sendiri, ketika aku tiba, dia sudah terbaring di bathtub dengan pergelangan tangan yang tersayat."

"Tapi di atas pisau yang mencelakai Aileen, terdapat sidik jarimu, bagaimana caramu menjelaskan poin ini?"

Selena Xu menghela nafas tak berdaya, "Bukankah kalian sudah pernah mananyakanku atas pertanyaan ini? Sudah kukatakan, aku memungutnya tanpa sengaja."

"Dengan begitu, kamu tidak memiliki bukti apapun yang bisa membuktikan kamu bukanlah pelaku yang mencelakai Aileen?"

"Aku..." Selena Xu terbungkam.

"Lupakan saja, terserah bagaimana kalian mengatakannya."

"Nona Xu, masalah ini sangat besar, mohon kamu bersikap serius dan berkooperasi dengan kami."

"Kalian menginginkanku berkooperasi dengan kalian bagaimana?" Selena Xu seketika merasa emosi, "Sudah kukatakan berulang kali, bukan aku, bukan aku, dia itu bunuh diri, aku telah berkooperasi dengan kalian, memangnya kalian percaya?"

Di bawah perasaan yang bergejolak, dia langsung bangun, wajahnya telah emosi hingga menjadi merah.

Sedetik kemudian, sepasang tangan besar terletak di bahunya, pihak polisi yang berada di belakang menekannya duduk kembali dengan paksa.

"Duduk!"

Polisi mengatakan, "Kamu boleh tidak mengakuinya, tapi kami akan mengalihkan kasus ini ke pengadilan, dan akan diinterogasi oleh pengadilan pada waktu yang ditentukan."

"Terserah kalian." Selena Xu sudah merasa sangat malas berkata lebih banyak.

Setelah interogasi telah selesai, Selena Xu ditelantarkan di ruang interogasi, semakin dipikirkan semakin merasa emosi.

Tidak lama kemudian, pintu ruang interogasi telah terbuka.

"Selena, ada orang yang datang menjemputmu."

Mungkin adalah Everett Leng, dia berpikir.

Ternyata benar, saat keluar pintu, langsung terlihat sebuah sosok punggung yang tinggi.

"Everett." Sang wanita memanggil.

Sang pria membalikkan badannya dengan perlahan, ekspresi wajahnya terlihat seakan-akan begitu dingin, tapi di balik tatapan matanya, malah terdapat rasa prihatin yang sulit untuk disadari.

Dia berjalan mendekat dua langkah, bertanya, "Mereka tidak menyulitkanmu bukan?"

"Mereka memang tidak menyulitkanku, tapi, sekarang Aileen entah kenapa bisa mengetahui kita telah membohonginya, kekesalan menjadi kemarahan, dan menggugatku."

"Aku mengerti."

Pihak polisi berpesan, "Tuan Leng, istrimu sedang mengandung, jadi mohon untuk sementara, kamu membawanya pulang. Selain itu, kasus ini telah dialihkan ke pihak pengadilan, mohon menunggu panggilan dari pengadilan, tidak lama kemudian, proses persidangan akan diadakan."

Everett Leng menggenggam tangannya Selena Xu, pergi meninggalkan kantor polisi dengan cepat.

"Everett, kamu rasa, sekarang harus bagaimana?" Selena Xu bertanya dengan putus asa.

"Langit tidak akan runtuh."

"Aku akan segera masuk penjara, sekarang bukan hanya langit yang akan runtuh, bahkan bumi pun akan ambruk!" Sang wanita merasa kesal, malah sangatlah tak berdaya.

Sang wanita merasa panik bagaikan seekor semut di atas air mendidih, tapi Everett Leng malah tidak berkata apapun lagi, ekspresi wajahnya sangatlah tenang.

"Hei, aku bilang, istrimu akan segera masuk penjara, kenapa kamu masih bisa begitu tenang?"

Everett Leng memalingkan kepala meliriknya sejenak, bibirnya melontarkan sebuah pertanyaan, "Siapa yang mengatakan kamu akan masuk penjara?"

"Memangnya kamu telah mendapatkan sebuah bukti yang menyatakan aku itu tak bersalah?"

Everett Leng tidak mengatakan apapun, menariknya dan keluar, sebuah mobil Maybach hitam telah terparkir di luar, asistennya Everett Leng, si Black sedang menunggu mereka sambil merokok.

"Selamat sore, Nyonya." Black melekukkan bibirnya dan tersenyum.

"Selamat sore apaan, aku bahkan sudah berniat untuk mati." Dia menghela napas sedih, penuh dengan ekspresi yang murung.

Everett Leng bertanya, "Apakah orang itu berada di rumah?"

"Ada, aku telah mengutus seseorang untuk mengawasinya." Black menjawab.

"Baik, kalau begitu mari ke sana untuk melihat-lihat."

Percakapan kedua orang ini, membuat Selena Xu merasa pusing, "Apa yang sedang kalian bicarakan, siapa?"

Everett Leng menariknya ke dalam mobil.

"Nanti kamu akan mengetahuinya."

Hatinya penuh dengan penasaran, sepuluh menit kemudian, Black menghentikan mobil, Selena Xu turun dari mobil dan melihat, gambaran di hadapan mata malah begitu familiar.

Ternyata adalah Hotel Imperial, tempat di mana Aileen Ya si wanita itu tinggal.

Pandangan mata yang penuh keheranan pergi memandang pria yang berada di belakang, "Untuk apa kita datang ke sini?"

"Ikut denganku."

Everett Leng tetap melangkahkan kaki tingginya, selena Xu segera mengikutinya, menyadari Everett Leng bukanlah pergi memasuki Hotel Imperial, melainkan pergi ke sebuah hotel di samping.

Terlihat jelas, dia bukanlah datang untuk berdiskusi dengan wanita itu.

Lift terus naik hingga ke atas, Eveertt Leng tetap sangat pendiam, wajah yang awalnya begitu dingin bagaikan gunung es, ditambah dengan dia yang terus diam, membuat suasana di dalam lift yang sempit seketika menjadi begitu sesak.

Black berdiri di depan pintu sebuah kamar, "Bos, di sini."

Everett Leng melambaikan tangan memberi isyarat, Black mengetuk pintu.

"Siapa?" Terdengar sebuah suara seorang pria dari dalam.

"Petugas manajemen properti."

Pintu telah terbuka membentuk sedikit celah, si gendut yang memakai bingkai kacamata bermodel bulat mengedipkan mata memandang ketiga orang.

"Ada urusan apa?"

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu