Predestined - Bab 463 Black Tidak Berbasa-Basi, Langsung Melangkah Memasuki Celah Pintu

Selena Xu mengajak Aileen Ya untuk bertemu, tempatnya di caffee di jalan Dong.

Setengah jam kemudian.

Di sebuah tempat elegan dan tenang dekat jendela, Selena Xu menopang dagunya dengan satu tangan, dan yang satunya lagi menjepit sendok kecil mengaduk kopi di dalam cangkir, menunggu di bawah penyinaran matahari di siang hari.

Tidak lama kemudian, Aileen Ya datang sesuai waktu yang dijanjikan.

Kacamata hitam yang saat ini sedang populer menutupi sebagian besar wajahnya, menampilkan bibir merah yang memikat dan dagu yang menawan, jaket berbulu yang terlihat mewah begitu menambah auranya, sepatu hak tinggi berwarna merah ditapakkan dan menghasilkan suara ketukan yang nyaring.

Selena Xu mengangkat pandangannya melihat ke arah Aileen Ya, dia sedang duduk di salah satu sisi sofa samping meja.

"Aku kira, kamu tidak akan datang." Selena Xu berkata.

Wanita dengan kecantikkan yang mempesona melepaskan kacamata hitamnya dengan perlahan, tatapannya mengandung tawaan sinis, sudut bibirnya melekuk membentuk ekspresi kearoganan.

"Haha, aku tahu apa tujuanmu mencariku, makanya aku datang."

"Kamu tahu?"

"Tentu saja."

"Kalau begitu coba katakan, apa tujuanku mengajakmu keluar? Selena Xu bertanya.

Aileen Ya merenggangkan bahunya, "Sederhana sekali. Aku telah menyatakan gugatan padamu, dan tuduhan terhadapmu juga sudah terbuktikan, kamu tidak ingin masuk penjara, jadi, kamu ingin memohon padaku untuk melepaskanmu."

Selena Xu pura-pura kaget, "Aileen, kamu sungguh pintar. Tapi, kata "memohon" ini tidaklah cocok."

"Jadi, kamu tidak berniat untuk memohon padaku?" Aileen Ya mengangkat alisnya yang menawan.

Selena Xu tidak mengatakan apapun, lalu mengeluarkan suatu benda dari dalam tas, meletakkannya ke atas meja dan mendorongnya hingga ke hadapan Aileen Ya.

Itu merupakan sebuah kartu berwarna hitam.

"Di dalamnya terdapat 100 miliar, asalkan kamu menarik gugatanmu terhadapku, aku akan menebusku dengan ini, dan masih ada lagi, aku juga akan meminta maaf terhadapmu."

Ketika mendengarnya, Aileen Ya tertawa sinis.

Selena Xu bertanya, "Apa yang kamu tertawakan?"

"Aku tertawa, tentu saja karena kamu sangatlah lucu."

Aileen Ya bersikap sok, jarinya menyentuh anting-anting di telinganya, "Kamu tahu berapa harga dari anting-anting berlian ini? Juga harga dari jam tanganku, kalungku, juga pakaian di tubuhku, bahkan parfum yang kugunakan? Selena, apakah kamu rasa aku kekurangan uang?"

Aura Selena Xu telah berkurang sedikit, "Maksudku bukan seperti itu, aku tahu kamu tidak kekurangan uang, tapi aku hanya bisa menggunakan cara seperti ini untuk membuatmu meredakan amarahmu."

"Tidak butuh, juga tidak perlu. Kamu tahu tidak, Selena, aku telah berada di batas antara hidup dan mati, kamu harus mendekam di penjara setelah kamu melahirkan anak, sedangkan aku, juga sudah kehilangan semuanya, Everett Leng pun telah membenciku, jadi apa gunanya semua materi luar ini."

Selena Xu berdiam tak berbicara.

Aileen Ya lanjut berbicara, "Kita telah saling beperang begitu lama, tapi malah berakhir hingga tahap di mana kedua belah pihak terluka parah, kamu rasa, salah siapa ini?"

"Salahku." Selena Xu menundukkan kepala, berkata dengan suara kecil.

"Kamu sendiri pun sadar." Aileen Ya tertawa karena kesal, "Kalau kamu bersedia melepaskan, dan pergi meninggalkan Everett Leng dengan penurut, bagaimana mungkin masalahnya akan sampai ke tahap seperti ini?"

"Sekarang, tidak ada gunanya mengatakan semua ini. Kalau kamu memang tidak bersedia menarik gugatanmu terhadapku, baiklah, aku hanya bisa pasrah dan mendekam di penjara.

Selena Xu kembali menyimpan kartu hitam itu, nada bicaranya sulit untuk menyembunyikan rasa kecewa di baliknya.

Aileen Ya menatap wajahnya yang pucat, tiba-tiba merasa sedikit senang.

Dia mengalihkan topik, Selena, sebenarnya aku bukanlah seseorang seperti yang kamu pikirkan. Kalau kamu tidak ingin masuk penjara, aku sekarang akan memberikanmu kesempatan."

"Apa?" Selena Xu seketika langsung mengangkat pandangannya.

Sepasang tangan Aileen Ya berselingan di depan dada, kedua kaki ramping seindah giok pun bersilangan membentuk gaya yang arogan, dia meninggikan dagunya sedikit.

"Mohonlah padaku."

"Apa?"

"Asalkan kamu memohon padaku dengan setulus hati, mungkin saja akan membuatku senang, dan akan menarik tuntutanku terhadapmu."

"Kamu sedikit keterlaluan, Aileen." Selena Xu mengerutkan kening.

"Baiklah, kalau kamu tidak memiliki ketulusan sedikit pun, aku rasa kita berdua tidak perlu membahasnya lagi."

Setelah mengatakannya, Aileen Ya pura-pura bangun.

"Jangan" Selena Xu memanggilnya dengan panik, "Jangan pergi."

Aileen Ya secara perlahan kembali duduk, sudut bibirnya terangkat dengan arogan, "Mohonlah padaku, kamu harus membuatku senang."

Selena Xu merasa sangat tidak bersedia dan menggigit bibirnya, rasa malu tidak hanya menjalar di wajahnya yang pucat, juga telah memenuhi hatinya, sepasang tangan yang bersembunyi di balik lengan baju, telah menjadi terkepal kuat.

"Aku mohon padamu, mohon kamu menarik gugatanmu terhadapku, aku tidak ingin mendekam di penjara, aku mohon padamu."

Dia menahan rasa malu sambil mengatakannya.

Senyuman Aileen Ya semakin mendalam, "Lihatlah penampilanmu, sangatlah menyedihkan, ke mana perginya sosok keangkuhanmu yang seperti biasanya?"

"Sekarang, kamu sudah boleh menarik gugatanmu bukan?"

Aileen Ya menggelengkan kepala, "Belum boleh."

"Kenapa?" Perasaan Selena Xu mulai bergejolak, "Kamu menyuruhku untuk memohon terhadapmu, aku sudah memohonmu, apakah kamu ingin mengingkari perkataanmu?"

"Aku sudah pernah bilang, kamu harus membuatku senang, tapi hasilnya, aku tetap tidak merasa senang saat ini." Aileen Ya tersenyum dengan begitu sinis.

"Kamu."

Wajah Selena Xu seketika langsung menjadi dingin, "Aileen, kamu sengaja mempermainkanku."

"Benar, aku memang sedang mempermainkanmu. Kukatakan padamu, aku, sudah membencimu hingga ke tulang rusuk, kamu kira dengan memohon padaku sekali, bisa langsung meredakan kebencianmu terhadapmu?"

Selena Xu melongo beberapa detik, lalu menertawakan dirinya sendiri.

"Membenciku hingga ke tulang rusuk, kelihatannya, kamu benar-benar telah sangat membenciku, dengan menuduhku seperti ini, membuatmu sangat senang bukan."

"Benar, aku memang ingin menuduhmu, membuatmu terlempar ke penjara atas tuduhan yang palsu, aku memang senang melihat penampilanmu yang penuh dengan keputusasaan dalam pernyataan pembelaan diri yang sia-sia, karena hal ini memang mampu membuatku meredakan amarah."

Selena Xu menggigit bibirnya, berkata dengan kesal, "Kalau pun kamu menuduhku, juga tidak akan pernah merubah kebenaran tentang kamu yang membunuh diri. Pihak pengadilan masih belum menyatakan fonis, pihak polisi pasti akan mampu menyelidiki kebenaran, dan mengembalikan keadilan terhadapku, kamu jangan merasa senang terlalu cepat."

"Tidak ada kebenaran. Rekaman CCTV hotel telah tiada, maka tidak ada orang yang bisa memastikan waktu kedatangan dan kepergianmu, di pisau juga terdapat sidik jarimu, jadi jika aku mengatakan kamulah pelakunya, maka kamulah yang akan menjadi pelakunya."

Setelah mendengar perkataan ini, Selena Xu hanya tersenyum.

"Hebat sekali, Aileen. Tapi kamu telah lupa atas perkataanku tadi, jangan merasa senang terlalu cepat."

Aileen Ya mengerutkan kening, "Apa?"

"Kamu lihat, apa ini?"

Selena Xu mengeluarkan sebuah alat perekam suara, berkata dengan senyuman manis, "Mohon maaf, perkataanmu tadi, telah berada di sini semuanya."

Aileen Ya kaget, seketika raut wajahnya langsung berubah.

"Selena, kamu menjebakku."

"Kamu menjebakku, kenapa aku tidak boleh menjebakmu, kamu tidak akan mampu menuduhku lagi."

Aileen Ya memandang ke alat perekam suara di tangannya, lalu tertawa dingin.

"Pemikiranmu masih saja begitu polos seperti dulu, memangnya sebuah alat perekam suara bisa membuktikan apa? Jangan lupa, sebuah alat perekam suara bisa menjadi sebuah bukti, harus menjamin sumbernya dan sesuai aturan."

Selena Xu berkata, "Ini adalah perkataan dari mulutmu sendiri, sangatlah sesuai aturan."

Aileen Ya tertawa sinis, "Perkataan ini bukanlah kukatakan dengan kesediaanku sendiri, melainkan di bawah ancamanmu. Asalkan aku berkata seperti ini, pernyataan ini akan menjadi perdebatan apakah sesuai aturan atau tidak, dan tidak akan bisa menjadi sebuah bukti."

Selena Xu kembali menyimpan alat perekam suara, menghela nafas.

"Aku tahu kamu akan berkata seperti itu, tapi Aileen, aku benar-benar tidak mengancammu."

Setelah ucapan terlontarkan, terlihat dia dengan langkah yang santai berjalan ke arah meja di samping.

Seorang pria yang memakai tuxedo putih dengan posisi duduk punggung menghadap ke sini, tangannya menggenggam segelas wine, tapi hanya sekedar sebuah sosok punggung, mampu memancarkan aura yang hangat dan elegan.

Selena Xu bertanya sembari tersenyum, "Benar bukan, saksi mata"

Sang pria dengan perlahan menurunkan gelasnya, bergerak dan bangun, mengangkat tangan dan merapikan kekusutan di baju, membalikkan badan dan tersenyum anggun.

"Aku adalah saksi matanya, aku mampu membuktikan, bahwa kamu mengatakannya tanpa menerima pengancaman apapun."

"Kamu, bukannya." Aileen Ya tercengang.

Pria ini, adalah Walikota Kota Bin, Perker Ji.

Kali ini, Aileen Ya telah mengerti semuanya.

Selena Xu hari ini mengajaknya keluar, bukanlah untuk memohonnya melepaskan tuduhan terhadap Selena Xu, melainkan merupakan sebuah siasat, sebuah muslihat, sebuah jebakan untuknya.

"Selena, kamu menungguku di sini?" Aileen Ya merasa sangat kesal hingga wajahnya terlihat garang.

"Benar, bagaimana? Bukankah sangat mengejutkan?" Selena Xu membalas dengan senyuman.

"Kamu, kamu mempersiapkannya dengan begitu maksimal."

"Terima kasih atas pujiannya. Lalu, ada sebuah kabar baik yang ingin kukatakan padamu." Selena Xu melanjutkan perkataannya, "Everett Leng telah berhasil menemukan bukti lainnya, yang bisa membuktikan aku bukanlah pelakunya."

"Kamu berbohong! Bagaimana mungkin kalian bisa menemukan bukti?" Aileen Ya dengan ekspresi yang sulit untuk percaya.

"Kamu juga terlalu meremehkan kemampuannya Everett Leng. Tapi pada dasarnya, hal ini harus berterima kasih terhadap fans utamamu itu."

"Fans?"

"Benar. Di seberang kamar hotel yang kamu sewa, selalu ada seorang fans setiamu yang terus memfotomu secara diam-diam, dan video darinya bisa membuktikan aku tidak bersalah."

Ekspresi di wajah Aileen Ya menjadi semakin murung, bertanya dengan nada dingin, "Kalau telah menemukan bukti, untuk apa masih mengajakku keluar dan merencanakan jebakan ini?"

"Tadi kamu mengatakan aku begitu polos, tapi kenapa kamu juga menanyakan pertanyaan yang begitu polos?"

"Kamu."

Selena Xu berkata sambil tersenyum, "Hanya mengandalkan video, memang bisa membuktikan bahwa aku tidak bersalah, tapi tidak bisa menumbangkanmu. Jadi, aku harus membuatmu mengatakan kebenaran bahwa kamu telah menjebakku, di tambah lagi kamu telah menggugatku secara resmi, aku bisa balik melaporkanmu sebagai tindak kejahatan untuk menuduhku."

Melihat raut wajah Aileen Ya semakin memburuk, Parker Ji berkata.

"Menurut hukum, membalikkan fakta dan memfitnah orang lain, juga berencana membuat orang lain mendapat hukuman selanjutnya, akan mendapatkan fonis maksimal 3 tahun hukuman penjara.

Melihat wajah Aileen Ya yang semakin pucat, Selena Xu tertawa sinis.

"Aileen, kamu tidak pernah menyangka bukan, kamu yang awalnya ingin membuatku masuk penjara, tapi kamu sendiri saat ini malah sulit untuk meloloskan diri dari hukuman penjara. Gugatanmu terhadapku, malah menjadi sebuah alat untuk melakukan penyerangan balik terhadapmu, ini namanya barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnya."

Serangkaikan perkataan ini, mengakibatkan wajah Aileen Ya menjadi pucat bagaikan kertas.

Tenaga di dalam tubuhnya seakan-akan telah terkuras habis, mundur ke belakang dengan sempoyongan, dan nyaris terjatuh.

Bibir merahnya gemetaran, wajahnya bagaikan telah dilapisi dengan abu, "Selena, kamu sungguh cerdik."

Selena Xu tersenyum, "Wanita sepertimu, begitu hampa dan hanya memiliki sebuah cangkang luar yang indah, seluruh otakmu penuh dengan pikiran dan rencana licik, dan pada akhirnya tetap akan menanggung akibat yang kamu tuai sendiri."

“Haha." Aileen Ya tersenyum pahit, "Baik, kamu telah menang."

"Bagus kalau kamu tahu." Selena Xu berkata dengan angkuh, "Sekarang, kalau kamu tidak ingin masuk ke penjara, maka berlututlah dan memohon terhadapku, mungkin saja aku akan mempertimbangkan keputusanku kembali dan mengampunimu."

"Jangan mimpi." Aileen Ya tertawa seakan-akan menertawakannya sendiri, "Aku bahkan tidak takut mati, memangnya aku takut untuk masuk penjara"

"Benar juga, kamu sepertinya tidak takut, kalau begitu aku berikan sebuah saran untukmu."

Selena Xu dengan perlahan berjalan mendekat ke arah sang wanita yang gemetaran, tangannya yang ramping menepuk bahunya, bibir merah terbuka dan berkata di samping telinganya Aileen Ya.

"Kalau kamu begitu tegar, coba saja untuk menyayat pergelangan tanganmu sekali lagi. Tapi, sebaiknya kali ini kamu mencari sebuah tempat yang terpencil dan tenang, juga menyayatnya dengan lebih kuat sedikit, hati-hati untuk jangan sampai membiarkan orang lain berhasil menyelamatkanmu lagi."

Setelah mengatakannya, Selena Xu mengambil tas, dengan langkah kaki yang cepat pergi dari sana.

Setelah kepergiannya, Aileen Ya langsung terduduk dengan wajah yang pucat pasi, seolah-olah jiwanya telah ditarik keluar.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu