Predestined - Bab 257 Kamu Akan Menyesal.

"Baik!"

Di satu sisi, dengan cepat datang dua orang pelayan, tidak menghiraukan penjelasannya Selena Xu mereka memegangnya, satu dikiri dan satu di kanan, langsung menyeretnya keluar.

"Lepaskan aku, kalian lepaskan aku!

Selena Xu memberontak dengan tidak bertenaga, tetapi memberontak bagaimana pun tetap saja tidak bisa melepaskan cengkraman itu, dalam kecemasan, matanya memandang wajah dingin pria tersebut yang seperti es, berteriak histeris.

"Everett Leng, jangan percaya bualan Sabrina Chen, aku telah diperlakukan tidak adil olehnya, aku dijebak olehnya! Jika kamu memperlakukan aku seperti ini, kamu akan menyesal suatu hari nanti!!"

"Nona besar, melakukan pelanggaran!"

"Bang!"

Pintu besi halaman ditutup dengan keras, membuat Selena Xu terkunci di depan pintu, pria yang terlihat dingin itu meliriknya, dan kemudian dengan pelan menarik kembali pengelihatannya, bahkan bagian punggungnya pun memiliki kesan dingin.

Selena Xu memukul gerbang besi tersebut dengan keras, berharap pria itu meliriknya kembali, tetapi tangannya terasa sakit, dan pada akhirnya pria itu tetap tidak meliriknya lagi.

Didalam hatinya ia merasa sedih, Mengangkat tangannya dan menggosok wajahnya yang sedikit mati rasa, dan pergi dengan hati suasana hati yang sedih.

Benar-benar sial, uang belum di pinjamkan tidak perlu di bahas, ia bahkan menerima satu tamparan, situasi apa ini?!

Everett Leng kembali ke aula, bersamaan dengan kedatangannya, auranya menjadi sedikit berat. Para pelayan dengan cepat berhenti berbisik dan mulai bekerja dengan tekun.

Benar-benar semakin di pikirkan semakin ingin marah.

Rugi tadi dia dengan baik hati membantu wanita itu, tapi tidak terpikirkan olehnya bahwa wanita itu berubah menjadi seperti sekarang! Jika dari awal sudah mengetahuinya, dia tidak akan memperdulikan kehidupannya!

Melihat sekeliling, dia melihat Sabrina Chen menangis di sofa, dan pengurus rumah di samping menghiburnya.

“Apakah sudah lebih baik?” Dia bertanya dengan datar.

Sabrina Chen tersedak, mengangkat matanya dengan penuh air mata menatap pria itu, dan menggelengkan kepalanya.

"Sudah tidak apa-apa, terima kasih tuan telah mengkhawatirkan aku, aku tahu bahwa Nona besar membenciku, ia membenciku karena mengatakan yang sebenarnya, tetapi tidak peduli bagaimana dia menyiksaku, aku tidak pernah menyesalinya."

Mengingat hal-hal yang sudah terjadi, kening Everett Leng segera berkerut. Dia tidak memperdulikan Sabrina Chen lagi, dan naik ke lantai atas.

Melihat punggung pria itu, di balik kerundungnya, sudut mulut Sabrina Chen tertarik ke atas membentuk senyuman.

Awalnya, dia telah merusak hubungan antara Selana Xu dan Everett Leng, tidak terduga olehnya hari ini dia akan bertemu Selena Xu, meskipun dia menerima tamparan, tetapi ia telah membuat hubungan mereka menjadi lebih buruk.

Setelah memikirkan ini, tidak rugi dia menerima pukulan

...

Tidak mengharapkan pinjaman itu lagi, hal ini membuat Selena Xu berkecil hati dan sedih, kehancuran perusahaan sudah di depan mata, dia tidak bisa hanya duduk dan menunggu.

Namun, tidak peduli seberapa keras dia berusaha, pada akhirnya dia gagal membuat situasi menjadi lebih baik.

Malam itu, dia bermimpi.

Dia bermimpi dia sedang membuka kerudung Sabrina Chen dan pada saat itu terlihat wajah yang di penuhi bekas luka yang menyerupai lipan.

"Ah!!!"

Selena Xu dalam tidurnya menjerit, terduduk dengan kaget, dahinya di penuhi dengan keringat.

Dia terengah-engah, memikirkan mimpinya tadi secara detail, kemudian menyadari sesuatu.

Di taman masion Leng hari itu, ketika dia merobek kerudung Sabrina Chen, saat pandangan pertama dia merasa takut, tapi ada sesuatu yang terabaikan olehnya, seketika perasaan itu menghilang.

Tidak asing.

Bentuk wajah dan kerangka wajah wanita itu, terutama kedua matanya yang indah, dia selalu merasa seperti milik seseorang, tapi milik siapa, dia tidak tahu.

Ada sebuah bayangan di benaknya, berulang-ulang mengingat adegan dia berkelahi dengan Sabrina Chen, sebentar lagi, hampir mengingat kembali siapa itu.

Tepat ketika dia mengerutkan keningnya, sebuah telepon berdering mengejutkan dirinya yang sedang berpikir.

"Selena Xu, semua orang sudah berada di sini. Di mana dirimu?"

Itu adalah Louis Li.

Selena Xu tiba-tiba teringat bahwa dia telah memerintah Louis Li mengumpulkan semua pegawai perusahaan untuk mengadakan rapat hari ini.

Karena dia akan mengumumkan sebuah keputusan yang sangat sulit.

"Kamu cepatlah kesini, menyuruhku memanggil mereka semua, tetapi malah kamu yang terlambat, benar-benar, apakah kamu masih memiliki sedikit ..."

Setelah menunggu Louis Li selesai berbicara, Selena Xu menutup teleponnya, menggosok matanya yang sakit, bangun dari ranjang dan mandi dengan cepat, mengunakan kecepatan yang paling cepat sampai ke perusahaan.

Kantor yang terletak di lantai tingkat tinggi, semua tingkat direktur sudah datang, mereka sedang berbisik, Selena Xu mendorong pintu dan masuk ke dalam.

Semua orang berdiri tegak, dibawah tatapan mata semua orang, Selena Xu terduduk di kursi paling atas.

Louis Li bernafas dengan lega dan membiarkan semua orang terduduk kembali.

Selena Xu hampir terlihat sedikit malu, sebenarnya, itu lebih ke perasaan bersalah.

"Itu ... mungkin semua orang sudah mendengar berita ini, perusahaan kita sedang berada dalam situasi sulit, meskipun aku tahu bahwa kalian semua telah bekerja keras, bisa di bilang ini adalah kesalahan ku, aku yang tidak cukup berjuang."

Orang-orang di bawah saling memandang, meskipun awalnya mereka telah mempunyai firasat mengenai hal ini, maka saat ini mereka tambah gelisah.

Louis Li sedikit gelisah, "Selena Xu, kamu tidak bermaksud..."

"Maafkan aku," Selena Xu memotong perkataannya, dan melanjutkannya dengan tebal muka.

"Sebenarnya, hari ini aku mengumpulkan kalian semua, ada suatu hal yang ingin ku umumkan. Masalah sudah seperti ini, aku dengan berat hati mau tidak mau memberi tahu kalian semua...." Sebelum kata-katanya selesai, pintu ruang rapat didorong buka oleh seseorang, Laura Wen masuk dengan tergesa-gesa.

"Laura Wen, kenapa kamu datang kesini?"

Saat Selena Xu bertanya dengan bingung, Laura Wen berjalan kesampingnya, dan berbisik di telinganya.

“Apa katamu?" Selena Xu yang sedang terduduk berdiri dengan terkejut, "Apakah ini benar?"

"Benar, orangnya sedang berada di ruang tamu."

Selena Xu merasa hal ini tidak bisa dipercaya, semua ini tidak seperti kenyataan, sehingga dia mengangkat tangannya dan mencubit wajahnya, terasa sedikit sakit.

Baru saja Laura Wen memberitahunya, bahwa sebuah perusahaan kreditur mengambil inisiatif untuk datang dan memberikan pinjaman padanya, dan bunganya sangat rendah, sangat rendah sehingga sulit untuk dipercaya!

"Kenapa masih bengong? Jangan membuat orang menunggu terlalu lama," Laura Wen mengingatkannya.

"Aku, aku, aku ... aku akan segera pergi!"

Selena Xu tidak tercengang lagi, dengan cepat pergi ke ruang tamu, Louis Li dengan cepat bertanya, "Dia mau ke mana lagi? Kita semua harus melakukan apa?"

"Jangan pergi, tunggu aku disini!” suaranya terdengar jauh disana, tetapi bayangan badannya sudah menghilang.

Di ruang tamu, Selena Xu bertemu dengan pegawai dari perusahaan kreditur itu.

"Apa kabar Direktur Xu."

Pegawai itu dengan sopan mengulurkan tangan padanya, dan Selena Xu menerima jabatan tangan tersebut dengan cepat dan antusias, mempersilahkan dia untuk duduk, dan menyuruh orang untuk menyediakan teh.

"Aku baru saja mendengar bahwa kamu bersedia memberikan perusahaanku pinjaman, apakah itu benar?” Selena Xu bertanya dengan ragu-ragu.

"Betul, kami bisa meminjamkan uang kepada perusahaan anda dengan limit 10 miliyar."

Kalimat ini hampir membuat selena Xu gembira seperti orang gila, dan bahkan tidak bisa menahan suara tawanya, tetapi dia masih berusaha menutupinya, mendeham.

"Laura Wen, ambilkan laporan keuangan perusahaan kita, dan kemudian bawa tuan ini ke pabrik untuk melakukan pemeriksaan."

"Tidak perlu, aku sudah membawa uangnya dan kontraknya sudahku siapkan, anda hanya perlu menandatanganinya."

Melihat kertas kontrak dan sebuah kartu yang berwarna emas didorong ke depannya, Selena Xu tenggelam dalam pikirannya.()

Tapi dia terlalu bersemangat, sehingga mengambil kertas kontrak dan melihatnya satu per satu, didunia ini mana ada sesuatu yang begitu menyenangkan, bagaimana kalau ini jebakan?

"Direktur Xu, anda tenang saja, kami dari perusahaan resmi, dan tidak akan pernah ada masalah dengan kontrak kerjasama, semuanya sesuai dengan kontrak."

Selena Xu dengan cepat membaca kontrak kerjasama itu dan akhirnya menentukan satu hal.

Ternyata didunia ini masih ada hal yang menyenangkan seperti ini.

Dengan tidak sabar dia mengambil pulpen dan menulis namanya sendiri, dan 10 miliyar sudah berada di tangannya.

“Kalau begitu, jika keberatan bolehkah aku menanyakan satu hal?” Selena Xu tersenyum, “Apakah perusahaan anda adalah perusahaan Kreditur, bukan perusahaan amal kan?”

Pegawai itu tersenyum, "Direktur Xu sedang bercanda, jika tidak ada hal lain, aku pergi dulu."

"Hati-hati di jalan, Laura Wen, antarkan dia."

Setelah mengantarkan pegawai itu pergi, Selena Xu dengan isi kepalanya yang kacau kembali ke ruang rapat, akhirnya semua orang dengan mata yang membesar melihat ke arahnya, wajahnya tampak bingung.

Ia mengambil napas dalam-dalam, dan kembali ke tempat duduknya yang berada di atas, berdeham, kemudian muncul senyuman di sudut bibirnya.

"Begini, hari ini aku memanggil semua orang berkumpul, tidak ada hal lain, hanya ingin memberi kalian semangat, semakin besar kesusahaan yang kita hadapi semakin besar daya juang kita dan keberanian kita untuk tetap maju, membuat kita bersama-sama berjuang, membuat perusahaan kita semakin besar dan kuat."

Setelah mengatakan itu, dia berdiri dan membungkuk kepada semua orang, "Aku memohon kepada kalian semua!"

Dia yang begitu heboh, membuat semua pejabat tinggi yang berada di bawah saling menukar pandangan, semua merasa sedikit aneh.

Pagi-pagi sekali mengumpulkan semua orang disini, perkataan sebelumnya yang ia ucapkan membuat suasan menjadi tegang, mengira bahwa dia akan mengumumkan bahwa perusahaan bangkrut, pada akhirnya hanya dia hanya ingin memberi semangat kepada semua orang?

Semua orang bubar, yang tinggal hanyalah Louis Li sendiri.

Dia menyipitkan matanya dan menatap Selena Xu, mengunakan tangannya dan mendorong kacamatanya, ekspresi wajahnya menunjukkan rasa curiga.

"Selena Xu, sebenarnya apa yang kamu lakukan?"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu