Predestined - Bab 240 Surat Cinta

Selena terkejut sebentar, tidak disangka siaran radio yang dibukanya adalah siaran Aileen Ya.

Pada saat sadar kembali, dia dengan bercanda berkata,"Lihat, siaran pacarmu udah mulai."

Everett tidak menghiraukannya, tetap dengan tenang mengendarai mobil, bagi Selena ini adalah sebuah lelucon, yang tidak dapat diabaikan.

Ini membuat Selena merasa lebih tertekan.

"Ada yang bertanya padaku, apa itu cinta pada pandangan pertama? Apa hanya karena wajah?Menurutku, itu saja tidak cukup. Beberapa hari ini aku sudah merasakannya."

"Pada saat orang itu muncul didepanmu, pandangan pertamamu itu sudah suka padanya, sampai terjerumus. Kulit yang bagus itupun, hanya membuatmu tertarik, tetapi pada saat jiwamu juga ikut mengejar orang itu, maka pandangan pertama akan menjadi segalanya. Aku pikir, inilah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama......"

Aileen Ya menggunakan suara yang sangat lembut itu menceritakan kisah cintanya, kata ini didengar oleh Selena, membuat dia jadi berpikir banyak.

Dia tahu, bahwa Aileen Ya dan Everett baru saja saling mengenal, tetapi perkataan yang diucapkannya, seolah-olah mengucapkan kepada Everett!

Tampaknya, apa yang di bilang Parker Ji itu benar. Everett dan Aileen, mungkin saja sekarang sudah berpacaran.

Disaat dia lagi memikir, suara radio itu tiba-tiba berhenti.

Rupanya Everett yang menutupnya.

"Mengapa ditutup? Ini bukannya siaran pacarmu, seharusnya, kamu mendengarnya?" Selena bertanya.

Kemudian, pria itu dengan nada yang tenang menjawab dua kata.

"Turun mobil."

"Ha?" Selena bingung, menoleh kebelakang, melihat bahwa mobil sudah sampai didepan pintu rumah.

Pengurus rumah menyambut kedatangannya, lihat kedatangan Selena, sangat tidak terduga, kemudian menyapanya dengan senyuman.

"Nona, kamu sudah kembali."

" Paman pengurus rumah apa kabar. Carol ada dimana?"

" Didalam kamar, dia belum tidur."

Everett turun dari mobil, berjalan ke ruang tamu, bertanya,"Hari ini, tidak ada masalah apa-apakan?"

Pengurus rumah menjawab,"Tidak ada masalah, tapi tadi ada seorang wanita yang bernama Aileen Ya menelepon dua kali kerumah, katanya teleponmu tidak bisa dihubungi, sepertinya ingin berjumpa denganmu."

Selena mendengar pembicaraan orang ini dengan jelas, tidak tahu kenapa, hati ini merasa cemburu.

Telepon pun sudah menelepon sampai rumah. Jadi tidak mungkin hubungan mereka hanya sebatas teman saja?

"Aku sudah tahu."

Everett tidak berkata apapun, dengan cepat menaiki tangga, lalu masuk keruang belajar, kemudian menutup pintu.

"Nona, beberapa hari ini kamu tidak datang, nona kecil sangat merindukan kamu, sebentar lagi kamu ketemu dengannya, dia pasti sangat senang."

"Terima kasih, Paman pengurus rumah, aku naik dulu."

"Silakan."

Selena baru saja membuka pintu, langsung mendengar serangakian kartu yang jatuh.

Pada saat melihat kartu-kartu domino yang tersusun rapi itu runtuh, disertai dengan bunyi tabrakan yang tajam, dan kartu yang terakhir itu jatuh dikakinya.

Pada saat yang sama, terdengar suara Carol yang nyaring itu memanggilku.

"Mommy!"

Gadis itu melihat Selena, sangat senang, membuka kedua tanganya dan berlari, lalu menabrak kakinya Selena, hampir membuat dia jatuh.

Sudah beberapa hari tidak bertemu, sepertinya gadis ini bertambah tinggi lagi, juga gemuk sedikit, tampaknya dia terjaga dengan bagus.

Selena menggendong anaknya, terasa sangat berat, mungkin beberapa waktu lagi, dia tidak sanggup menggendongnya lagi.

"Carol sayang, mommy sudah datang."

Selena mencium pipinya berkali-kali, sehingga membuat Carol merasa geli "Hahaha" Ketawa, ketawanya bagaikan bunyi lonceng.

"Sudah malam begini, kenapa kamu belum tidur?"

"Em......Karena Carol rindu dengan mama, jadi tidak bisa tidur."

"Kamu iniya, mulutnya manis seperti baru saja makan madu, cepat tidur, besok mau kesekolah lagi."

Selena menggendong anaknya membawa ketempat tidur, lalu gadis itu mengambil buku dongeng yang berada di tempat tidurnya, dan memberikan kepada Selena, dengan wajah yang serius.

"Mommy, kamu ceritakan kisah dongeng ini lah!"

"Baiklah."

Dulunya setiap malam, Selena pasti menceritakan dongeng kepada anaknya, ini juga sudah menjadi kebiasaan. Tetapi sekarang tidak bisa setiap saat di samping anaknya lagi, dan dongeng ini juga, tidak ada yang menceritakan kepadanya lagi.

Kepikiran begini, hati Selena menjadi sedih, dan merasa bersalah terhadap anaknya.

Dia menarik kursi ke tepi tempat tidur, dan meletakkan bukunya diatas kaki, lalu perlahan-lahan menceritakannya.

Tidak tahu sudah berapa lama, saat Selena selesai bercerita, dan melihat gadis ini sudah tidak bergerak di tempat tidur, rupanya sudah tidur.

Selena melihatnya dengan penuh kasih sayang, dan membantu menyelimuti gadis itu.

Saat ini, terlihat adanya cahaya dari jendela, diluar pintu kedengaran ada suara mobil.

Aneh, sudah malam begini, apa mungkin ada tamu lagi?

Selena penasaran dan berjalan kedepan jendela melihat.

Melihat ada mobil merah yang sangat cantik berhenti, pintu mobilpun terbuka, dari dalam keluar seorang wanita.

Wanita itu sangat elegan, wajahnya juga sangat cantik, dan mengeluarkan aura yang sangat spesial, jika bukan Aileen, siapa lagi?

Disaat Selena merengung, dari luar koridor terdengar suara berjalan kaki, mungkinkah Aileen naik keatas.

Dengan diam-diam, Selena mengintip. Pintu ruang belajar yang tidak ditutup rapat itu.

Hanya dapat melihat ruang belajar itu, Everett dan Aileen sedang duduk di sofa.

Dua orang ini sambil minum teh, sambil berbincang, sebentar-sebentar terdengar suara ketawa, terasa sangat harmonis.

Selena tidak tahu kenapa dia bisa melakukan hal yang seperti ini, tapi dia sangat peduli, peduli mereka sedang berbicara apa?

Tetapi jarak sangat jauh, dia tidak mendengar dengan jelas, tapi biasanya Averett sangat susah untuk senyum, tapi pada saat berbincang dengan dia bisa terus tersenyum, dan sangat lembut, tidak seperti biasanya.

Ini membuatnya sedikit marah.

Biasanya dia selalu memberi muka yang seram padaku, tapi pada saat bersama Aileen, dia bisa tersenyum terus, benar-benar tidak masuk akal!

Dalam suasana yang sedang marah, tiba-tiba dibelakangnya terdengar suara pengurus rumah.

"Nona, apa yang sedang kamu lakukan?"

Suara yang mendadak itu, membuat Selena terkejut.

Dia lihat, rupanya pengurus rumah berdiri dibelakangnya, dengan wajah yang keraguan, dan tangannya memegang sepiring buah.

"Shh!!"

Selena dengan cepat membuat gerakan diam, menandakan kepada pengurus rumah agar tidak mengeluarkan suara, tetapi, dua orang yang didalam itu sudah mendengarnya, Averett dengan nada dingin berkata.

"Ada masalah apa?"

Selena tiba-tiba panik, saat wajah pengurus rumah sangat bingung, dia mengambil sepiring buah itu dari tangan pengurus rumah.

"Paman pengurus rumah, kamu duluan, aku saja yang antar."

"Baiklah, sudah merepotkan nona."

Selena menarik nafas, perlahan-lahan membuka pintu.

Melihat kedatanganya, Aileen sedikit terkejut, bertanya,"Nona Xu, bagaimana kamu bisa disini?"

"Ehm, aku......"

"Dia sedang ada masalah, jadi untuk sementara waktu dia tinggal disini." Averett berkata.

"Ohw, rupanya begitu." Aileen ketawa, tampaknya tidak melakukan apa-apa, tapi dia melihat Selena dan Averett seperti menginkuisisikan masalah.

Dia merasa masalah ini tidak semudah yang dipikirkan.

Dari waktu itu, dia sudah merasa kedua orang ini hubungannya tidak sebatas teman. Malam ini, dia melihat Selena berada didalam rumah Averett, ini lebih memastikan lagi bahwa apa yang dia rasa itu benar.

Averett dengan dingin bertanya,"Ada masalah apa?"

"Tidak ada. Aku melihat Aileen datang kesini, jadi saya mengantarkan sepiring buah, ini."

Selena menaruh sepiring buah itu diatas meja, tidak sengaja, dia melihat ada satu surat disana.

Surat itu sudah terbuka, isi didalam surat itu juga terlihat sedikit, tapi hanya bisa melihat tulisan yang dibaris pertama.

"Tuan Leng yang terhormat, aku sudah sangat lama mencintaimu, tetapi tidak berani mengatakan keluar, kali ini aku sudah cukup berani......"

Kata yang selanjutnya itu terlipat kedalam, sehingga tidak bisa melihatnya lagi.

Selena sedikit tidak senang, jarinya juga menjadi kaku.

Ini tidak perlu ditanyakan lagi, ini pasti surat cinta!

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu