Predestined - Bab 189 Semuanya Menenang

Parker Ji menghela nafas dalam hati, kemudian berkata dengan penuh kesabaran.

"Apakah kamu ingin aku mengatakan semuanya dengan jelas? Kakakmu sudah memutuskan semua hubungan dengan Keluarga Leng, tidak ada yang bisa menjamin perbuatanmu selanjutnya, jika kamu tidak ingin menghilang dari kota ini, kamu sebaiknya mendengarkan ucapanku."

Adele Xu akhirnya merasa sedikit takut, ia lalu mengerutkan alisnya dan bertanya ragu,"Apakah seserius itu?"

"Kamu sudah melakukan sesuatu yang berefek samping terhadap Leng's Corp. kali ini, namun bukanlah permasalahan pribadi, sehingga, ia hanya berperasaan seperti ini padamu hanya untuk menghargai Selena, ini juga bukan berarti bahwa ia tidak akan bertindak terhadap dirimu."

Adele Xu akhirnya merasa sedikit takut saat melihat ekspresi dan nada bicara Parker Ji yang tegas.

Ia sebelumnya hanya berpikir untuk menggoncang Keluarga Leng dengan menggunakan kesempatan ini, namun, ia tidak pernah memikirkan kelanjutannya, hingga saat ini, Parker Ji tidak hanya memaksanya mengundurkan diri dari pekerjaannya, ia bahkan membatasi kebebasannya, ia kini baru menyadari seberapa bahayanya masalah ini.

Parker Ji kemudian berkata secara perlahan saat mendapati ekspresi wajah Adele Xu yang berubah,"Oh iya, kamu juga tidak perlu berpikir untuk kembali ke kantor media tersebut lagi, mereka sudah tutup dan pindah, lagipula, Wartawan Zhu dan beberapa editor juga sudah dipindahkan ke tempat lain, tidak lagi di Kota Bin."

Adele Xu tercengang.

Bagaimana mungkin...... Ia masih berpikir mempergunakan kesempatan ini untuk membina orang-orang yang penting, kemudian membuatnya berada dalam lingkaran "Nyonya Ji" secara perlahan, namun, sikap seperti ini ternyata tidak menghentikan Everett Leng!

"Apakah kamu kini sudah mengerti mengapa aku menyuruhmu menetap di dalam rumah?" Parker Ji melihat bahwa anak perempuan itu kini sudah tersentuh, lalu lanjut berkata,"Namun, tenang saja, Everett Leng juga harus bertanya kepada Keluarga Ji apakah kami setuju atau tidak jika ia ingin bertindak terhadap dirimu."

Adele Xu akhirnya mengerti, ia ternyata kini sudah menjadi salah satu target dari peperangan antara kedua keluarga, jika ia benar-benar diurusi oleh Keluarga Leng, itu hanya akan membuktikan bahwa Keluarga Ji lagi-lagi tidak sekuat Keluarga Leng!

Pantas saja Parker Ji memperhatikannya beberapa hari ini, ternyata hanya karena alasan ini saja!

"Tenang saja, aku sangat menghargai nyawa seseorang,"Adele Xu akhirnya menenang,"Aku belum cukup menetap di Kota Bin, bagaimana mungkin aku pergi?"

Matanya kembali berbinar. Bagaimana mungkin ia bisa membiarkannya begitu saja ketika ia belum melihat Selena Xu terjatuh?

Setelah seminggu semuanya menenang, berita mengenai Leng's Corp. juga mereda secara perlahan, namun, Keluarga Leng tetap saja belum terlalu damai.

Sejak Carol melihat ibunya terakhir kali, ia tidak pernah lagi menemui Selena Xu, ia sering sekali bertanya keberadaan ibunya, Everett Leng tidak mampu mendatangkan ibunya, sehingga ia hanya bisa terus berbohong.

Namun, situasi seperti ini tidak bisa terus berlangsung.

Hari ini, ayah dan ibu Leng tiba-tiba kembali ke rumah Keluarga Leng, hal ini juga mengagetkan Everett Leng, karena ayah dan ibunya pergi ke luar negeri beberapa hari yang lalu, ia tidak menyangka bahwa mereka akan pulang secepat ni.

"Kakek nenek!" Carol menyambut dengan senang saat melihat para petua datang.

Mereka benar-benar menyukai cucunya yang satu ini, mereka ingin sekali memanjakannya, mereka bahkan membawakan banyak sekali hadiah dari luar negeri untuknya, baju, makanan, mainan, dan lainnya, mereka bahkan membukanya satu persatu karena takut cucunya tidak menyukainya.

"Aku menyukai semua yang kakek dan nenek beli!" Anak perempuan itu memeluk mainannya dan tersenyum.

Ibu Leng mengelus kepalanya dengan senang,"Sayang, baiklah kalau kamu suka."

Namun, suara anak perempuan itu tiba-tiba merendah,"Jika mommy ada disini, pasti akan sangat baik, aku ingin sekali bermain bersama dengannya...... Nenek, kapan mommy akan pulang?"

Anak perempuan itu bertanya sambil mengangkat wajahnya.

Ibu Leng terkejut dan tidak tahu harus menjawab apa.

Everett Leng yang berada di samping menjawabnya datar,"Carol, mommy akan pulang setelah selesai bekerja, tunggu ya."

"Oh......,"Anak perempuan itu bersedih dan menganggukkan kepalanya, lalu membawa mainannya ke ruang melukis.

Ayah dan Ibu Leng akhirnya menghela nafasnya, wajahnya pun menegas.

"Everett, kamu berkata kepada ibu bahwa bukankah Lena sudah mengetahui permasalahan pada saat itu?"

Ibu Leng sebenarnya mempertanyakan sesuatu yang sudah jelas, ia sudah mengetahui berita Keluarga Leng saat ia berada di luar negeri, walaupun berita itu tidak tersebar hingga keluar negeri, namun, ia dan ayah Leng merasa sangat khawatir saat mengingat cucunya.

Sehingga, mereka memutuskan untuk kembali lebih awal.

Everett Leng meniyakannya dengan tenang.

Ayah Leng lagi-lagi menghela nafasnya,"Salahkan aku, salahkan aku..... Aku yang mengecewakan keluarga Lena pada saat itu, namun, aku benar-benar tidak tahu akan terjadi hal seperti ini, hei......"

Ibu Leng terlihat ragu,"Kami pulang lebih awal kali ini untuk bersiap-siap meminta maaf dengan Lena, kami berhutang permintaan maaf dengannya."

Everett Leng kemudian membuka mulutnya setelah mendengar perasaan ayah dan ibunya,"Ayah, Ibu, Lena kini sedang merasa kesal, kalian tidak akan menyelesaikan permasalahannya dan hanya akan membuatnya semakin kesal jika kalian pergi meminta maaf sekarang, tunggu sebentar lagi."

Ibu Leng ragu,"Tunggu? Bagaimana bisa, Lena sudah tidak memiliki maksud untuk memaafkan kami lagi, ia pasti akan membenci kami!"

Namun, Ayah Leng menyetujui ucapan anaknya,"Benar, jika kita pergi mencarinya sekarang, ia pasti tidak bisa menerima permintaan maaf kami, lagipula, kita sudah menyembunyikannya bertahun-tahun, tidak akan ada perbedaannya jika kita melangkah lebih awal ataupun lebih lambat, kini semuanya hanyalah sebuah kebohongan dalam hatinya, ia tidak mungkin memaafkan kami hanya karena sebuah permintaan maaf."

Kedua petua itu melesu dan menghela nafasnya.

Namun, Everett Leng berkata dengan ekspresi tenang,"Ayah, ibu, kalian tidak perlu terlalu bersedih, tidak peduli bagaimanapun kalian menyayangi Selena, ia tetap tidak akan membenci kalian dan menganggap kalian sebagai orang asing."

Ayah dan Ibu Leng merasa ragu, ia tidak tahu mengapa anaknya merasa sangat percaya diri, ia bahkan masih merasa bahwa Selena Xu tidak akan terlalu membenci mereka pada saat ini.

"Everett, katakan yang sejujurnya kepada ibu, apakah kamu dan Lena masih memiliki kemungkinan? Apakah kalian berpisah hanya karena permasalahan ini?" Ibu Leng bertanya dengan perasaan gugup.

Jika pernikahan mereka menjadi tidak bahagia karena kesalahan yang mereka perbuat pada saat itu, mereka pasti tidak akan bisa memaafkan diri mereka sendiri untuk seumur hidup mereka!

Everett Leng menenangkan ibunya dengan menepuk punggungnya.

"Tidak akan, Ibu, aku dan Lena hanya perlu menenang sejenak."

Ibu Leng setengah percaya dan setengah ragu,"Apakah ia benar-benar......tidak akan membenci kami?"

Evertt Leng menatapnya dengan pandangan yang gemilang,"Tidak peduli ia benci ataupun tidak, ia pasti tetap akan kembali."

Saat keaadan di rumah Keluarga Leng terlihat suram, keadaan Selena Xu di rumah Keluarga Wen juga bergoyah.

Ia dipecat dari pekerjaannya, anaknya dibesarkan oleh keluarga lain, ia juga tidak bisa bersama dengan orang yang ia sukai, Selena Xu benar-benar ingin sekali membentur kepalanya, ia tidur dengan kepala yang kebingungan setiap harinya, ini membuatnya dapat berlari dari kenyataan sejenak.

"Lena, bangun!"

Setelah pulang kerja, Laura Wen segera berteriak dan berjalan masuk ke kamar teman baiknya, namun, orang yang berada di dalam selimut itu tidak bergerak, seperti sebuah patung.

Laura Wen kemudian hanya bisa membuka selimut lawan bicaranya.

"Bangunlah, lihat sudah jam berapa sekarang!"

Selena Xu masih merebut kembali selimutnya,"Aku akan tidur sebentar lagi......"

"Tidur apanya tidur!"Laura Wen benar-benar tidak dapat menahannya lagi,"Lihatlah apa artinya jika kamu seperti ini setiap hari? Apakah kamu berencana untuk menyiksa dirimu seperti ini untuk seumur hidupmu dan tidak menghiraukan hal lain lagi?"

Selena Xu tidak mendengarnya dan tetap berbaring di tempat tidur, Laura Wen yang melihatnya semakin kesal, lalu berusaha keras untuk mengangkatnya.

"Bangunlah, bukannya langit jatuh, apakah harus seperti ini? Betul, kamu memang terpukul, siapa yang menyangka bahwa orang yang kamu sayangi selama bertahun-tahun ternyata adalah pembunuh ayah dan ibumu, namun, coba pikirkan lebih lagi, apakah mereka sengaja? Seberapa tidak bersalahnya Everett Leng? Ia juga tidak tahu permasalahan ini pada saat itu bukan?"

Selena Xu akhirnya menggerakan matanya.

"Jangan semudah itu mengatakan semua hal ini...... Aku kini bahkan tidak bisa membenci, apa yang harus kulakukan?"

Laura Wen menggertak giginya dan berkata,"Bagaimanapun, itu semua sudah berlalu, semua orang harus menatap ke masa depan. Jika kamu memang tidak bersedia untuk berkomunikasi dengan Keluarga Leng sedikitpun, bagaimana dengan Carol? Kamu tidak bisa tidak bertemu dengannya untuk seumur hidupmu bukan?"

Pandangan Selena Xu terlihat mengosong, Laura Wen merasa semakin kesal melihat dirinya yang tidak juga tersentuh.

"Baik, teruslah berdepresi seperti itu, biarkan Carol tidak mengenalmu sebagai ibunya di masa depan, bahkan bisa saja membencimu!"

Pada saat ini, Selena Xu akhirnya terbangun dan langsung menggenggam erat lengan teman baiknya,"Apa maksudmu?"

Laura Wen menatapnya tegas,"Pikirkan sendiri, kamu selama ini tidak berkomunikasi dengan anakmu, seberapa rindukah dia padamu? Tidak peduli seberapa ajaibnya Everett Leng, ia tetap saja tidak bisa menjadi dirimu, hingga saatnya, kamu akan menghilang dari hati anak tersebut, apakah kamu puas seperti itu?"

Pandangan Selena Xu tetap saja bingung.

"Aku sudah pernah menganjurkan kepadamu sebelumnya, jangan tinggalkan anakmu karena Everett Leng, sekarang kamu sudah melahirkan Carol, apakah kamu tidak ingin bertanggung jawab?"

Selena Xu menggelengkan kepalanya,"...... Aku bisa bertanggung jawab."

Saat Laura Wen menyadari ini ada gunanya, ia langsung memanasinya,"Kalau begitu, kamu harus segera melakukan tugasmu sebagai seorang ibu. Aku melihat kamu bersedih beberapa hari lalu, kamu bertindak sesuai dengan keinginanmu, sehingga aku tidak menghalangimu, namun kini sudah saatnya bergerak, demi anakmu, demi dirimu, dan juga demi almarhum ayah dan ibumu."

Selena Xu tergerak, ia menganggukkan kepalanya perlahan.

"Cepat bangun, makan yang cukup, rapikan diri, lihat tampilanmu beberapa hari ini, seperti sudah kehilangan nyawa,"Laura Wen mengerutkan alisnya.

Selena Xu tersenyum,"Laura, terima kasih......"

"Ck! Jangan menggelikan seperti itu,"Laura Wen mengayunkan tangannya,"Cepat bangun dan cari pekerjaan, keluarga kami tidak bisa membiayai nyonya besar sepertimu ini yang tidur setiap hari, aku bisa saja menyimpan uang kos denganmu!"

Ia sudah berusaha keras untuk menggerakkan Selena Xu, kedua orang itu kemudian pergi membantu Ibu Wen untuk memasak sayuran, lalu makan siang bersama.

Saat tiba sore hari, Selena Xu mulai mencari pekerjaan di internet, ia kini bahkan pergi keluar sendiri untuk mencari pekerjaan.

Apa yang dikatakan Laura Wen itu benar, seburuk apapun keadaan, semuanya juga tetap akan berlalu, walaupun masa depan masih belum dipastikan, namun, ia setidaknya harus mencari sebuah pekerjaan, agar tidak menambah beban daripada Keluarga Wen lagi.

Pada saat ia berjalan dan mencari perusahaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan, Selena Xu tiba-tiba mendengar suara yang sangat ia kenali dari belakangnya.

"Selena?"

Suara yang ia kenali ini......

Selena Xu tercengang, lalu membalikkan kepalanya, ternyata ia melihat Parker Ji, ia sedang duduk di dalam mobil, terlihat ekspresi yang khawatir di wajahnya.

"Apakah...... kamu sedang mencari pekerjaan?"

Selena Xu baru menyadari bahwa tanpa disadari, ia mencari pekerjaan hingga ke gedung administrasi kota, pantas saja ia bertemu dengannya, namun, ia tetap saja bersikap dingin.

"Ini adalah masalahku, jika Tuan Ji sedang sibuk, aku tidak akan menganggu lagi."

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu