Predestined - Bab 61 Pergi

Saat itu, dia masuk ke kamar yang Everett Leng. Kamar ini seperti sifat laki-laki itu, sangat sederhana. Belum sempat Selena Xu melihat lebih banyak, kakinya tersandung dan dengan tidak hati-hati terjatuh di atas kasur Everett Leng.

Selena Xu merapatkan bibirnya, lalu menciumnya.

Tapi sangat cepat, perlakuannya itu di lawan oleh laki-laki itu. Ini bukan pertama kalinya dia dan Everett Leng begitu intim. Nyali Selena Xu sudah membesar.

Membalas menanggapi perbuatannya……

Dengan susah payah dia menghela nafas, Selena Xu dengan tidak rela berkata: “Everett Leng, kamu tahu siapa aku?”

Everett Leng menengadahkan kepalanya dari tulang selangkanya, mengerutkan alis seakan sedang mengecek wajahnya dengan cermat.

Selena Xu tidak berani mengambil resiko. Dia takut dengan apa yang akan dilihat lelaki itu. Kalau sampai lelaki itu tiba-tiba bangun maka habislah sudah. Maka dari itu dia dengan cepat memotong pembicaraan: “Everett, aku suka padamu, benar-benar suka.”

Bibir Everett Leng tersenyum menggoda, “Cintaku, aku juga suka padamu.”

Tidak terasa langit sudah gelap. Hari di musim dingin memang sangat sulit untuk melihat udara yang cerah.

Selena Xu beranjak dari kasur tanpa mengeluarkan suara. Dia melihat Everett Leng yang tidak membuka mata. Dia yang sudah kehilangan baju atasnya dengan sibuk pergi dari kamar dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sendiri.

Menarik koper berjalan keluar dari gerbang, Selena Xu melihat sejenak kamar Everett Xu yang tertutup rapat dan tahu dirinya tidak bisa melihat laki-laki itu di hari terakhir dia naik pesawat. Hatinya merasa menyesal.

Pengurus rumah melihat dia yang merasa kehilangan dan menenangkannya dengan berkata: “Nona Selena, mungkin kemarin Tuan Muda bekerja terlalu malam. Jangan Anda pedulikan.”

Selena Xu mengangguk-anggukkan kepala. Dalam hatinya dia tertawa: “Iya. Kemarin dia lumayan sibuk.

Kira-kira semalam adalah hubungan intim mereka yang terakhir kalinya.

Memikirkan hal ini, hati Selena Xu sangat sedih.

Pengurus rumah berpikir bahwa anak perempuan ini sedih karena Everett Leng tidak mengantarnya. Dia hanya bisa mengatakan: “Nona, Tuan Muda sebenarnya sangat peduli padamu. Dia mengirimmu ke ke luar negeri juga karena dia berharap kamu tidak terganggu, belajar dengan sungguh-sungguh. Dengan begitu bisa punya kekuatan yang cukup.

“Aku mengerti, Paman pengurus rumah. Anda harus menjaga kesehatan.” Selena Xu mengangguk-anggukkan kepala.

Di saat seperti ini, sebuah mobil masuk dari gerbang dan berhenti di depan Selena Xu. Pintu mobil terbuka, ternyata ada Mandy Li.

Dia terkejut melihat Selena Xu, “Selena, kamu mau pergi ke mana?”

Pengurus rumah menjawab: “Nona Selena mau pergi sekolah di luar negeri,”

Mandy Li tercengang dan sudut bibirnya tertekuk, “Karena mau pergi ke luar negeri, Selena, kakak ipar pulang dengan sibuk dan baru tahu kepergianmu sekarang, jadi tidak ada hadiah untukmu. Jangan salahkan aku ya.”

“Kakak ipar” kata ini menusuk di telingga. Saat Selena Xu tidak ingin pergi, di ajuga harus menerima perlakuan tidak enak dari Mandy Li. Jadi dia mendatarkan ekspresi wajahnya dan tidak berpura-pura sungkan lagi.

“Belum menikah masuk jangan memanggil diri sendiri ‘kakak ipar’. Aku sarankan kamu tingkatkan harga dirimu. Atau tidak, dengan harga dirimu yang seperti ini, kalaupun masuk ke keluarga Leng kamu bisa memberikan masalah kepada Paman kecil.

Tidak terpikirkan anak perempuan itu tiba-tiba menyinggungnya. Ekspresi Mandy Li memucat, tapi dia memeluk lengannya dan tersenyum.

“Aku tahu berapa harga diriku sendiri. Tapi kamu? Di mata Everett Leng bahkan tidak memanfaatkan harga dirimu. Kebalikannya, kamu tidak berhenti untuk memberikannya masalah. Menurutku, yang harus meningkatkan harga diri itu kamu?”

Tatapan Selena Xu melicik, “Mandy Li, lebih bagus kamu berharap saat aku pualng nanti kamu sudah menikah ke keluarga ini. Kalau tidak, jangan berharap bisa berada di sisi Paman kecil!”

Mandy Li melihatnya dari atas ke bawah, “Kamu yakin masih bisa pulang?”

Selena Xu menggerutu dan melihat wanita itu dengan tatapan benci, dan Mandy Li masuk ke dalam dengan merasa kemenangan.

Iya. Dia sudah tidak ada kualifikasi apapun untuk beradu mulut dengan Mandy Li. Dia adalah orang yang sudah dibuang oleh Everett Leng.

Selena Xu menutup matanya, membukanya lagi dan matanya terlihat tidak dapat pergi. Kepalanya juga tidak melihat ke mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.

Di kediaman Leng di lantai dua, Everett Leng bangun perlahan.

Semalam sepertinya dia melakukan sebuah “olahraga”, tapi otaknya terlalu kacau. Dia tidak mengingat sedikit pun, hanya merasa menarik.

Wewangian di bantalnya membuat Everett Leng mengerutkan alisnya.

Ini aroma yang dikenal……

Hatinya “deg” sejenak. Dengan sibuk dia duduk dan mengerutkan alisnya melihat sekitar tapi di dalam kamar sama sekali tidak ada jejak Selena Xu.

Dia yang terlalu sensitif. Bagaimana bisa itu Selena. Semalam tidak peduli siapa pun itu, yang pasti itu bukan dia!

Setelah bangun dan merapikan kasurnya, Everett Leng menutup wajahnya keluar dari kamar. Sejenak dia melihat Mandy Li yang di ruang tamu sedang membantu di dapur. Ketidaktenangan di hatinya hilang.

Semalam pasti Mandy Li. Masih ada siapa?

Dia benar-benar jahat makanya bisa berpikir itu adalah wanita itu.

Melihat laki-laki muncul berjalan di koridor, Mandy Li tersemyum ringan: “Everett Leng, sarapan sudah selesai. Ada kue labu yang aku buat sendiri, loh.”

Everett Leng yang mendengarnya segera membasuh dirinya, lalu turun dan duduk di sebelah meja makan Bersama Mandy Li.

Ruang yang besar ini mulai sekarang hanya ada mereka berdua. Memikirkan ini, Mandy Li tidak bisa menyimpan rasa bahagianya. Dia memutar kepalda ke samping dan berbicara dengan laki-laki itu.

“Everett Leng, lain kali aku akan berusaha lebih keras untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik demimu.”

Dia mengatakannya dengan hati-hati, takut lelaki itu tidak puas dengan maksudnya. Tapi Everett Leng dengan jelas menjawab “En” dengan tidak peduli. Tidak ada maksud berontak.

Saat ini, Mandy Li merasa semakin senang. Dia masih ingin mengatakan sesuatu. Tapi tiba-tiba dia melihat bercak merah di leher belakang lelaki itu. Wajahnya kaku seketika.

Bercak merah ini tidak bisa menipu matanya. Dia dan Everett Leng sudah lama bersama. Bercak seperti ini tidak terlalu familiar!

Semuanya berlalu, dia terpikirkan sikap Selena Xu hari ini. Hatinya sudah tidak tenang.

“Oh, ya, Everett Leng, apa tidurmu semalam nyenyak?” Mandy Li bertanya dengan santai.

Everett Leng melihatnya, “Menurutmu?”

Mandy Li tersenyum canggung. Detik selanjutnya, dia mendengar kalimat terakhir dari lelaki itu——"Cukup kasar, tapi——aku sangat suka.”

Dalam hati dai terkejut: Ternyata wanita sialan itu mengambil kesempatan dalam kesempitan!

Tertawa canggung, Mandy Li meneruskan kepura-puraannya. Dia tidak ingin membiarkan Everett Leng merasa semalam itu adalah orang lain, walaupun dia harus menahan amarah ini!

“Iya juga. Everett Leng, kamu terlalu hebat, deh~” Mandy Li mengatakannya dengan suara manja.

Pengurus rumah berjalan pelan ke atas, “Tuan Muda, Ben sudah mengantarkan Nona Selena ke bandara.”

Dia mengatakannya dengan hati-hati. Dia menantikan Everett bisa menelepon Selena Xu untuk bertanya padanya, tapi lelaki itu hanya menjawab “en” dan tidak ada pergerakan apapun.

Pengurus rumah dengan kecewa mengundurkan diri, bahkan dia sedih dengan Selena Xu.

Nona begitu menantikan kepedulian Tuan Muda walaupun hanya sekali. Tapi sampai waktu berpisah pun, Tuan Muda bahkan tidak memberikan pengantaran padanya. Kalau di pikirkan, ini terlalu menyiksa hati.

Melihat laki-laki itu tidak memberikan reaksi apa pun, Mandy Li dengan puas mengangkat kedua ujung bibirnya.

Orang yang berlalu lalang di bandara, orang-orang terlihat sibuk.

Di dalam ruang tunggu, Selena Xu mengambil tiket pesawat dan melihat sekitar, berharap bisa melihat bayangan yang dia kenal.

Laura Wen yang di samping tidak tahan dan berkata: “Selena, sudahlah. Karena Paman kecilmu tidak datang, anggap saja dia tidak punya perasaan apa pun padamu. Kenapa kamu masih harus gigih?

Sebenarnya dia juga merasa Everett Leng kelewatan. Bagaimana pun Selena juga keponakannya. Orang bahkan sudah mau pergi benua lain juga tidak bertanya sedikit pun. Dia terlalu tidak memiliki perasaan, dan Selena sudah terlalu sedih. Dia tidak bisa lagi mengatakan kata-kata seperti ini.

“Bagaiman kalau…… Bagaimana kalau dia kembali?” Selena Xu maish tidak percaya bahwa Everett Leng tidak memiliki perasaan.

Kepergiannya ini hitungan tahun. Apa lawannya itu bahkan tidak ingin menemuinya sekali saja?”

Detik demi detik berlalu, sampai saat di mana sudah harus masuk ke pesawat, Selena Xu berjalan tapi sering membalikkan kepalanya kea rah ruang tunggu. Dalam hati dia masih sedikit berharap.

Atau, lelaki itu sedang melihatnya dengan bersembunyi-sembunyi?

Tidak, tidak mungkin. Dengan sikap Everett Leng yang begitu. Kalau dia memang datang dia pasti langsung menemuinya. Bagaimana mungkin bersembunyi karenanya!

Berpamitan untuk terakhir kalinya dengan Laura Wen, Selena Xu akhirnya putus asa, menarik koper dan tidak menoleh kebelakang dan berjalan masuk ke pintu keberangkatan.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu