Predestined - Bab 462 Barang Bukti Pembuktian Kebenaran

Black juga tidak berbasa-basi, salah satu kakinya memasuki celah pintu.

Melihat tindakannya ini, si gendut bagaikan berhadapan dengan musuh besar, dengan panik menutup pintu, tapi karena pintu sudah tidah mampu untuk tertutup kembali, dia bertanya dengan berteriak.

"Kalian bukanlah petugas manajemen properti, siapa kalian? Apa yang ingin kalian lakukan?"

"Jangan beromong kosong."

Black membuka pintu dengan mengandalkan tenaga besarnya, pria gendut masih berniat untuk melakukan perlawanan, tapi malah telah ditekan olehnya dalam beberapa pergerakan, dan menekannya dengan kuat di dinding.

"Lepaskan aku. Siapa sebenarnya kalian? Menerobos ke rumahku sembarangan, aku akan melapor ke polisi.

Gambaran di hadapan mata ini, membuat Selena Xu sangat bingung. Apa yang sedang dilakukannya?

Everett Leng masuk ke dalam dengan langkah besar, sang wanita juga mengikutinya dari belakang.

Pemandangan di dalam rumah terlihat begitu berantakan, jendela terbuka lebar, di balik tirai jendela, terpasang sebuah kamera video.

Everett Leng dengan perlahan berjalan hingga tiba di samping kamera video itu, dan pergi melihat ke depan mengikuti arah fokus kamera.

Dan tepat mengarah ke kamar Aileen Ya dengan lantai kamar hotel yang sama dalam Hotel Imperial.

Selena Xu merasa bingung dan bertanya, "Everett, ini adalah?."

"Pergi periksa di dalam rumah ini."

"Oh."

Meskipun tidak tahu apa tujuan dari Everett Leng, tapi dia tetap pergi menggeledah rumah si gendut ini.

Saat dia pergi membuka sebuah pintu yang lain, seluruh dirinya telah tercengang.

Di dalam kamar yang kosong, hanya terdapat sebuah kamera refleksi lensa tunggal‎ terletak di atas meja kayu, sedangkan di atas dinding di sekitar, telah penuh ditempeli dengan foto.

Semua foto ini, semuanya merupakan fotonya Aileen Ya.

Aileen Ya yang berada di dalam foto, terlihat sedang turun dari mobil di depan sebuah perusahaan televisi, sedang memilih barang belanjaan sambil mendorong troli belanjaan, sedang berada di sebuah sudut dalam perpustakaan yang disinari cahaya matahari, yang lebih mengerikan adalah, terdapat foto Aileen Ya yang begitu privasi, misalnya sedang mengganti pakaian di dalam kamarnya.

Sangat merasa yakin, semua foto ini adalah foto yang diambil secara diam-diam, ini merupakan sebuah produk aneh yang dihasilkan oleh seorang pria psiko, yang terus dilakukan oleh pria gendut ini terhadap orang yang disukainya.

"Everett, di sini, di sini."

Dia membalikkan kepala memanggilnya, Everett Leng berjalan dengan cepat, ketika melihat seluruh dinding yang hampir dipenuhi dengan foto, ekspresinya terlihat sedikit dingin.

Dia memberi isyarat dengan pandangan matanya, Black menarik si gendut itu kemari.

"Lepaskan aku, aku peringatkan kalian, aku akan melapor ke polisi, kalian tunggu saja"

"Berdiamlah!" Black meneriakinya.

Everett Leng melihatnya dengan pandangan mata yang tenang, lalu tertawa.

"Baik, kalau begitu biarkan pihak polisi melihat, kamar dari seorang penguntit sepertimu ini."

"Aku." Pria gendut tak bisa berkata-kata lagi. Bukti kuat berada di hadapan mata, dia tidak mampu membantahnya.

"Aku tanyakan padamu, kamu selain diam-diam memfoto Aileen Ya, apakah juga menggunakan kamera video di samping jendela itu untuk memvideo dia di kamar?"

"Aku hanya memfotonya, tidak memvideonya."

"Jangan berbohong padaku, aku bisa menggeledahnya keluar."

Di bawah pertanyaannya, si gendut menundukkan kepalanya, bersikap menyerah.

"Kalau kalian telah menyadarinya, maka tidak ada lagi yang bisa kukatakan."

Pandangan mata Everett Leng bagaikan bara api, bertanya dengan dingin, "Apakah kamu kenal dengan Aileen Ya?"

"Tidak kenal, aku hanya sekedar fans setianya."

"Fans? Kamu menguntit dia dan memfotonya diam-diam, bahkan menggunakan kamera video untuk merekamnya mengganti baju, ini sudah tidak bisa dibilang sebagai fans, "Selena Xu bertanya.

"Benar, aku mencintainya, dan tergila-gila terhadapnya, aku tahu dia tinggal di sini, makanya aku pindah ke tempat di seberangnya."

"Ternyata adalah seorang psiko." Dia menghela nafas.

Everett Leng bertanya, "Beberapa hari lalu, di malam hari saat Aileen Ya bunuh diri, kamu juga sedang memvideo kamarnya, benar bukan?"

"Benar."

"Apakah videonya masih ada? Berikan padaku." Everett Leng mengulurkan tangan terhadapnya, di ujung lengan, pandangan matanya memancarkan aura yang menyesakkan.

Si gendut dengan merinding mengangkat kepala melihatnya sekilas, meskipun merasa takut, tapi tetap menggelengkan kepala.

"Tidak, aku tidak akan memberikannya padamu."

"Cari mati."

Black dengan kasar mencengkram kerah bajunya, mengangkat kepalan tangannya hendak memukulnya, Everett Leng malah menghalanginya.

"Kamu khawatir hal ini akan melibatkanmu?" Dia bertanya dengan mengerutkan kening.

"Benar, jika videoku telah menjadi sebuah bukti, aku juga akan ditangkap, lagipula, lagipula, aku telah memfotonya diam-diam."

"Kamu tidak perlu khawatir terhadap hal ini." Everett Leng berkata, "Pihak polisi tidak akan tahu apa yang kamu lakukan."

Setelah mendengar pernyataannya, pria gendut menjadi sedikit ragu, kembali bertanya untuk memastikan, "Kamu... Kamu benar-benar tidak akan melaporkanku?"

"Tentu saja."

Menggigit bibirnya, lalu pria gendut menundukkan kepala, "Baik, akan kuberikan kepadamu."

Everett Leng memberi isyarat dengan pandangan matanya, Black kembali melepaskannya, dia mengeluarkan sebuah alat penyimpanan data dari dalam laci.

"Amillah, ini merupakan video yang berisikan rekaman pada malam hari itu."

"Laptop."

"Baik."

Black membukakan laptop yang terus dibawa di sisi, dan membuka rekaman video di dalam hardisk, Selena Xu mengulurkan kepalanya untuk melihat dengan perasaan tegang.

Menurut waktu yang ditunjukkan di dalam video, saat di mana Everett Leng pergi meninggalkan kamarnya Aileen Ya, adalah malam hari jam 22.00

Jam 22.30, di dalam video, Selena Xu mendorong pintu dan masuk ke dalam, lalu menghilang dari video. 3 Menit kemudian, dia berlari ke ruang tamu dengan panik, lalu tidak lama kemudian, petugas hotel langsung datang setelah mendengar kabar.

Fokus dari kamera video si gendut ini tertuju pada ruang tamunya Aileen Ya melalui jendela yang terbuka, meskipun tidak bisa merekam apa yang telah terjadi di dalam kamar mandi, tapi malah telah merekam keseluruhan waktu kedatangan dan kepergian Everett Leng juga Selena Xu.

Sudah boleh." Everett Leng berpesan, "Potonglah bagian video ini, untuk dijadikan bukti."

"Baik.

Selena Xu bertanya dengan heran, "Bagaimana caranya rekaman ini bisa membuktikan aku tidak bersalah? Jelas-jelas tidak terekam apapun di dalamnya kok?"

Pria yang anggun meliriknya sejenak, nada bicaranya mengandung sedikit rasa risi.

"Selena, gunakanlah otakmu."

"Aku..."

"Rekaman ini telah menunjukkan waktu kedatangan dan kepergianmu. Kamu hanya menetap di dalam selama 3 menit, hal ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa kamu bukanlah pelaku yang mencelakai Aileen."

"Kenapa bisa begitu?" Selena Xu masih tetap merasa bingung.

Everett Leng menjelaskan padanya dengan sabar.

"Aku pernah mengajukan permintaan untuk melihat foto tempat kejadian perkara yang ada di tangan pihak polisi, menyadari sebuah poin. Jejak darah yang telah menetes ke lantai, sudah beku sepenuhnya. Sedangkan di dalam rumah telah membuka penghangat ruangan, maka waktu yang diperlukan agar darahnya membeku akan semakin panjang. Jadi, dalam waktu sependek 3 menit, cairan darah tidak akan bisa beku hingga tahap seperti itu."

Selena Xu melamun dalam waktu cukup lama, baru kembali merasa senang.

"Everett, kamu sungguh pintar, kamu sungguh adalah orang yang berbakat, tapi, kenapa kamu tidak terpikirkan lebih awal?"

"Tentu saja aku pernah memikirkannya. Hanya saja, rekaman CCTV di lorong hotel telah menghilang, saat Black pergi menyelidikinya, mendapat kabar bahwa seorang saksi mata mengatakan Aileen Ya pernah bertemu dengan security hotel secara diam-diam."

Selena Xu bertanya, "Dengan begitu, Aileen Ya juga telah memikirkan hal ini, makanya pergi menyogok security, untuk menghapus rekaman CCTV?"

"Benar. Aku memang telah memikirkannya, tapi telah lebih lambat selangkah dari Aileen Ya."

"Wanita ini, pemikirannya sungguh teliti." Sang wanita mengatakannya dengan kesal.

Everett Leng melihat jam sejenak, "Baiklah, sudah waktunya untuk kita pergi."

Setelah mendengarnya, pria gendut kembali memohon lagi, "Kumohon agar kalian menepati perkataan kalian, harus berjanji untuk tidak membocorkan kepada pihak polisi terhadap apa yang kulakukan, kalau tidak, aku akan..."

Everett Leng berkata dengan nada dingin, "Masalah ini, sudah pernah kukatakan."

Pria gendut memancarkan sebuah tatapan mata penuh dengan rasa berterima kasih, tapi tetap tak tertahankan untuk bertanya.

"Permisi, bagaimana caranya kamu bisa tahu aku memfoto nona Aileen secara diam-diam?"

Everett Leng tertawa dingin, "Di malam saat aku bertemu dengan Aileen Ya, secara tidak sengaja telah menyadari titik merah yang berasal dari kamarmu ini, hanya saja saat itu aku tidak begitu mempedulikannya."

Black lanjut berkata, "Setelah itu, aku dan bos pernah kembali ke kamarnya Aileen Ya untuk mencari bukti, setiap kali tetap terlihat kamu selalu bersikap mencurigakan, makanya langsung menyelidikimu, dan akhirnya menyadari bahwa kamu merupakan anggota fans tingkat gold Aileen Ya, jadi, bos mencurigai kamu sedang memfotonya secara diam-diam."

Serangkaian kalimat ini, membuat si pria gendut tak mampu untuk berbicara, dia menghela nafas.

"Tenyata seperti itu."

Setelah keluar dari hotel, Selena Xu mulai memiliki perasaan lega yang tidak pernah ada sebelumnya, seakan-akan telah lepas dari tekanan besar.

Everett Leng berpesan pada Black, "Nanti serahkanlah bukti ini ke kantor polisi."

"Mengerti, bos."

Selena Xu berkata, "Tunggu."

Everett Leng memandangnya, "Ada apa?"

"Jangan diserahkan dulu, aku tiba-tiba terpikirkan, ada suatu hal menarik yang ingin kulakukan."

Everett Leng tertawa, "Dasar kamu, apa lagi yang ingin kamu lakukan?"

"Hmph!" Selena Xu menghela nafas kesal sejenak, berkata, "Aileen Ya telah mencelakai kita dengan begitu parah, kali ini, aku tidak akan pernah melepaskannya lagi, dia ingin membuatku masuk penjara, maka aku juga akan membuatnya merasakan perasaan masuk ke penjara."

Everett Leng bertanya dengan bersemangat, "Kamu punya ide?"

"Ada. Tapi, jika aku menjerumuskannya ke penjara, kamu tidak akan merasa tidak rela bukan?" Sepasang matanya terkedip, sudut bibirnya menunjukkan senyuman menyindir.

Sedetik kemudian, sebuah kepala terbentur ke kepala sang wanita.

"Ah!" Dia spontan menyentuh bagian kepala yang sakit, pandangan matanya terlihat sedikit kesal, "Everett, apa yang kamu lakukan?"

Everett Leng membungkam bibir tipisnya, dengan cepat naik ke mobil, di wajahnya yang tampan, terlihat ekspresinya yang tersenyum bak tidak tersenyum.

Selena Xu bertanya, "Apa pendapatmu, setuju atau tidak?"

"Lakukan saja jika ingin melakukannya. Black, jalan." Dia berkata dengan datar.

"Baik, bos."

Pandangan matanya pergi mengantarkan kepergian dari mobil Maybach itu, Selena Xu kembali menarik pandangannya, dalam hatinya, telah terdapat sebuah rencana.

Awalnya, dia tidak mendapatkan perkembangan apapun terhadap jebakannya Aileen Ya, tapi tidak di sangka Everett Leng bisa menemukan sebuah bukti yang bisa membuktikan dirinya tak bersalah.

Bukti ini memang bisa membuatnya terlepas dari tuduhan, tapi Aileen Ya si wanita itu, harus membayar perbuatannya.

Berdasarkan situasi saat ini, meskipun telah beranjak ke pengadilan, tapi sepertinya akan sulit untuk menggugat bahwa Aileen Ya telah melakukan tuduhan palsu. Karena wanita itu bisa menggunakan alasan seperti "Kehilangan darah terlalu banyak", "Kesadarannya begitu pudar", dan membuat alasan "makanya bisa mengalami salah paham" atau semacamnya.

Jika ingin membuat Aileen Ya mendekam di penjara, maka harus membuatnya mengakui bahwa memang dialah yang melakukan tuduhan palsu melalui perkataan yang keluar dari mulutnya sendiri.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu