Predestined - Bab 357 Seusai Mabuk

Louis Li seperti sangat keberatan, setelah diam beberapa saat, dia kemudian membacakannya dengan tidak bersemangant.

1022.

Selena Xu menyebutnya dalam hati, setelah memasukkan angkanya, komputernya pun terbuka.

Sudah terbuka, kembalilah bertugas. Tiba-tiba, dia seolah sadar pada sesuatu.

Tunggu sebentar!

Adaada apa? Louis Li bertanya dengan ketakutan.

Selena Xu tertawa mengejek, Louis Li, biasanya kamu tidak tidak berkata banyak, tidak kusangka kamu menyembunyikan sesuatu dihatimu!

Apa maksudmu, aku tidak mengerti! Louis Li tidak mau mengakuinya.

Masih berpura-pura? 22 Oktober, adalah tanggal ulang tahun Laura Wen, aku dan dia bersahabat untuk waktu yang sangat lama, mungkinkah aku tidak mengetahui hal ini?

Shht! Louis Li berubah gugup, Kecilkan suaramu, jangan sampai dia mendengarnya!

Kamu diam-diam menyukainya?

Tidak!

Tidak mau mengaku, baiklah akan kuberitahukan padanya!

Jangan! Louis Li tidak sanggup berpura-pura lagi, ada kesedihan pada nada bicaranya, Baik, aku akui, tapi Selena Xu, kamu tidak boleh memberitahukan hal ini padanya, atau aku akan membuat perhitungan denganmu.

“Puhhh. Selena Xu tertawa.

Aku serius.

Bagaimana kalau aku bersumpah? Bibirku sangat rapat, tenanglah!

Menutup teleponnya, Selena Xu berlari kecil ke tempat Laura Wen, langkah ringannya, membuat sumpah yang tadi diucapkannya menjadi sangat rapuh.

Ketika dia memberitahu Laura Wen percakapannya dengan Louis Li, Laura Wen pun terbengong.

Sudah dengarkan, Louis Li diam-diam menyukaimu!

Selena Xu mengatakannya sambil bersandar pada meja kerja, tiba-tiba saja dia mendesah.

Benar-benar mengeutkan, tidak heran dia selalu menggangumu, ternyata, dia ingin menarik perhatianmu?

Lena, jangan teruskan lagi.

Ada apa?

Aku aku tidak bisa berpikir.

Kamu juga menyukainya?

Bagaimana mungkin! Laura Wen tidak mau mengaku, wajahnya memerah melangkah pergi.

Melihat punggungnya yang seperti kabur, Selena Xu terdiam.

Ehm, ada yang tidak beres.

Kembali ke ruangannya, sebuah telepon masuk.

Pimpinan, ada seorang pria ingin menemuimu.

Pria?

Siapa namanya? Selena Xu bertanya.

Namanya Everett Leng.

Mendengar nama ini, hati Selena Xu kembali menciut.

Kenapa dia datang kemari, dimana rasa malunya?

Dengan dingin dia menjawab, Beritahu petugas keamanan untuk menyeretnya keluar!

Baiklahah? Aneh, kenapa dia menghilang?

Suara recepsionist baru selesai, di belakang terdengar suara langkah kaki yang berat.

Selena Xu, siapa yang mau kamu seret keluar?

Terdengar suara dingin, dia segera mengalihkan pandangannya kearah suara tersebut, berdiri dengan angkuh di pintu.

Raut wajah Everett Leng datar, setelan pakaian hitamnya yang rapi memberi kesan dingin, pandangannya yang dingin, memandangnya.

Tentutentu saja menyeretmu keluar. Dia menyembunyikan pandangan terkejutnya, nada bicaranya kasar.

Pria itu berjalan mendekat, terdapat kabut pada matanya yang dingin.

Mengapa.

Mengapa? Selena Xu dibuat tertawa.

Apa dia sungguhan tidak tahu?

Everett Leng, kamu menuduhku berpura-pura ceroboh, bagaimana denganmu? Apa saja yang semalam kamu kerjakan, apa kamu tidak tahu?

Semalam? Pria itu mengerutkan dahinya, Semalam kamu mengantarku pulang, begitu bangun, pengurus rumah tua mengatakan kamu pergi dari rumah.

Kamu benar-benar tidak ingat apapun?

Aku mabuk.

Selena Xu tertawa dingin, Benar sekali, ada hal yang bisa dilakukan mumpung sedang mabuk, misalnya, berkhianat!

Pandangan pria tersebut berubah lebih dalam, Selena Xu, omong kosong apa ini?

Kamu berani mengatakan bahwa kamu tidak diam-diam berkhianat?

Tentu saja.

Sangkalannya membuat wajah Selena Xu merah padam.

Baiklah! Kalau begitu beritahu aku, apa yang semalam kamu lakukan, mengapa kamu bisa bersama Aileen Ya?

Everett Leng menjawab datar, Aku memasang iklan di radio, pemilik radio menjamuku sebagai ucapan terima kasih, semua petinggi radio ada disana, termasuk Aileen Ya.

Kemudian setelah kamu mabuk, Aileen Ya lah yang mengantarkanmu!

Pimpinanlah yang menganjurkan, hanya dia yang tahu dimana aku tinggal.

Apa yang kalian lakukan saat dia mengantarkanmu pulang?

Tidak ada.

Pria itu menjawab dengan datar dan tenang, tapi Selena Xu telah kehilangan kesabarannya.

Bagaimana dengan bekas ciuman itu? Bagaimana kamu menjelaskannya?

Bekas ciuman? Pandangan Everett Leng berubah, Bekas ciuman apa?

Bekas ciuman di lehermu! Itu dari Aileen Ya!

Everett Leng dengan reflex menyentuh lehernya, Selena Xu tertawa dingin, Jangan berpura-pura lagi, kamu sudah menghilangkan buktinya bukan?

Perkataan ini membuat Everett Leng sangat tidak senang.

Dia menekan tangannya pada meja, mencondongkan badannya, matanya yang tidak bergelombang, memantulkan tatapan kemarahan.

“Kamu……apa yang ingin kamu lakukan?” Selena Xu mundur, suaranya gugup.

Sudah jelas dia yang salah, tapi sorot mata pria ini, membuat hatinya kalut.

Selena Xu, kamu yakin di leherku ada bekas ciuman?

Tentu tentu saja, ketika aku membantumu melepaskan pakaian, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, apa itu palsu?

Dari matanya, Everett Leng tidak melihat adanya kebohongan.

Dia kembali tegak, wajahnya kaku, padangannya tegas, seolah sedang memikirkan sesuatu.

Semalam dia sebetulnya tidak ingin minum, tidak enak menolak dia pun minum, dia sampai mabuk.

Dia hanya ingat Aileen Ya mengantarkannya pulang, sisanya dia tidak ingat lagi.

Everett Leng, waktu itu kamu marah padaku karena aku terlalu dekat dengan Johnny Lin, sekarang, lihatlah apa yang kamu lakukan?

Sudah kukatakan, tidak ada apa-apa antara aku dan dia.

Kamu sudah mabuk! Selena Xu mendengus, Kamu dalam keadaan mabuk, kamu mungkin sudah lupa! Kalau tidak, darimana bekas ciuman itu?

Melihatnya tidak membalas, Selena Xu melampiaskan ketidaksenangannnya.

Lebih baik kamu jelaskan bekas ciuman itu, kalau tidak kamu bisa tidak pulang, aku juga bisa tidak pulang!

Dihadapan Everett Leng yang biasanya sangat keras kepala, Selena Xu masih bisa sekeras ini.

Dia selalu menganggap dirinya yang keras dapat menggertaknya, kemudian

Wajah Everett Leng kembali kaku, ujung matanya dingin, dia terlihat tidak peduli.

Dia berbalik, mengangkat kakinya, melangkah pergi, tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Everett Leng!

Selena Xu segera mengejarnya, kemudian, dikoridor yang kosong, tidak lagi terlihat bayangannya.

Sikap dinginnya kali ini, membuat Selena Xu hampir pingsan.

Dengan marah dia menghentakkan kakinya, berjalan kembali keruangannya, pintu ruangannya terbanting keras.

Beberapa hari berikutnya, Everret Leng tidak membalasnya, maupun penjelasan.

Selena Xu juga tidak menggubrisnya, pagi hari di kantor, malam hari dia dan Laura Wen pulang bersama, dia tidak kembali.

Hari ini usai makan siang, disaat dia merebahkan diri beristirahat di meja kerjanya, Laura Wen dengan tergesa-gesa masuk keruangannya.

Lena, cepat bangun, jangan tidur lagi!

Selena Xu bangkit dalam keadaan setengah sadar, mengucek-ngucek matanya, Ada apa

Bapak wali kota datang, dia juga membawa banyak petugas dinas lainnya!

Parker Ji?

Selena Xu tidak terlalu mengantuk lagi, Untuk apa dia datang?

Saya juga tidak tahu, mereka sudah naik!

Selesai mengatakannya, dari luar terdengar suara langkah kaki.

Dengan sedikit kebingungan Selena Xu berjalan ke koridor, dia melihat sekelompok orang berpakaian dinas sedang mengecek peralatan darurat.

Diantara mereka yang menemaninya, muncullah Parker Ji.

Hei, Parker Ji! Dia melambaikan tangannya.

Pria tersebut melihatnya, tersenyum dengan hangat, membuat orang-orang merasa bunga-bunga bersemi.

Dia berbalik dan memberi pesan kepada pengikutnya, kemudian dengan cepat berjalan menghampiri wanita tersebut.

Lena, maaf sudah mengganggu.

TIdak juga, apa yang sebetulnya kalian lakukan?

Parker Ji tertawa menjelaskan.

Begini, dua hari lalu loteng sebuah perusahaan mengalami kebakaran, meskipun tidak ada korban, tapi bangunannya hangus terbakar, atasan merespon hal ini, akupun melakukan pengecekan terhadap alat-alat keamanan, dan hari ini giliran perusahaanmu.

Oh, begitu. Selena Xu menunjuk belakangnnya, Sibuk tidak? Mau masuk dan minum teh dulu?”

Boleh.

Keduanya masuk kedalam ruangan, Laura Wen meninggalkan keduanya.

Selena Xu membersihkan peralatan minum tehnya, mencelup teh merah, dan mengantarkannya pada pria yang duduk di sofa.

Mari, silahkan diminum, aku sendiri yang membuatnya.

Terima kasih.

Parker Ji mengangkat teh, menutup matanya, menghirup aroma teh.

Setelah minum seteguk, wajahnya terlihat berseri.

Sudah lama tidak minum teh buatanmu. Dia pun mendesah, Saat itu ketika masih di Andora University, kita tinggal bersama di rumah sewaan yang berada di dekat tepi laut, aku selalu minum teh buatanmu, setiap jenis teh.

Parker Ji mengingat kembali masa itu, pandangannya berubah lembut dan penuh rasa sayang.

Kemudian, waktu pun berlalu, sekarang membahasnya kembali, tidak dipungkiri berubah menjadi topic yang berat.

Selena Xu tersenyum, memikirkan cara mengubah topic pembicaraan.

Oh ya, orang yang diam-diam menggelapkan dana perusahaan, apakah sudah tertangkap?

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu