Predestined - Bab 212 Pengawal Pribadi

Everett Leng dengan percaya diri melangkah ke depan, dia berdiri sana tidak bergerak, dia tetap terlihat sangat gagah.

Dia melihat ke arah Selena Xu, “Aku menemani wanita ini, perjalanan sangat jauh, aku tidak bisa tenang.”

Mendengarnya senyum paman Bobby menjadi lebih sumringah, “Kalau begitu, tuan juga ikutlah tinggal bersama di tempatku, izinkan aku melayanimu, sebagai tamu kehormatanku.

“Tidak bisa!”

Tidak menunggu Everett Leng menjawab, Selena Xu memaksakan diri menjawab.

Dia segera menambahkan kepada paman Bobby, “Paman Bobby, anda jangan dengarkan dia, dia pasti datang dengan berbisnis, tinggal di tempatmu, pastilah untuk menghemat sewa tempat tinggal, jangan biarkan dia bergabung, dia akan membuatmu repot!”

Mendengar ucapannya yang seperti tidak sabar, paman Bobby tertegun, kemudian tertawa lebih keras.

Mungkin tebakannya benar, gadis ini dan Everett Leng sepertinya barusan bertengkar kecil?

Everett Leng dengan ekspresi yang tidak berubah mengabaikan perlawanan dan ketidaksenangan dari gadis ini, “Bagus juga, tidak perlu repot mencari hotel, jika paman Bobby tidak berkeberatan, maka aku juga tidak perlu sungkan.”

“Baguslah! Teddy tolong bawakan koper tuan Leng, kita pulang.”

Paman Bobby membawa kopernya berjalan di depan, di belakang, Selena Xu berjalan di samping Everett Leng, terlihat tidak senang.

“Everett Leng, apa yang sebenarnya kamu rencanakan?”

Pria itu tanpa gairah menjawab, “Apa maksudmu?”

“Kamu datang karena urusan bisnis bukan? Jika memang untuk urusan bisnis, mengapa kamu terus mengikutiku?”

“Siapa yang mengatakan urusan bisnis?”,pria itu tetap tersenyum, “Sudah aku katakan,  aku sangat menghawatirkanmu, sehingga sekarang aku bertugas menjadi pengawal pribadimu, kamu seharusnya tersentuh.”

Melihat pria ini selalu menggunakan alasan yang sama, Selena Xu mendelik padanya, berjalan lebih cepat, meninggalkan pria itu dibelakang.

Jika dipikirkan, betapa sibuknya Everett Leng , terbang ke berbagai tempat dari pagi hingga malam, kali ini juga, pasti untuk urusan bisnis, menggunakan alasan yang begitu bagus, apakah dia menganggapnya sebagai anak usia 3 tahun yang begitu mudah dibohongi?

Dia tidak percaya.

.... ...

Malam itu, Selena Xu tinggal di tempat paman Bobby.

Sebuah rumah yang sangat mewah, di luar ada taman kecil yang ditanami bunga mawar, di bawah cahaya rembulan, bunga-bunga itu memancarkan cahaya yang membuat mereka kelihatan begitu indah.

Selena Xu merapikan pakaian di kamarnya, saat itu terdengar bunyi ketukan pintu, rupanya Teddy berada di sana.

Dengan penuh hormat dia mengangguk kepada Selena Xu, “Nona Xu, makan malam sudah tersedia, mari turun ke bawah.”

“Terima kasih, aku akan segera turun.”

Selena Xu sedang menutup pintunya, kebetulan di koridor dia bertemu Everett Leng yang tidur di seberang kamarnya.

Mata mereka bertemu, Selena Xu mengeluh, berebut berjalan di depannya.

Di hall, sudah tersedia santapan lezat di atas meja, ayam panggang yang terletak di tengah terlihat sangat menggiurkan.

Yang mengherankan adalah semua hidangan ini dibuat sendiri oleh paman Bobby. Dia melepaskan jas abu-abunya, memakai celemek, menggulung lengan bajunya ke atas, berpenampilan seperti seorang koki.

“Paman Bobby, semua makanan ini?”

Diberi pertanyaan oleh Selena Xu, paman Bobby melontarkan senyum yang ramah. “Semua makanan ini, aku memasaknya sendiri khusus untuk kedua tamuku.”

Mendengar pernyataan tersebut, Selena Xu merasakan ada yang ganjal.

Sebelumnya dia telah memperhatikan merek pakaian yang dipakai oleh paman Bobby, tidak diragukan harganya sangat mahal, bahkan harga tempat tinggal mewahnya juga kelihatan fantastis.

Namun anehnya, di tempat ini selain paman Bobby dan Teddy, tidak dapat ditemukan seorang pun pembantu, hal ini sedikit di luar perkiraan, dan sekarang yang lebih aneh lagi adalah paman Bobby sendiri yang turun tangan  memasak untuk mereka.

“Paman Bobby, apakah di rumahmu tidak ada koki sampai kamu harus turun tangan sendiri memasak untuk kami?” Selena Xu bertanya.

Ekspresi paman Bobby tidak berubah, tersenyum dia menjawab, “Begini, jika orang tidak muda lagi, dia akan lebih menyukai ketenangan. Aku tidak suka terlalu banyak pembantu di rumah, terlalu bising. Makanya di rumah ini hanya ada aku dan Teddy, untuk urusan makanan, aku yang turun tangan sendiri. Alasannya pertama karena aku suka memasak, kedua aku juga merasa lebih lega ketika aku membuatnya sendiri.”

“Paman Bobby hobimu sangat menarik, melihat semua makanan ini aku rasa dirimu tidak kalah dari koki restoran bintang 3!”

Selena Xu tidak banyak berpikir, dia menarik kursi dan duduk, kemudian melontarkan pujian.

“Terima kasih atas pujiannya Nona Xu, ayo dimakan, tuan Leng juga duduklah.”

Selena Xu baru duduk, Everett Leng kemudian duduk di sebelah kanannya. Selena Xu kelihatan sedikit tidak senang, pria itu kemudian mengalihkan pandangannya ke Selena Xu.

“Ada masalah?”

“......... Tidak ada.”

Selena Xu malas berbicara, mengambil peralatan makannya, dia bersiap untuk menikmati santapan lezat di depannya.

Kemampuan memasak paman Bobby memang tidak perlu diragukan, melihat masakannya saja sudah cukup membuat menggiurkan, Selena Xu memilih untuk menyantap daging sapi yang gurih terlebih dahulu.

Ketika keduanya sedang menyantap hidangan, tanpa disadari paman Bobby dan Teddy menghilang, meninggalkan keduanya.

“Apakah kamu tidak merasa aneh?” Everett Leng dengan perlahan meletakkan pisau dan garpu, mengambil sebuah tisu mengusap bibirnya.

Selena Xu mengalihkan perhatiannya dari makanan lezat di hadapannya, “Aneh? Apa maksudmu?”

“Tidak ada pembantu di rumah sebesar ini, semua hal harus dikerjakan sendiri, jika aku adalah mereka, maka aku tidak akan sanggup.”

Selena Xu membalas tanpa belas kasihan, “Itu karena kamu malas! Apakah kamu tidak menyimak perkataan paman Bobby? Di usianya sekarang, dia lebih menyukai ketenangan.”

Everett Leng memperhatikan sekelilingnya, menahan suaranya.

“Aku rasa kemewahan di rumah ini terlalu dipaksakan. Aku rasa paman Bobby miskin sehingga dia tidak sanggup mempekerjakan pembantu.”

Selena Xu tidak tahan membelalakan matanya, dia merasa apa yang barusakan dikatan oleh pria ini sangat kasar dan tidak masuk akal.

“Everett Leng, apakah otakmu sudah rusak? Bisnis paman Bobby ada di Swiss, kamu lihat baju yang dia pakai dan tempat ini, jika tidak memiliki uang apa dia sanggup tinggal di sini?”

“Kalau begitu bagaimana kamu menjelaskan tentang lukisan yang ada di kamar?” Everett Leng memandangnya dengan tatapan dingin.

Ketika pria itu mengungkit hal tersebut Selena Xu menjadi memikirkan hal yang sama.

Paman Bobby sepertinya sangat suka mengoleksi benda-benda seni, rumah ini seperti kolektor benda seni. Di setiap sudut rumah ini, di kamar tidur utama maupun kamar tidur tamu, dapat ditemukan lukisan lukisan karya pelukis ternama, juga barang seni lainnya bernilai tinggi, sungguh mengundang decak kagum.

“Menurutmu apakah ada masalah pada lukisan-lukisan itu?”

“Mereka semuanya palsu.”

“Prak!” terdengar bunyi peralatan makan yang jatuh di atas meja.

Selena Xu seketika sadar, sambil memegang erat garpu yang di tangannya, dia bertanya, “Bagaimana kamu bisa tahu?”

“Apakah aku tidak pernah memberitahumu? Aku juga seorang kolektor barang seni.”

“ Kamu...... seorang kolektor?” Selena Xu terlihat ragu.

Ini pertama kalinya dia mendengar hal ini.

Everett Leng mengangkat bahunya, “Tentu saja, hanya dengan melihat sekilas, aku sudah bisa mengetahui apakah lukisan itu barang asli atau palsu. Seperti lukisan besar bunga matahari yang ada di kamarku, itu barang palsu, yang asli ada di rumahku.”

Pria itu berbicara dengan dasar yang kuat dia sepertinya sangat ahli dalam bidang ini, Selena Xu yang tidak paham hanya bisa menunduk dan tidak mengeluarkan suara.

Sadar akan sesuatu, dia berbisik.

“Ini hanya membuktikan meskipun paman Bobby tidak terlalu beruntung memperoleh barang asli, kesukaannya terhadap barang bernilai seni tinggi tetap tidak dapat diremehkan, sikapmu yang memfitnahnya jika diketahui olehnya, akan membuatmu diusir dari sini.”

Bisikan Selena Xu ini, tidak terlalu digubris oleh Everett Leng, matanya mendarat di rak minuman.

Dia bangkit dari tempat duduknya, berjalan menuju rak minuman, mengambil salah satu botol minuman dan memperhatikannya dengan seksama.

“Sungguh diluar dugaan, di rumah yang menyimpan koleksi barang seni palsu juga terdapat benda bernilai tinggi seperti ini.”

Selena Xu bertanya dengan penasaran, “Bukannya makan dengan tenang, lihatlah apa yang kamu lakukan?”

Pria itu menggenggam sebotol wine dan kembali ke tempat duduknya.

“Apa kamu paham tentang wine?”

Selena Xu menatap botol wine tersebut, melihat merek yang terdapat di atasnya, dengan tersenyum dia menjawab, “Apa kamu pikir aku tidak bisa membaca? Tahun 82 Lafite.”

“Tidak salah, ini bukan cuma Lfite tahun 82, tapi ini juga koleksi terbatas yang diproduksi dalam jumlah terbatas.”

“Koleksi terbatas? Terdengar sangat luar biasa.”

“Tahun itu, hasil produksi Lafite yang sangat sedikit, tapi hal yang menarik adalah, dia mengeluarkan 1000 botol koleksi terbatas, dan tidak disangka di tempat ini dapat ditemukan salah satu diantara 1000 botol tersebut.”

Mendengar penjelasan Everett Leng, Selena Xu menjadi sedikit tertarik, tidak mampu menahan diri Selena Xu bertanya, “Kalau begitu, apa perbedaan koleksi terbatas ini dengan lainnya?”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu