Predestined - Bab 125 Perampokan Yang Tiba-tiba Terjadi

Selena Xu tentunya tidak pernah mengalami situasi seperti ini, sehingga membuat dia sangat terkejut hingga mukanya juga menjadi pucat.

“Mereka mereka mereka.......Apa yang ingin mereka lakukan?!”

Perkataan dia yang baru saja dilontarkan, dan sekolompok orang itu telah mengepung mobil itu, dan dalam seketika, mereka menggunakan tongkat baseball untuk memukul kaca jendela mobil, dan kaca mobil itu membentuk rentakan yang terbentuk seperti jaring lab-laba.

“Ah!”

Selena Xu telah terkejut, karena kejadian tersebut, dia segera menggengam kotak bewarna perak itu dengan erat, dan menjerit dengan suara besar.

“Teddy, kemudi mobil, cepat kemudi mobilnya!!” kata paman Bobby ke pada pria yang duduk di tempat pengemudi, alhasil dia hanya melihat bahwa Teddy telah ditarik keluar oleh sekelompok orang itu, mereka sedang memukulnya, memukulnya hingga membuat Teddy berteriak kesakitan.

“Ah! Ini...... ini ini ini!” Paman Bobby tampak sangat terkejut hingga menjadi gagap, dan setelah itu dia mendengar suara retakan jendela mobil, kaca jendela belakang juga telah dipukul hingga hancur, dan seorang pria berpakaian hitam membuka pintu mobil.

“Berikan kepadaku!” terdengar nada suara pria itu yang kejam, dan dia menatap Selena Xu dengan galak, “Berikan kotak itu kepada aku!”

Setelah medengar perkataan ini, Selena Xu akhirnya mengerti.

Sekelompok orang yang sedang memblokir jalan ini, ternyata bermaksud untuk merampok kotaknya!

Kotak ini berisi uang yang diwariskan oleh kedua orang tuanya kepada Selena Xu, dan bagi Selena ini sangatlah berharga, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan orang ini merampok barang kepemilikannya?!

Paman Bobby yang berada di samping melihat Selena dan pria berpakaian hitam itu saling bertatapan membuat dia ketakutan hingga wajahnya memucat, lalu dia bergegas berkata, “Aiya, gadis kecil, cepat lepaskan! Apakah uang lebih penting dari nyawa kamu?!”

Selena Xu berkata dengan melawan, “Tidak bisa! Tidak peduli bagaimana pun aku tidak mungkin akan menyerahkan barang pemberian kedua orang tuaku kepada sekelompok perampok ini!”

Bukan karena Selena begitu peduli terhadap uang di dalam kotak ini, akan tetapi karena uang ini adalah barang yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya kepadanya, dan lagian ini juga merupakan mahar dari perkawinannya, dan pastinya ini merupakan barang yang lebih berharga bagi Selena dibandingkan dengan nyawanya.

Apa lagi, di dalam terdapat surat yang ditinggalkan oleh Thomson Xu dan istrinya kepada putrinya.

Pria berpakaian hitam itu juga tidak berpikir jika Selena Xu itu ternyata sangatlah susah untuk ditaklukkan, dan di saat bersamaan pria itu juga merasa sangat marah karena keras kepala Selena.

Dan pria berpakaian hitam lainnya itu bergegas ke depan, dengan tatapan mata yang ganas menatap pergelangan tangan Selena Xu, dan dia kemudian segera mengangkat pisau yang ada di tangannya.

“Lepaskan!” adegan yang begitu mengerikan ini, membuat Paman Bobby juga ikut menjerit.

Saat ini juga, atau mungkin karena takut, hati Selena Xu menjadi takut, dan kemudian dia segra melepaskan kotak itu, dan kotak itu kemudian dirampas oleh orang itu.

Setelah mendapatkan kotak itu, para pria berpakaian hitam itu juga telah menghilang tanpa bekas, dan bergegas memasuki mobil, dan segera menghilang.

“Berhenti, kalian berhentilah.... kembalikan uangku!”

Selena Xu yang merasa tidak puas itu kembali mengejar, akan tetapi dalam sekejap saja, bahkan bayangan mobil mereka sudah tidak terlihat lagi.

“Kalian, mengapa kalian bisa bersikap seperti itu....”

Dengan tidak berdaya, Selena terduduk di lantai, dengan keadaannya yang masih terkejut dan ditambah lagi dengan kehilangan barang peninggalan kedua orang tuanya hatinya merasa sangat sedih, dan terdengar suara tangis “Waaaa” yang keluar.

Sepasang sepatu kulit bewarna abu berjalan ke samping batu baru, setelah itu, paman Bobby menepuk bahu Selena Xu yang bergemetaran.

“Sudahlah, jangan menangis lagi, ayo kita segera melapor polisi.”

Selena Xu sedang tersedak, dia menatap paman Bobby dengan air maya yang berlinangan, akan tetapi dia melihat bahwa kacamatannya telah bengkok sebelah, dan di satu bagian matanya telah memar.

“Paman Bobby, bagian mata kamu...”

“Ei.” Paman Bobby memegang bawah matanya yang memar, dan berkata dengan pahit, “Tidak apa-apa.”

“Paman Bobby, apa yang harus aku lakukan, mereka.... mereka telah merampas barang milikku!”

Dengan sedih paman Bobby berkata, “Mereka menginginkan uang, lebih baik bagi kamu untuk memberikannya kepada mereka! Lebih baik bagi kita untuk melapor ke polisi, polisi akan membantu kita untuk mencarinya, mengapa kamu harus saling berebut dengan mereka? Kamu gadis bodoh ini, apakah kamu tidak menyayangi nyawa kamu lagi?”

Hati Selena Xu merasa sangat sedih, dan denga kedua matanya yang telah merah melihat ke arah dimana sekelompok perampok itu telah pergi.

Paman Bobby menghela nafas panjang, dan mengeluarkan ponselnya untuk melapor polisi.

“Polisi akan segersa tiba, lebih baik kita tunggu di sini, Teddy sepertinya terluka lebih parah, aku akan pergi ke sana untuk melihat kondisinya.”

Selena Xu dengan terbengong dam tidak berdaya terduduk di samping trotoar, dan diam-diam menghapus air matanya.

.......... ..........

Di dalam kantor polisi, polisi mencatat pengakuan dari ketiga orang Selena Xu , paman Bobby dan Teddy di sebuah buku, dan memberi ucapan penghiburan.

“Nona Selena, Anda tidak perlu khawatir, kita akam berusaha keras untuk mencari sekelompok perampok itu, silakan kalian pulang dan menunggu dengan sabar.”

Saat ini, Selena Xu juga tidak mempunyai cara lain, dan karena barang itu telah dirampas oleh perampok itu, oleh karena itu dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa berharap kepada polisi kan?

Di depan koridor, terdengar suara langkah kaki yang keras, dan pintu ruang interogasi dengan segera dibuka, Everett Leng berjalan masuk dengan langkah kaki yang besar.

“Bagaimana keadaannya?” dia bertanya kepada Selena Xu.

Selena Xu menyeka air mata di matanya, dengan pelan mengangkat kepalanya dan menatap Everett. Walaupun sudah dalam keadaan seperti ini, raut muka pria ini masih tetap saja tenang, tampak tidak terkejut sama sekali.

Benar juga, barang yang telah di rampas adalah barang miliknya, untuk apa pria itu menggantikannya merasa cemas?

Melihat Selena Xu yang tidak berbicara, Everett Leng sedikit mengernyitkan alisnya, “Lena, aku sedang bertanya padamu.”

Paman Bobby segera berdiri dan berkata, “Tuan Muda Everett, ini sangatlah berbahaya! Pagi hari aku dan Nona Selena pergi ke bank untuk menarik uang, akan tetapi di tengah perjalanan pulang kita telah bertemu dengan seklompok perampok, mereka telah melukai kita dan juga mereka telah merampas uang Nona Selena!”

Setelah Everett mendengarnya, dia berkata dengan datar, “Bukanakah hanya sebuah warisan, berapa banyak uang yang telah dirampas, aku akan memberikannya kepada kamu, jangan bersedih lagi.”

Everett awalnya berniat baik untuk mengghibur Selena, akan tetapi perkataannya ini bagi Selena adalah suatu perkataan yang cukup menyakitkan, dan dalam seketika perasaan yang telah dipendamnya lagi-lagi telah meluap kembali.

Selena itu bagaikan anak kucing yang sedang diganggu hingga marah, dia segera duduk dengan tegak, dan menatap pria itu dengan tatapan yang penuh kemarahan.

“Yang kamu katakan cukuplah simple, apakah ini karena masalah uang? Itu adalah mahar yang telah diberikan oleh kedua orang tuaku kepada aku, dan juga di dalamnya masih terdapat surat yang mereka tuliskan kepadaku! Apakah kamu tahu, bagiku itu merupakan hal yang sangat berharga, orang seperti kamu ini, tidak dapat mengerti perasaan yang sedang aku alami!”

Kemarahan Selena yang mendadak ini, sesaat membuat Everett terdiam, dan raut mukanya juga menjadi semakin tegas.

“Jadi bagaimana? Aku memberi tahu kepadamu, barangku telah dirampas oleh orang lain, kamu juga tidak perlu berharap begitu banyak jika barang kamu dapat ditemukan, walaupun kamu menangisi semua ini, apakah uang yang telah dirampas itu dapat dikembalikan?”

“Bagaimana dengan kamu?!”

Selena Xu menghapus air matanya, dan berkata dengan terseduh-seduh, “Ketika aku menghadapi keadaan berbahaya, kamu sedang berada di mana? Dan apa yang sedang kamu lakukan? Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu adalah pelindungku?!”

Everett Leng terbengong, dan raut mukanya yang dingin itu tiba-tiba berubah, dan tatapan matanya juga menjadi semakin rumit.

Melihat pria itu tidak berbicara, Selena mengira bahwa pria itu tahu bahwa dirinya telah bersalah, dan kemudian Selena tertawa mencibit.

“Benar juga, hanya perkataanmu saja yang enak di dengar, kamu tidak akan mengurus hidup matiku. Takutnya sewaktu aku sedang berhadapan dengan sekelompok perampok itu, kamu sedang bersulangan dengan tamu terhormat dari perusahaan besar mana di pesta itu kan?”

Penyalahan dan pertanyaan yang diberikan oleh Selena itu membuat raut muka Everett semakin lama menjadi semakin suram. Dia menggertak giginya, dan dengan nada bicaranya yang membawa sedikit kemarahan dia berkata,

“Lena, apakah di matamu, aku adalah seseorang yang tidak bertanggung jawab?”

“Apakah bukan begitu? Mengapa kamu harus pergi ke pesta hari ini juga? Mengapa tidak pergi bersamaku? Jika kamu ikut dengan aku, mungkin saja......”

Selan tersedak, dan kemudian tidak mampu berbicara lebih lanjut lagi.

Selena merasa bahwa dia sedang mempermalukan dirinya sendiri.

Saat ini juga, di mukanya yang kecil itu terpampang ekspresinya yang sangat sedih, sepasang matanya yang sangat indah bagaikan mata rusa itu, saat ini juga telah dipenuhi dengan tetesan air mata, bahkan buku matanya yang panjang itu juga telah basah, dan dia terlihat sangat kasihan.

Dan hati Everett yang awalnya dingin itu saat ini juga telah menjadi sedikit lunak. Dia berjalan selangkah ke depan dan tangannya yang besar itu memegang belakang kepala Selena Xu, dan memasukkan Selena ke dalam pelukannya.

“Sudahlah, kamu jangan sedih lagi, jika polisi tidak dapat diandalkan, aku akan membantu kamu untuk mencari kembali uang itu.”

“Lepaskan aku!”

Selena Xu terus berjuang, yang menunjukkan bahwa dia sedang memberontak. Akan tetapi, semakin Selena berjuang keras, dia malah di peluk semakin erat oleh pria itu, dan sepasang tangan Everett yang besar itu sedang memeluk pinggangnya, yang membuat dia menjadi lebih tenang.

Saat ini, seorang polisi sedang berjalan masuk, dan meletakkan sebuah catatan pengakuan di depan meja, dan berkata kepada Selena, “Nona Selena, ini adalah catatan dari pengakuan yang anda katakan, Anda lihatlah, jika tidak ada yang bermasalah lagi, silahkanlah tanda tangan di atas sini.”

“Lepaskan!”kata Selena yang wajah kecilnya itu dengan paksa dibentangkan di dada Everett yang luas itu, dan di tatapan matanya dipenuhi dengan rasa kebencian.

Saat ini juga, Everett baru melepaskannya, dan Selena segera menandatangani catatan pengakuan itu.

“Lena, kamu ikutlah aku pulang terlebih dahulu.”

Everett yang sedang membuat gaya untuk menggenggam tangan Selena itu, akan tetapi malah dilepaskan oleh Selena, dan Selena segera berlari keluar dengan kedua matanya yang memerah.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu