Predestined - Bab 322 Aku Tahu Maksudmu

Pria tersebut menatap wajah kecilnya, gugup karena menjelaskannya dengan panik, lalu melontarkan kalimat kepadanya wajahnya yang masih mengarah kepada meja.

“Sumpahmu tidak berarti.”

Selena Xu hendak mengatakan hal lain, tapi dengan dingin pria itu berkata, “Ini adalah terakhir kalinya, keluarlah.”

“…… baiklah.”

Selena Xu keluar tanpa bersuara, pria tersebut melihat punggungnya, dan perlahan dia tersenyum.

Sebenarnya, sewaktu Adele Xu mengirimkan foto dia dirangkul oleh pria lain, kepercayaannya sedang diuji.

Dia dan Black pergi sendiri ke hotel dan mengambil foto, menendang pintu sampai terbuka, dan yang mereka temukan hanyalah Robert Li, yang sedang tertidur di ranjang.

Black memberi Robert Li pelajaran, dia sampai memohon ampun, dia mengatakan hanya meminum segelas anggur, dan tidak mengingat apa-apa lagi.

Mendengar ini, Everett Leng mengerti kalau pria tersebut hanya diperalat.

Alasan mengapa Everett Leng menggunakan peraturan rumah adalah untuk menakutinya, karena dia melakukan hal yang tidak masuk akal, ini memberinya pelajaran untuk waktu yang lama.

Selena Xu keluar dari ruang kantor dan langsung menuju ruang besar, dengan perasaan lega.

Menginat ketika pria itu masuk ke rumah dengan tatapannya, dia hanya bisa merasa khawatir, dia mengelus bokongnya.

Untung saja, kalau tidak dia sekarang pasti sudah kesakitan!

PEngurus rumah muncul, dengan khawatir melihatnya, dan bertanya.

“Nona, apakah anda baik-baik saja?”

“Aku tidak apa-apa.”

“Tapi…”

Selena Xu tersenyum, “Tidak apa-apa, Kepala Pelayan Ben, semuanya hanya salah paham.”

“Tertanya begitu!” Pengurus rumah juga lega, “Untung saja salah paham ini sudah diselesaikan, aku menyuruh Bibi Mei untuk memasakkanmu sup, dia juga sangat tegang!”

“Terima kasih, Pelayan Ben!”

Setelah berbicara, suara bel rumah berbunyi.

Seorang tamu datang.

Selena Xu menuju pintu utama untuk membukanya, dan ketika dia melihat seorang wanita di luar, dia cukup terkejut.

Tamu tersebut adalah Adele Xu.

Dia mengenakan baju terusan berwarna putih dan topi besar di kepalanya, sambil menggendong anak di tangannya, diikuti oleh seorang pelayan yang membawakan tas dan paying.

“Adele, apa yang membawamu kemari?” Setelah sadar, Selena Xu mengucapkan salam kepadanya.

“Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin mengunjungi kakakku, jauh-jauh aku datang kemari. Kakakku pasti menyambutku, kan?”

Ini terlalu palsu, Selena Xu tidak percaya kepadanya.

Adele Xu ini mencurigakan, Selena Xu tidak bisa percaya akan kata-katanya.

Percaya atau tidak, dia datang jauh-jauh sambil menggendong anaknya, Selena Xu tidak berpikir macam-macam, membuka pintu dan menyambutnya.

“Pelayan Ben, tolong buatkan adikku secangkir teh hitam.”

“Baik, Nona.”

Adele Xu mengikutinya masuk ke dalam rumah, dengan curiga dia melihat Selena Xu.

Ini aneh! Dia mengirimkan pesan kepada Everett Leng, seharusnya Everett Leng sudah mengetahuinya.

Dengan perbuatan Selena Xu yang memalukkan, ditambah dengan temperamen Everett Leng, dia tidak mungkin memaafkannya, bagaimana…

Kenapa dia seolah terlihat baik-baik saja? Tidak seharusnya seperti ini!

Pengurus rumah membawakan Adele Xu secangkir teh hitam, dan dia mengucapkan terima kasih.

Dia tidak bisa berhenti berpikir, dengan penasaran dia bertanya, “Kak, apakah kamu sendirian? Apakah Tuan Leng tidak di rumah?”

“Dia sedang berada di ruang kantornya.”

“Begitu rupanya.” Adele Xu semakin ragu, dia bertanya lagi, “Aku tidak tahu, bagaimana hubunganmu dengan Tuan Leng akhir-akhir ini?”

“Baik-baik saja, ada apa?”

“Tidak, aku hanya bertanya.”

Adele Xu mengatakan kalimat basa-basi, tapi matanya tetap tenang.

Setelah dia mengirimkan foto kepada Everett Leng, di dalam pikirannya, ketika dia mengetuk pintu rumahnya, dia akan menyaksikan kekerasan rumah tangga yang menarik, tapi dia tidak menyangka kalau semuanya tenang-tenang saja, ini sangat luar biasa.

Pintu ruang kantor terdengar terbuka dari atas, Everett Leng melihat Adele Xu, perlahan turun ke bawah.

Dengan cepat Adele Xu berdiri, “Tuan Leng, maaf atas keributannya.”

“Tumben kamu datang. Bibi Mei memasak banyak macam makan malam, bergabunglah dengan kami, Nona Adele.”

“Tidak perlu, aku hanya datang mampir, dan akan pergi sebentar lagi.” Adele Xu berkata dengan cepat.

Everett Leng menatap Selena Xu, senyumnya mendalam.

“Tapi kamu adalah adik Lena, jarang-jarang mampir kemari, kalau pergi tanpa makan, aku jadi tidak enak kepada Keluarga Ji, aku pasti akan kena kritik oleh Ibu Ji.”

Setelah Everett Leng bicara, Adele Xu tersenyum, dia hanya bisa diam.

Di maja makan, dia memperhatikan Everett Leng dan Selena Xu, tapi seperti tidak terjadi apa-apa, lebih hebatnya lagi, Everett Leng memberikannya dia sandwich.

“Makan banyak sayur, ini baik untuk tubuhmu.”

Selena Xu terlihat enggan, “Tapi aku tidak menyukainya.”

Pria tersebut tidak menghiraukan komplainnya, lalu dia menaruh lebih banyak sayur ke mangkuknya sampai penuh.

Melihat mangkuknya penuh dengan sayur, Selena Xu merasa wajahnya seperti akan berubah menjadi warna hijau.

Carol tertawa dengan menutup mulutnya.

“Ibu, sekarang kamu tahu kan rasanya saat kamu memaksaku memakan sayur?”

Bahkan putrinya sendiri membercandainya, membuat Selena Xu merasa muram.

Dia juga memberikan anaknya beberapa sayur, dengan tersenyum berkata, “Anak baik, makan sayur itu bagus untuk kesehatan, kamu tidak boleh menyisakannya ya.”

"......"

Carol telihat seperti terong beku, kepalanya menunduk, mulutnya ternganga.

Adele Xu yang duduk di hadapan mereka menyaksikan ketiga orang tersebut bahagia, matanya membelalak.

Kenapa begini?

Jelas-jelas dia mengirimkan foto tersebut kepada Everett Leng, apakah dia tidak melihatnya?

Setelah makan malam, Everett Leng kembali ke ruang kerjanya.

Adele Xu tidak bisa menahan lagi, diam-diam dia pergi ke lantai dua, mengetuk pintu.

“Masuklah.”

Di depan rak buku, Everett Leng sedang melihat lukisan, cahaya lembut menyinari sisi wajahnya, dari samping saja wajahnya terlihat sangat tampan.

Aura pria ini sangat dalam, dia tidak sanggup menatapnya, Adele Xu kehilangan akal sehatnya.

Pria tersebut dengan perlahan menaikkan pandangannya dan melihatnya, “Ada perlu apa?”

Matanya terlihat panik, Adele Xu merasa ingin melarikan diri, dia hanya tertawa.

“Rumor mengatakan kalau Tuan Leng adalah penggila kerja, setelah pulang kantor masih bekerja, tampaknya rumor tersebut tidak salah.”

Pria itu hanya melihatnya sekilas, kemudian mengalihkan pandangannya, dengan santai bertanya.

“Hasil masakan juru masak Keluarga Leng, apakah kamu bisa memakannya?”

“Makanannya enak. Tapi ada sesuatu yang aku ingin tanyakan, Tuan Leng.”

“Katakanlah.”

Adele Xu tersenyum, dengan penasaran bertanya, “Foto yang aku kirimkan tadi pagi, apakah kamu sudah melihatnya?”

Pria tersebut masih menyibukkan diri dengan pekerjaannya, memegang pensil dengan lihai di atas lukisan, dia hanya menjawab dengan satu kata.

“Sudah.”

Adele Xu melihatnya dengan bingung, bibirnya sedikit gemetar, seakan tidak bisa berhenti.

Dia melakukan kesalahan, bukan?

Di foto tersebut terdapat bukti Selena Xu berselingkuh dengan pria lain, kalau dia sudah melihatnya, kenapa dia bisa sesantai ini, seakan tidak terjadi apa-apa, bahkan tidak marah terhadap Selena Xu?

Apa yang dia pikirkan?

Dengan berani dia langsung bertanya.

“Tuan Leng, kakakku berselingkuh dengan pria lain, dia sudah melakukan hal ini, bagaimana bisa kamu memaafkannya?”

‘Pop!’

Suara keras.

Ternyata dia menyentakkan pensil yang dia sedang pakai, di atas gambarnya, dan pensil tersebut patah.

Everett Leng mengangkat wajahnya yang marah, matanya yand gelap dan dingin menatapnya, seperti pisau yang menusuk matanya.

Adele Xu ketakutan karena tatapan pria tersebut, dia langsung mundur, panik, telinganya mendengar suara rendah pria tersebut yang memperingatinya.

“Adele Xu, urusan Keluarga Leng, kenapa jadi kamu yang mengurusi?”

Mendengar suara kesal pria tersebut, Adele Xu mencoba untuk menjelaskan.

“Tuan Leng, aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya melihatnya, aku tidak mau kamu dibohongi jadi aku memberitahumu, aku hanya berniat baik…”

“Berniat baik?”

Pria tersebut mengulang kata-katanya, membuang nafas dengan dingin.

“Kamu pikir aku tidak tahu apa yang sedang kamu lakukan. Daripada memprovokasi hubunganku dengan kakakmu, lebih baik lakukan hal yang lebih berarti.”

Dengan kata lain, sikap Adele Xu yang berpura-pura baik akhirnya terkuak.

Wajah Adele Xu memucat. Melihat pria di hadapannya menatapnya dengan dingin, tiba-tiba dia takut.

“Kalau begitu, Tuan Leng, sudah larut malam, aku… aku harus pulang, terima kasih atas jamuannya.”

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu