Predestined - Bab 473 Semua Ada Dalam Rencananya

Ditengah banyak orang, orang yang berbaring di jalanan seolah mendapat sebuah perintah, menyeret tubuhnya berdiri.

Mata Selena Xu terbelalak, " Kakimu... bukannya.... "

" Sudah membaik. "

Selesai bicara, orang itu mendorong kerumunan dan pergi tergesa-gesa.

Semua yang ada di depan mata sekejap membuat Selena Xu bingung.

Apa-apaan ini?!

Tadi masih guling-guling di jalan karena kaki patah, sekarang pergi seolah tidak terjadi apa-apa.

" Dasar gila! "

Dia menyelesaikan kata-katanya dengan tidak senang, bahkan meneriaki orang sekitarnya, " Apa lihat-ihat?! "

Ia berani memaki dan meneriaki kerumunan orang, lalu dia meninggalkan mereka.

Gangguan yang terjadi di perjalanan mempengaruhi suasana hati Selena Xu, tapi, dia masih ingat "tugas besar" yang diberikan Everett Leng untuknya.

Dia menuruti perintah Everett Leng, sebelum pukul 10 harus sampai di lobi kantor Walikota, tapi dia malah bertemu dengan Sekretaris Utama Zhang.

" Halo, nyonya. ", sekretaris utama memberi hormat.

Selena Xu bertanya tanpa sengaja, " Nona Chen, kenapa anda ada disini? "

" Begini. direktur takut anda tidak bisa menangani dengan baik, jadi beliau menyuruhku kesini menunggu. "

Mendengar itu, Selena Xu merasa sesak sekali.

Apa lagi sih? Bukannya hanya hal kecil, begini saja tidak percaya, Everett Leng terlalu menganggap remeh orang!

" Merepotkan nyonya, sekarang, tolong serahkan dokumen itu pada saya, akan saya serahkan. "

" Bawalah. "

Setelah memberikan dokumen itu kepada nona Chen, dia keluar dari lobi kantor Walikota, lalu ia teringat untuk memeriksa mobilnya.

Ada dua goresan yang sangat dalam di bumper depan mobil, juga ada tonjolan yang parah, kira-kira harus ditembel, keihatannya cukup mahal.

" Sialnya. "

Saat dia sedang mengeluh, dibelakangnya terdengar suara yang mengajaknya bercanda.

" LIhat siapa ini, bocah, kita bertemu lagi. "

Mendengar suara yang menyebalkan ini, Selena Xu menanggapi dengan malas.

" Rubah licik, kalau bsia, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi "

Roy Mo menunjukkan ekspresi yang sedih, " Wah, jangan bilang begitu dong, aku jadi sedih. "

Selena Xu mengerucutkan bibirnya berkata, " Kenapa, kau juga ambil dokumen? "

" Betul sekali. "

Selena Xu tertawa, " Dengar-dengar kau akhir-akhir ini rugi besar, coba cerita, berapa kerugiannya? "

" Ini rahasia, tidak bisa aku beritahukan. "

" Cih, membosankan. "

Selena Xu membuka pintu mobil hendak pergi, dia malas menanggapi omong kosong rubah tua ini.

Saat ini, seorang lelaki berkacamata hitam datang menghampiri Roy Mo.

" Tuan Mo, dokumen sudah diserahkan. "

" Oke, kembalilah. "

Selena Xu melirik dengan tidak sengaja, seketika terpaku.

Karena, lelaki yang memakai kacamata hitam itu, adalah lelaki yang mengendarai sepeda kuning dan yang menjeratnya.

" Stop! ", katanya.

Roy Mo menghentikan kakinya, lalu menoleh perlahan, sebuah senyum terlihat di wajahnya.

" Hei bocah, masih ada urusan? "

" Bukan kau, tapi yang dibelakangmu. "

Roy Mo melihat orang yang dibelakangnya, sambil tertawa berkata, " Maksudmu dia? "

" Iya. "

" Namanya Peter, dia adalah bawahanku, tapi dia juga manager utama perusahaan kami. Tapi kenapa kau mencarinya? "

" Pagi ini dia sengaja menabrakku, masih buat masalah juga pula. "

" Begitu ternyata. Peter, apa benar begitu? "

Peter hanya tertawa, " Benar, ini terjadi pagi tadi. Tapi kalau tidak begitu, mana bisa kita bertemu lagi saling bertegur sapa begini? "

Mendengarnya, Selena Xu terkejut dan bertanya, " Maksudnya? "

Roy Mo tertawa, " Bocah, aku tidak menyembunyikannya darimu, kejadian pagi ini, aku yang mengaturnya. "

" Kau... "

" Iya benar, aku. "

Roy Mo dengan nada bicara pelan berkata, " Aku menuruh Peter menyenggol vas, menarikmu, di saat kau tidak menyadari keadaan. Dokumenmu sudah dilihat oleh orangku. "

" Ap... Apa?? ", Selena Xu terkejut hingga tidak bisa berkata apa-apa lagi.

" Kalau tidak salah, harga yang disepakati Everett Leng adalah 200 juta, ya kan? "

Dari yang terkejut,wajah Selena Xu menjadi merah karena emosi.

" Rubah licik... kau... "

" Hahahaha... " Roy Mo tertawa dengan puas, " Kau tahu aku sudah bayar harga lebih banyak dibanding Everett Leng, lebih banyak 1 juta, dengan begini aku akan berhasil. "

Mendengar ini, wajah Selena Xu memucat seperti kertas.

Tidak disangka, benar-benar tidak disangka rubah tua ini bisa mempermainkannya, dan Selena Xu sama sekali tidak menyadarinya.

Ini, ini sangat membuat orang kalah.

" Rubah licik, aku akan melawanmu. "

Dengan sangat emosi, Selena Xu marah seperti kelinci kecil, gigi dan cakarnya yang panjang seolah siap untuk melawan Roy Mo.

Peter maju selangkah didepan Roy Mo, dengan santai engulurkan tangan menyentuh dahi Selena Xu.

" ku pukul kau, ku pukul kau "

Tinjuan kecil Selena Xu mendarat di tubuh Peter, jangan anggap remeh tinjuannya yang terlihat kecil, tapi tenaganya cukup besar, sakit hingga membuat Peter mengerang menggertakkan gigi.

Roy Mo tertawa makin keras, " Jangan semarah itu, orang hanya sedang berbisnis, jangan lepas kendali. Kau tahu aku akhir-akhir ini menahan malu kan, jadi aku harus menang. "

" Tidak bisa menahan diri apa, demi menang, kau tidak seharusnya menggunakan cara seperti itu. " katanya emosi, kata ksar pun keluar begitu saja.

" Tentu saja " Roy Mo melanjutkan " Aku ini hanya melihat hasil, tidak peduli dengan proses, asalkan cara ini membatku menang, aku akan memakai cara itu. "

" Pengecut, penjahat, rubah licik p[erusak! "

" Jangan begitu, bocah. Kau baru di dunia bisnis, ini hanyalah satu dari sekian cara yang tidak bisa kau lihat. Suatu hari nanti, kau akan mengerti. "

Sebiah mobil Rolls Royce berhenti di sebelah mereka, dan Roy Mo masuk kedalamnya.

" Rubah tua, jangan pergi! "

Dia ingin mengejarnya, tapi Peter menghalanginya, dia hanya bisa melihat rubah tua yang licik itu pergi egitu saja.

Saat ini, dia hampir dibuat pusing oleh emosinya, menghentak-hentakkan kakinya sekuat mungkin, lalu pasrah begitu saja.

" Oh iya!"

Dia tiba-tiba teringat sesuatu, lalu berlari masuk ke lobi kantor Walikota secepat mungkin.

Sepasang tangan menggebrak meja 'pyak!", Selena Xu nampak terengah-engah.

" Halo, aku... aku... ingin mengambil kembali dokumenku. "

" Maaf, sudah melewati batas waktu, semua dokumen perusahaan telah diserahkan. ", jawab pegawai tersebut.

" Bagaimana? "

Mendengar itu kakinya melemas, ia menyandarkan badannya di kursi, wajahnya seketika menjadi pucat pasi.

Merasa bersalah dan takut, sampai-sampai ia ingin mati rasanya.

Everett Leng telah menyerahkan urusan itu kepadanya, tidak disangka dia telah dijebak oleh rencana jahat Roy Mo. Hal sekecil ini telah merusak urusannya, dia merasa dirinya telah tidak bertanggung jawab terhadap Everett Leng.

Ketika ia disana tenggelam dalam emosinya, teleponnya berdering.

Dengan kaku ia mengeluarkan ponselnya dari saku, melhat dua kata 'Everett Leng' terpampang di layar membuat tangan Selena Xu bergetar, ponselnya nyaris terselip jatuh.

Setelah ragu-ragu sebentar, dia memberanikan diri menjawab telepon.

" Suamiku. ", jawabnya dengan suara kecil.

" Sudah selesai? ", tanya Everett Leng.

" Hmm... itu, aku... "

Mendengar dia terbata-bata, Everett Leng mengucapkan sebuah kata.

" Katakan. "

Seketika Selena Xu terkejut dan gemetar, dengan wajah yang hampir menangis dia berkata, " Suamiku, semua salahku, aku mengacaukan semuanya. "

" Ada apa? "

" Si rubah licik itu mempermainkan aku. Kau tahu, dia sengaja mencari orang untuk membuat masalah denganku, harga didalam dokumen itu dilihat olehnya. "

Selesai bicara, pikiran Selena Xu menjadi lebih kacau.

Dia bahkan dapat membayangkan, seperti apa ekspresi pria yang meneleponnya saat ini.

Setelah terdiam 5 detik, Everett Leng buka suara.

" Temui aku di kantor. "

Setelah berkata demikian, Everett Leng menutup telepon.

Selena Xu memandang layar ponselnya yang memnunjukkan percakapan selesai, hilang kesadaran, hatinya makin kacau dan gemetar.

Gawat.

Menemuinya di kantor, artinya dia akan menyingkirkannya.

Selena Xu kembali ke mobil, duduk sambil melamun cukup lama, dan dengan lemas menaruh dirinya diatas setir mobil.

Kali ini dia sangat ketakutan. Dia teringat pemeriksaan di gudang utara tentang bagaimana Everett Leng menghadapi tanah yang tandus dan menjalankan setiap rencana dan ambisinya.

Rencana wisata kota ini sangat penting bagi Everett Leng. Tapi sekarang, semua selesai, dia telah merusak kepercayaan Everett Leng.

" Selena Xu Selena Xu, benar apa yang dikatakan Everett Leng, kau bahkan tidak bisa melakukan hal sepele seperti ini. "

Dia terus menggumam, bangun dan menyalakan mesin mobilnya.

Saat Selena Xu memegang tekad 'berani mati' saat berdiri didepan pintu kantor Everett Leng, suasana hatinya menjadi sangat aneh.

Seperti di sebuah tanah yang luas membentang, tak terhitung berapa banyaknya orang yang menabuh genderang dan berkacak pinggang, hatinya berdebar kencang, seolah hampir loncat keluar.

Ia menutup mata, mengambil nafas dalam-dalam, tangannya bergerak mengetuk pintu.

Kalau mau mati, mati saja.

Pahlawan yang berani, berani menghadapi hidup meski mempertaruhkan nyawa, menghadapi pukulan berat, tidur, dan besok matahari akan kembali bersinar seperti biasa.

" Masuk. ", jawab orang di dalam ruangan dengan suara berat.

Dia menggigit-gigit, mendorong pintu dengan tebal wajah, berencana menerima caci makian.

Tapi, pemandangan yang didepannya malah membuatnya terkejut.

Everett Leng dan beberapa petinggi perusahaan berkumpul jadi satu, dengan tangan yang mengangkat gelas, dan tertawa bersama.

Sekumpulan orang, yang dengan santai bicara sambil bercanda, " Lihat, pahlawan kita datang! "

Semua mata tertuju padanya, tertawa.

Selena Xu melihat sekitaran.

Pahlawan

" Kalian.. "

Ditengah kerumunan, lelaki itu melihatnya, menekuk jarinya, menandakan memintanya menghampiri.

Dia berjalan tergesa, berhenti didepan Everett Leng.

" Maaf merepitkan, Lena. ", kata Everett Leng setengah tertawa.

" Aku.. aku sudah mengacaukan rencana. ", katanya suara kecil.

" Tidak sama sekali, kau melakukannya dengan baik. "

" Ha? ", Selena Xu tidak mengerti, " Apa maksudnya? "

Everett Leng tertawa tanpa berkata apa-apa, Black bersuara menjelaskan.

" Nyonya, kau pasti masih belum tahu, dari awal bos tahu bahwa Roy Mo akan mengacaukan harga kita, maka dari itu, bos sengaja menyuruhmu mengantarkan dokumen, sekalian memberi rubah licik itu kesempatan mengacau. "

Selena Xu terkejut dan bertanya, " Maksud kalian semua ini ada didalam rencana kalian? "

" Iya. Pagi ini dokumen yang bos berikan padamu, harganya adalah palsu, tujuannya sengaja membiarkan Roy Mo tahu harga kita, dokumen yang asli, pagi ini sudah diserahkan lebih awal olehku dan bos. "

" Lalu, yang aku berikan Nona Chen pagi ini? "

Sekretaris utama nona Chen memasuki kantor, bibir merahnya tersenyum.

" Nyonya, dokumen yang anda berikan padaku, sama sekali tidak aku serahkan. "

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu