Cinta Di Balik Awan - Bab 198 Dandelion Sepenuhnya Hancur

Di Zurich, Taman Bunga Wisteria, Jesan fuduk di meja makan, bertanya dengan raut wajah serius: “Bibi Yu, kemarin malam Nona Jesan dan Tuan Muda semua tidak pulang? “

“Benar, mereka pergi jalan-jalan. “Bibi Yu bicara sesuai fakta.

“Jalan-jalan? “Jesan melotot dengan marah, pundaknya agak gemetar: “kapan perginya?”

“Kemarin.”

BRUK……Jesan melempar alat makan di depannya, wajahnya seperti putus asa saat mendorong roda kursi roda keluar dari ruang makan.

Mandi di bawah sinar matahari taman, Jesan menutup matanya, hatinya malah yang basah, sinar matahari yang indah dan terang sama sekali tak bisa menghapuskan kegelapan di hati Jesan, Jesan benci, sangat benci, benci dirinya sendiri sekarang jadi sampah tak berguna, benci wanita yang merebut prianya, lebih benci pria yang sudah berjanji pada Jesan, malah masih membuang Jesan dan jalan-jalan dengan orang lain.

Hati Jesan perlahan menyimpang, saat Bibi Min datang ke sisi Jesan, dengan dingin Jesan: “dorong aku kesana.”

Jesan menunjuk ke tempat dandelion ditanam.

“Baik.”

Bibi Min mendorong Jesan ke depan plang jangan diinjak yang dipasang Kelly, Jesan menatap dengan tajam dandelion yang sudah bertunas, dan segera mekar, memberi perintah sambil menggertakkan gigi: “hancurkan semuanya untukku.”

Bibi Min terdiam, mengingatkan dengan agak khawatir: “ini ditanam Tuan Muda…… “

“Aku tak peduli siapa yang tanam, aku suruh hancurkan ya kamu hancurkan, ada masalah apa, aku yang tanggung!”

Jesan sudah bicara seperti ini, Bibi Min juga jadi tenang, mengangkat sekop, dengan cepat dan musah, mencabut dandelion yang Kelly rawat dengan hati-hati sampai ke akarnya, akhirnya, menginjak dengan kakinya juga, menghancurkannya sampai tak ada harapan untuk tumbuh kembali.

“Kalian sedang apa?!! “

Bibi Yu selesai membereskan dapur, keluar langsung melihat mereka sedang menghancurkan hasil keringat Nona Kelly, seketika menerjang dengan meledak-ledak, langsung mendorong Bibi Min.

Sayang sekali Bibi Yu datangnya telat, dandelion yang awalnya segar bugar dalam sekejap hancur seluruhnya, terkubur dalam tanah

“Kalian terlalu, kalian keterlaluan! “

Bibi Yu berteriak histeris, marah sampai wajahnya menggelap, seluruh badannya bergetar.

Bibi Yu menekan pundak Jesan: “kamu wanita ini kenapa sebusuk ini sih? Keirian kami terlalu menyeramkan, cepat lambat kamu akan dapat balasannya!”

PLAK……

Jesan mengangkat tangannya dan menampar Bibi Yu: “kamu seorang pembantu tanpa disangka berani bicara denganku selancang ini? Siapa yang membuatmu berani? Dapat balasan? Hehe, sekarang aku seperti ini sebenarnya balasan seperti apa lagi, masih dikutuk orang-orang seperti kaloan?! “

Bibi Yu marah sampai kehilangan akal sehatnya, mendorong kencang, mendorong Jesan dan kursi rodanya sampai terjatuh ke lantai, Bibi Min berteriak dengan suara tinggi: “AHA—— “

Detik selanjutnya, Bibi Min mendekat, memeluk Jesan: “Nona, kamu tak apa-apa kan? Tidak kenapa-napa kan?”

Jesan dengan galak mempelototi Bibi Yu: “kamu berani mendorongku?”

Jesan duduk kembali di kursi roda, menunjuk bagian setengah bawah badannya yang cacat dan bicara: “tahu aku jadi seperti ini karena siapa kan? Karena Dion! Kamu berani memperlakukanku setidak sopan ini, tunggu saja! “

Bibi Yu sangat sakit hati, bukan karena ditampar Jesan, tapi karena sepetak tanah di depannya, harapan yang Kelly bergantung untuk hidup, sekarang, malah dihancurkan……

Bibi Yu merasa bersalah, menyalahkan dirinya sendiri dalam-dalam.

Kelly dan Dion di Florida 5 hari baru kembali ke Zurich, 5 hari ini, Kelly sanhat senang, sangat teramat senang, semua masalah yang awalnya mengitari pikirannya tersapu semua, masa depan untuk Kelly, penuh dengan harapan.

Kembali ke Taman Bunga Wisteria, orang yang pertama ditemui itu Jesan, Kelly menyapa Jesan, sedang bersiap masuk rumah, malah dihentikan oleh Jesan: “tunggu.”

Berbalik badan: “kenapa?”

“Mana Dion?”

“Parkir di luar.”

“Kalian pergi kemana? “

“Florida.”

“Senang tidak? “

Kelly agak ragu-ragu, kalau bilang tidak senang jelas terlalu palsu, kalau bilang senang, takut memancing amarah Jesan, sedang kesulitan, Dion masuk, Kelly menghela nafas, menunggu Dion datang membantunya.

“Kenapa? “

Dion merasa udaranya ada yang salah, bertanya dengan suara rendah.

“Tidak ada apa-apa, aku cuma tanya kalian senang tidak jalan-jalannya? “

“Kelly, kami masuk duluan.”

Dion memberi sinyal pada Kelly dengan matanya supaya Kelly naik duluan, Dion membereskan maslaah disini.

Kelly berharap untuk segera pergi, Kelly mengangguk, lari ke arah tangga.

“Tidak lihat bunga kesayanganmu sudah mekar belum? “

Jesan sengaja membesarkan volume bicaranya, membiarkan Kelly mendengar maksud dalam kata-kata Jesan.

Badan Kelly menjadi kaku, menghentikan langkah kaki, membelokkan langkah lari ke taman.

Bibi Yu terus berdiri di ruang tamu, tak bicara sekalimatpun, hatinya sedih dan merasa bersalah.

“SIAPA YANG LAKUKAN??”

Teriakan kencang Kelly yang histeris mengagetkan Dion, Dion menerjang ke hadapan Kelly, tatapan matanya melihat ke tempat yang sengaja dirusak orang, melompat dengan marah dan berlari, berjalan ke ruang tamu, langsung mencekik leher Jesan: “kamu yang melakukannya kan? “

“Kalau aku yang lakukan kenapa? Kalau bisa cekik aku sampai mati! “

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu