Cinta Di Balik Awan - Bab 265 Apa Ini Kejutan

Sore hari menerima telepon dari Dion, katanya malam nanti makan bersama.

Jam 5.15 Kelly pergi ke perusahaan Stenheim, berpapasan dengan Maxim yang keluar dari kantor presdir, terpikir Giselle, Kelly melirik sekilas dengan datar, tidak bicara sepatah katapun dan berjalan masuk.

"Sudah datang?"

"Ya."

"Tunggu sebentar ya, segera selesai."

Baiklah.

Kelly berdiri di belakang Dion, melihat Dion mengurus pekerjaannya, 10 menitan kemudian, Dion menutup map berkas di tangannya, bangkit berdiri dan bicara:"sudah, yuk jalan."

"Kamu ikut campur masalah pernikahan Maxim, bagaimana sikapnya?"

"Bisa bersikap seperti apa? Anak itu keras kepala seiali."

"Kalau begitu kamu jangan urusi lagi."

Kelly agak marah:"orang yang tidak mampu memberi kejelasan pada orang yang disukai, pantas untuk tidak bahagia, lagipula Giselle juga mau kembali ke negaranya."

"Giselle mau kembali ke negaranya?"

"Iya benar."

"Apa Maxim tahu?"

"Mana mungkin dia tahu, kamu juga jangan bilang sama dia, lagian bilangpun tidak ada gunanya juga, begini saja."

Dion mengerutkan alisnya berpikir sebentar, mengangguk:"pergi makan dulu."

"Apa setelah makan ada acara?"

Setelah naik ke mobil, Kelly bertanya lumayan penasaran.

"Ada."

"Acara apa?"

"Rahasia."

"Jangan bilang kejutan apa gitu?"

"Kamu mau mengira seperti itu juga boleh."

Dion membiarkan Kelly mengira seperti itu, Kelly jadi mengira seperti itu, setelah makan, ikut Dion mencari kejutan, akhirnya Dion malah menyetir mobil sampai depan pintu rumah Stanley.

"Apa ini kejutannya?"

Kelly bertanya tidak habis pikir.

"Iya."

"Kalau begitu aku tolak saja ya, aku tidak ingin melihat Romanov."

"Dia saat ini seharusnya tidak ada di rumah."

Dion turun dari mobil, memaksa membawa turun Kelly juga.

"Tapi untuk apa kita datang kemari?"

Sekalinya terpikir sorot mata tajam Stanley, hati Kelly merasa terganggu, kira-kira karena masalah Maxim dan Giselle, sekarang ini sudah menganggap Kelly sebagai musuh.

"Pulang nanti baru aku kasih tahu kamu."

Masuk ke ruang tamu, Stanley agak terkejut:"kenapa hari ini kalian berdua datang bersama-sama?"

Mendengar nada bicaramya sama seperti sebelumnya, Kelly menghela nafas, masih tidak berani melihat matanya.

"Paman Kedua, aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu, kita bicarakan di ruang belajar ya?"

"Baik."

Dion menekan suaranya dan bicara pada wanita di sisinya:"kamu tunggu aku di sini."

Segera setelahnya, kemudian masuk bersama Stanley ke ruang belajar.

Kelly duduk di sofa tidak tenang, diam-diam berdoa jangan sampai Romanov pulang, menunggu sekitara 1 jam lebih, pintu ruang belajar akhirnya terbuka, 2 orang yang berbincangpun juga berjalan keluar.

"Begitu saja, Paman Kedua, kami pulang dulu."

"Oke."

Stanley mengangguk, Kelly baru melihat Stanley sekilas, melihat di dahi antara alis Stanley tidak ada tanda marah, bahkan ada senyuman tipis, Kelly jadi sepenuhnya lega.

Keluar dari pintu kerumah mewah, Kelly bertanya dengan tidak sabaran:"kamu bilang apa sama Paman Keduamu?"

"Masalah Maxim."

"Kamu tidak mungkin memintanya membatalkan pernikahan kan?"

"Iya."

"Kalau begitu kenapa dia tidak marah?"

"Buat apa dia marah? Dia bahkan setuju."

'Setuju?' Kelly tidak berani percaya:'kamu bilang dia setuju?'

'Benar.'

'Kok bisa?'

"Di dunia ini tidak ada hal yang tidak mungkin, hal-hal yang kamu anggap tidak mungkin, selalu bisa berubah jadi mungkin dibawah godaan keuntungan."

"Keuntungan……"

Kelly memikirkan maksud kalimat itu, lama sekali baru bertanya dengan tidak yakin:"apa jangan-jangan kamu memberi Paman Keduamu suatu keuntungan?"

"Anggap otakmu bereaksi dengan cepat."

"Keuntungan apa yang kamu berikan padanya?"

"Aku memberi 1 anak perusahaan Stenheim padanya."

"Apa? Ka……kamu……"

Kelly terkejut sampai lama sekali tidak bicara

"Kenapa?"

"Kenapa kamu bahkan tidak berdiskusi denganku, aku bukannya sudah bilang padamu, masalah ini lupakan saja? Maxim sendiri saja tidak berusaha, perlu kamu berkorban sebesar ini demi berjuang untuknya kah?"

"Aku sudah bilang, aku mau menantang semua peraturan keluarga, tidak peduli bagaimana caranya."

"Tapi apa gunanya Paman Keduamu setuju? Adik sepupumu itu tidak akan membiarkan hal ini begitu saja!"

"Ia akan dikirim belajar di luar negeri."

"Apa dia bersedia?"

"Karena Paman Kedua sudah setuju, pasti akan punya cara menjinakkannya."

Sungguh tidak paham orang-orang keluarga kalian ini, sebentar tidak setunu sebentar setuju.

Dion tertawa:"bukannya sudah aku bilang, memberi 1 anak perusahaan padanya."

"Kelihatannya Paman Keduamu juga orang yang rakus akan keuntungan."

"Bukan Paman Keduaku rakus keuntungan, setiap orang itu rakus akan keuntungan, asalkan pebisnis, tidak akan bicara tanpa keuntungan, paman keduaku sangat sayang putrinya itu, jadi pada dasarnya ia juga berharap dia bisa bahagia, sekalinya aku mengemukakan kondisi seperti ini, tentu saja ia setuju sekalian mendapatkan keuntungannya."

Belum sampai setengah jam mereka pulang ke taman bunga Wisteria, dari lantai bawah sudah terdengar suara keributan, Dion sedang mandi, maka Kelly turun duluan.

Sekalinya melihat orang yang datang, Kelly menghembuskan nafas dingin.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu