Cinta Di Balik Awan - Bab 239 Aula Pernikahan

Aula pernikahan……

Dalam sekejap hatinya sakit, dia melempar kopernya lalu berlari, dan diikuti Celestia yang mengejarnya:” Kamu mau kemana?”

“Aku mau cari dia!”

“Kamu tahu dia dimana?”

Tiba-tiba dia berhenti dan menoleh:” Kak Celestia, tolong bawa aku kesana!”

“Maaf, aku tidak tahu dimana resepsinya diadakan……”

“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Ya sudahlah kalau tidak mau kasih tahu, aku cari sendiri.”

“Tunggu.”

Celestia mengeluarkan HP: “Kutanyakan.”

Dia menelepon dan berbicara dengan pelan: “Kak, pernikahan adik keempat diadakan dimana?”

……

“Oke aku tahu.”

Dia menutup telepon dan mengatakan pada Kelly: “ikut aku.”

Mobil melaju cepat ke aula pernikahan Dion, dan Kelly duduk di kursi belakang mobil, memegangi tubuhnya yang menggigil tanpa daya, matanya berlinangan air mata, memikirkan setiap menit kebersamaan mereka berdua, mengingat setiap kata-kata manis yang dia ucapkan, mengingat hari-hari bahagia mereka terkadang disertai kesedihan, pada hari itu, di malam cahaya bulan, dia menunduk mengaku kalah dan mengatakan: "Kelly, kamu menang, dia benar-benar mengira dia menang."

Sampai sekarang dia yang dalam perjalanan menuju aula pernikahan, baru sadar, ternyata yang kelihatan menang, sebenarnya adalah kekalahan yang sesungguhnya.

Takdir itu ibarat sebuah buku, tanpa sengaja membalikkan halaman akan melewatkannya, tapi membaca terlalu serius akan meneteskan air mata.

Dia sudah lupa, kata kata ini diucapkan oleh siapa, di tahun berapa, bulan berapa dan tanggal berapa, tapi setelah dipikir-pikir, hari ini dia baru tahu maksud sebenarnya dari kalimat ini, takdir dia dan Dion tidak bisa dipaksakan, jadi dia yang terlalu serius membaca cerita, sangat sangat serius membacanya, serius sampai tidak tahu sudah meneteskan berapa banyak air mata.

Mobil berhenti, dia memejamkan mata, memberitahukan dirinya sendiri, harus kuat, tak peduli sekecewa apapun hatimu, jangan biarkan orang lain melihatnya, sampai-sampai dia berpikir kalau bisa, dia harus tersenyum merestui mereka, dia memang berpikir begitu, tapi apa daya itu hanya sebuah pemikiran, sulit untuk dilakukan.

Saat dia mendorong pintu mobil, dia tertegun, melihat arsitektur Romawi yang familiar di depan matanya, terdengar suara khasnya, seakan dia mendengar suara retakan hatinya.

“Yakin mau masuk?”

Celestia yang melihat wajahnya putih pucat dan tubuhnya yang gemetaran seoleh hembusan angin bisa membuatnya tumbang, Celestia sedikit khawatir, dia yang berdiri didepan pintu gereja saja sudah begitu sedih, apalagi menyaksikan pernikahan ini dengan mata kepalanya sendiri, sanggupkah dia menerimanya?

“Yakin.”

Setiap langkahnya terasa sulit, meskipun setiap langkahnya menyakiti hatinya, tapi dia tidak menghentikan langkah kakinya.

Sesampai di depan gereja, Mulan tiba-tiba berjalan keluar, memberi perintah pada beberapa bodyguard yang ada dibelakangnya: “Tahan dia.”

Lalu lima pria itu membentuk benteng pertahanan menghadang jalan Kelly.

“Kamu ini memang seperti hantu ya, mau buat kekacauan? “Mulan marah mengangkat alisnya: “Selama ada aku, jangan mimpi!”

“Kak, biarkan dia masuk, terlebih dia dan adik keempat saling mencintai.”

Celestia maju membantunya berbicara, diluar dugaan malah dimarahi Mulan.

“Kamu masih membantunya berbicara? Kalau tahu tadi kamu telepon untuk mencari tahu tempat pernikahan adik keempat demi si rubah licik ini, aku tidak akan memberitahumu! Sebelumnya di acara keluarga dia mengggoda kakak iparmu, dan tidak ada yang tahu, kamu yang membantu penjahat ini, apa sudah buat persiapan priamu akan digoda olehnya? Kulihat kepalamu sudah kemasukan air ya!”

Wajah Kelly pucat dan tanpa ekspresi: “Biarkan aku masuk, aku hanya lihat sebentar habis itu pergi.”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu