Cinta Di Balik Awan - Bab 286 Kejadian di Hotel

Leheon berpikir dalam hati, Kelly tidak tau apa-apa, juga tidak ingin mengetahui apa-apa, yang harus terjadi, yang tidak harus terjadi, pada saat mereka berdua sadar, semuanya menjadi tidak bisa dijelaskan bukan?

Bagaimanapun juga, hasil akan selalu lebih menang satu sisi dibandingkan proses.

"Apakah Jesan lagi yang melakukannya? Kejadian di hotel."

Kelly memejamkan matanya dan bertanya.

"Aku sudah menanyainya, dia bilang bukan dia."

"Kamu percaya dengan perkataannya?"

"Kalau kamu melihat dia yang sekarang, kamu juga akan percaya, bagi seseorang yang sudah putus asa, sudah tidak ada tenaga lagi untuk menyiksa."

Kelly membuka matanya, depan matanya semua menjadi kabur: "Tampaknya didunia ini, orang yang ingin memisahkan aku dengan Dion masih sangat banyak."

Harusnya Kelly tau, dari awal ini bukan hubungan yang disenangi, tidak peduli apakah niat manusia atau rencana tuhan, semuanya tidak ingin mereka menggapai harapan mereka yang berpegangan tangan sampai hari tua......

"Pergilah, mulai sekarang, jangan muncul di hadapanku lagi."

Kelly berjalan menuju pantai, Leheon ikut juga: "Sama-sama saja, aku tidak tenang kamu sendirian."

"Kamu ada hak apa tidak mengkhawatirkanku?"

Kelly dengan kesal mengangkat kepalanya: "Sebelum aku membencimu, segara menghilang d hadapanku, aku tidak akan berterimakasih padamu mendekatiku dengan maksud seperti ini, tapi sadar disaat yang penting, melepaskan awal mula kesalahan, kamu sudah kehilangan hak untuk dimaafkan, jadi, silahkan kembali ke tempat semula, aku tidak mengenalmu, kamu juga tidak mengenalku."

Leheon merasakan sakit hati di dadanya, dengan pelan mengangguk: "Baik, aku pergi."

Leheon memutar badannya, dengan goyah berjalan beberapa langkah lalu berhenti lagi, masih membelakangi Kelly dan berkata: "Lebih hati-hati lagi, sudah masuk ke dalam jebakan, akan ada kesulitan yang belum diketahui menunggumu."

Kelopak mata Kelly tidak bergerak, sudut bibirnya tertarik, memberikan senyuman sinis.

Dia sendiri lama sekali berjalan-jalan di pinggir pantai, duduk di samping tumpukan batu, duduk di batu yang paling tinggi, melihat laut yang jauh, pertama kalinya mulai melihat kehidupannya yang lalu dengan dekat.

Alasan apa yang membuatnya harus berjodoh dengan Dion? Karena apa bisa masuk ke dalam konflik keluarganya? Lalu karena apa lagi bisa disukai Leheon? Terakhirnya kenapa juga membuat Jesan wanita ini menjadi gila?

Berpikir sangat lama, melamun sangat lama, Kelly benar-benar lelah sekali, kekejaman dunia, kejahatan hati manusia, dari awal, orang lain sudah menentangnya, tapi dia mengira cintanya akan terpenuhi asalkan rela melepaskan apa saja, sekarang tampaknya, dia salah sekali.

Dia tidak pernah menyesal mengenal Dion, terlebih tidak pernah menyesal menantang kekejaman dunia demi Dion, tapi di detik ini, dia menjadi sedikit menyesal, akan lebih baik kalau 4 tahun lalu setelah menolong Dion di kapal lalu tidak ada hubungan lagi, setidaknya sekarang dia tidak akan seputus asa ini, kalau tau didepannya tidak ada jalan lagi, Kelly rela menghentikan hidupnya disaat dia bertemu pertama kali.

Dia tidak berterimakasih atas kesadaran Leheon, malah harus berterimakasih Leheon membuat Kelly sadar bahwa hidup butuh perbaikan, jangan percaya orang dengan mudah, jangan terlalu kelewatan untuk meminta cinta yang sempurna, harus ada toleransi dan pengertian yang sesuai......

Sungguh lelah sekali, sampai tidak ada tenaga bisa membenci seseorang.

Handphone di sakunya bergetar, tidak perlu lihat lagi juga tau itu adalah panggilan dari Dion, Kelly mengangkatnya, dengan pelan berkata: "Aku segera pulang, aku putuskan dulu."

Dion berdiri diluat taman bunga wisteria menunggu Kelly, dari kejauhan melihat bayangan Dion, Kelly menahan air matanya, menyembunyikan penderitaan dihatinya, dengan sangat berusaha, membuat senyuman yang sedikitpun tidak membuat Dion khawatir.

"Aku sudah kembali."

Kelly melambaikan tangan, berjalan dekat ke Dion: "Apa sudah lama menunggu? Dulu selalu kamu yang menungguku, jadi hari ini juga merasakan bagaimana rasanya menunggu orang."

"Jadi, bagaimana rasanya?"

"Tidak begitu enak."

Kelly terseyum, merangkul lengan Dion: "Masuklah, aku sudah lapar."

Dua orang ini masuk ke dalam ruangan makan, bibi Yu sudah mempersiapkan makanan malam yang mewah, dia meja juga terletak sebuah buket rose merah, dan juga masih ada embun segar.

"Happy valentine."

Dion menyerahkan sebuah kotak perhiasan yang cantik kepada Kelly, Kelly terdiam, dengan segan berkata: "Maaf, aku lupa hari ini hari valentine, tidak menyiapkan hadiah untukmu."

"Tidak apa-apa, tuliskan saja nanti surat utang, tahun depan baru diganti."

Kelly mengangguk setuju, tapi dalam hatinya sedih sekali sampai ingin menangis, kalau Dion tau masalah di hotel, apakah mereka masih akan bisa sampai tahun depan?

Melihat Kelly sedang melamun, Dion dengan perhatikan bertanya: "Bukankah bilang lapar? Kenapa sepertinya tidak berselera?"

"Tidak kok, aku makannya lahap sekali."

Kelly menunduk menyendokkan sesuap sup ke mulutnya, dengan sanagt baik menutupi tatapannya yang tidak tenang.

"Aku haru ini memikirkan seharian, apakah kita harus pergi ke Shanghai, tidak peduli apakah ada harapan atau tidak, bukankah harusnya berusaha? Kalau bisa menjemput papa dan mama kamu ke pesta pernikahan, kurasa kamu akan sangat bahagia."

Kelly meletakkan mangkuk dan sumpitnya: "Aku naik ke atas dulu, kalau kamu sudah siap makan, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu."

Kelly sudah berkata seperti itu, Dion mana ada selera untuk makan, langsung berdiri: "Ayo sekarang saja kita bicarakan."

Keduanya naik ke atas, duduk di sofa berhadapan, Kelly merenung sebentar, lalu bibirnya terbuka pelan: "Boleh tidak kita undur pernikahan kita?"

"Kenapa mau diundur lagi?" Tanya Dion sambil menaikkan alisnya.

"Aku merasa......sepertinya sekarang masih belum siap. Tepatnya, harusnya perasaanku masih belum pulih."

"Apalagi yang belum kamu persiapkan? Kamu melepaskan segalanya datang ke Zurich, datang kepadaku, bukankah ingin bersamaku? Kenapa sekarang sudah mau menikah, kamu malah bilang belum siap?"

"Aku sudah bilang sore tadi, sepertinya aku ada ketakutan sebelum pernikahan, jadi ingin mengundur pernikahan dulu, lalu pergi berlibur selama beberapa waktu, memperbaiki mentalku."

"Kita setelah nikah juga boleh pergi berbulan madu berliburan, tidak perlu kamu pergi sendiri sebelum pernikahan, dan juga aku khawatir kalau kamu pergi sendiri."

Kelly tau dalam sesaat menginginkan Dion goyah bukannya mudah, tapi dia sudah membulatkan tekadnya, jadi meskipun tidak mudah, Kelly juga akan berjuang sampai Dion setuju.

"Kak Dion, aku merasa keadaanku sekarang sangat kacau, karena harus tinggal disini selamanya, jadi tekananku sangat besar, aku sungguh butuh waktu dan ruang untuk memperbaikinya."

Dion melihat harapan di mata Kelly, dengan tak berdaya menghela nafas: "Menunda pernikahan juga bole, tapi liburan, biarkan aku yang menemanimu pergi."

"Tidak perlu, aku ingin sendirian."

"Tapi......."

"Aku tau kamu mengkhawatirkanku, tapi aku bukan anak-anak lagi, kakak kedua pergi liburan selalu sendirian, makanya kakak kedua bisa begitu kuat, aku juga ingin menjadi wanita kuat seperti kakak kedua."

"Apakah harus seperti itu?"

"Ehn."

Kelly mengangguk dengan yakin.

".......Baiklah."

Benar-benar tidak tega menolak harapan di mata Kelly, Dion hanya bisa menyetujui dengan tak berdaya.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu