Cinta Di Balik Awan - Bab 386: Malam Pertama
Di pagi hari, Kelly masih tertidur, dia perlahan-lahan terbangun, saat Kelly membuka mata, dia melihat seorang pria yang berada di atas badannya sedang mencongklang, Kelly kaget dan bertanya: “Kamu sedang apa?”
“Kamu tidak bisa lihat aku sedang apa?” Dion menjawabnya dengan bercanda.
“Bagaimana kamu bisa mengambil keuntungan saat aku tertidur.....kenapa tidak membangunkanku....”
Kelly sedikit sulit untuk mengatakannya, meskipun mereka berdua sudah menjadi sepasang suami istri, namun Kelly masih malu untuk mengucapkan itu.
“Aku hanya ingin menggunakan cara lain untuk membangunkanmu.”
Kelly tersipu malu, dan menatapnya dengan marah: “Apakah kamu tau apa yang telah kamu lakukan padaku tadi malam?”
“Aku sepertinya tidak melakukan apapun padamu, benarkan?”
“Pikirkan baik-baik.”
“Aku benar-benar tidak ingat, namun satu hal yang pasti, kamar pengantin belum terasa sempurna, jadi saat aku membuka mata, hal pertama yang aku lakukan adalah menyempurnakan kamar pengantin ini.”
......
Hari semakin siang, jam di samping tempat tidur sudah menunjukkan pukul tujuh tepat, Kelly mendesak Dion: “Bangun.”
Dion memeluk pinggang Kelly, dia mendekatkan bibirnya ke telinga Kelly dan berbisik: “Aku tidak ingin bangun, aku hanya ingin bersamamu.”
“Apakah kamu sudah lupa kemarin kita berdua sudah resmi menjadi suami istri, akan ada banyak waktu bersama di masa depan, cepat bangun.”
Kelly mengulurkan tangan dan hendak menariknya bangun, lalu seperti istri lain yang sangat mencintai suaminya, Kelly memilih pakaian dan dasi untuk dipakai Dion, membuat penampilan Dion terlihat luar biasa dan sempurna.
“Aku ingin bekerja di perusahaanmu bulan depan, walaupun aku tidak bisa banyak membantu, tapi aku akan berusaha keras.”
Dion mencium kening Kelly, dan berkata dengan bahagia, “Kamu memiliki niat ini, aku juga sudah sangat puas.”
Setelah selesai sarapan, Kelly mengantarkan Dion ke depan pintu, dan menyuruh Dion untuk pulang lebih awal malam ini, Dion menganggukkan kepalanya dan mencium Kelly lagi, kemudian Dion naik mobil dan pergi.
Begitu Dion pergi, Kelly bergegas kembali ke taman bunga wisteria, Kelly segera naik ke atas, dan pergi ke ruang belajar Dion, dia mencari serangkaian buku mengenai menejemen bisnis dan mulai belajar dengan serius. Mulai hari ini, Kelly ingin melatih dirinya menjadi asisten Dion yang bisa diandalkan dalam waktu singkat, bukan hanya bisa memasak, Kelly juga harus bisa diandalkan dalam urusan pekerjaan. Kelly tau bahwa Dion bekerja keras setiap hari, namun saat berhadapan dengan Kelly, Dion selalu memasang wajah bahagia. Kelly tidak pernah menanyakan tentang masalah perusahaan dan masalah kasus pembunuhan itu, Kelly tidak ingin Dion khawatir tentang masalah ini di kantor, dan masih harus membicarakan masalah ini saat Dion pulang. Sekarang ini Kelly hanya bisa mempersiapkan dirinya, dan memperisapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pertempuran, di saat Dion sangat membutuhkan Kelly, dia bisa siap siaga untuk berada di samping Dion, seperti Maxim, dan menjadi orang yang bisa diandalkan oleh Dion.
Pukul sepuluh pagi, Maxim mengetuk pintu kantor presiden, dan berkata dengan cemas: “Presiden Dion, secara resmi Anda telah menerima telepon dari kantor polisi, mereka meminta Anda untuk menjalani proses investigasi besok.”
Bulu mata lentik Dion bergerak, Dion menyadari bahwa masalah ini lebih serius daripada yang Dion bayangkan. Di Zurich, Dion juga termaksud pria terhormat yang memiliki reputasi, jika bukan karena kasus ini telah berkembang sampai batas tertentu, kantor polisi tidak mungkin memberinya perintah seperti itu.
“Mengerti.”
Dia menjawab dengan simple.
“Sekarang harus bagaimana? Haruskah kita memikirkan cara untuk menghadapi ini?”
“Tidak perlu, kebenaran akan terungkap dengan sendirinya, tidak pernah membunuh orang, mereka juga tidak akan berani menuntutku atas kasus pembunuhan.”
Sebelum Dion sampai ke kantor polisi untuk diselidiki, Dion telah difitnah di internet, mereka mengatakan bahwa Dion adalah lintah darat yang akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya, jika ada orang yang berani menghalangi bisnisnya, Dion akan membunuh orang itu, bahkan kerabatnya juga sama.
Laporan yang terus menerus masuk memberikan dampak negatif yang besar pada Grup Stenheim, saham perusahaan terus jatuh, namun pada saat ini, entah dari mana muncul orang tidak dikenal yang tiba-tiba membeli saham perusahaan, seperti yang pernah dihadapi oleh Dion dan Michael dulu.
Dion mengadakan rapat darurat, dia menghadapi kecaman dari sekelompok pemegang saham lama, dia berkata dengan menyesal: “Maaf, Saya tidak mempertimbangkan masalah ini dengan baik, sehingga memberikan kesempatan pada orang lain.”
Tidak peduli Dion atau Michael yang menjadi pemimpin tertinggi di perusahaan ini, perusahaan ini tetap milik keluarga Stenheim, properti keluarga Stenheim, namun jika dibeli oleh orang yang tidak diketahui asal usulnya, masalahnya sudah cukup serius.
Ini juga hal yang tidak terpikirkan oleh Dion, dia tidak berpikir bahwa orang lain bisa belajar dari cara ini, belajar untuk mengumpulkan saham-saham kecil dan kemudian menjadi pemegang saham terbesar, dan perlahan-lahan merampas perusahaan.
“Sekarang bukanlah saat untu meminta maaf, saham perusahaan sudah terjatuh hingga 0.03%, orang luar juga sudah mulai mengincar perusahaan, beritahu kami apa yang ingin Anda lakukan sekarang?”
“Saya akan bertanggung jawab, Anda tidak perlu khawatir, beri Saya sedikit waktu, Saya akan menyelesaikan semua masalah ini dengan baik.”
Terdengar suara “Bang”, pintu ruang rapat terbuka, Paman Ketiga Stenheim dan Paman Keempat Stenheim dari keluarga Stenheim masuk.
“Apalagi yang harus dikatakan, langsung ganti orang.”
Paman ketiga keluarga Stenheim memandangi wajah pemegang saham dan berkata: “Seperti yang Anda lihat, sekarang Dion sedang dilanda tuntutan hukum, dia bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri, bagaimana mungkin dia bisa mengurus masalah perusahaan lagi? Sekarang masalah ini sudah sangat parah, kita tidak bisa percaya pada Dion lagi. Kita seharusnya mengusulkan penanggung jawab yang baru untuk menstabilian situasi perusahaan, ini baru tindakan yang masuk akal!”
“Lalu paman ketiga ingin merekomendasikan siapa yang cocok?”
Dion bertanya dengan dingin.
“Tentu saja merekomendasikan orang yang lebih mampu, lebih pandai bertindak dan bebas dari kasus hukum untuk bertanggung jawab.”
“Tidak peduli siapapun orang ini, mereka harus berasal dari keluarga Stenheim, bukan? Jika begitu tolong Anda katakan, siapa orang yang menurut Anda cocok di mata Anda?”
“Awalnya kedua orang ini adalah kakak tertua dan Michael, namun siapa tau kakak tertua malah terbunuh, meskipun pembunuh belum dipastikan siapa, tapi mereka yakin bahwa kedua pembunuhnya adalah keponakannya dan Dion. Ketika mereka berdua panik untuk beberapa saat, mereka memutuskan untuk menariknya turun, jika tidak, cepat atau lambat, suatu hari mereka akan bernasib sama dengan kakak tertua.”
“Putra dari keluarga Stenheim juga bukan cuma kamu, masih ada putra kakak tertua, putraku dan putra paman keempatmu, meskipun paman keduamu tidak memiliki putra, tapi kemampuannya juga hampir setara denganmu. Oleh karena itu, orang ini bisa direkomendasikan, mereka jauh lebih cocok untuk mengelola perusahaan dibandingkan denganmu sekarang ini.”
Dion tertawa dengan sinis: “Putra paman, Moses Stenheim, aku memberikannya sebuah perusahaan cabang, dia telah menjadi CEO selama tiga tahun, omset perusahaan dalam tiga tahun itu selalu negatif. Putra paman ketiga, dia sudah dikeluarkan dari universitas sebelum dia menyelesaikan sekolahnya, mengenai alasan dia dikeluarkan tidak perlu dikatakan di depan banyak orang, bukan? Lalu, putra paman keempat, seorang pria yang tidak berani keluar saat hari sudah mulai gelap, bisakah dia memikul tanggung jawab perusahaan?”
Setelah Dion selesai mengatakan itu, dia melirik semua pemegang saham: “Apakah Anda bersedia membiarkan orang seperti itu mengambil alih perusahaan?”
Semua orang terdiam, Paman Ketiga Stenheim melotot dengan kesal: “Jika Anda mengatakan orang-orang ini tidak cocok, bagaimana dengan paman keduamu? Apa dia tidak cocok juga?”
“Kalian memberi dukungan pada paman keduaku, apakah dia tau mengenai hal ini? Aku sarankan kalian untuk menanyakan pendapat paman keduaku terlebih dahulu. Meskipun sekarang ini keinginan orang-orang sangat banyak, namun bukan semua orang bisa kehilangan akal sehat mereka karena keserakahan. Paman keduaku tidak sama dengan kalian berdua, dia tidak mungkin akan mengambil keuntungan dari kerugian orang lain.”
Wajah Paman Ketiga Stenheim memerah karena perkataan Dion, Paman Ketiga Stenheim melontarkan: “Kalian pikirkan baik-baik, penyebab kematian kakak tertuaku tidak jelas, sebenarnya tidak lepas dari campur tangan siapa? Jika kalian ingin menghancurkan perusahaan dengan tangan kalian sendiri, maka teruslah dukung orang yang terlibat kasus hukum ini!”
Paman Ketiga Stenheim dan Paman Keempat Stenheim keluar, pemegang saham yang awalnya diam mulai berdiri satu demi satu dan berkata: “Melihat kerja samamu dengan ayahku beberapa tahun lalu, kami akan mempercayaimu untuk beberapa hari, jika situasi ini tidak ada sedikit perubahan, atau bahkan lebih buruk dari ini, maaf, tapi kami akan membuat rencana lain.”
Maxim mengikuti Dion berjalan keluar dari ruang rapat, Maxim dengan kesal mengatakan: “Tidak mudah agar rubah licik Michael ini untuk tidak berbuat onar, sekarang malah muncul dua rubah licik lagi.”
“Perhatikan kata-katamu, jangan sampai terdengar oleh orang lain, ini bisa jadi bukti untuk menuduhku atas kasus pembunuhan itu, sampai saat itu, lompat ke sungai kuning juga tidak akan membersihkan namaku.”
Maxim melihat sekeliling dengan waspada dan berbisik: “Aku terbawa emosi, tidak berpikir terlalu banyak....”
Dua orang ini masuk ke dalam kantor dan menutup pintu dengan rapat, Dion bertanya: “Apa ada petunjuk baru dari penyebab kematian paman tertuaku?”
“Petunjuk baru semuanya tidak menguntungkan bagimu. Aku dengar Moses memberikan pengakuan kepada pihak polisi, mengatakan bahwa sebelum pamanmu meninggal dia mengatakan pada Moses apabila terjadi sesuatu padanya, jual saja asetnya jauh dari kampung halamannya dan mengatakan bahwa kamu tidak akan melepaskannya.”
Terdengar suara “plak”, Dion memukul keras mejanya: “Sialan!”
“Dengan pengakuannya itu, lebih terlihat bahwa kamu yang telah membunuh pamanmu, mungkin pihak kepolisian memintamu untuk menjalani proses penyelidikan ini karena pengakuan dari Moses.”
“Tidak mungkin, pasti karena ada bukti yang lebih kuat.”
“Sudah jelas bukan kamu pelakunya, bagaimana bisa ada begitu banyak bukti kuat yang menunjukmu sebagai pembunuh?”
Kata Maxim dengan marah, Maxim ingin mencari siapa orang yang bersembunyi dalam kegelapan itu, dan mengulitinya hidup-hidup.
“Ini jelas adalah jebakan yang sudah direncanakan lama, paling tidak sudah direncanakan beberapa tahun, jika tidak, bagaimana aku bisa berada di posisi ini? Sepertinya, orang ini sudah mengincarku dari awal, dan jelas dia bukan orang biasa.”
“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita tidak bisa duduk diam dan menunggu mati, kan?”
Dion menganggukkan kepala: “Selesaikan masalah perusahaan terlebih dahulu, kamu pergi cari tau siapa orang tidak dikenal yang membeli saham perusahaan.”
“Aku kesal saat mendengar ini! Saat aku pergi membeli, pemegang saham sama sekali tidak mau menjualnya. Mereka mengatakan bahwa saham mereka adalah bagian dari hidup mereka. Sekarang malah terbalik, seseorang tidak dikenal tiba-tiba datang membeli saham, dan satu demi satu dari mereka menjualnya, ini murni karena mereka tidak suka dengan kita!”
“Ini bukan saatnya untuk marah, kita harus menstabilkan situasi terlebih dahulu. Tunggu semua masalah ini selesai, aku akan membuat orang-orang yang menentangku menyesal!”
Mata Dion memancarkan sedikit bayangan, kedua tangan Dion dikepalkan dengan erat, kemarahan yang dia rasakan melebihi kemarahan Maxim.
“Apakah kamu akan pergi ke kantor polisi besok?”
“Pergi, jika tidak pergi akan terlihat bersalah.”
“Baik....”
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyThick Wallet
TessaCinta Yang Berpaling
NajokurataDon't say goodbye
Dessy PutriMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Di Balik Awan×
- Bab 1 Pria Yang Dikejar Pembunuh
- Bab 2 Kesucian Atau Keadilan
- Bab 3 Sepertinya Kenal
- Bab 4 Jarak Antar Mereka
- Bab 5 Memilih Selir
- Bab 6 Kabur Sejauh Mungkin
- Bab 7 Berani Menentang
- Bab 8 Peraturan Keluarga Kaya
- Bab 9 Pesta Topeng
- Bab 10 Takdir Buruk
- Bab 11 Pria Ini Tak Mudah
- Bab 12 Niat Satu Pihak
- Bab 13 Apa Kita Kenal Dekat
- Bab 14 Perlu Mengubah Image
- Bab 15 Gerakan Kecil Romantis
- Bab 16 Tak Ada Yang Bisa Didapat
- Bab 17 Pura-Pura Tidak Kenal
- Bab 18 Daya Tarik
- Bab 19 Senyuman Spesial
- Bab 20 Jangan Jadi Wanita Yang Orang Harapkan
- Bab 21 Pemikiran Yang Melampaui Batas
- Bab 22 Cinta Sampai Tak Berdaya
- Bab 23 Gosip Yang Membuat Gusar
- Bab 24 Salah Kirim Pesan
- Bab 25 Sumpah Mati Pengabdian
- Bab 26 Mudah Dicintai
- Bab 27 Lesung Bunga Mekar
- Bab 28 Fragnant Night
- Bab 29 Perasaan Mistis Membuat Perasaan Kacau
- Bab 30 Antara Laki-Laki dan Perempuan
- Bab 31 Rahasia yang Harus Dijaga Baik
- Bab 32 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 33 Penyimpangan Perilaku
- Bab 34 Kemampuan Wanita Untuk Menjadi Pemenang
- Bab 35 Menjadi Yang Lain
- Bab 36 Pinggang Ramping Enak Di Peluk
- Bab 37 Orang Yang Berdansa Dengannya.
- Bab 38 Masalah Umum Pria
- Bab 39 Tidak Boleh Didekati
- Bab 40 Tidak Beda Dengan Binatang
- Bab 41 Hidup Dalam Kebahagiaan, Tidak Merasakan Bahagia
- Bab 42 Kita Jangan Kontak Lagi
- Bab 43 Ditakdirkan Hanya Sebagai Pengunjung
- Bab 44 Kebiasaan
- Bab 45 Dunia Kiamat
- Bab 46 Teman terbaik
- Bab 47 Ditakdirkan Bertemu Di Mana Saja
- Bab 48 Tatapan istimewa
- Bab 49 Tidak Ada Rahasia Yang Bisa Ditutupi Selamanya
- Bab 50 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 51 Memperlakukan Dengan Sopan
- Bab 52 Tak Bisa Dipisahkan Dan Dilupakan
- Bab 53 Jatuh Dalam Pelukan
- Bab 54 Napas Hangat
- Bab 55 Pria Tidak Berkomitmen
- Bab 56 Terluka
- Bab 57 Buka Bajunya
- Bab 58 Minta dia untuk melayani
- Bab 59 Menantang Batas Kesabaran
- Bab 60 Kamulah Protagonis
- Bab 61 Pilihan Terakhirnya
- Bab 62 : Jika Cinta Itu Bertahan Lama
- Bab 63: Sel-sel Yang Tidak Tenang
- Bab 64 Menggoda Hatinya
- Bab 65 Tanpa Sadar Perasaan Muncul
- Bab 66 Bertemu Di Jalan
- Bab 67 Apakah Kamu Menutupi Identitasku?
- Bab 68 Pernikahanku, Aku Yang Putuskan
- Bab 69 Tidak Jatuh Cinta
- Bab 70 Tidak Tega Melakukan Sesuatu Padamu
- Bab 71 Kekacauan Setelah Minum
- Bab 72 Tidak Menunggu Lama
- Bab 73 Kita Tidak Bisa
- Bab 74 Berjuang Meronta Akal Sehat
- Bab 75 Jatuh Ke Jurang
- Bab 76 Sementara Rahasia
- Bab 77 Cinta Yang Salah Seumur Hidup
- Bab 78 Ayam Goreng Kacang
- Bab 79 Rasa Buah Yang Segar
- Bab 80 Digosipkan Yang Tidak-Tidak
- Bab 81 Ketidaktahuan Juga Suatu Kebahagiaan
- Bab 82 Cinta Yang Unik
- Bab 83 Ciuman Berapi-Api
- Bab 84 Hati Akan Pergi Mengikuti Cinta
- Bab 85 Tinggallah Disisiku
- Bab 86 Sisi Gelap
- Bab 87 Tidak Masuk Kedalam hatinya
- Bab 88 Lempar Batu Sembunyi Tangan
- Bab 89 Makan Lalat
- Bab 90 Terbang Seperti Phoenix
- Bab 91 Pria Dia Pasti Kurebut
- Bab 92 Cari Pasangan Yang Cocok Untuknya
- Bab 93 Kamu Ganti Pacar Lagi?
- Bab 94 Tidak Pernah Menganggapmu Sebagai Orang Luar
- Bab 95 Pertengkaran yang Sengit
- Bab 96 Tunggu saja Hukumannya
- Bab 97 Lelucon Dingin
- Bab 98 Masuk Ketempat Yang Tidak Seharusnya
- Bab 99 Aturan Berbeda Karena Seseorang
- Bab 100 Panggilan Telepon Yang Tak Terduga
- Bab 101 Dia Bukan Mangsanya
- Bab 102 Tidak Bisa Dihentikan
- Bab 103 Sehari Tidak Bertemu Bagaikan Sembilan Bulan Tidak Bertemu
- Bab 104 Apa Yang Salah Dengan Sebuah Ciuman
- Bab 105 Kisah Coklat Dove
- Bab 106 Gengsi Membuatmu Menderita
- Bab 107 Penampilan Yang Kasar
- Bab 108 Godaan Selembar Cek
- Bab 109 Kita Putus Saja
- Bab 110 Mencintai Sesuatu Yang Berhubungan Dengan Dia
- Bab 111 Bersedia mempertaruhkan semuanya untukmu
- Bab 112 Sepuluh Ribu Macam Jalan
- Bab 113 Menggunakan Kebaikan Untuk Mendapatkan Cinta
- Bab 114 Darimana
- Bab 115 Berciuman Dengan Lembut
- Bab 116 Garis Pertahanan Hati
- Bab 117 Menginjak Ketulusan Orang Lain
- Bab 118 Hambatan Hati
- Bab 119 Wanita Seharusnya Lebih Bisa Bawa Diri
- Bab 120 Haid Sialan
- Bab 121 Percuma Sudah Memperingatkan
- Bab 122 Mencintaimu Butuh Berapa Banyak Keberanian
- Bab 123 Jadi Penjahat
- Bab 124 Kabar Baik Kabar Buruk
- Bab 125 Perubahan
- Bab 126 Tidak Berjuang
- Bab 127 Dion Brengsek
- Bab 128 Dandelion Ungu
- Bab 129 Benar-Benar Ingin Memintamu
- Bab 130 Bersikeras Tidak Kembali Ke Rumah
- Bab 131 Pernikahan
- Bab 132 Menghilang
- Bab 133 Gaun Pengantin Dengan Berlian
- Bab 134 Kamu Tidak Ada Harapan
- Bab 135 Gen Keluarga
- Bab 136 Hidup Di Mata Orang Lain
- Bab 137 Kotak Pandora
- Bab 138 Jangan Mengecewakanku
- Bab 139 Bertaruh Kebahagiaan Seumur Hidup
- Bab 140 Menunggu
- Bab 141 Pertama Kali (1)
- Bab 141 Pertama Kali (2)
- Bab 142 Senasib (1)
- Bab 142 Senasib (2)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (1)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (2)
- Bab 144 Mengapa (1)
- Bab 144 Mengapa (2)
- Bab 145 Bandara (1)
- Bab 145 Bandara (2)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (1)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (2)
- Bab 147 Dalam Masalah
- Bab 148 Malam Yang Indah (1)
- Bab 148 Malam Yang Indah (2)
- Bab 149 Lemah (1)
- Bab 149 Lemah (2)
- Bab 150 Makan Bersama Setelah Pulang Kerja
- Bab 151 Konferensi Pers
- Bab 152 Pembubaran Kontrak Pernikahan
- Bab 153 Kakak Kedua
- Bab 154 Mabuk Berat
- Bab 155 Menikah
- Bab 156 Jelek
- Bab 157 Bertemu Leheon
- Bab 158 Pelayan Meminta Maaf
- Bab 159 Sembuh
- Bab 160 Kelupaan
- Bab 161 Makan Pangsit
- Bab 162 Sesuatu yang terjadi datang secara bersamaan
- Bab 163 Selamat Ulang Tahun
- Bab 164 Kesal Sekali 1
- Bab 164 Kebahagiaan 2
- Bab 165 Perkumpulan
- Bab 166 Makan
- Bab 167 Terus Terang
- Bab 168 Gaun Pesta
- Bab 169 Harapan Kedepan
- Bab 170 Diculik
- Bab 171 Berani
- Bab 172 Terkejut
- Bab 173 Besok Datang Lagi
- Bab 174 Aku Mau Balas Dendam
- Bab 175 Khawatir
- Bab 176 Tunggu aku
- Bab 177 Chatting
- Bab 178 Liburan
- Bab 179 Menangis
- Bab 180 Bercanda
- Bab 181 Rumah Sakit
- Bab 182 Operasi
- Bab 183 Sakit Hati (1)
- Bab 183 Sakit Hati (2)
- Bab 184 Sadar (1)
- Bab 184 Sadar (2)
- Bab 185 Melihat Sunrise (1)
- Bab 185 Melihat Sunrise (2)
- Bab 186 Bermuka Tebal (1)
- Bab 186 Bermuka Tebal (2)
- Bab 187 Aku Menikahimu (1)
- Bab 187 Aku Menikahimu (2)
- Bab 188 Serigala Datang (1)
- Bab 188 Serigala Datang (2)
- Bab 189 Ganti Rugi (1)
- Bab 189 Ganti Rugi (2)
- Bab 190 Tanpa Sadar mengetahui Rahasia (1)
- Bab 190 Tanpa sadar mengetahui Rahasia (2)
- Bab 191 Omong Kosong (1)
- Bab 191 Omong Kosong (2)
- Bab 192 Sedih (1)
- Bab 192 Sedih (2)
- Bab 193 Menumpang (1)
- Bab 193 Menumpang
- Bab 194 Tak Menyerah
- Bab 195 Dandelion Bertunas (1)
- Bab 195 Dandelion Bertunas (2)
- Bab 196 Membeli baju
- Bab 197 Punya Anak
- Bab 198 Dandelion Sepenuhnya Hancur
- Bab 199 Maaf (1)
- Bab 199 Maaf (2)
- Bab 200 Bercerita Lucu (1)
- Bab 200 Bercerita Lucu (2)
- Bab 201 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu (1)
- Bab 216 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu
- Bab 202 Pria Brengsek
- Bab 203 Diikuti Hantu
- Bab 204 Cara Terbaik Melarikan Diri.
- Bab 205 Perjamuan (1)
- Bab 205 Perjamuan (2)
- Bab 206 Dia Akan Menikah
- Bab 207 Jalang
- Bab 208 Gaun Pengantin
- Bab 209 Belum Tidur ? (1)
- Bab 209 Belum Tidur ? (2)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (1)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (2)
- Bab 211 Jangan Menangis (1)
- Bab 211 Jangan Menangis (2)
- Bab 212 Pembohong (1)
- Bab 212 Pembohong (2)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (1)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (2)
- Bab 214 Aku Tidak Akan Membiarkanmu Kalah !
- Bab 215 Berbahaya
- Bab 216 Aku Berpikir Untukmu
- Bab 217 Nonton Film
- Bab 218 Tan
- Bab 219 Menyebalkan
- Bab 220 Pergi
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (1)
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (2)
- Bab 222 Istri Selingkuh Duluan
- Bab 223 Apa Kamu Mau Meninggalkan Dion
- Bab 224 Resah
- Bab 225 Menolak
- Bab 226 Malam Yang Sepi
- Bab 227 Tidak Ada Keberanian
- Bab 228 Antara Janji Dan Tanggung Jawab
- Bab 229 Cincin Nikah
- Bab 230 Cepat Pakai Baju
- Bab 231 Apa Cinta Itu Penting
- Bab 232 Karaoke
- Bab 233 Cinta Terakhir yang Berisi Air Mata
- Bab 234 Pembunuh (1)
- Bab 234 Pembunuh (2)
- Bab 235 Semalaman Tidak Pulang
- Bab 236 Selamat Jalan
- Bab 237 Berdoa
- Bab 238 Melihat Pernikahannya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 239 Aula Pernikahan
- Bab 240 Mimpi Yang Rusak
- Bab 241 Pembohong
- Bab 242 Terjadi Sesuatu
- Bab 243 Seumur Hidup
- Bab 244 Aku Tidak Meninggalkanmu
- Bab 245 Tetap Bersamaku
- Bab 246 Perpisahan
- Bab 247 Tan?
- Bab 248 Maafkan
- Bab 249 Bicarakan Soal Syarat
- Bab 250 Bertemu Lagi
- Bab 251 Permainan Kata-Kata Tulus
- Bab 252 Domino Idiom
- Bab 253 Kata-Kata Tulus
- Bab 254 Pameran Bursa Kerja
- Bab 255 Tidak Suka
- Bab 256 Wawancara
- Bab 257 Penghalang Cinta
- Bab 258 Lamaran
- Bab 259 Air Mata Dari Wanita
- Bab 260 Lembur
- Bab 261 Tamparan
- Bab 262 Memalukan
- Bab 263 Mau Tidak Coba Seberapa Keras
- Bab 264 Jangan Dikasih Hati Minta Jantung Ya
- Bab 265 Apa Ini Kejutan
- Bab 266 Bersekongkol
- Bab 267 Malam Natal
- Bab 268 Tan Hilang
- Bab 269 Tidak Tenang
- Bab 270 Tempat Judi
- Bab 271 Ambilah Hatiku
- Bab 272 Penundaan Pernikahan
- Bab 273 Kehidupan Sederhana
- Bab 274 Minum Anggur
- Bab 275 Marah
- Bab 276 Yang Paling Kejam Bukanlah Kegagalan
- Bab 277 Bunuh Diri
- Bab 278 Kematian Tan
- Bab 279 Kecelakaan Yang Tak Terduga
- Bab 280 Bertengkar
- Bab 281 Tidak Ada Akhir Ke Tiga
- Bab 282 Moodnya Sudah Bagus
- Bab 283 Fitting Gaun Pernikahan
- Bab 284 Berlama-Lama Sampai Mati
- Bab 285: Sindiran
- Bab 286 Kejadian di Hotel
- Bab 287 Berapa Lama?
- Bab 288 Mencium Kelly
- Bab 289 Aku Mencintaimu
- Bab 290 Lawan Kata Dari Aku Mencintaimu
- Bab 291 Menceritakan Kisah
- Bab 292 Aku Mencintaimu
- Bab 293 Jangan Katakan!
- Bab 294 Menggambar Lingkaran
- Bab 295 Rahasia
- Bab 296 Jangan Lepaskan Aku
- Bab 297 Mandi dan Tidurlah
- Bab 298 Kemarahan
- Bab 299 Lika-Liku Perjalanan
- Bab 300 Minum Alkohol
- Bab 301 Jebakan
- Bab 302 Kebenaran Selalu Pahit
- Bab 303 Cinta Yang Telah Mati
- Bab 304 Aku Membutuhkanmu!
- Bab 305 Mengambil Nyawanya!
- Bab 306 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 307 Mabuk
- Bab 308 Cinta Hingga Akhir
- Bab 309 Tidak Mengerti Arti Cinta
- Bab 310 Foto
- Bab 311 Perasaan Bersalah
- Bab 312 Sungguh Menderita
- Bab 313 Hamil
- Bab 314 Hidup Untuk Cinta
- Bab 315 Setia Pada Teman
- Bab 316 Hidup Dengan Baik
- Bab 317 Menggugurkan Anak
- Bab 318 Aku Tidak Mau Menggugurkan Anak
- Bab 319 Telah Pergi
- Bab 320 Identitas Asli Leheon Mozard
- Bab 321 Lupakan Saja
- Bab 322 Ada Pendukung
- Bab 323 Siapa Kamu Sebenarnya?
- Bab 324 Bersalah
- Bab 325 Hamil Diluar Nikah
- Bab 326 Mau Lahir (1)
- Bab 326 Mau Lahir (2)
- Bab 327 Aku Bersedia
- Bab 328 Keji
- Bab 329 : Langsung Berlari
- Bab 330 : Mencari Saudara
- Bab 331 : Loyalitas Bodoh !
- Bab 332 : Terlalu Kesepian
- Bab 333 : Perjanjian Lima Tahun
- Bab 334 : Pintar Sekali
- Bab 335 : Pulang
- Bab 336 Bertemu Samuel
- Bab 337 Ayahnya Adalah Dion ...
- Bab 338 Mengulangi Kesalahan
- Bab 339 Lima Tahun Yang Lalu
- Bab 340 Reuni Yang Tak Terduga
- Bab 341 Menangis
- Bab 342 Sakit Karena Cinta Yang Tidak Bisa Didapatkan
- Bab 343 Kedua Kali Bertemu
- Bab 344 Dia Tidak Ada Seharipun Yang Tidak Sakit
- Bab 345 Menginap Pada Malam Ini
- Bab 346 Mencium Sampai Berdarah
- Bab 347 Orang jahat
- Bab 348 Ayah dari Anak Itu
- Bab 349 Marah
- Bab 350 Jangan Bicara Dengan Paman
- Bab 351 Masih Belum Mati
- Bab 352 Tergila-Gila Padanya
- Bab 353 Merasa Bersalah
- Bab 354 Alergi
- Bab 355 Maaf
- Bab 356 Kalau Aku Perlu Kamu, Aku Harus Bagaimana?
- Bab 357 Kencan Buta
- Bab 358 Selamatkan Ibuku
- Bab 359 Kembali Ke Sisiku
- Bab 360 Harmonis
- Bab 361 Mengoles Obat
- Bab 362 Tidak Sempat Berpamitan
- Bab 363 Terakhir Kalinya
- Bab 364 Kamu Selalu Begitu Jahat.
- Bab 365 Hubungan Persaudaraan Yang Berharga
- Bab 366 Pengenalan Ayah Dan Anak
- Bab 367 Kenapa Bisa Namanya ?
- Bab 368 Mencari Wanwan
- Bab 369 Perbedaan Yang Drastis
- Bab 370 Menyalahkan
- Bab 371 Menangislah
- Bab 372 Bukan Tidak Cinta Melainkan Sangat Cinta
- Bab 373 Datanglah ke Kamarku
- Bab 374 Nenek Sudah Meninggal
- Bab 375 Kamu Tidur Saja
- Bab 376 Berjanji
- Bab 377 Bersedia Mati Di Sisimu
- Bab 378 Siapa Pelakunya?
- Bab 379 Keguguran
- Bab 380 Benarkah Itu Kamu?
- Bab 381 Apakah Tidak Senang Bertemu Denganku?
- Bab 382 Malam Pernikahan Yang Tragis
- Bab 383 Jesan Bishen
- Bab 384 Suami Istri Tua
- Bab 385 Pernikahan Akhirnya Berlangsung Sesuai Jadwal
- Bab 386: Malam Pertama
- Bab 387: Terima Kasih
- Bab 388: Mayat
- Bab 389: Kita Hadapi Bersama
- Bab 390: Kantor Polisi
- Bab 391 Investigasi
- Bab 392 Jesan Bunuh Diri
- Bab 393 Merebut Posisi
- Bab 394 Meninggal
- Bab 395 Curiga
- Bab 396 Kasusnya Sudah Ditutup
- Bab 397 Rubah Menunjukkan Ekornya
- Bab 398 Meninggalkan Zurich
- Bab 399 Hilang
- Bab 400 Masih Hidup?
- Bab 401 Runtuh
- Bab 402 Kebenaran Mengejutkan 20 Tahun Yang Lalu
- Bab 403 Membuat Orang Sangat Lelah
- Bab 404 Kebenaran
- Bab 405 Berhati Lembut Seperti Wanita
- Bab 406 Tidak Bisa Menahan
- Bab 407 Pengirim Surat Yang Misterius
- Bab 408 Siapa Kamu?
- Bab 409: Berdarah Dingin
- Bab 410 Rencana
- Bab 411 Pria Nenek
- Bab 412 Bertindak Gegabah
- Bab 413 Berpura-Pura?
- Bab 414 Menangis
- Bab 415 Ketidakadilan
- Bab 416 Amnesia
- Bab 417: Tidak Berani Menganggap Enteng
- Bab 418 Mencelakai Kamu
- Bab 419 Mencelakai
- Bab 420 Berkelahi Terus Terang
- Bab 421 Tidak Menyangka
- Bab 422 Terlalu Kelewatan
- Bab 423 Rindu
- Bab 424 Terjebak Bahaya
- Bab 425 Kehangatan
- Bab 426 Emosi Apa yang Menyelubunginya
- Bab 427 Bandit yang Bengis
- Bab 428 Jadi Hantu Pun Tidak Akan Membebaskanmu
- Bab 429 Segera Meninggal
- Bab 430 Kebencian di Dalam Hati
- Bab 431 Menyaksikan Pertunjukkan Asyik
- Bab 432 Mengatur Jadwal Operasi
- Bab 433 Terpisah Di Dua Alam Berbeda
- Bab 434 Jangan Khawatir
- Bab 435 Satu Tahun Kemudian (Tamat)
- Bab 436 Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (1)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (2)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (3)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (1)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (2)
- Bab 438 Kota Asing: Jika Cinta Adalah Kehendak Tuhan
- Bab 439: Negara Asing: Rencana Gila