Cinta Di Balik Awan - Bab 1 Pria Yang Dikejar Pembunuh

Lautan lepas luas berombak putih, datang dari ujung langit. Sebuah kapal pesiar mewah "Impian Samudera" saat ini sedang berlayar di atas ombak yang ganas menuju Zurich. Di geladak kapal yang berada di ujung kapal berdiri seorang gadis dari Shanghai bernama Kelly, ia murid asing dari China yang belajar di Universitas Zurich.

Baru saja liburan musim dingin selesai, latar belakang keluarganya memang tidak kaya, tapi karena kerja kerasnya, keuntungan dari kerja kerasnya adalah ia bisa direkomendasikan ke Universitas Zurich dan di tahun ajaran pertamanya di luar negeri itu ia langsung mendapatkan beasiswa yang jumlahnya besar, selain itu ia juga mendapatkan tiket pulang pergi ke Zurich naik kapal pesiar mewah, kamarnya pun Deluxe yang mewah.

Angin sepoi-sepoi lautan membuat rambut panjangnya agak berantakan, ia sudah berdiri di geladak kapal sekitar dua jam lebih. Langit semakin gelap, angin dinginpun juga semakin bertiup kencang, ia merapatkan jaketnya, memasukkan kedua tangannya ke kantung, berbalik badan dan meninggalkan geladak kapal.

Di kamar Deluxe yang mewah itu suhu AC nya pas sekali, hidung Kelly sampai agak mati rasa karena dinginnya udara yang ia hirup, ia kemudian melepaskan jaketnya, mandi air hangat, kemudian rebahan di ranjang besar yang lembut itu, siap untuk tidur cantik, setelah malam ini, ia bisa sampai ke Zurich dengan lancar dan melanjutkan karir sebagai pelajar asingnya sesuai dengan peraturan.

Di tengah malam, saat ia sedang tidur dengan lelap, malah terdengar suara ketukan pintu yang terdengar amat gawat. Bangkit berdiri dengan tidak yakin, ia memakai jaket dan pergi membuka pintu, sekalinya pintu terbuka tiba-tiba ada orang yang menerobos masuk, secepat kilat pria itu mendorong Kelly di pintu, menutup bibir Kelly, dengan suara agak serak ia berkata: "Jangan takut, aku sedang dikejar pembunuh……” Kelly ketakutan dan menilai pria dihadapannya dari atas sampai bawah ia bernafas dingin, masih belum tenang dari ketakutannya ia menyadari kalau ada merah-merah di dada pria itu, jelas sekali ia terluka parah, darah yang keluar dari lukanya terus menetes keluar berwarna merah segar.

Huf……huf...… Kelly memberi sinyal dengan sorot matanya, lepaskan ia dulu baru kita bicara, setelah pria itu berpikir untuk sesaat, ia memilih untuk percaya pada Kelly. “Kamu jangan bersuara ya, aku tidak akan melukaimu, aku tinggal di kamar sebelahmu, sekarang aku lagi dalam bahaya besar, di luar ada sekumpulan orang yang mencariku kemana-mana, kalau kamu membantu menyembunyikanku malam ini saja, aku pasti akan membalas jasamu yang telah menyelamatkanku dengan apapun yang kamu mau!"

Kelly yang dari awalnya ketakutan akhirnya pelan-pelan kembali tenang, ia mengangguk dan bicara: "Baiklah, ikuti aku." Ia mengeluarkan sekotak obat dari koper yang ia bawa, kalau keluar rumah, pasti ada aja terluka karena apapun itu. Setelah membuka kancing baju pria itu ia menghela nafas, untung saja luka tusuk, kalah luka tembak, ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

Dengan cermat ia mengambil alkohol untuk membersihkan lukanya, kemudian menaburkan obat bubuk warna putih dengan tebal. Pada akhirnya ia membalut 3 lapis luka itu dengan ketat, sampai darah tidak mengalir lagi dari lukanya. “Mereka nanti mungkin akan mencari ke sini, barang-barang ini harus disingkirkan." Pria itu menunjuk ke arah setumpuk tisu yang penuh dengan bercak darahnya, juga jaketnya.

Kelly dengan cepat membuang dan menyiram tisu-tisu tersebut ke dalam kloset kamar mandi kemudian ia memasukkan jaket pria itu yang sudah penuh jejak darah ke dalam brankasnya.

Baru saja selesai mengurus semua hal ini, tiba-tiba dari luar terdengar suara tembakan yang sangat mengejutkan, seluruh kapal pesiar terguncang. Bahkan dengan pintu tertutup mereka dapat mendengar suara teriakan kaget dari luar……

“Mereka sudah mulai beraksi! ” Wajah pria itu yang tadinya dingin tampak tiba-tiba berubah.

Kelly bicara dengan panik: “Kalau begitu kamu sembunyi saja.” Tapi sembunyi di mana? Melihat ke sekeliling kamar, meskipun kamar Deluxe yang mahal tapi hampir tidak ada tempat untuk sembunyi! Pria itu bersiap untuk sembunyi di toilet, malah ditahan oleh Kelly:

"Tidak bisa, di sana tidak terlalu aman." Pembunuh bayaran itu kalau ingin mencari seseorang, toilet itu target pencarian yang tidak mungkin mereka lewati begitu saja. Tapi kalau ditahan pun ia harus bagaimana?

Apa ia masih punya tempat lain yang bisa menggantikan tempat persembunyiannya sekarang ini? Langkah kaki di luar semakin mendekat, suara tembakanpun terdengar dan mengejutkan, dalam keaadaan genting itu, dengan cepat ia menarik pria itu ke sisi ranjang, dengan sulit ia berkata:“Kita pura-pura jadi pasangan kekasih saja……”

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu