Cinta Di Balik Awan - Bab 209 Belum Tidur ? (1)

"Sudah selesai?"

"Hm."

Selesai dia mandi langsung berbaring disampingnya dan bertanya dengan lembut: "Sudah tidur?"

Dia menutup erat matanya tanpa merespon.

Ada aroma segar datang dari hidungnya, rupanya dia yang mencium bibirnya, seperti sikat bulu, geli dan mati rasa.

"Kelly, i love you."

Dia membuka matanya dan mengerutkan kening: "Dion malam ini kamu kenapa terus bilang i love you?"

"Belum tidur?" Tanya Dion mengangkat alis terkejut.

"Siapa bilang aku tidur? Aku hanya tidak mau bicara saja."

"Tidak mau bicara kenapa masih bicara?"

Kelly mengedipkan matanya: "Itu karena kamu yang terus bilang i love you."

"Adakah?"

"Gimana tidak ada?! dari kamu pulang sampai sekarang baru berapa jam, kamu sudah tiga kali mengatakannya."

Mata Dion tersenyum berbinar: "Aku tidak ingat, tidak bagus ya ku bilang i love you? Tidak suka ku cintai?"

"Tentu saja suka, tapi cinta juga tidak perlu setiap saat diucapkan, terlalu romantis."

Dia malu meringkuk masuk dalam pelukannya, sekalipun jendela tidak dibuka, udara didalam tetap terasa dingin.

——

Saat dia menerima telepon dari Remi, Kelly terkejut dan marah, lalu bertanya tanpa segan ditelepon: "Dapat darimana nomor teleponku?"

Remi malah tersenyum sinis: "Apa susahnya ini, selama apa yang kuinginkan tak sulit untuk mendapatkannya."

"Kamu mau apa lagi?"

"Keluar, ada yang ingin kubicarakan……"

"Sibuk!"

Dia baru saja mau mematikan telepon, Remi malah mengatakan: "Kalau tidak keluar aku yang pergi kesekolah mencarimu."

Karena kejadian sebelumnya, mana berani lagi dia membiarkannya datang kesekolah, dia menggertakkan gigi: "Kamu ini kenapa tidak tahu malu ya? Ganggu aku lagi, aku lapor polisi!"

"Starbuck, setengah jam tidak datang, aku yang cari kamu."

Tututut……Remi mematikan telepon tanpa memberinya kesempatan untuk menolak.

Kelly kesal merajuk menghentakkan kaki, dia takut dia beneran datang kesekolah mencarinya, demi mencegah terjadinya masalah, dia memutuskan untuk pergi, ditengah jalan dia bersumpah, kali ini apapun itu aku harus buat Remi menyerah, dan jangan mengganggunya lagi!

Sesampai di Starbuck, dia sudah melihat Remi yang memakai jas putih melambaikan tangan padanya, seolah takut tidak melihat dirinya.

Dia yang menahan amarah dihatinya langsung ke topik pembicaraan: "Aku datang untuk menegaskan satu hal. Tuan Remi, kesanku padamu sangat buruk, buruk hingga tak tertolong, aku terus terang padamu ya, sekalipun seluruh pria didunia ini mati, aku juga tidak akan bersama denganmu!"

Remi terkejut, mungkin karena tak menyangka begitu bertemu dengan orangnya akan mengatakan kata-kata tidak menyenangkan seperti ini, ekspresi wajahnya berubah, "Terlalu cepat kamu mengatakan itu, jangankan bilang seluruh pria didunia ini mati, seandainya benar mati, kamu yakin kamu tidak akan bersama dengannku?"

"Bisa kupastikan, aku Kelly bersumpah, kalau aku bersama dengan pria sepertimu, aku akan disambar petir!"

"Kamu……"

Remi marah dan tiba-tiba tersenyum dingin: "Kamu yakin, Dion bisa memberimu kebahagiaan?"

"Itu masalahku dengannya, tak perlu cerita denganmu!"

"Hmph, melihat wajahmu yang masih bermimpi, aku benar tak tahan menyembunyikannya darimu, kamu dengar yang jelas ya, sebentar lagi Dion akan menikah dengan Jesan, tak lama lagi, kamu akan menjadi istri yang kesepian!"

"Sembarangan!"

Kelly marah dan mengambil kopi didepannya, lalu menyiramkannya ke wajahnya.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu