Cinta Di Balik Awan - Bab 424 Terjebak Bahaya

“Aku menguntitmu ke sini……”

“Kamu……”

Dion mengalihkan pandangannya ke orang yang memimpin, berkata dengan maaf: “Maaf, dia takut aku akan terjebak bahaya, jadi dia mengikutiku kemari tanpa memberitahuku, harap kalian bisa memaafkan kami atas ketidaknyamanan ini.”

“Haha, tidak apa-apa. Apakah ini Nyonya Stenheim yang dirumorkan berkonfrontasi dengan Stanley?”

“Iya.”

“Lumayan bagus, memiliki istri yang berani pada masa ini merupakan hal yang membahagiakan.”

Dion tersenyum: “Aku akan membawanya pulang terlebih dahulu, kita saling menghubungi jika ada urusan.”

“Baik.”

Kelly ditarik Dion ke dalam mobil. Setelah pintu mobil ditutup, dia baru menyadari bahwa hanya ada mereka berdua di dalam mobil. Dia bertanya dengan bingung: “Apakah beberapa orang yang bersamamu barusan tidak ikut kita?”

“Mereka memiliki urusan mereka sendiri.”

“Oh……” Kelly mengangguk: “Urusan apa?”

Dion menoleh dengan emosi, bertanya dengan tak berdaya: “Apakah kamu terbiasa dikuntit orang sehingga kamu juga mulai belajar menguntit orang?”

Aku hanya menguntitmu.

Kelly menarik lengan baju Dion dengan tampang polos: “Apakah kamu tahu betapa sedihnya aku setelah kamu pergi? Setiap detik aku tinggal di sana, aku rasa diriku akan segera mati lemas karena nafas yang tidak lancar. Meskipun aku mendapatkan cinta yang penuh darimu, tapi aku tetap iri pada Limo. Aku berharap aku memiliki kesempatan untuk muncul tepat waktu pada saat kamu membutuhkan seseorang.”

Dion tersenyum sambil meraih Kelly ke dalam pelukan, berkata dengan penuh pemanjaan: “Bodoh, kamu pernah menyelamatkanku bertahun-tahun yang lalu, apakah kamu lupa? Aku bahkan tidak melupakannya, bagaimana boleh kamu melupakannya?”

“Waktu itu kamu yang muncul di depanku, bukan aku yang muncul di depanmu.”

“Apakah ada perbedaan? Intinya kamu menyelamatkanku.”

Kelly memangkuk wajah Dion, berkata dengan tegas, "Tidak cukup untuk menyelamatkanmu sekali saja. Aku harap aku bisa menyelamatkanmu setiap saat karena kamu adalah orang yang paling ingin kulindungi."

“Apakah kamu berharap aku terjebak dalam bahaya setiap hari?”

“Bukan.” Kelly segera menggelengkan kepala: “Lebih baik jangan ada kesempatan seperti itu, begitu juga untuk orang lain. Dengan demikian, kamu akan baik-baik saja setiap hari.”

Dion tertawa lepas, pandangan melihat ke depan sambil berkata: “Hanya di depanmu aku bisa tertawa.”

Katanya itu membuat hati Kelly pilu. Kelly menyandarkan kepalanya di pundak Dion, berkata dengan pelan: “Jika aku bisa membuatmu tertawa, maka aku tidak akan membuatmu menangis.”

“Bagaimana, orang yang membuatku tertawa adalah kamu, orang yang membuatku menangis juga adalah kamu.”

“Maka aku tidak akan membuatmu menangis lagi kedepannya.”

“Tepat janji, ya!”

“Iya, aku akan tepat janji.”

Kelly menghela nafas, bertanya dengan santai: “Kita mau pergi ke mana sekarang?”

“Antar kamu pulang.”

“Tidak boleh! Tidak mudah bagiku untuk menemukanmu tanpa ketahuan musuh, bagaimana boleh aku pulang begitu saja?”

“Sebelum musuh menyadari kamu menghilang, kamu harus pulang.”

“Berhenti!”

Kelly berteriak dengan frustrasi.

“Jangan begitu, aku berjanji akan mengunjungimu setiap tujuh hari, oke?”

“Aku bilang berhenti!”

Dion dengan enggan mematikan mesin mobil, membiarkan Kelly membuka sabuk pengaman dan melompat dari mobil, lalu berjalan ke arah hutan dengan langkah cepat.

Dion segera menyusuli langkahnya, berteriak heran: “Kamu mau ke mana?

“Ke mana saja boleh, asal tidak pulang ke Taman Bunga Wisteria.”

“Kelly——“

Kelly berbalik dengan acuh tak acuh, berkata dengan air mata berlinangan: “Aku perlu beristirahat, biarkan aku hidup sehari tanpa pengawasan, oke?

Aku berpikir untuk keselamatanmu. Jika Stanley dan lainnya menemukan kamu keluar pada larut malam, maka itu akan membahayakanmu.

“Walau diriku akan terjebak dalam bahaya, aku juga tidak akan pulang. Bahkan jika aku harus mati, aku tetap tidak akan pulang. Aku hanya ingin bersamamu sekarang, meski hanya semenit!”

Dion menatap keteguhan di mata Kelly, menghela napas panjang sebelum mendekati Kelly dan berkompromi: “Baiklah, aku yang selalu mengangkat tangan padamu.”

Keduanya menemukan tempat bersih untuk duduk. Sini adalah daerah sepi, apalagi sudah larut malam, tidak akan ada yang menemukan keberadaan mereka. Mereka dikelilingi hutan. Terkadang, mereka dapat mendengar suara serangga yang tidak dikenal. Bulan terlihat menduduki ranting pohon, cahaya redup menyinari sosok keduanya.

“Berbaringlah dalam pelukanku dan tidur sebentar, sini seharusnya bisa memberimu kualitas istirahat yang baik.”

Kelly menggelengkan kepala: “Tidak mau, aku mau tidur denganmu.”

Kelly berbaring di atas rerumputan terlebih dahulu, kemudian menepuk tempat di sampingnya: “Berbaringlah di sini, langit menjadi selimut dan tanah sebagai ranjang. kita pasti dapat tidur nyenyak.”

Dion tersenyum sambil berbaring di sebelah Kelly. Kemudian, dia membiarkan kepala Kelly berbantal di lengannya. Tangan yang lain melingkari pinggang Kelly, seperti sedang melindungi anak sendiri di bawah ketiak. Sambil enepuk punggungnya dengan lembut, meninabobokannya...

Kelly mencium aroma yang akrab di tubuh Dion, seketika dia merasa suasana hatinya membaik. Selama Dion menghilang dalam beberapa hari ini, tidur menjadi hal yang paling menyakitkan bagi Kelly. Namun, sekarang dia tiba-tiba tidak merasakan sakit, tetapi sangat bahagia. Dia berharap malam ini bisa berakhir lebih lama. Dia enggan meninggalkan kehangatan yang menjalar dari lengan Dion. Dia ingin meminta lebih dan lebih lagi. Oleh karena itu, dia terus bergeser ke dalam pelukan Dion, padahal mereka sudah menempel ketat.

“Kamu mau bergerak ke mana?”

Melihat Kelly terus-menerus menggerakkan tubuhnya, Dion pun memperolok-olokkannya.

“Mau masuk ke dalam hatimu.”

Dion tiba-tiba berbalik dan menindih Kelly di bawahnya, berkata dengan lembut: “Kamu sudah ada di dalam hatiku, jadi tidak perlu masuk lagi.

“Kalau begitu, aku mau masuk ke dalam tubuhmu supaya kamu bisa membawaku ke mana pun kamu pergi.”

“Ini mudah.”

Dion tiba-tiba tersenyum penuh arti, lalu mengulurkan tangan untuk membuka kancing baju Kelly. Kelly tertegun sejenak, tapi tidak menghentikan Dion. Sebaliknya, dia juga mengulurkan tangan dan bergerak ke dada Dion, melakukan gerakan yang sama.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu