Cinta Di Balik Awan - Bab 365 Hubungan Persaudaraan Yang Berharga
Di dalam keluarga Stenheim, Stanley adalah orang yang paling berwewenang selain Michael, bahkan pada sebagian besar waktunya, dia lebih dihargai oleh orang lain.
“Semua pemegang saham silakan pulang saja, masalah ini adalah masalah keluarga Stenheim, setelah kami menyelesaikan secara pribadi, kami akan memberikan penjelasan kepada kalian semua.”
Para pemegang saham yang sudah kesusahan karena api peperangan barusan menjadi lega seketika, semuanya buru-buru berdiri dan meninggalkan ruangan, Michael yang telah mendapatkan keadaan kemenangan dengan susah payah langsung membentak penuh amarah :”Stanley, kamu buat apa ?”
“Abang, Dion bagaimanapun juga keponakan kita, bagaimanapun juga sekeluarga, jangan bertingkah memalukan di depan orang lain.”
Kata-kata Stanley yang penuh dengan kesan dermawan malahan menonjolkan sifat Michael yang berkecil hati, Michael menjadi emosi meledak dan akhirnya pergi meninggalkan tempat dengan membawa dua orang adik yang mendukungnya…
Ruangan yang penuh kekacauan menjadi hening dalam seketika, Stanley berjalan ke hadapan keponakannya yang bereaksi seram,lalu menepuk ringan pada pundaknya dan berkata :”Jangan emosi, ada paman dua yang berada di sini, mereka tidak akan bisa berhasil.”
“Aku tidak emosi, kalau emosi dengan para rubah tua itu, sama saja seperti emosi dengan diri sendiri, seandainya mereka tidak mempertimbangkan persaudaraan, jangan salahkan juga kalau aku membalasnya !”
Tatapan Dion menjadi seram kembali, dalam beberapa tahun ini, seharusnya sejak dirinya mewarisi karir keluarga Stenheim, Michael selalu bertindak menyerangnya, Michael selalu merencanakan untuk merengut jabatannya, namun apa dayanya, Dion selalu bisa mengatasi semua aksinya, Michael bagaikan manusia yang pantang menyerah, seiring perkembangan usianya, niat pertarungannya juga semakin besar, seolah-olah tidak akan rela meninggalkan dunia ini apabila tidak mendapatkan kekuasaan mewarisi karir keluarga.
Pada sebelumnya Dion masih mempertimbangkan identitas Michael yang sebagai paman besarnya, sehingga Dion juga tidak ingin banyak memperhitungkan dengannya, namun Michael hari ini malah menghasut para pemegang saham untuk membahas mengenai wanitanya, tindakan tersebut berhasil memancing amarah Dion, Dion diam-diam bersumpah, dia tidak akan membiarkan kejadian ini berlalu dengan begitu saja.
“Dia tidak akan berhasil melawanmu, meskipun dia orang tua di keluarga Stenheim, tetapi bagaimanapun sudah berlanjut usia, masih sisa berapa lama juga masa hidupnya ? Asalkan aku mendukungmu, kamu tidak perlu mempedulikan paman ketiga dan keempat, mereka hanya orang bodoh yang mengandalkan paman besarmu, seandainya paman besarmu sudah tiada lagi, mereka berdua sama sekali tidak ada ancaman apapun.”
“Terima kasih paman.”
Dion sedikit mengangguk, dalam hatinya mulai merasa terharu, setidaknya dia masih dapat merasakan kasih sayang persaudaraan di keluarga Stenheim.
Setelah keluar dari ruang rapat, Maxim ikut Dion masuk ke dalam ruang CEO, setelah menutup pintu ruangan, Maxim tidak dapat bertahan untuk memaki :”Memang para rubah tua, keterlaluan sekali !”
Beberapa hari yang lalu ketika mereka di Beijing, mereka menerima telepon dari Stanley yang mengabarkan bahwa rombongan Michael sedang menghasut sana sini, sepertinya Michael sedang berusaha meyakinkan kepada para pemegang saham untuk mengganti direktur perusahaan, niat menghasut dan adu domba sudah jelas sekali, Dion langsung kembali ke Zurich pada hari itu juga, setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, kenyataannya sama seperti yang dikatakan oleh Stanley, pada saat Dion masih belum menemukan solusinya, Michael langsung membawa pemegang saham yang telah tergoyah untuk datang mencarinya, lalu bersikeras memaksa dirinya untuk mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
“Maxim, pada kali ini, paman besarku berani memutuskan hubungan kami dengan terang-terangan, tandanya dia telah memiliki kepastian untuk mengalahkan aku, kamu sekarang langsung menghubungi para pemegang saham, usahakan membeli semua saham pegangannya, asalkan syaratnya tidak terlalu keterlaluan, langsung menyetujui saja semua permintaannya.”
“Mesti begini ya ? Kamu bukannya sudah termasuk pemegang saham mayoritas ya ?”
“Mengumpul dari sedikit menjadi banyak, jangan meremehkan pemegang saham minoritas, 1% memang sangat sedikit, tetapi sepuluh kalinya dari 1% bukannya sudah mencapai 10% kan, masih tidak banyak ya ? Seharusnya aku sudah melakukannya dari dulu, seandainya tidak ada begitu banyaknya pemegang saham minoritas yang terpencar, paman besarku juga tidak ada kesempatan untuk membuat rusuh, selagi dia belum membeli semua saham kecil ini, kita harus memutuskan semua jalan belakangnya dengan penawaran yang lebih baik.”
Maxim mengangguk :”Baik, aku mengerti.”
Pada saat Maxim bersiap-siap untuk meninggalkan ruangan, tiba-tiba dia berbalik lagi dan berkata :”Oh ya, hari ini nona Hansen meneleponku.”
Dion mengangkat mata dengan santai :”Dia bilang apa ?”
“Tidak bilang apa, hanya tanya apakah kamu telah pulang ke Zurich.”
“Bagaimana kamu menjawabnya ?”
“Aku menjawab iya, tetapi tidak kasih tahu apa yang terjadi.”
“Bagus, jangan kasih tahu dia, daripada dia juga ikut cemas.”
“Dia masih perhatian denganmu ya ?” Maxim sangat mencurigainya.
“Mulutnya tidak akan perhatian, tetapi hatinya akan merasa cemas.”
Dion mengerti wanita ini lebih dari siapapun…
“Jadi bagaimana keputusanmu ? Keadaan saat ini sangat krisis, perlu menunda kegiatan di Beijing ?”
“Tidak perlu, jangan sampai para pemegang saham itu merasa kita takut dengannya, perusahaan cabang harus cepat memulai operasionalnya meskipun keadaannya sangat krisis, aku mau memindahkan bisnis keluarga Stenheim dengan perlahan-lahan, tidak ada keputusan yang pasti bakal berhasil, aku juga tidak seratus persen percaya diri bahwa dapat mengalahkan beberapa orang pamanku, perusahaan cabang di Beijing anggap saja sebagai jalan keluar untuk diriku sendiri, seandainya memang terjadi sesuatu dan paman besarku akan menjadi pemenang terakhir, dia tidak akan bisa senang juga hanya dengan mendapatkan perusahaan cangkang tersebut…”
Maxim sangat kaget :”Jangan-jangan kamu bermaksud memusnahkan Grup Stenheim di Zurich ya ?”
“Tentu saja tidak, maksudku hanya untuk alternatif terakhir saja, apabila bukan secara terpaksa, aku akan mempertahankan semua hasil kerja kakek meskipun harus mengorbankan nyawaku.”
“Baguslah kalau begitu.”
Maxim menghela nafas lega :”Aku akan jalankan sesuai perintahmu, usahakan menyelesaikan masalah ini dalam waktu dekat.”
Pada malam hari setelah kembali ke rumah Stenheim, Dion masuk ke dalam ruang leluhur keluarga Stenheim dan berlutut di hadapan papan nama leluhur, lalu berkata dengan nada penuh kesedihan :”Kakek, ayah, apakah kalian telah melihatnya di dunia sana ? Sudah tahu bagaimana keadaan keluarga Stenheim pada saat ini ? Beberapa paman yang bertindak kejam terhadapku, ke depannya kalau aku membalas tindakan mereka, semoga kalian dapat memaafkan aku…”
Dion berjamaah dan akhirnya meninggalkan ruang leluhur, dia berdiri di halaman rumahnya dan menatap bintang di langit, setelah itu dia mengeluarkan ponselnya, akhirnya dia tetap menghubungi nomor Kelly setelah ragu sejenak.
Telepon baru diangkat setelah lama tersambung, kelihatannya orang yang menelepon dan orang ditelepon sedang menghadapi keraguan yang sama.
Keraguan Dion dikarenakan dirinya tidak tahu bagaimana menjelaskan kepergiannya yang tanpa pamit ini kepada Kelly, sementara keraguan Kelly dikarenakan dirinya merasa takut untuk mendengar suara Dion, seolah-olah benteng yang telah dibangun dengan susah payah akan diruntuhkan lagi dengan begitu saja.
“Halo…”
“Kelly, ini aku, Dion.”
“Aku tahu, ada perlu ?” Nada bicara Kelly kedengarannya sangat datar, sama sekali tidak bermaksud untuk interogasi Dion yang pergi secara tiba-tiba.
“Dua hari yang lalu aku pulang dengan buru-buru, tidak sempat pamit dengan kamu dan Wanwan, maaf…”
“Tidak apa-apa, kamu tidak perlu minta maaf, kebahagiaanku memang tidak pernah berlangsung lama, jadi mengenai kedatanganmu pada kali ini, aku juga tidak menaruh harapan apapun.”
Kata-kata Kelly seolah-olah sedang menghancurkan hati Dion, Dion memejamkan matanya dengan penuh kesakitan, lalu berkata dengan nada lembut :”Kasih sedikit waktu lagi kepadaku, aku akan membuat kebahagiaanmu berlangsung selama-lamanya…”
Kelly bukan anak gadis yang baru dewasa, dan juga telah melalui masa-masa bermimpi indah, dia telah melalui berbagai tempat dan merasakan manis pahitnya dunia ini, sehingga dia sudah tidak mengharapkan lagi dengan kedatangan cinta.
Kelly menganggap cinta adalah sesuatu yang belum tentu bisa mendapatkan kesenangan meskipun memilikinya, dan juga tidak akan berpengaruh apapun meskipun tidak memilikinya.
Oleh sebab itu, ketika mendengar penjelasan Dion, hatinya sudah tidak mungkin tersentuh lagi.
“Kalau tidak ada keperluan lain, aku memutuskan sambungan telepon ya, Wanwan sedang menunggu aku untuk memandikan dirinya.”
Pada saat ponselnya akan berpisah dengan telinganya, Kelly mendengar sebuah kalimat yang penuh dengan nada kesedihan dan tidak tega :”Kelly, aku sangat kangen padamu…”
Kelly terbengong sejenak, namun pada akhirnya, dia tetap memutuskan sambungan teleponnya.
Maxim terus bertemu dengan para pemegang saham Grup Stenheim, sementara pada sisi lainnya, Michael juga tidak berdiam diri, dia juga berusaha memberikan penawaran untuk membeli saham, sehingga dalam waktu seketika, kedua belah pihak hanya terus bertarung.
Informasi peperangan internal ini langsung tersebar luas ke seluruh dunia, dan juga mendapatkan pengaruh yang sangat tidak baik, oleh sebab itu, harga saham keluarga Stenheim mengalami penurunan drastis, Dion yang menjadi emosi akhirnya memutuskan untuk menyerang Michael.
Dion memecat anak Michael Stenheim yaitu Sally Stenheim yang sedang berjabat sebagai manajer, dikarenakan perusahaan cabang pimpinan Sally Stenheim merupakan salah satu aset Grup Stenheim, sehingga Dion yang berjabat sebagai pimpinan utama Grup Stenheim berhak untuk melakukan tindakan tersebut, Michael memiliki dua perusahaan milik pribadi yang sedang mengelola pakaian pria, dalam proses produksi pakaian tersebut, pastinya memerlukan bahan kulit sebagai bahan baku utamanya, oleh sebab itu, Dion mengeluarkan pernyataan kepada pihak luar, apabila ada yang memasok bahan baku kulit kepada Michael, tandanya akan bermusuhan langsung dengan dirinya juga, dikarenakan perbedaan dalam posisi dan kedudukan, sehingga kemenangannya juga sangat jelas, perusahaan Michael mengalami kondisi krisis dalam seketika dan akhirnya tidak sanggup untuk merebut saham perusahaan dengan Dion, meskipun kelihatannya Michael telah berhenti bertindak, namun pada kenyataannya, dalam hati Michael telah dipenuhi oleh kebencian dan api amarah.
Seandainya bukan Michael yang bertingkah keterlaluan, Dion juga tidak ingin melakukan keputusan yang kejam ini, dalam hati Dion sangat memahaminya, Michael tidak akan terkalahkan dengan begitu saja, oleh sebab itu Dion memanggil Maxim dan memerintahkan beberapa pekerjaan penting kepadanya, setelah selesai memerintah, Maxim bertanya dengan nada tidak yakin :”Jangan-jangan kamu mau ke Beijing ya ?”
Dalam hati Maxim sangat mengharapkan jawaban ‘tidak’, namun Dion malahan berkata :”Iya.”
“Jangan, kamu tidak boleh meninggalkan perusahaan pada saat seperti ini, kepergianmu akan memberikan kesempatan bangkit kembali kepada musuh kita, jangan-jangan kamu merasa paman besarmu sudah akan mengalah hanya dengan penekanan sementara ini ?”
“Justru karena begitu, makanya semakin harus pergi.”
Mata Dion menampakkan tatapan nekat, Maxim mengetahui bahwa Dion tidak akan mengubah keputusannya lagi, sehingga hanya bertanya dengan penuh kecemasan :”Kalau begitu apa tujuanmu kali ini ?”
“Aku ada pertimbangan sendiri…”
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Cute Wife
DessyKisah Si Dewa Perang
Daron JayI'm Rich Man
HartantoCantik Terlihat Jelek
SherinCinta Di Balik Awan×
- Bab 1 Pria Yang Dikejar Pembunuh
- Bab 2 Kesucian Atau Keadilan
- Bab 3 Sepertinya Kenal
- Bab 4 Jarak Antar Mereka
- Bab 5 Memilih Selir
- Bab 6 Kabur Sejauh Mungkin
- Bab 7 Berani Menentang
- Bab 8 Peraturan Keluarga Kaya
- Bab 9 Pesta Topeng
- Bab 10 Takdir Buruk
- Bab 11 Pria Ini Tak Mudah
- Bab 12 Niat Satu Pihak
- Bab 13 Apa Kita Kenal Dekat
- Bab 14 Perlu Mengubah Image
- Bab 15 Gerakan Kecil Romantis
- Bab 16 Tak Ada Yang Bisa Didapat
- Bab 17 Pura-Pura Tidak Kenal
- Bab 18 Daya Tarik
- Bab 19 Senyuman Spesial
- Bab 20 Jangan Jadi Wanita Yang Orang Harapkan
- Bab 21 Pemikiran Yang Melampaui Batas
- Bab 22 Cinta Sampai Tak Berdaya
- Bab 23 Gosip Yang Membuat Gusar
- Bab 24 Salah Kirim Pesan
- Bab 25 Sumpah Mati Pengabdian
- Bab 26 Mudah Dicintai
- Bab 27 Lesung Bunga Mekar
- Bab 28 Fragnant Night
- Bab 29 Perasaan Mistis Membuat Perasaan Kacau
- Bab 30 Antara Laki-Laki dan Perempuan
- Bab 31 Rahasia yang Harus Dijaga Baik
- Bab 32 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 33 Penyimpangan Perilaku
- Bab 34 Kemampuan Wanita Untuk Menjadi Pemenang
- Bab 35 Menjadi Yang Lain
- Bab 36 Pinggang Ramping Enak Di Peluk
- Bab 37 Orang Yang Berdansa Dengannya.
- Bab 38 Masalah Umum Pria
- Bab 39 Tidak Boleh Didekati
- Bab 40 Tidak Beda Dengan Binatang
- Bab 41 Hidup Dalam Kebahagiaan, Tidak Merasakan Bahagia
- Bab 42 Kita Jangan Kontak Lagi
- Bab 43 Ditakdirkan Hanya Sebagai Pengunjung
- Bab 44 Kebiasaan
- Bab 45 Dunia Kiamat
- Bab 46 Teman terbaik
- Bab 47 Ditakdirkan Bertemu Di Mana Saja
- Bab 48 Tatapan istimewa
- Bab 49 Tidak Ada Rahasia Yang Bisa Ditutupi Selamanya
- Bab 50 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 51 Memperlakukan Dengan Sopan
- Bab 52 Tak Bisa Dipisahkan Dan Dilupakan
- Bab 53 Jatuh Dalam Pelukan
- Bab 54 Napas Hangat
- Bab 55 Pria Tidak Berkomitmen
- Bab 56 Terluka
- Bab 57 Buka Bajunya
- Bab 58 Minta dia untuk melayani
- Bab 59 Menantang Batas Kesabaran
- Bab 60 Kamulah Protagonis
- Bab 61 Pilihan Terakhirnya
- Bab 62 : Jika Cinta Itu Bertahan Lama
- Bab 63: Sel-sel Yang Tidak Tenang
- Bab 64 Menggoda Hatinya
- Bab 65 Tanpa Sadar Perasaan Muncul
- Bab 66 Bertemu Di Jalan
- Bab 67 Apakah Kamu Menutupi Identitasku?
- Bab 68 Pernikahanku, Aku Yang Putuskan
- Bab 69 Tidak Jatuh Cinta
- Bab 70 Tidak Tega Melakukan Sesuatu Padamu
- Bab 71 Kekacauan Setelah Minum
- Bab 72 Tidak Menunggu Lama
- Bab 73 Kita Tidak Bisa
- Bab 74 Berjuang Meronta Akal Sehat
- Bab 75 Jatuh Ke Jurang
- Bab 76 Sementara Rahasia
- Bab 77 Cinta Yang Salah Seumur Hidup
- Bab 78 Ayam Goreng Kacang
- Bab 79 Rasa Buah Yang Segar
- Bab 80 Digosipkan Yang Tidak-Tidak
- Bab 81 Ketidaktahuan Juga Suatu Kebahagiaan
- Bab 82 Cinta Yang Unik
- Bab 83 Ciuman Berapi-Api
- Bab 84 Hati Akan Pergi Mengikuti Cinta
- Bab 85 Tinggallah Disisiku
- Bab 86 Sisi Gelap
- Bab 87 Tidak Masuk Kedalam hatinya
- Bab 88 Lempar Batu Sembunyi Tangan
- Bab 89 Makan Lalat
- Bab 90 Terbang Seperti Phoenix
- Bab 91 Pria Dia Pasti Kurebut
- Bab 92 Cari Pasangan Yang Cocok Untuknya
- Bab 93 Kamu Ganti Pacar Lagi?
- Bab 94 Tidak Pernah Menganggapmu Sebagai Orang Luar
- Bab 95 Pertengkaran yang Sengit
- Bab 96 Tunggu saja Hukumannya
- Bab 97 Lelucon Dingin
- Bab 98 Masuk Ketempat Yang Tidak Seharusnya
- Bab 99 Aturan Berbeda Karena Seseorang
- Bab 100 Panggilan Telepon Yang Tak Terduga
- Bab 101 Dia Bukan Mangsanya
- Bab 102 Tidak Bisa Dihentikan
- Bab 103 Sehari Tidak Bertemu Bagaikan Sembilan Bulan Tidak Bertemu
- Bab 104 Apa Yang Salah Dengan Sebuah Ciuman
- Bab 105 Kisah Coklat Dove
- Bab 106 Gengsi Membuatmu Menderita
- Bab 107 Penampilan Yang Kasar
- Bab 108 Godaan Selembar Cek
- Bab 109 Kita Putus Saja
- Bab 110 Mencintai Sesuatu Yang Berhubungan Dengan Dia
- Bab 111 Bersedia mempertaruhkan semuanya untukmu
- Bab 112 Sepuluh Ribu Macam Jalan
- Bab 113 Menggunakan Kebaikan Untuk Mendapatkan Cinta
- Bab 114 Darimana
- Bab 115 Berciuman Dengan Lembut
- Bab 116 Garis Pertahanan Hati
- Bab 117 Menginjak Ketulusan Orang Lain
- Bab 118 Hambatan Hati
- Bab 119 Wanita Seharusnya Lebih Bisa Bawa Diri
- Bab 120 Haid Sialan
- Bab 121 Percuma Sudah Memperingatkan
- Bab 122 Mencintaimu Butuh Berapa Banyak Keberanian
- Bab 123 Jadi Penjahat
- Bab 124 Kabar Baik Kabar Buruk
- Bab 125 Perubahan
- Bab 126 Tidak Berjuang
- Bab 127 Dion Brengsek
- Bab 128 Dandelion Ungu
- Bab 129 Benar-Benar Ingin Memintamu
- Bab 130 Bersikeras Tidak Kembali Ke Rumah
- Bab 131 Pernikahan
- Bab 132 Menghilang
- Bab 133 Gaun Pengantin Dengan Berlian
- Bab 134 Kamu Tidak Ada Harapan
- Bab 135 Gen Keluarga
- Bab 136 Hidup Di Mata Orang Lain
- Bab 137 Kotak Pandora
- Bab 138 Jangan Mengecewakanku
- Bab 139 Bertaruh Kebahagiaan Seumur Hidup
- Bab 140 Menunggu
- Bab 141 Pertama Kali (1)
- Bab 141 Pertama Kali (2)
- Bab 142 Senasib (1)
- Bab 142 Senasib (2)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (1)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (2)
- Bab 144 Mengapa (1)
- Bab 144 Mengapa (2)
- Bab 145 Bandara (1)
- Bab 145 Bandara (2)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (1)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (2)
- Bab 147 Dalam Masalah
- Bab 148 Malam Yang Indah (1)
- Bab 148 Malam Yang Indah (2)
- Bab 149 Lemah (1)
- Bab 149 Lemah (2)
- Bab 150 Makan Bersama Setelah Pulang Kerja
- Bab 151 Konferensi Pers
- Bab 152 Pembubaran Kontrak Pernikahan
- Bab 153 Kakak Kedua
- Bab 154 Mabuk Berat
- Bab 155 Menikah
- Bab 156 Jelek
- Bab 157 Bertemu Leheon
- Bab 158 Pelayan Meminta Maaf
- Bab 159 Sembuh
- Bab 160 Kelupaan
- Bab 161 Makan Pangsit
- Bab 162 Sesuatu yang terjadi datang secara bersamaan
- Bab 163 Selamat Ulang Tahun
- Bab 164 Kesal Sekali 1
- Bab 164 Kebahagiaan 2
- Bab 165 Perkumpulan
- Bab 166 Makan
- Bab 167 Terus Terang
- Bab 168 Gaun Pesta
- Bab 169 Harapan Kedepan
- Bab 170 Diculik
- Bab 171 Berani
- Bab 172 Terkejut
- Bab 173 Besok Datang Lagi
- Bab 174 Aku Mau Balas Dendam
- Bab 175 Khawatir
- Bab 176 Tunggu aku
- Bab 177 Chatting
- Bab 178 Liburan
- Bab 179 Menangis
- Bab 180 Bercanda
- Bab 181 Rumah Sakit
- Bab 182 Operasi
- Bab 183 Sakit Hati (1)
- Bab 183 Sakit Hati (2)
- Bab 184 Sadar (1)
- Bab 184 Sadar (2)
- Bab 185 Melihat Sunrise (1)
- Bab 185 Melihat Sunrise (2)
- Bab 186 Bermuka Tebal (1)
- Bab 186 Bermuka Tebal (2)
- Bab 187 Aku Menikahimu (1)
- Bab 187 Aku Menikahimu (2)
- Bab 188 Serigala Datang (1)
- Bab 188 Serigala Datang (2)
- Bab 189 Ganti Rugi (1)
- Bab 189 Ganti Rugi (2)
- Bab 190 Tanpa Sadar mengetahui Rahasia (1)
- Bab 190 Tanpa sadar mengetahui Rahasia (2)
- Bab 191 Omong Kosong (1)
- Bab 191 Omong Kosong (2)
- Bab 192 Sedih (1)
- Bab 192 Sedih (2)
- Bab 193 Menumpang (1)
- Bab 193 Menumpang
- Bab 194 Tak Menyerah
- Bab 195 Dandelion Bertunas (1)
- Bab 195 Dandelion Bertunas (2)
- Bab 196 Membeli baju
- Bab 197 Punya Anak
- Bab 198 Dandelion Sepenuhnya Hancur
- Bab 199 Maaf (1)
- Bab 199 Maaf (2)
- Bab 200 Bercerita Lucu (1)
- Bab 200 Bercerita Lucu (2)
- Bab 201 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu (1)
- Bab 216 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu
- Bab 202 Pria Brengsek
- Bab 203 Diikuti Hantu
- Bab 204 Cara Terbaik Melarikan Diri.
- Bab 205 Perjamuan (1)
- Bab 205 Perjamuan (2)
- Bab 206 Dia Akan Menikah
- Bab 207 Jalang
- Bab 208 Gaun Pengantin
- Bab 209 Belum Tidur ? (1)
- Bab 209 Belum Tidur ? (2)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (1)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (2)
- Bab 211 Jangan Menangis (1)
- Bab 211 Jangan Menangis (2)
- Bab 212 Pembohong (1)
- Bab 212 Pembohong (2)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (1)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (2)
- Bab 214 Aku Tidak Akan Membiarkanmu Kalah !
- Bab 215 Berbahaya
- Bab 216 Aku Berpikir Untukmu
- Bab 217 Nonton Film
- Bab 218 Tan
- Bab 219 Menyebalkan
- Bab 220 Pergi
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (1)
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (2)
- Bab 222 Istri Selingkuh Duluan
- Bab 223 Apa Kamu Mau Meninggalkan Dion
- Bab 224 Resah
- Bab 225 Menolak
- Bab 226 Malam Yang Sepi
- Bab 227 Tidak Ada Keberanian
- Bab 228 Antara Janji Dan Tanggung Jawab
- Bab 229 Cincin Nikah
- Bab 230 Cepat Pakai Baju
- Bab 231 Apa Cinta Itu Penting
- Bab 232 Karaoke
- Bab 233 Cinta Terakhir yang Berisi Air Mata
- Bab 234 Pembunuh (1)
- Bab 234 Pembunuh (2)
- Bab 235 Semalaman Tidak Pulang
- Bab 236 Selamat Jalan
- Bab 237 Berdoa
- Bab 238 Melihat Pernikahannya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 239 Aula Pernikahan
- Bab 240 Mimpi Yang Rusak
- Bab 241 Pembohong
- Bab 242 Terjadi Sesuatu
- Bab 243 Seumur Hidup
- Bab 244 Aku Tidak Meninggalkanmu
- Bab 245 Tetap Bersamaku
- Bab 246 Perpisahan
- Bab 247 Tan?
- Bab 248 Maafkan
- Bab 249 Bicarakan Soal Syarat
- Bab 250 Bertemu Lagi
- Bab 251 Permainan Kata-Kata Tulus
- Bab 252 Domino Idiom
- Bab 253 Kata-Kata Tulus
- Bab 254 Pameran Bursa Kerja
- Bab 255 Tidak Suka
- Bab 256 Wawancara
- Bab 257 Penghalang Cinta
- Bab 258 Lamaran
- Bab 259 Air Mata Dari Wanita
- Bab 260 Lembur
- Bab 261 Tamparan
- Bab 262 Memalukan
- Bab 263 Mau Tidak Coba Seberapa Keras
- Bab 264 Jangan Dikasih Hati Minta Jantung Ya
- Bab 265 Apa Ini Kejutan
- Bab 266 Bersekongkol
- Bab 267 Malam Natal
- Bab 268 Tan Hilang
- Bab 269 Tidak Tenang
- Bab 270 Tempat Judi
- Bab 271 Ambilah Hatiku
- Bab 272 Penundaan Pernikahan
- Bab 273 Kehidupan Sederhana
- Bab 274 Minum Anggur
- Bab 275 Marah
- Bab 276 Yang Paling Kejam Bukanlah Kegagalan
- Bab 277 Bunuh Diri
- Bab 278 Kematian Tan
- Bab 279 Kecelakaan Yang Tak Terduga
- Bab 280 Bertengkar
- Bab 281 Tidak Ada Akhir Ke Tiga
- Bab 282 Moodnya Sudah Bagus
- Bab 283 Fitting Gaun Pernikahan
- Bab 284 Berlama-Lama Sampai Mati
- Bab 285: Sindiran
- Bab 286 Kejadian di Hotel
- Bab 287 Berapa Lama?
- Bab 288 Mencium Kelly
- Bab 289 Aku Mencintaimu
- Bab 290 Lawan Kata Dari Aku Mencintaimu
- Bab 291 Menceritakan Kisah
- Bab 292 Aku Mencintaimu
- Bab 293 Jangan Katakan!
- Bab 294 Menggambar Lingkaran
- Bab 295 Rahasia
- Bab 296 Jangan Lepaskan Aku
- Bab 297 Mandi dan Tidurlah
- Bab 298 Kemarahan
- Bab 299 Lika-Liku Perjalanan
- Bab 300 Minum Alkohol
- Bab 301 Jebakan
- Bab 302 Kebenaran Selalu Pahit
- Bab 303 Cinta Yang Telah Mati
- Bab 304 Aku Membutuhkanmu!
- Bab 305 Mengambil Nyawanya!
- Bab 306 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 307 Mabuk
- Bab 308 Cinta Hingga Akhir
- Bab 309 Tidak Mengerti Arti Cinta
- Bab 310 Foto
- Bab 311 Perasaan Bersalah
- Bab 312 Sungguh Menderita
- Bab 313 Hamil
- Bab 314 Hidup Untuk Cinta
- Bab 315 Setia Pada Teman
- Bab 316 Hidup Dengan Baik
- Bab 317 Menggugurkan Anak
- Bab 318 Aku Tidak Mau Menggugurkan Anak
- Bab 319 Telah Pergi
- Bab 320 Identitas Asli Leheon Mozard
- Bab 321 Lupakan Saja
- Bab 322 Ada Pendukung
- Bab 323 Siapa Kamu Sebenarnya?
- Bab 324 Bersalah
- Bab 325 Hamil Diluar Nikah
- Bab 326 Mau Lahir (1)
- Bab 326 Mau Lahir (2)
- Bab 327 Aku Bersedia
- Bab 328 Keji
- Bab 329 : Langsung Berlari
- Bab 330 : Mencari Saudara
- Bab 331 : Loyalitas Bodoh !
- Bab 332 : Terlalu Kesepian
- Bab 333 : Perjanjian Lima Tahun
- Bab 334 : Pintar Sekali
- Bab 335 : Pulang
- Bab 336 Bertemu Samuel
- Bab 337 Ayahnya Adalah Dion ...
- Bab 338 Mengulangi Kesalahan
- Bab 339 Lima Tahun Yang Lalu
- Bab 340 Reuni Yang Tak Terduga
- Bab 341 Menangis
- Bab 342 Sakit Karena Cinta Yang Tidak Bisa Didapatkan
- Bab 343 Kedua Kali Bertemu
- Bab 344 Dia Tidak Ada Seharipun Yang Tidak Sakit
- Bab 345 Menginap Pada Malam Ini
- Bab 346 Mencium Sampai Berdarah
- Bab 347 Orang jahat
- Bab 348 Ayah dari Anak Itu
- Bab 349 Marah
- Bab 350 Jangan Bicara Dengan Paman
- Bab 351 Masih Belum Mati
- Bab 352 Tergila-Gila Padanya
- Bab 353 Merasa Bersalah
- Bab 354 Alergi
- Bab 355 Maaf
- Bab 356 Kalau Aku Perlu Kamu, Aku Harus Bagaimana?
- Bab 357 Kencan Buta
- Bab 358 Selamatkan Ibuku
- Bab 359 Kembali Ke Sisiku
- Bab 360 Harmonis
- Bab 361 Mengoles Obat
- Bab 362 Tidak Sempat Berpamitan
- Bab 363 Terakhir Kalinya
- Bab 364 Kamu Selalu Begitu Jahat.
- Bab 365 Hubungan Persaudaraan Yang Berharga
- Bab 366 Pengenalan Ayah Dan Anak
- Bab 367 Kenapa Bisa Namanya ?
- Bab 368 Mencari Wanwan
- Bab 369 Perbedaan Yang Drastis
- Bab 370 Menyalahkan
- Bab 371 Menangislah
- Bab 372 Bukan Tidak Cinta Melainkan Sangat Cinta
- Bab 373 Datanglah ke Kamarku
- Bab 374 Nenek Sudah Meninggal
- Bab 375 Kamu Tidur Saja
- Bab 376 Berjanji
- Bab 377 Bersedia Mati Di Sisimu
- Bab 378 Siapa Pelakunya?
- Bab 379 Keguguran
- Bab 380 Benarkah Itu Kamu?
- Bab 381 Apakah Tidak Senang Bertemu Denganku?
- Bab 382 Malam Pernikahan Yang Tragis
- Bab 383 Jesan Bishen
- Bab 384 Suami Istri Tua
- Bab 385 Pernikahan Akhirnya Berlangsung Sesuai Jadwal
- Bab 386: Malam Pertama
- Bab 387: Terima Kasih
- Bab 388: Mayat
- Bab 389: Kita Hadapi Bersama
- Bab 390: Kantor Polisi
- Bab 391 Investigasi
- Bab 392 Jesan Bunuh Diri
- Bab 393 Merebut Posisi
- Bab 394 Meninggal
- Bab 395 Curiga
- Bab 396 Kasusnya Sudah Ditutup
- Bab 397 Rubah Menunjukkan Ekornya
- Bab 398 Meninggalkan Zurich
- Bab 399 Hilang
- Bab 400 Masih Hidup?
- Bab 401 Runtuh
- Bab 402 Kebenaran Mengejutkan 20 Tahun Yang Lalu
- Bab 403 Membuat Orang Sangat Lelah
- Bab 404 Kebenaran
- Bab 405 Berhati Lembut Seperti Wanita
- Bab 406 Tidak Bisa Menahan
- Bab 407 Pengirim Surat Yang Misterius
- Bab 408 Siapa Kamu?
- Bab 409: Berdarah Dingin
- Bab 410 Rencana
- Bab 411 Pria Nenek
- Bab 412 Bertindak Gegabah
- Bab 413 Berpura-Pura?
- Bab 414 Menangis
- Bab 415 Ketidakadilan
- Bab 416 Amnesia
- Bab 417: Tidak Berani Menganggap Enteng
- Bab 418 Mencelakai Kamu
- Bab 419 Mencelakai
- Bab 420 Berkelahi Terus Terang
- Bab 421 Tidak Menyangka
- Bab 422 Terlalu Kelewatan
- Bab 423 Rindu
- Bab 424 Terjebak Bahaya
- Bab 425 Kehangatan
- Bab 426 Emosi Apa yang Menyelubunginya
- Bab 427 Bandit yang Bengis
- Bab 428 Jadi Hantu Pun Tidak Akan Membebaskanmu
- Bab 429 Segera Meninggal
- Bab 430 Kebencian di Dalam Hati
- Bab 431 Menyaksikan Pertunjukkan Asyik
- Bab 432 Mengatur Jadwal Operasi
- Bab 433 Terpisah Di Dua Alam Berbeda
- Bab 434 Jangan Khawatir
- Bab 435 Satu Tahun Kemudian (Tamat)
- Bab 436 Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (1)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (2)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (3)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (1)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (2)
- Bab 438 Kota Asing: Jika Cinta Adalah Kehendak Tuhan
- Bab 439: Negara Asing: Rencana Gila