Cinta Di Balik Awan - Bab 67 Apakah Kamu Menutupi Identitasku?

Ekspresi Lipin terlihat canggung: “Bagaimana biasanya kalian saling menghubungi? “

“Email. “

“Jadi tidak bisakah kamu memberi tahu kepulanganmu dalam email itu? “

“Aku sudah mengiriminya email, tetapi Samuel tampaknya belum membacanya. Selain itu, aku juga ada menelepon. Dia menutup telepon setelah melihat itu adalah telepon internasional. “

Ekspresi Kelly sangat tertekan, Lipin mendengus: “Kenapa begitu, Samuel membantu kamu menghemat uang , kamu masih mau mengeluh? “

“Aku tidak mengeluh, aku hanya mengatakan yang sebenarnya. “

“Oke, aku tidak akan bertanya lebih banyak lagi. Samuel selalu setia denganmu, jadi kamu jaga sikapmu baik-baik. “

Lipin selesai mengatakan itu, menghela nafas, dan pergi dengan pikiran dan langkah yang berat.

Terganggu oleh kejadian tadi, suasana hati Kelly yang awalnya baik langsung lenyap, dan dia datang ke arah Dion dengan wajah lesu: “waktu sudah mulai malam, kita datang lagi lain hari? “

“Siapa itu tadi? “

Dia memperhatikan bahwa wajahnya Kelly berubah, dan menebak bahwa orang yang tadi pasti telah mengatakan sesuatu.

“Calon ibu mertua. “

Dion sedikit terkejut dan mengerutkan kening: “ibu pacarmu? “

“Ya . “

“Bagaimana bisa begitu kebetulan, apakah dia telah salah paham tentang kita? “

“Tentu, dia pikir aku wanita matre. “

Dia mengerutkan bibir merahnya dan merasa dirugikan. Setiap kali dia pulang ke rumah sejak tahun pertama studinya, ibu calon mertuanya selalu mengomelinya dan menasehatinya berulang-ulang. Dia tidak pernah peduli tentang kehidupannya di luar negeri. Satu-satunya hal yang dia pedulikan adalah tidak melakukan kesalahan terhadap putranya.

“Kamu tidak menyukai calon ibu mertua kamu? “

Dion bertanya sambil tersenyum. Dia menunduk dan bergumam, "Apa pedulimu..."

“Karena kita sudah saling kenal, Jika pacar kamu patuh pada ibunya, aku ingin mengingatkanmu sebaiknya jangan menikah dengannya, jika menikah, kamu tidak akan bahagia. “

“Apakah kamu sedang menambah penderitaanku atau menari diatas penderitaanku? “

“Nasihat yang jujur mungkin tidak menyenangkan untuk didengar. “

“Dasar…... “

Kelly menolak untuk mengakuinya. sebenarnya, di dalam hatinya, dia sangat memahami maksudnya.

“Apakah kamu ingin makan malam bersama nanti? “

“Aku takutnya tidak bisa. Aku harus mengejar waktu naik MRT. “

“Tidak apa-apa. Aku akan mengantarmu sehabis makan malam. “

“Tidak, terlalu merepotkan. “

“Apa masalahnya? Aku yang akan mengantarmu. Aku tidak merasa repot, kenapa malah kamu yang merasa repot? “

Dia menghela nafas: “Masalahnya rumahku yang terlalu jauh dari sini. Aku khawatir kamu akan tersesat nanti kalau pulang sendirian. “

Dion mengusap dahinya: “GPS dipakai untuk apa? “

Jika dia menolak lagi, dia akan dibilang tidak tahu diri dan terima kasih: “Baiklah kalau begitu ...........“

Mereka tiba di sebuah restoran yang mewah. Tiga orang duduk bersama berbicara dan tertawa. Setelah makan, baru sadar kalau mereka sudah menghabiskan waktu disana lebih dari dua jam. Ponsel Kelly berdering.

Ayahnya yang menelepon. Dia bergegas ke luar restoran untuk menerima telepon. Beberapa saat kemudian, Dion mengikutinya: “Ayo, aku akan mengantarmu pulang. “

Jalanan penuh dengan lampion khas China, cahaya kota ini dipantulkan dengan indah kelap-kelip lampu . Hati Kelly terasa berat.

“Besok aku akan sibuk dengan Maxim seharian, kamu dirumah saja tidak usah kemari. “

“Oh, oke. “

“Ngomong-ngomong, kapan kamu mengajak pacarmu keluar? “

Dia tertegun dan menjawab, "Oh, dia pergi ke pelatihan di luar kota."

“Sayang sekali“, Dion mengangkat bahu: “aku ingin ketemu dia. “

Kelly bergumam pada dirinya sendiri, "Buat apa ketemu? Kalau ketemu, takutnya malah bertarung nanti."

“Ketika aku menikah nanti, aku akan mengirimimu undangan, dan akan selalu ada kesempatan untuk bertemu dia nanti. “

Dion tidak lagi berbicara, matanya yang dalam terfokus pada jalan luas di depan.

Lebih dari satu jam kemudian, Kelly berteriak: “Berhenti, berhenti, berhenti di sini. “

Ketika mesin mobil dimatikan, Dion siap untuk turun dari mobil, tetapi Kelly menahan pintu mobil: “Kamu tidak usah turun, takutnya terbongkar. “

“Terbongkar? “ Alis Dion terangkat : “Apakah kamu telah menutupi identitasku? “

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu