Cinta Di Balik Awan - Bab 335 : Pulang

Pada keesokan harinya mereka bertiga berangkat ke Shanghai, mereka tiba di Bandara Hongqiao ketika jam tiga lebih, untuk mengisi kekosongan waktu ini, Kelly membawa Wanwan dan Leheon bermain ke Waitan .

Kelly berdiri di Distrik Huangpu dan memejamkan matanya, saat ini dia sedang merasakan udara kampung halaman yang sudah lama ditinggalkannya.

“Mama, ini tempat tinggalmu sejak kecil ya ?”

Wanwan tersenyum bertanya.

“Iya.”

“Cantik sekali, lebih seru dibandingkan Beijing.”

Kelly mencubit telinga kecil Wanwan dan bertanya lagi :”Lupa sama pesanan Mama ya ?”

“Oh, bukan, lebih seru dibandingkan Zurich.”

Kelly hanya tersenyum pahit ketika mendengarnya.

Kelly menggandeng tangan Wanwan sambil berjalan, namun tiba-tiba Kelly menghentikan langkahnya ketika menginjak sebuah tempat, sepasang kekasih sedang berfoto pada tempat tersebut, pada beberapa tahun yang lalu, Kelly juga pernah berfoto dengan seseorang pada tempat ini, hasil fotonya masih jernih, namun bayangan di dalam hatinya perlahan-lahan menjadi kabur.

Mereka bertiga bermain empat jam lebih di Waitan , setelah hari menjadi gelap, mereka naik taksi dan pulang ke rumah Kelly, rumah yang telah lama tidak pernah diinjak lagi oleh dirinya.

Setelah sampai di depan pintu, Kelly turun terlebih dahulu, setelah memperhatikan keadaan sekelilingnya, Kelly baru mengisyaratkan kepada Leheon untuk turun dari mobil bersama Wanwan .

Pada saat melihat papan Toko Pangsit Blue Sky yang sangat dikenalnya, tiba-tiba Kelly merasa ingin menangis, matanya juga mulai bergenang dengan air mata, lalu dia mendengar ada yang memanggil namanya :”Kelly.” Kelly tidak dapat menggambarkan lagi kesedihan di dalam hatinya, kedua orang tuanya telah tua, keriput dan uban telah bertambah, hanya senyuman di wajahnya saja yang berkurang, senyuman paksa pada wajah kedua orang tuanya seperti senyuman kaku yang dikarenakan jarang tersenyum.

“Pa ——Ma ——“

Kelly berlari menghampiri dan menarik tangan kedua orangnya, akhirnya Kelly tetap melontarkan tangisan tragis, Kelly merasa bahwa perasaan bersalah pada kedua orang tuanya adalah penyesalan dalam seumur hidupnya, pada tahun itu Kelly rela melepaskan kedua orang tuanya demi menggapai cintanya sendiri, namun akhirnya malah mendapatkan hasil yang seperti ini, seandainya hidup dapat diprediksi dan Kelly dan mengetahui hasil akhirnya terlebih dahulu, maka dia tidak akan tega meninggalkan kedua orang tuanya yang hidup susah ini.

“Sudahlah, masuk saja.”

Yuni berkata sambil mengelus punggung anaknya sendiri, namun wajahnya telah terpenuhi oleh air mata kesedihan, bahkan mata Dian Hansen juga mulai bergenang air mata.

Adegan hari ini kelihatannya sangat menyedihkan, tidak ada kesenangan karena bertemu, hanya ada rasa bersalah dan penyesalan yang tidak terhingga.

“Pa, Ma, ini Dion.”

Kelly menunjuk Leheon dengan tatapan ragu.

“Ayah ibu, maaf karena telat berkunjung, saya mohon maaf.”

Leheon tidak mengecewakan Kelly, reaksinya sangat datar dan tenang, sama sekali tidak ada kesan kejanggalan.

“Kakek nenek, namaku Wanwan , pertama kalinya bertemu, mohon bimbingannya.” Wanwan memperkenalkan diri.

Kelly menarik nafas dalam, dia merasa bahwa dirinya telah mempersiapkan semuanya dan juga telah mengingatkan segalanya, namun malahan lupa menggantikan marga anak perempuannya, Wanwan yang sangat semangat merasa khawatir apabila mereka lupa memperkenalkan dirinya, sehingga mulai memperkenalkan dirinya dan menimbulkan kelalaian ini.

Sesuai dugaan Kelly, kedua orang tuanya yang teliti langsung mengerutkan alis setelah mendengarnya :”Kenapa anak ini ikut marga Kelly ?”

Berdasarkan logika, orang kaya tidak mengizinkan anak keturunannya mengikuti marga ibu, sehingga kata-kata Wanwan bagaikan bom yang akan meledak apabila tidak ada yang penjelasannya.

“Begini ceritanya, aku bilang sama Wanwan , seandainya dia pulang ke sini akan memperkenalkan diri dengan nama Wanwan , seandainya dia pulang ke rumah orang tuaku, namanya akan kembali menjadi Wanwan Stenheim, dengan begitu kedua belah pihak akan lebih menyukai dirinya, awalnya hanya bercanda saja, tetapi sepertinya anak ini menganggap serius.”

Leheon yang cepat tangkap langsung menjelaskannya, Kelly juga menyesuaikan kata-katanya :”Iya, iya.”

Yuni tersenyum dan berjongkok, lalu mengelus pipi Wanwan yang mulus dan berkata :”Mirip sekali dengan ibumu saat kecil.”

“Bukannya berbeda ya ? Aku merasa Mama tidak secantik aku.”

Kalimat anak kecil yang penuh rasa percaya diri membuat semua orang di tempat tertawa terbahak-bahak, Dian Hansen mengeluh nafas lega, dalam hatinya berpikir apabila anak perempuannya dapat hidup bahagia, maka masalah yang tertanam di hatinya juga akan ikut terlepaskan.

“Makan dulu, sambil makan sambil mengobrol.”

Sekumpulan orang berjalan masuk ke dalam rumah dan duduk di meja makan ruang tamu, Dian Hansen mulai menasihati lagi :”Jujur saja, kalau bukan karena anak kalian sudah begitu besar, aku benar-benar tidak ingin memaafkan kalian.”

“Ayah, aku mengerti, tetapi masalah perasaan tidak dapat dikendali, jika tidak, aku juga tidak tega membawa Kelly pergi dari tempat ini.” Leheon menjawabnya.

“Sekarang tidak ada gunanya juga bahas ini, asalkan kamu setia dan baik pada anakku, aku hanya bisa terima saja.” Dian Hansen berkata lagi.

“Ayah tenang saja, perasaan aku kepada Kelly tidak akan pernah berubah.”

Kata-kata Leheon penuh dengan ketulusan, segala ungkapannya berasal dari lubuk hatinya.

“Bagus kalau begitu, sebelumnya aku sama ibu Kelly akan menentang hubungan kalian, dikarenakan keluarga kami berbeda dengan keluarga orang lain, kami tidak boleh terlalu sembarangan dalam perasaan.”

“Aku mengerti, Kelly telah menceritakannya.”

Yuni melotot suaminya dan berkata :”Anaknya juga sudah ada, buat apa ungkit masalah itu lagi ? Cepat lanjut minumnya.”

“Baik, ayo, kita minum.”

Dian Hansen mengangkat gelas dan minum sepuas hati bersama Leheon, amarah yang lama terpendam di hati terlepas juga pada malam ini.

Dian Hansen minum dengan senang hati, lalu memeluk Wanwan ke atas pahanya dan terus menciumnya.

Yuni menarik Kelly masuk ke kamarnya, mereka berpelukan sambil menangis sejenak, lalu menghapus air matanya dan lanjut berbicara.

“Pada tahun itu ibu melepaskan kamu, ibu sangat khawatir apakah ibu telah salah keputusan, untung saja kamu bahagia, ibu harus bagaimana kalau kamu tidak hidup bahagia ?”

“Aku sekarang sangat bahagia, jadi keputusan ibu benar sekali…” Kelly menjawabnya.

“Iya, hari ini kalian sekeluarga dapat muncul di hadapanku, aku sangat lega, beberapa tahun ini ibu khawatir sekali.”

“Maaf, karena kalian tidak mau hadir saat pernikahanku, aku sedikit merajuk karena masalah ini, makanya beberapa tahun ini tidak menghubungi kalian, ibu mau maafkan aku ?”

Yuni menahan air matanya sambil mengangguk kuat :”Aku mengerti, aku sama ayahmu tahu kalau kamu sedang marah sama kami…”

“Sudah tidak marah lagi, dari dulu sudah tidak marah lagi, asalkan kamu sama ayah bisa menjaga kesehatan, aku sudah sangat bersyukur.” Kelly menjawabnya

“Baguslah.”

Yuni dan Kelly berjalan ke ruang tamu, rumah yang biasanya hanya penuh dengan kesunyian, akhirnya bisa terpenuhi oleh suara riang gembira setelah lima tahun berlalu.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu