Cinta Di Balik Awan - Bab 169 Harapan Kedepan

Yang awalnya aula sangat ramai sesaat menjadi hening, wanita tuan muda Steinheim menghilang, hal ini sangat serius.

Stanley langsung mengirim orang mencarinya, pesta dansa yang belum dimulai, orang – orang sudah mulai pulang.

Kelly membuka matanya, yang dilihatnya hanya kegelapan.

Rasa sakit dari belakang lehernya mengingatkannya pada ingatan saat dia pingsan----- dia sedang bertelepon dengan Giselle, tiba – tiba dipukul orang dari belakang dan pingsan.

“Abin, kamu yakin gadis kecil ini wanitanya ?” telinganya tiba – tiba terdengar suara seorang pria.

Dan lagi orang yang memanggilnya gadis kecil, apa dia benar kelihatan sangat muda ?

”Ketua, tidak mungkin salah, dilihat dari foto yang dikirim dari bawahan tuan, sama persis. ”

Pria tersebut dengan dingin berkata : ”Tidak peduli benar atau salah, kita sudah menangkap orangnya, kita bertaruh saja, lebih baik menang, kalau kalah…. ”

Dia mendengar suara langkah kaki, lalu dagunya dengan kasar diangkat : ”Dia terlihat cantik, kalau kalah kita jadikan wanita hiburan saja. ”

Wanita hiburan….

Ekspresi Kelly dalam sesaat menjadi pucat.

”Siapa kalian ? Kenapa mau menangkapku ? ”

Dia dengan berusaha membuat suaranya terdengar tenang, lagipula ini pertama kalinya mengalami kejadian seperti ini, barusan tadi mendengar mereka bilang wanita hiburan, hatinya merasa sedikit gelisah.

”Kamu tidak perlu tahu kami siapa. ”

Suara pria itu dingin : ”Katakan, benar tidak kamu wanitanya Dionysius ? ”

”Aku bukan. ”

Sama sekali tidak berpikir, dia dengan normal langsung mengatakannya.

”Bukan ? ”

Pria satu lagi langsung tertawa besar : ”Kelihatannya mau bermain dengan kita…. ”

”Kalian berani ! lepaskan aku ! lepaskan aku ! ”

”Tidak ada yang kami tidak berani, kecuali, kamu mengakui kalau kamu wanitanya, kalau begitu, mungkin kami akan berpikir sebentar. ”

”Iya gadis kecil, wanitanya Dionysius, dipinjam ke kami yang tidak takut apa – apa, kami juga tidak akan menyentuhnya. ”

Kelly berpikir keras, seharusnya mengakuinya atau tidak mengakuinya ? kalau mengakuinya, bagaimana kalau orang ini akan membuatnya menjadi sandera dan mencelakai Dion ? kalau tidak mengakuinya, bagaimana kalau mereka membuatnya jadi wanita hiburan dan menghancurkan dirinya sendiri ?

”Sudah berpikir dengan jelas ? ”

Tangannya dengan kasar mencubit pipinya.

”Lepaskan. ”

Dia dengan jijik memalingkan wajahnya, dia sangat benci disentuh dengan pria lain selain dari Dion.

”Lepaskan penutup mataku dan aku akan memberitahu kalian yang sebenarnya. ”

”Ha, lepaskan penutup matamu ? bercanda apa, kita menutup matamu itu karena tidak ingin kamu tahu wajah kita, lepaskan penutup matamu, bukannya mengekspos identitas kita ? ”

”Kalian sudah berani menangkap, masih takut dilihat orang ? ”

”Gadis kecil, Menangkap itu bukan masalah yang simpel, kita juga harus mengerti fakta itu.”

“Jadi kalian itu takut aku tahu wajah kalian lalu mencari Dion dan melaporkannya ? ”

“Bicara seperti itu, kamu mengakui kalau kamu wanitanya Dion?”

Dia berpikir sesaat, dan akhirnya mengakuinya : “Kalau iya kenapa, apa yang ingin kalian lakukan ?”

Disaat seperti ini, harus berjalan sesuai kondisi, Dion yang mengetahui kalau dia hilang pasti akan segera dengan sekuat tenaga mencarinya, sebelum dia menemukannya, dia tidak bisa diperlakukan dengan kotor…

“Apa yang ingin kita lakukan ? Kami yah ingin dia mati.”

“Hahaha------“

Suara ketawa yang jahat bergema di gudang tua, disaat Kelly sangat marah, dia tiba – tiba mendengar : “Dua tahun yang lalu karena beruntung dia melarikan diri, kali ini, harus mendapatkan nyawanya.”

Tiba – tiba takut, Apakah mungkin mereka yang berusaha membunuh Dion di kapal dua tahun lalu ?

“Abin, Kamu memperhatikannya, tunggu besok pagi, rencana kita akan mulai.”

”Baik, ketua, serahkan ini padaku. ”

Kelly mendengar langkah kaki yang menjauh, hatinya ragu – ragu, apa rencana yang mereka katakan ?

Apapun rencananya, pasti akan menyuruh Dion untuk datang, tidak boleh, dia harus berpikir, dia tidak boleh berdiam disini, dia harus menghalangi orang ini untuk membuatnya sebagai sandera untuk menangkap orang yang mereka mau.

Tenang, tenang…

”Ada orang disini ? ”

Dia tidak mendengar suara apapun dari sekelilingnya, dia dengan sengaja bertanya.

”Kenapa ? ”

”Aku mau ke toilet. ”

”Tahan. ”

”Bagaimana bisa menahan ini ? ”

Dia dengan sengaja terlihat tidak nyaman.

”Sangat merepotkan ! ”

Seorang pria dengan malas berdiri, mengangkatnya : ”Jalan. ”

Juga tidak tahu membawanya kemana, hanya mendengarnya berkata : ”Sudah, sudah sampai. ”

”Tanganku…”

Penjahat itu bingung : ”Aku membantumu membuka celana. ”

”Jangan ! ”

Dia memberontak dan mundur beberapa langkah ke belakang, dengan yakin berkata : ”Kamu berani menyentuhku, aku akan membunuhku sendiri, lihatlah kalian bagaimana melaporkanya ke ketua. ”

”Jadi apa yang kamu mau ? ”

”Lepaskan tanganku. ”

”Tidak boleh. ”

Kelly memperhalus perkatannya : ”kak, aku hanya ingin mempermudah saja, aku seorang wanita yang lemah, kamu takut aku melarikan diri ? ”

Melihat pria itu sedikit bimbang, dia melanjutkan : ”Setelah aku selesai, bukannya kamu tinggal ikat aku saja. ”

”Baiklah, kamu juga jangan berani melakukan hal – hal yang aneh. ”

Pria itu membuka tali ditangannya, dengan kasar berkata : ”Cepat. ”

Setelah Kelly menutup pintu, hal pertama yang dilakukannya adalah melepaskan penutup matanya, dengan cahaya yang kecil, melihat – lihat sekeliling, ini adalah gubuk kecil yang tertutup, ada jendela tapi terlalu tinggi, sama sekali tidak bisa keluar, dia menggertakkan giginya, pandangannya mengarah ke kotak alat yang tua, jongkok dan dengan cepat mencari, menemukan sebuah besi yang tajam, dengan yakin menaruhnya di tali pinggangnya.

Meskipun besinya sudah telihat berkarat, tapi kalau dipakai untuk memutuskan kali, seharusnya bukan hal yang tidak mungkin.

Tok – tok----- suara pintu digedor : ”Sudah selesai belum ? ”

”Iya, sudah. ”

Dia baru saja mengikat kembali penutup matanya, pintu langsung terbuka, pria itu berjalan masuk, bersiap – siap mengikat kembali pergelangan tangannya