Cinta Di Balik Awan - Bab 364 Kamu Selalu Begitu Jahat.
Setelah menidurkan anaknya pada malam hari, Kelly berjalan ke depan jendela, bintang pelindung masih berada di atas langit, perjanjian Dion juga masih berada di dalam pemikirannya, namun orangnya telah tiada, Kelly ingin sekali menelepon Dion dan bertanya mengapa dirinya menghilang lagi secara tiba-tiba, akan tetapi Kelly menahan kembali setelah menekan nomor ponselnya.
Bukannya ini adalah janji mereka berdua pada sebelumnya ? Kelly tidak kencan buta dengan lelaki lainnya, sementara Dion juga harus kembali ke tempat asalnya, pada beberapa waktu yang lalu, Kelly masih bertanya kapan Dion akan kembali ke Zurich, Dion juga mengatakan bahwa dirinya akan pulang setelah lukanya sembuh total, Kelly merasa semuanya telah berjalan sesuai keinginannya, namun mengapa dirinya malah merasa kecewa sekali…
“Kamu selalu begitu jahat.”
Kelly menatap bintang yang bersinar di atas langit, kedua matanya mulai menjadi kabur, Dion mengacaukan kehidupan dirinya dan Wanwan dengan seenak hati, namun pada saat hatinya mulai tersentuh karenanya, Dion malah menghilang dengan begitu saja, seandainya memang bermaksud demikian, mengapa Dion harus melontarkan kata-kata yang menyentuh hatinya ? Seandainya memang bermaksud demikian, mengapa harus memberikan kebahagiaan sementara kepada dirinya dan Wanwan ?
Kelly tidak ingin mengakui rasa kecewa di dalam hatinya, akan tetapi, dia tetap tidak dapat mengelabui rasa kesedihan di dalam hatinya.
Pada keesokan harinya, Kelly mengantar Wanwan dan berangkat ke TK, setelah melihat ekspresi cemberut dan murung pada wajah anaknya, Kelly tidak sanggup menahan lagi dan akhirnya menelepon Maxim.
Kelly meneleponnya dengan membawa harapan, dia berharap Maxim dapat memberikan alasan yang masuk akal kepada dirinya.
Pada ketiga kalinya dia menelepon, akhirnya telepon Maxim tersambung dan diangkat juga, di sisi lain telepon terdengar suara Maxim yang sedang sibuk :”Halo ?”
“Kamu masih di Beijing ?”
“Nona Hansen ya ? Aku sudah tidak di Beijing, sudah pulang ke Zurich.”
Kelly terdiam sejenak dan berkata :”Dia juga sudah pulang ?”
“CEO Dion ya ? Iya dirinya juga sudah pulang, di sini terjadi sedikit kejadian mendadak, dia tidak sempat pamit dengan kalian, sebelum pergi dia ada memintaku untuk menghubungi kalian, aku yang terlanjur sibuk dan malahan lupa, maaf ya, kejadian ini memang terlalu mendadak…”
“Tidak apa-apa, maaf mengganggu, titip salam untuk Giselle.”
Kelly memutuskan sambungan teleponnya, dia tidak menanya tentang kejadian mendadak tersebut, dan juga tidak emosi terhadap Maxim yang lupa memberitahukan dirinya, dikarenakan dirinya sudah terbiasa untuk dilupakan…
Kelly berjalan sendirian dan merasakan hembusan angin musim gugur, kakinya sedang menginjak daun musim gugur yang berjatuhan, dia tersenyum pahit dan berbisik sendiri :”Bagus juga kalau pergi, memang orang yang tidak harus muncul.”
Anggap saja dirinya dan Wanwan telah menyelesaikan sebuah mimpi yang panjang dan indah.
Pada malam harinya setelah tiba di rumah, Kelly tidak memberitahukan kepada Wanwan mengenai Dion telah kembali ke Zurich, setelah selesai makan malam, Wanwan bahkan tidak berselera untuk menonton drama kesukaannya lagi, dia hanya berkata kepada ibunya :”Mama aku sudah mengantuk, aku mau tidur.”
“Baik.”
Kelly membawa anaknya masuk ke kamar tidur, setelah itu dia membacakan dongeng untuk anaknya, namun pada pertengahan menceritakannya, Wanwan tiba-tiba berkata :”Paman tidak suka denganku lagi ya ?”
Kelly terbengong sejenak, lalu menggeleng kepalanya :”Bukan, paman ke sini memang untuk pekerjaan, sekarang pekerjaannya sudah selesai, dia tentu saja harus pulang ke rumahnya.”
“Tetapi paman sudah berjanji padaku, dia akan menemani di sisiku untuk selamanya, dia akan melindungiku seperti seorang ayah.”
Kelly mengeluh nafas ringan, lalu mengelus wajah Wanwan dengan tidak tega :”Itu hanya sekedar membujuk Wanwan, paman dia…tidak mungkin hidup bersama kita.”
“Mengapa ?”
“Hanya keluarga yang bisa hidup bersama, paman hanya sebagai teman.”
“Teman juga bisa bersama untuk selamanya…”
Kelly tidak dapat membantah apapun, dia tidak dapat terus terang kepada anaknya mengenai perasaan yang rumit antara orang dewasa, tentu saja juga tidak bisa menjelaskannya dengan teliti.
“Sudahlah, cepat tidur, setelah melewati malam ini, jangan berpikir tentang paman lagi.”
Meskipun hati Wanwan sangat murung dan tidak senang, namun dia tetap tidak ingin mengkhawatirkan ibunya, sehingga Wanwan tetap mengangguk kepalanya dengan turut, lalu perlahan-lahan masuk ke dalam mimpinya.
Setelah melihat anaknya yang telah tertidur, Kelly mengecup ringan pada dahinya dan berkata dengan suara ringan :”Wanwan, pada dunia ini, hanya ada Mama yang akan melindungimu untuk selamanya.”
Di Zurich ---
Di dalam ruang rapat pada Grup Stenheim, suasananya sangat serius dan dingin, dua puluhan orang pemegang saham sedang memegang bukti kepemilikan dan menyatakan ingin mengganti direktur perusahaan, sementara orang yang menghasut semua kejadian ini adalah paman besar Dion yang bernama Michael Stenheim.
Michael berdiri dan berkata dengan nada emosi :”Aku sebagai orang tua di keluarga Stenheim, seharusnya tidak boleh ikut campur dalam bisnis keluarga, tetapi sepertinya karir yang dibangun oleh ayahku pada bertahun-tahun yang lalu sudah hampir dihancurkan oleh budak ini, oleh sebab itu aku tidak bisa berdiam diri lagi, pada tahun itu ayahku sudah menetapkan aturannya, orang keluarga Stenheim tidak boleh mengembangkan bisnis di Cina, sekarang cucunya malahan menantang aturan yang ditetapkannya dan mengabaikan aturan keluarga, seandainya demikian, aku hanya bisa mengabaikan persaudaraan demi keadilan.”
Mengabaikan persaudaraan demi keadilan…
Dion yang duduk di tempat utama menarik sudut bibirnya dan menampakkan senyuman menyindir :”Paman besar, seandainya kamu sudah terlanjur menghancurkan suasana, aku juga terus terang saja, seluruh anggota keluarga kita dan pengusaha dari luar, mana ada yang tidak tahu kalau Anda sangat mendambakan posisi direktur ? Dalam beberapa tahun ini Anda tidak dapat menemukan kesempatan untuk menjatuhkan aku, pada saat mengetahui bahwa diriku telah mengembangkan bisnis di Beijing, sehingga kamu merasa telah mendapatkan kesempatan ya ? Aku cucu sulung di keluarga Stenheim, mana mungkin tidak tahu ketentuan kakek, tetapi ketentuan hanya sebagai aturan mati, sementara manusia adalah orang yang hidup, pada saat itu kakek bisa menentukan ketentuan seperti ini, mungkin semua paman di tempat juga tahu alasannya, dikarenakan ada anak bandel dan berfoya yang terlahir dari keluarga Stenheim, dia mengelabui kakekku dan menginvestasikan pembangunan pabrik di Cina, dan akhirnya mengalami kerugian besar, ujung-ujungnya siapa juga yang menyelesaikan permasalahan ini ? Jawabannya adalah kakekku, demi menghindari terjadinya permasalahan yang sama, beliau hanya bisa menetapkan aturan seperti ini, apabila dikatakan dengan bahasa kasar, ketentuan ini sengaja ditetapkan untuk menantang orang yang berniat buruk pada keluarga Stenheim, ayahku adalah satu-satunya pewaris yang ditetapkan kakekku, sementara aku memiliki saham ayah dan kakekku, hal ini menandakan apa ? Menandakan bahwa diriku memiliki kekuasaan untuk mengembangkan bisnis keluarga Stenheim ke seluruh dunia, termasuk Cina, apabila aku memiliki kekuasaan ini, tandanya aku juga memiliki kemampuan seperti ini, orang yang hanya bisa membuat masalah dan meminta orang lain untuk menyelesaikan masalahnya, apakah ada hak untuk mengabaikan persaudaraan demi keadilan ?”
Reaksi wajah Michael menjadi kejang dan seram, dikarenakan Michael adalah orang yang telah menginvestasikan pembangunan pabrik di Cina dan akhirnya mengalami kerugian besar, Michael adalah orang yang dikatakan oleh Dion pada barusan, justru dikarenakan oleh kejadian ini, Michael yang sebagai anak sulung menjadi kehilangan kesempatan untuk mewarisi bisnis keluarganya, oleh sebab itu, Michael merasa sangat berkenan dengan kejadian ini, Michael merasa bukan dirinya yang tidak berkemampuan, malahan hanya sekedar bernasib buruk saja.
Namun ada satu hal yang membuat Michael merasa kaget dan tidak bisa terima, yaitu Dion yang hanya sebagai generasi bawahannya malah langsung mempermalukan dirinya di depan para pemegang saham, oleh sebab itu dia merasa emosi dan langsung memukul pada permukaan meja rapat :”Sialan, kamu bahkan berani menyalahkan orang tua ? Coba renungkan dulu apa yang telah kamu lakukan !”
Michael berhenti sejenak, lalu bersambung lagi :”Keluarga Stenheim bukan hanya sekedar memerlukan seorang pengelola yang berkemampuan, malahan memerlukan seorang pengelola yang berkemampuan dan menjaga diri, dan juga harus mempertahankan reputasi nama baik, tetapi kalau kamu ? Beberapa tahun yang lalu, kehidupan pribadimu sangat kacau, kamu bahkan rela mengorbankan segalanya hanya demi seorang wanita, contohnya seperti mengembangkan bisnis di Cina pada kali ini, kamu mengembangkan bisnis keluarga Stenheim di sana, pasti dikarenakan wanita itu kebetulan berada di Cina, kamu sudah tahu para pemegang saham tidak terlalu menyetujui hal ini, tetapi kamu malah nekat melakukannya, apabila kamu begitu bandel dan angkuh, kami juga tidak perlu mendukungmu lagi !”
Michael jelasnya datang dengan penuh persiapan, beberapa kalimat ini sudah langsung menyentuh hati para pemegang saham, sehingga keadaan ruang rapat menjadi kekacauan dan penuh dengan suara bisikan, sebagian besarnya adalah suara yang menyalahkan Dion, setelah keadaannya mulai mendukung, anak keempat dari keluarga Stenheim yaitu paman keempat dari Dion mulai berdiri dan berkata :”Dion ya, meskipun kamu adalah keponakan kami, hubungan sekeluarga kita juga tidak perlu sampai begitu kaku, tetapi kali ini kamu benaran sudah salah, dengarnya perusahaan yang kamu dirikan di Beijing membutuhkan dana yang sangat besar, kamu benaran sudah mempertimbangkan masa depan bisnis keluarga Stenheim ya ? Seandainya wanita itu tidak berada di Beijing, apakah kamu akan melakukan keputusan yang sama ?”
Paman keempatnya baru selesai berbicara, paman kelima juga mulai berdiri :”Kami tidak berkomentar apabila kamu memang mengutamakan karir keluarga Stenheim, tetapi kalau hanya demi wanita itu, kami juga tidak bisa berdiam diri lagi, kami tidak mungkin membiarkan karir yang didirikan ayah menjadi hancur dengan begitu saja, sejak zaman dahulu kala, kerajaan bisa menjadi hancur hanya dikarenakan seorang wanita, keluarga Stenheim tidak membutuhkan seorang pengelola yang mementingkan perasaan pribadi !”
“Haha” Dion tersenyum sinis, dia melirik semua hadirin dengan tatapan kejam :”Sudah selesai berbicara ? Kalau belum silakan lanjut.”
Dikarenakan Dion memiliki aura angkuh bagaikan seorang raja, sehingga meskipun para hadirin merasa tidak senang terhadapnya, namun selain orang keluarga Stenheim, tetap saja tidak ada yang berani menantangnya, suasana ruangannya menjadi semakin kaku dan dingin.
Maxim yang berdiri di belakang Dion merasa sangat emosi, setelah itu dia berkata dengan suara yang nyaring :”Sepertinya kita sudah lari dari topik pembahasan, hari ini kita sedang membuka rapat pemegang saham, topik pembahasan kita seharusnya tertuju pada masalah operasional perusahaan, bukan masalah kehidupan pribadi orang lain, aku sekarang akan memperlihatkan data omset perusahaan dalam satu tahun ini, kita membahas berdasarkan data yang tertera saja.”
Maxim menunjuk monitor di belakangnya, pada layar monitor memaparkan diagram perkembangan omset perusahaan, ketika Maxim baru ingin menjelaskannya, Michael melemparkan dokumen di atas mejanya dengan gerakan kasar :”Data seperti ini tidak perlu diperlihatkan lagi, paling juga hanya sekedar untuk mempermainkan orang bodoh, kita sekarang sedang membahas masalah mendirikan perusahaan baru di Beijing dengan tanpa adanya persetujuan dari para pemegang saham, orang yang mengambil keputusan ini harus bertanggung jawab dan memberikan penjelasan kepada kami.”
Dion tidak sanggup menahan amarah lagi, dia mengangkat alis dan berkata dengan nada dingin :”Maksud paman besar, semua hadirin di tempat adalah orang bodoh ya ?”
“Aku tidak bermaksud seperti itu !”
“Seandainya tidak bermaksud demikian, mana ada cerita mempermainkan?”
Api peperangan telah dinyalakan dalam bentuk yang tidak terlihat, bahkan semakin besar membakarnya, keadaannya menjadi kaku dalam seketika, pada saat ini, pintu ruang rapat terbuka dari luar, Stanley Stenheim membawa dua orang asistennya berjalan masuk ke dalam ruangan.
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Lady Boss
GeorgeMy Lifetime
DevinaDiamond Lover
LenaNikah Tanpa Cinta
Laura WangLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Di Balik Awan×
- Bab 1 Pria Yang Dikejar Pembunuh
- Bab 2 Kesucian Atau Keadilan
- Bab 3 Sepertinya Kenal
- Bab 4 Jarak Antar Mereka
- Bab 5 Memilih Selir
- Bab 6 Kabur Sejauh Mungkin
- Bab 7 Berani Menentang
- Bab 8 Peraturan Keluarga Kaya
- Bab 9 Pesta Topeng
- Bab 10 Takdir Buruk
- Bab 11 Pria Ini Tak Mudah
- Bab 12 Niat Satu Pihak
- Bab 13 Apa Kita Kenal Dekat
- Bab 14 Perlu Mengubah Image
- Bab 15 Gerakan Kecil Romantis
- Bab 16 Tak Ada Yang Bisa Didapat
- Bab 17 Pura-Pura Tidak Kenal
- Bab 18 Daya Tarik
- Bab 19 Senyuman Spesial
- Bab 20 Jangan Jadi Wanita Yang Orang Harapkan
- Bab 21 Pemikiran Yang Melampaui Batas
- Bab 22 Cinta Sampai Tak Berdaya
- Bab 23 Gosip Yang Membuat Gusar
- Bab 24 Salah Kirim Pesan
- Bab 25 Sumpah Mati Pengabdian
- Bab 26 Mudah Dicintai
- Bab 27 Lesung Bunga Mekar
- Bab 28 Fragnant Night
- Bab 29 Perasaan Mistis Membuat Perasaan Kacau
- Bab 30 Antara Laki-Laki dan Perempuan
- Bab 31 Rahasia yang Harus Dijaga Baik
- Bab 32 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 33 Penyimpangan Perilaku
- Bab 34 Kemampuan Wanita Untuk Menjadi Pemenang
- Bab 35 Menjadi Yang Lain
- Bab 36 Pinggang Ramping Enak Di Peluk
- Bab 37 Orang Yang Berdansa Dengannya.
- Bab 38 Masalah Umum Pria
- Bab 39 Tidak Boleh Didekati
- Bab 40 Tidak Beda Dengan Binatang
- Bab 41 Hidup Dalam Kebahagiaan, Tidak Merasakan Bahagia
- Bab 42 Kita Jangan Kontak Lagi
- Bab 43 Ditakdirkan Hanya Sebagai Pengunjung
- Bab 44 Kebiasaan
- Bab 45 Dunia Kiamat
- Bab 46 Teman terbaik
- Bab 47 Ditakdirkan Bertemu Di Mana Saja
- Bab 48 Tatapan istimewa
- Bab 49 Tidak Ada Rahasia Yang Bisa Ditutupi Selamanya
- Bab 50 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 51 Memperlakukan Dengan Sopan
- Bab 52 Tak Bisa Dipisahkan Dan Dilupakan
- Bab 53 Jatuh Dalam Pelukan
- Bab 54 Napas Hangat
- Bab 55 Pria Tidak Berkomitmen
- Bab 56 Terluka
- Bab 57 Buka Bajunya
- Bab 58 Minta dia untuk melayani
- Bab 59 Menantang Batas Kesabaran
- Bab 60 Kamulah Protagonis
- Bab 61 Pilihan Terakhirnya
- Bab 62 : Jika Cinta Itu Bertahan Lama
- Bab 63: Sel-sel Yang Tidak Tenang
- Bab 64 Menggoda Hatinya
- Bab 65 Tanpa Sadar Perasaan Muncul
- Bab 66 Bertemu Di Jalan
- Bab 67 Apakah Kamu Menutupi Identitasku?
- Bab 68 Pernikahanku, Aku Yang Putuskan
- Bab 69 Tidak Jatuh Cinta
- Bab 70 Tidak Tega Melakukan Sesuatu Padamu
- Bab 71 Kekacauan Setelah Minum
- Bab 72 Tidak Menunggu Lama
- Bab 73 Kita Tidak Bisa
- Bab 74 Berjuang Meronta Akal Sehat
- Bab 75 Jatuh Ke Jurang
- Bab 76 Sementara Rahasia
- Bab 77 Cinta Yang Salah Seumur Hidup
- Bab 78 Ayam Goreng Kacang
- Bab 79 Rasa Buah Yang Segar
- Bab 80 Digosipkan Yang Tidak-Tidak
- Bab 81 Ketidaktahuan Juga Suatu Kebahagiaan
- Bab 82 Cinta Yang Unik
- Bab 83 Ciuman Berapi-Api
- Bab 84 Hati Akan Pergi Mengikuti Cinta
- Bab 85 Tinggallah Disisiku
- Bab 86 Sisi Gelap
- Bab 87 Tidak Masuk Kedalam hatinya
- Bab 88 Lempar Batu Sembunyi Tangan
- Bab 89 Makan Lalat
- Bab 90 Terbang Seperti Phoenix
- Bab 91 Pria Dia Pasti Kurebut
- Bab 92 Cari Pasangan Yang Cocok Untuknya
- Bab 93 Kamu Ganti Pacar Lagi?
- Bab 94 Tidak Pernah Menganggapmu Sebagai Orang Luar
- Bab 95 Pertengkaran yang Sengit
- Bab 96 Tunggu saja Hukumannya
- Bab 97 Lelucon Dingin
- Bab 98 Masuk Ketempat Yang Tidak Seharusnya
- Bab 99 Aturan Berbeda Karena Seseorang
- Bab 100 Panggilan Telepon Yang Tak Terduga
- Bab 101 Dia Bukan Mangsanya
- Bab 102 Tidak Bisa Dihentikan
- Bab 103 Sehari Tidak Bertemu Bagaikan Sembilan Bulan Tidak Bertemu
- Bab 104 Apa Yang Salah Dengan Sebuah Ciuman
- Bab 105 Kisah Coklat Dove
- Bab 106 Gengsi Membuatmu Menderita
- Bab 107 Penampilan Yang Kasar
- Bab 108 Godaan Selembar Cek
- Bab 109 Kita Putus Saja
- Bab 110 Mencintai Sesuatu Yang Berhubungan Dengan Dia
- Bab 111 Bersedia mempertaruhkan semuanya untukmu
- Bab 112 Sepuluh Ribu Macam Jalan
- Bab 113 Menggunakan Kebaikan Untuk Mendapatkan Cinta
- Bab 114 Darimana
- Bab 115 Berciuman Dengan Lembut
- Bab 116 Garis Pertahanan Hati
- Bab 117 Menginjak Ketulusan Orang Lain
- Bab 118 Hambatan Hati
- Bab 119 Wanita Seharusnya Lebih Bisa Bawa Diri
- Bab 120 Haid Sialan
- Bab 121 Percuma Sudah Memperingatkan
- Bab 122 Mencintaimu Butuh Berapa Banyak Keberanian
- Bab 123 Jadi Penjahat
- Bab 124 Kabar Baik Kabar Buruk
- Bab 125 Perubahan
- Bab 126 Tidak Berjuang
- Bab 127 Dion Brengsek
- Bab 128 Dandelion Ungu
- Bab 129 Benar-Benar Ingin Memintamu
- Bab 130 Bersikeras Tidak Kembali Ke Rumah
- Bab 131 Pernikahan
- Bab 132 Menghilang
- Bab 133 Gaun Pengantin Dengan Berlian
- Bab 134 Kamu Tidak Ada Harapan
- Bab 135 Gen Keluarga
- Bab 136 Hidup Di Mata Orang Lain
- Bab 137 Kotak Pandora
- Bab 138 Jangan Mengecewakanku
- Bab 139 Bertaruh Kebahagiaan Seumur Hidup
- Bab 140 Menunggu
- Bab 141 Pertama Kali (1)
- Bab 141 Pertama Kali (2)
- Bab 142 Senasib (1)
- Bab 142 Senasib (2)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (1)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (2)
- Bab 144 Mengapa (1)
- Bab 144 Mengapa (2)
- Bab 145 Bandara (1)
- Bab 145 Bandara (2)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (1)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (2)
- Bab 147 Dalam Masalah
- Bab 148 Malam Yang Indah (1)
- Bab 148 Malam Yang Indah (2)
- Bab 149 Lemah (1)
- Bab 149 Lemah (2)
- Bab 150 Makan Bersama Setelah Pulang Kerja
- Bab 151 Konferensi Pers
- Bab 152 Pembubaran Kontrak Pernikahan
- Bab 153 Kakak Kedua
- Bab 154 Mabuk Berat
- Bab 155 Menikah
- Bab 156 Jelek
- Bab 157 Bertemu Leheon
- Bab 158 Pelayan Meminta Maaf
- Bab 159 Sembuh
- Bab 160 Kelupaan
- Bab 161 Makan Pangsit
- Bab 162 Sesuatu yang terjadi datang secara bersamaan
- Bab 163 Selamat Ulang Tahun
- Bab 164 Kesal Sekali 1
- Bab 164 Kebahagiaan 2
- Bab 165 Perkumpulan
- Bab 166 Makan
- Bab 167 Terus Terang
- Bab 168 Gaun Pesta
- Bab 169 Harapan Kedepan
- Bab 170 Diculik
- Bab 171 Berani
- Bab 172 Terkejut
- Bab 173 Besok Datang Lagi
- Bab 174 Aku Mau Balas Dendam
- Bab 175 Khawatir
- Bab 176 Tunggu aku
- Bab 177 Chatting
- Bab 178 Liburan
- Bab 179 Menangis
- Bab 180 Bercanda
- Bab 181 Rumah Sakit
- Bab 182 Operasi
- Bab 183 Sakit Hati (1)
- Bab 183 Sakit Hati (2)
- Bab 184 Sadar (1)
- Bab 184 Sadar (2)
- Bab 185 Melihat Sunrise (1)
- Bab 185 Melihat Sunrise (2)
- Bab 186 Bermuka Tebal (1)
- Bab 186 Bermuka Tebal (2)
- Bab 187 Aku Menikahimu (1)
- Bab 187 Aku Menikahimu (2)
- Bab 188 Serigala Datang (1)
- Bab 188 Serigala Datang (2)
- Bab 189 Ganti Rugi (1)
- Bab 189 Ganti Rugi (2)
- Bab 190 Tanpa Sadar mengetahui Rahasia (1)
- Bab 190 Tanpa sadar mengetahui Rahasia (2)
- Bab 191 Omong Kosong (1)
- Bab 191 Omong Kosong (2)
- Bab 192 Sedih (1)
- Bab 192 Sedih (2)
- Bab 193 Menumpang (1)
- Bab 193 Menumpang
- Bab 194 Tak Menyerah
- Bab 195 Dandelion Bertunas (1)
- Bab 195 Dandelion Bertunas (2)
- Bab 196 Membeli baju
- Bab 197 Punya Anak
- Bab 198 Dandelion Sepenuhnya Hancur
- Bab 199 Maaf (1)
- Bab 199 Maaf (2)
- Bab 200 Bercerita Lucu (1)
- Bab 200 Bercerita Lucu (2)
- Bab 201 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu (1)
- Bab 216 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu
- Bab 202 Pria Brengsek
- Bab 203 Diikuti Hantu
- Bab 204 Cara Terbaik Melarikan Diri.
- Bab 205 Perjamuan (1)
- Bab 205 Perjamuan (2)
- Bab 206 Dia Akan Menikah
- Bab 207 Jalang
- Bab 208 Gaun Pengantin
- Bab 209 Belum Tidur ? (1)
- Bab 209 Belum Tidur ? (2)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (1)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (2)
- Bab 211 Jangan Menangis (1)
- Bab 211 Jangan Menangis (2)
- Bab 212 Pembohong (1)
- Bab 212 Pembohong (2)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (1)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (2)
- Bab 214 Aku Tidak Akan Membiarkanmu Kalah !
- Bab 215 Berbahaya
- Bab 216 Aku Berpikir Untukmu
- Bab 217 Nonton Film
- Bab 218 Tan
- Bab 219 Menyebalkan
- Bab 220 Pergi
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (1)
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (2)
- Bab 222 Istri Selingkuh Duluan
- Bab 223 Apa Kamu Mau Meninggalkan Dion
- Bab 224 Resah
- Bab 225 Menolak
- Bab 226 Malam Yang Sepi
- Bab 227 Tidak Ada Keberanian
- Bab 228 Antara Janji Dan Tanggung Jawab
- Bab 229 Cincin Nikah
- Bab 230 Cepat Pakai Baju
- Bab 231 Apa Cinta Itu Penting
- Bab 232 Karaoke
- Bab 233 Cinta Terakhir yang Berisi Air Mata
- Bab 234 Pembunuh (1)
- Bab 234 Pembunuh (2)
- Bab 235 Semalaman Tidak Pulang
- Bab 236 Selamat Jalan
- Bab 237 Berdoa
- Bab 238 Melihat Pernikahannya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 239 Aula Pernikahan
- Bab 240 Mimpi Yang Rusak
- Bab 241 Pembohong
- Bab 242 Terjadi Sesuatu
- Bab 243 Seumur Hidup
- Bab 244 Aku Tidak Meninggalkanmu
- Bab 245 Tetap Bersamaku
- Bab 246 Perpisahan
- Bab 247 Tan?
- Bab 248 Maafkan
- Bab 249 Bicarakan Soal Syarat
- Bab 250 Bertemu Lagi
- Bab 251 Permainan Kata-Kata Tulus
- Bab 252 Domino Idiom
- Bab 253 Kata-Kata Tulus
- Bab 254 Pameran Bursa Kerja
- Bab 255 Tidak Suka
- Bab 256 Wawancara
- Bab 257 Penghalang Cinta
- Bab 258 Lamaran
- Bab 259 Air Mata Dari Wanita
- Bab 260 Lembur
- Bab 261 Tamparan
- Bab 262 Memalukan
- Bab 263 Mau Tidak Coba Seberapa Keras
- Bab 264 Jangan Dikasih Hati Minta Jantung Ya
- Bab 265 Apa Ini Kejutan
- Bab 266 Bersekongkol
- Bab 267 Malam Natal
- Bab 268 Tan Hilang
- Bab 269 Tidak Tenang
- Bab 270 Tempat Judi
- Bab 271 Ambilah Hatiku
- Bab 272 Penundaan Pernikahan
- Bab 273 Kehidupan Sederhana
- Bab 274 Minum Anggur
- Bab 275 Marah
- Bab 276 Yang Paling Kejam Bukanlah Kegagalan
- Bab 277 Bunuh Diri
- Bab 278 Kematian Tan
- Bab 279 Kecelakaan Yang Tak Terduga
- Bab 280 Bertengkar
- Bab 281 Tidak Ada Akhir Ke Tiga
- Bab 282 Moodnya Sudah Bagus
- Bab 283 Fitting Gaun Pernikahan
- Bab 284 Berlama-Lama Sampai Mati
- Bab 285: Sindiran
- Bab 286 Kejadian di Hotel
- Bab 287 Berapa Lama?
- Bab 288 Mencium Kelly
- Bab 289 Aku Mencintaimu
- Bab 290 Lawan Kata Dari Aku Mencintaimu
- Bab 291 Menceritakan Kisah
- Bab 292 Aku Mencintaimu
- Bab 293 Jangan Katakan!
- Bab 294 Menggambar Lingkaran
- Bab 295 Rahasia
- Bab 296 Jangan Lepaskan Aku
- Bab 297 Mandi dan Tidurlah
- Bab 298 Kemarahan
- Bab 299 Lika-Liku Perjalanan
- Bab 300 Minum Alkohol
- Bab 301 Jebakan
- Bab 302 Kebenaran Selalu Pahit
- Bab 303 Cinta Yang Telah Mati
- Bab 304 Aku Membutuhkanmu!
- Bab 305 Mengambil Nyawanya!
- Bab 306 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 307 Mabuk
- Bab 308 Cinta Hingga Akhir
- Bab 309 Tidak Mengerti Arti Cinta
- Bab 310 Foto
- Bab 311 Perasaan Bersalah
- Bab 312 Sungguh Menderita
- Bab 313 Hamil
- Bab 314 Hidup Untuk Cinta
- Bab 315 Setia Pada Teman
- Bab 316 Hidup Dengan Baik
- Bab 317 Menggugurkan Anak
- Bab 318 Aku Tidak Mau Menggugurkan Anak
- Bab 319 Telah Pergi
- Bab 320 Identitas Asli Leheon Mozard
- Bab 321 Lupakan Saja
- Bab 322 Ada Pendukung
- Bab 323 Siapa Kamu Sebenarnya?
- Bab 324 Bersalah
- Bab 325 Hamil Diluar Nikah
- Bab 326 Mau Lahir (1)
- Bab 326 Mau Lahir (2)
- Bab 327 Aku Bersedia
- Bab 328 Keji
- Bab 329 : Langsung Berlari
- Bab 330 : Mencari Saudara
- Bab 331 : Loyalitas Bodoh !
- Bab 332 : Terlalu Kesepian
- Bab 333 : Perjanjian Lima Tahun
- Bab 334 : Pintar Sekali
- Bab 335 : Pulang
- Bab 336 Bertemu Samuel
- Bab 337 Ayahnya Adalah Dion ...
- Bab 338 Mengulangi Kesalahan
- Bab 339 Lima Tahun Yang Lalu
- Bab 340 Reuni Yang Tak Terduga
- Bab 341 Menangis
- Bab 342 Sakit Karena Cinta Yang Tidak Bisa Didapatkan
- Bab 343 Kedua Kali Bertemu
- Bab 344 Dia Tidak Ada Seharipun Yang Tidak Sakit
- Bab 345 Menginap Pada Malam Ini
- Bab 346 Mencium Sampai Berdarah
- Bab 347 Orang jahat
- Bab 348 Ayah dari Anak Itu
- Bab 349 Marah
- Bab 350 Jangan Bicara Dengan Paman
- Bab 351 Masih Belum Mati
- Bab 352 Tergila-Gila Padanya
- Bab 353 Merasa Bersalah
- Bab 354 Alergi
- Bab 355 Maaf
- Bab 356 Kalau Aku Perlu Kamu, Aku Harus Bagaimana?
- Bab 357 Kencan Buta
- Bab 358 Selamatkan Ibuku
- Bab 359 Kembali Ke Sisiku
- Bab 360 Harmonis
- Bab 361 Mengoles Obat
- Bab 362 Tidak Sempat Berpamitan
- Bab 363 Terakhir Kalinya
- Bab 364 Kamu Selalu Begitu Jahat.
- Bab 365 Hubungan Persaudaraan Yang Berharga
- Bab 366 Pengenalan Ayah Dan Anak
- Bab 367 Kenapa Bisa Namanya ?
- Bab 368 Mencari Wanwan
- Bab 369 Perbedaan Yang Drastis
- Bab 370 Menyalahkan
- Bab 371 Menangislah
- Bab 372 Bukan Tidak Cinta Melainkan Sangat Cinta
- Bab 373 Datanglah ke Kamarku
- Bab 374 Nenek Sudah Meninggal
- Bab 375 Kamu Tidur Saja
- Bab 376 Berjanji
- Bab 377 Bersedia Mati Di Sisimu
- Bab 378 Siapa Pelakunya?
- Bab 379 Keguguran
- Bab 380 Benarkah Itu Kamu?
- Bab 381 Apakah Tidak Senang Bertemu Denganku?
- Bab 382 Malam Pernikahan Yang Tragis
- Bab 383 Jesan Bishen
- Bab 384 Suami Istri Tua
- Bab 385 Pernikahan Akhirnya Berlangsung Sesuai Jadwal
- Bab 386: Malam Pertama
- Bab 387: Terima Kasih
- Bab 388: Mayat
- Bab 389: Kita Hadapi Bersama
- Bab 390: Kantor Polisi
- Bab 391 Investigasi
- Bab 392 Jesan Bunuh Diri
- Bab 393 Merebut Posisi
- Bab 394 Meninggal
- Bab 395 Curiga
- Bab 396 Kasusnya Sudah Ditutup
- Bab 397 Rubah Menunjukkan Ekornya
- Bab 398 Meninggalkan Zurich
- Bab 399 Hilang
- Bab 400 Masih Hidup?
- Bab 401 Runtuh
- Bab 402 Kebenaran Mengejutkan 20 Tahun Yang Lalu
- Bab 403 Membuat Orang Sangat Lelah
- Bab 404 Kebenaran
- Bab 405 Berhati Lembut Seperti Wanita
- Bab 406 Tidak Bisa Menahan
- Bab 407 Pengirim Surat Yang Misterius
- Bab 408 Siapa Kamu?
- Bab 409: Berdarah Dingin
- Bab 410 Rencana
- Bab 411 Pria Nenek
- Bab 412 Bertindak Gegabah
- Bab 413 Berpura-Pura?
- Bab 414 Menangis
- Bab 415 Ketidakadilan
- Bab 416 Amnesia
- Bab 417: Tidak Berani Menganggap Enteng
- Bab 418 Mencelakai Kamu
- Bab 419 Mencelakai
- Bab 420 Berkelahi Terus Terang
- Bab 421 Tidak Menyangka
- Bab 422 Terlalu Kelewatan
- Bab 423 Rindu
- Bab 424 Terjebak Bahaya
- Bab 425 Kehangatan
- Bab 426 Emosi Apa yang Menyelubunginya
- Bab 427 Bandit yang Bengis
- Bab 428 Jadi Hantu Pun Tidak Akan Membebaskanmu
- Bab 429 Segera Meninggal
- Bab 430 Kebencian di Dalam Hati
- Bab 431 Menyaksikan Pertunjukkan Asyik
- Bab 432 Mengatur Jadwal Operasi
- Bab 433 Terpisah Di Dua Alam Berbeda
- Bab 434 Jangan Khawatir
- Bab 435 Satu Tahun Kemudian (Tamat)
- Bab 436 Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (1)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (2)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (3)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (1)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (2)
- Bab 438 Kota Asing: Jika Cinta Adalah Kehendak Tuhan
- Bab 439: Negara Asing: Rencana Gila