Cinta Di Balik Awan - Bab 186 Bermuka Tebal (1)

Pertama kalinya melihat sinar matahari pagi pertama saat subuh dengan serius. Awan berwarna kemerahan, tersebar di batas langit, matahari merah mengambang di antara awan, sinar matahari menyinari bumi, pemandangan indah muncul diantara embun kabut putih.

Kelly sangat senang, juga sangat bersemangat, pemandangan pagi yang indah seperti ini, tidak mungkin jarang terlihat, setiap tahun setelah ini, Kelly selalu punya kesempatan menemaninya melihat ini.

Saat sarapan, ia sengaja bertanya:" hari ini mau pergi lihat Jesan?"

Dion mengangguk: "ya, tapi mungkin sore, aku nanti mau pergi ke makam. "

"Oh……"kata-katanya mulai terhenti lagi, mau bicara sesuatu, tapi malah tidak enak bilangnya.

"Mau pergi denganku?"

Mengangkat kepala dengan tiba-tiba: "pergi kemana?"

"Makam."

"Boleh? Apa aku boleh pergi?" Kelly senang sekali, ia sebenarnya sangat ingin pergi.

"Kalau kamu mau pergi tentu boleh."

"Terima kasih Dion sayang. "

Dion menepuk-nepuk kepalanya memanjakan: "cepat sekali sudah bisa."

Keluar dari taman bunga Wisteria, ikut Dion pergi menjenguk makam orang tuanya, suasana hati Kelly sangat amat emosional, sudah seperti mau bertemu calon mertua.

Sampai ke makamnya, Kelly meletakkan bunga segar, membungkuk dalam-dalam, kemudian menjauh sekitar 200 meter.

Ia tahu, Dion, pasti ingin bicara banyak dengan orangtuanya.

Melihat tampak belakangnya dari kejauhan, Kelly seperti melihat sebuah gunung membebani di pundaknya, membebani sampai ia tak hampir bisa bernafas.

Sejak dulu loyal dan berbakti sulit dipenuhi keduanya, Dion ingin loyal pada cintanya, harus merelakan kasih sayang keluarga, sekejap saja, Kelly sungguh ingin menyarankan Dion untuk menyerah, membawa kabur, lari ke tempat dimana tak ada yang mengenal mereka, dengan tenang, menghabiskan hidup.

Tapi Kelly tahu, itu tak mungkin, dunia Dion, selalu jauh darinya.

Terdengar bunyi dari sederet mobil, Kelly berbalik badan, melihat 3 mobil parkir di sebelah mobil Dion, kemudian yang turun dari mobil, 3 putri Keluarga Stenheim.

Yang jalan di depan adalah kakak paling besar Mulan, demi menghindari munculnya masalah, Kelly buru-buru menengok, sebisa mungkin tidak membuatnya marah.

"Kenapa kamu bisa disini? "

Kadang-kadang, kena masalah, bukan karena kamu cari masalah, tapi masalah yang datang langsung kepadamu.

"Ia mengajakku."

Kelly menunjuk Dion yang ada di depan.

"Jangan terus-terusan memakai Adik Keempat sebagai alasan, kamu itu siapa sampai bisa datang ke makam orang tuaku? Sebenarnya mukamu setebal apa sih? Kemarin baru saja aku marahin kamu, apa kamu tidak malu sedikitpun?"

Celestia yang baru datang mengernyitkan alis mendengarnya: “kak, kenapa kata-katamu seburuk itu, Kelly itu pacar Adik Keempat, apa salahnya ia datang mengunjungi papa mama? "

"Diam kamu."

Mulan melotot, menggertakkan gigi dan bicara: "pacar? Itu dia sendiri yang menganggapnya saja, siapa dari kita Keluarga Stenheim yang mengakuinya?"

"Kak, Adik Keempat cari pasangan, cukup ia sendiri mengakuinya, apa hubungannya sama anggota lain Keluarga Stenheim."

Sejujurnya tak mampu diam dan melihat saja, bahkan Nona Ketiga Keluarga Stenheim yang biasanya paling tidak suka mengurus urusan orang lain tanpa disangka membantu Kelly bicara, ini membuat Mulan marah sekali, ia menginjak-injak tanah dengan marah: "otak kalian semua kerendam air ya? Tidak bisa Adik Keempat yang tersihir saja, kalian juga ikutan tersihir? Ini makam papa mama, di hadapan mereka, kalian tidak takut menyakiti hati mereka! "

Kelly terus diam tak berbicara, saat itu ia tak mampu menahan diri lagi, ia mengangkat dagunya dan menatap langsung Mulan kemudian bicara: "kalau aku benar-benar jago sihir seperti yang kamu bilang, aku tak mungkin hanya menyihir Nona Kedua dan Nona Ketiga, aku bahkan akan menyihirmu juga, dengan begitu tak akan ada orang lagi yang cari ribut denganku."

"Kamu…… "

Mulan dibuat marah sampai ekspresinya pucat mengerikan, Celestia menahan tawanya kuat-kuat, Ana malah diam-diam mengacungkan jempolnya pada Kelly.

"Ditambah lagi, kamu sudah jelas tahu adikmu tidak suka Jesan, tapi malah selalu memaksanya melakukan hal yang ia tak suka, kamu sendiri tak bahagia, juga tak membuatnya bahagia, orang yang sesungguhnya melukai hati orangtuamu, ya kamu kan! "

"Kelly!!! "

Mulan menggila, mengangkat tangannya mau menampar Kelly, malah dihentikan oleh Dion yang datang berjalan dengan langkah cepat, ia menahan lengan kakak perempuannya, menghempasnya dengan kuat, bertanya dengan dingin: "kamu datang mengunjungi makam papa mama, atau datang membuat masalah?"

"Apa kamu dengar apa yang barusan ia bilang? Ia sama sekali tak menghargai aku sebagai kakak perempuan?"

"Ya memangnya kamu menghargainya?"

Dion bertanya mencemooh, menggenggam tangan Kelly, pergi tanpa menoleh.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu