Cinta Di Balik Awan - Bab 389: Kita Hadapi Bersama

Pukul tiga sore Kelly baru mengetahui bahwa Dion dipanggil ke kantor polisi untuk diintrogasi. Dia berada di ruang belajar, dia menemukan masalah yang dia tidak begitu paham, jadi Kelly menyalakan komputer untuk mencari tau. Namun tanpa disengaja Kelly malah menemukan jika Dion dicaci maki di internet. Mereka mengatakan bahwa Dion keji dan membunuh orang seperti membunuh lalat, lalu menyertakan foto Dion yang berada di depan kantor polisi. Dilihat dari waktunya, foto ini diambil hari ini. Kelly terbengong untuk sementara waktu, nafasnya sedikit tidak beraturan.

Saat Dion pulang kemarin, Dion masih bercanda dengan Kelly, Dion tidak menyebutkan apapun tentang introgasi hari ini, terlebih lagi masalah Dion dicaci maki di internet. Dion tidak mengatakan apapun dan Kelly pun tidak sadar, Kelly merasa bahwa dia adalah istri yang paling tidak kompeten di dunia ini.

Kelly menutup komputer, dia berdiri dan berjalan ke depan jendela, hatinya tiba-tiba merasa sangat sedih dan kecewa. Kelly tidak bisa membayangkan betapa sulitnya bagi Dion untuk menghadapi tekanan dari opini publik, saat Dion pulang pun harus memasang wajah tersenyum pada Kelly, pasti sangat sulit. Kelly mengeluarkan ponsel dari sakunya dan hendak menelpon Dion, namun setelah Kelly menekan nomornya, bagaimanapun Kelly tetap tidak bisa menekan tombol panggil, setelah berjuang untuk beberapa saat, akhirnya Kelly memasukkan ponsel kembali ke sakunya.

Langit perlahan-lahan mulai gelap, Bibi Yu telah menyiapkan makan malam, Bibi Yu tidak mendesak Kelly untuk makan terlebih dahulu, karena Bibi Yu tau, jika tuan muda belum kembali, Kelly tidak mungkin makan terlebih dahulu.

Kelly berdiri di depan pintu taman bunga wisteria, Kelly terus mondar-mandir, dia sedang menunggu Dion, karena hari ini Kelly ingin lebih cepat bertemu dengan Dion, jadi Kelly menunggu di depan.

Satu jam telah berlalu, dua jam telah berlalu, sebelum pukul 9 malam, Kelly akhirnya melihat sorot lampu yang familiar, mobil Dion berhenti di depan Kelly.

“Sudah makan malam?”

Setelah turun dari mobil, Dion menatap Kelly dengan penuh kasih sayang, Dion memasang senyum lembut di wajahnya.

Entah kenapa, melihat senyum Dion yang seperti ini, hati Kelly merasa lebih masam daripada minum sebotol cuka, Kelly menggelengkan kepalanya: “Belum, aku sedang menunggumu.”

“Bukankah aku bilang jangan menungguku? Tidak taat lagi.”

“Kadang-kadang saja, bukan tiap hari seperti ini.”

Dion menjitak kening Kelly dengan pelan: “Lain kali sebelum jam tujuh sudah harus makan, jika tidak kamu akan menyesal.”

“Baik.”

Jawaban di mulut dan di hati Kelly selalu berbeda, mulutnya mengatakan baik, namun hatinya mengatakan, Kelly tidak pernah menyesal menikahi Dion.

“Lain kali, jika ada kesulitan apapun, kita hadapi bersama, ya?”

Kelly tiba-tiba mengulurkan tangannya dan melingkarkan kedua tangannya ke leher Dion, mata Kelly tidak bisa menyembunyikan kesedihannya: “Aku sudah menjadi istrimu, kita sudah bersumpah di depan Tuhan, baik dalam keadaan miskin ataupun kaya, sehat ataupun sakit, kita akan selalu berada di sisi satu sama lain, kamu tidak mungkin lupa secepat ini kan?”

Dion sedikit tercengang, dan bertanya dengan ragu: “Kamu sudah tau?”

“Hm, sangat disayangkan, aku tau bukan dari mulut suamiku.”

"Aku hanya tidak ingin kamu khawatir."

"Apa sekarang aku tidak khawatir?"

"Lain kali aku tidak akan menyembunyikannya darimu lagi. Bahkan jika aku tau bahwa kamu akan khawatir, aku juga tetap akan mengatakannya padamu, sudah bisakan?"

Mata Kelly sedikit memerah, Kelly mengangguk: "Bisa."

"Kalau begitu cepat masuk dan makan, aku sudah makan diluar."

Bibi Yu memanaskan makanannya lagi, Dion duduk di depan Kelly dan menemani Kelly makan, Kelly menawarkan: "Makan sedikit lagi, ya?"

"Aku sudah tidak bisa makan lagi."

"Jangan berbohong padaku, akhir-akhir ini kamu sudah semakin kurus."

Kelly mengulurkan tangannya dan mengelus wajah Dion, hatinya sangat tidak nyaman: "Tidak peduli apa yang akan terjadi di masa depan, aku tetap akan berada di sisimu, akan terus mempercayaimu dan menemanimu."

"Hm, cepat makan, saat makan maka makanlah dengan baik, jangan mengatakan sesuatu yang tidak bahagia."

Kelly tidak punya nafsu makan, namun demi tidak membuat Dion khawatir, Kelly memaksa dirinya untuk menghabiskan semangkuk nasi itu.

"Bagaimana hasil investigasi hari ini?"

Mereka naik ke atas, setelah Kelly pikirkan beberapa saat, Kelly duduk di samping Dion dan bertanya.

Sebelumnya Kelly kira dia tidak bisa membantu Dion, jadi Kelly tidak pernah bertanya, Kelly takut mengganggu Dion. Namun sekarang sudah tidak sama lagi, Kelly sudah menjadi istri Dion, masalah suaminya juga menjadi masalahnya, bahkan jika Dion merasa terganggu pun dia tetap harus bertanya.

"Tidak ada kemajuan apapun, hari ini menginvestigasi kasus Tan."

"Tan?"

Kelly sangat terkejut: "Apakah mereka benar-benar berpikir bahwa kematian Tan ada hubungannya denganmu?"

"Hm, karena aku adalah orang terakhir yang berhubungan dengan Tan sebelum dia mati."

"Bagaimana mungkin? Jika kamu benar-benar ingin dia mati, kamu tidak mungkin mengeluarkannya dari penjara. Apakah polisi ini bisa menangani kasus dengan baik?"

"Itu dari sudut pandangmu, polisi tidak mungkin mengerti tentang detail ini."

"Tapi orang terakhir yang berhubungan dengan almarhum sebelum dia meninggal, maka orang itu akan dianggap sebagai pembunuhnya. Ini juga tidak bisa dibenarkan?"

"Karena sebelum Tan pergi, aku pernah mencarinya untuk mengatakan sesuatu, inilah yang membuat mereka mencurigaiku, mereka mengira bahwa aku telah mengatakan sesuatu untuk memaksanya pergi."

"Kamu pernah mencari Tan? Apa yang kamu katakan padanya?"

Dion menghela nafas: "Tan menyukaimu, apakah kamu tau?"

Kedua mata Kelly membesar, dia bertanya dengan terkejut: "Kamu juga tau?"

Kelly ingat bahwa dia tidak memberitahu Dion, Kelly tidak memberitahunya karena takut Dion akan memiliki dendam di dalam hatinya. Bagaimanapun Dion melepaskan orang yang tidak pernah ingin Dion lepaskan karena Kelly. Bila diingat, jika orang yang Dion lepaskan memiliki perasaan terhadap kekasihnya, bagaimana Dion bisa menerima itu.

"Jadi kamu sudah tau dari awal?"

"Hmm."

"Tan yang memberitahumu?"

"Tidak, aku pergi ke kediamannya setelah dia meninggal, aku menemukan buku harian di sebelah tempat tidurnya dan aku melihatnya dari sana."

"Buku harian?" Dion segera bertanya: "Apakah masih ada?"

Kelly berpikir sejenak: "Aku harus mencarinya, aku tidak begitu ingat dimana aku meletakkannya saat itu."

"Kalau begitu kamu cepat cari, jika bisa menemukannya, bisa aku jadikan sebagai bukti."

"Disana tidak menyebutkan penyebab kematian Tan."

"Aku tau, aku hanya ingin membuktikan bahwa Tan memiliki perasaan padamu, aku bisa membuktikan bahwa perkataanku dengannya sebelum dia menghilang adalah kenyataan."

"Baik, aku akan pergi mencarinya."

Kelly segera membongkar kotak, begitu Kelly tau bahwa dia dapat menggunakannya sebagai bukti untuk Dion, Kelly benar-benar ingin membongkar satu isi rumah ini.

"Sudahku temukan!"

Tuhan tidak pernah mengecewakan orang yang gigih. Di bagian bawah lemari pakaian, Kelly menemukan sebuah buku yang sangat tebal, buku yang sudah menguning dari awal. Kelly menyerahkan buku ini pada Dion, Dion melihatnya sebentar, dan berkata dengan gembira: “Sangat bagus, dengan ini, meskipun tidak bisa seratus persen menghilangkan kecurigaan mereka terhadapku, tapi setidaknya bisa mengurangi setengah.”

“Benar, aku dengar kasus Bibi Melisa juga telah melibatkanmu?”

“Kasus itu telah diselesaikan.”

“Tidak melibatkanmu?”

“Pernah terlibat, namun sudah diselesaikan dengan mudah. Bibi Melisa tewas karena bunuh diri, putranya adalah saksi terbaik. Meskipun ada orang yang melaporkan pada polisi bahwa aku yang membunuhnya, namun sangat jelas bahwa orang itu tidak mengerti tentang kejadian ini. Aku menyuruh Maxim untuk membawa putra Bibi Melisa ke kantor polisi untuk membuat pengakuan dan kasus itu ditutup dengan cepat.”

“Jadi sekarang ini kasus pamanmu dan Tan yang tidak bisa diselesaikan?”

“Hmm, terlepas dari kenyataan bahwa pihak kepolisian hanya menanyakan tentang kasus Tan, namun kasus yang paling sulit adalah kasus pamanku. Firasatku mengatakan, mereka akan menunggu hingga akhir baru mengungkapkan bukti paling penting.”

“Sebenarnya siapa yang ingin menyakitimu? Apa kamu pernah melakukan suatu kesalahan kepada orang akhir-akhir ini?”

Dion tertawa sendiri: “Orang yang ingin menyakitku sangatlah banyak, mengenai orang yang pernah aku sakiti, itu juga sudah tidak bisa dihitung lagi. Sedikit melebih-lebihkan, begitu aku keluar dari taman bunga wisteria, aku merasa musuhku berada dimana-mana, mereka semua ingin menempatkanku di perangkap maut.”

Kelly menghela nafas dengan cemas: “Siapa sebenarnya orang itu? Aku rasa orang yang ingin mencelakaimu hanya satu orang, hanya saja dengan berbagai cara, jadi seperti ada banyak orang yang ingin mencelakaimu.”

“Sudah, jangan dipikirkan lagi. Bahkan jika itu hantu sekalipun, cepat atau lambat aku pasti akan menemukannya.”

Dion menarik tangan Kelly: “Ayo kita pergi ke ruang belajar, aku akan mengajarimu beberapa pengetahuan mengenai sosial dan manajemen.”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu