Cinta Di Balik Awan - Bab 184 Sadar (2)

“Yoo, kamu ini salah makan obat ya? Musuhmu yang kecelakaan bukan pacarmu, apa perlu sampai segitunya kamu sedih? Kamu yang begini bukan dibilang baik hati? Yang ada dibilang bodoh! “

“Dia kecelakaan karena Dion, kedua kakinya sudah tidak ada! Sekarang dia ada dihadapanku dan Dion, harus ada yang bertanggung jawab? Kamu ngerti tidak?! “

Giselle terpelongo terkejut membuka mulutnya, tiba-tiba tidak bisa mengatakan apa pun.

Dia bertanya setengah sadar: “Terus apa rencanamu sekarang? “

“Tidak tahu. “

Kelly menggosok kepalanya penuh penyesalan, perkataan Mulan terus bergema di telinganya, mau melupakan juga tidak bisa melupakannya, menjengkelkan sekali.

“Dion ada bilang apa-apa tidak? “

“Dia bilang dia tidak akan melepaskanku. “

“Nah sudah ok itu, dia saja sudah berjanji begitu padamu, apa lagi yang kamu gelisahkan. “

“Kamu tidak mengerti, masalahnya tak segampang yang kamu pikirkan. “

“Terus serumit apa? “

“Kamu pikir terjadi masalah seperti ini pada Jesan, keluarga Jesan akan ikhlas? “

“Aish, keluarga Jesan juga bukan dari keluarga hebat, keluarga biasa seperti itu, Dion takut apa! “

“Meskipun keluarga Jesan tidak ribut, masih ada keluarga Dion, kakak pertama Dion cukup menyusahkan. “

Giselle: “Aku tidak mengerti kenapa kakak pertama Dion ini menyebalkan sekali ya? Apa dia punya dendam sama kamu di kehidupan sebelumnya? Sudah begitu tua masih saja menyusahkanmu. “

“Mana kutahu. “

“Sudah, jangan sedih, aku ajak Leheon keluar, ayo kita pergi minum, lupakan semua masalah yang tidak menyenangkan. “

Lalu, dia mengeluarkan HP menelepon Leheon, dan berakhir menggerutu: “Sh*t, matikan HP pula, sudahlah, ayo kita pergi sendiri saja. “

“Tidak, aku ingin pulang. “

Kelly tidak ada mood untuk pergi main, kali ini, dia ingin segera kembali ke taman bunga Wisteria, mencari Dion menanyakan keadaan Jesan.

Dia sibuk pulang lebih awal, sesampai dirumah Dion malah belum kembali, dia hanya bisa duduk ditaman menunggunya.

Dia juga tidak berani meneleponnya, takut suasana hatinya tidak bagus.

Setelah menunggu dua jam lebih, begitu mendengar ada suara mobil diluar, dia langsung lari keluar.

Dion baru saja turun dari mobil, dia sudah bertanya: “Jesan sudah sadar? “

“Sudah sadar. “

“Bagaimana? Apa masih buat onar? “

Dia menggeleng: “Tidak, tenang sekali. “

“Dia tidak buat onar? “

Kelly teriak terkejut: “Kenapa dia tidak buat onar lagi? “

“Mungkin karena dia sudah menerima kenyataan, atau mungkin, dia perlu waktu untuk menerimanya. “

Dion menggengam tangannya masuk kerumah, lalu naik keatas menatap matanya dan berkata: “Malam ini jangan pikirkan apapun, tidur yang nyenyak. “

Kelly tidak tenang bertanya: “Terus bagaimana kamu mengatakan padanya? “

“Kubilang, aku akan menjaganya seperti adikku sendiri. “

“Dia setuju? “

“Dia tidak menjawab. “

Kelly sedih: “Dia pasti tidak setuju. “

“Tak peduli dia setuju atau tidak, hanya itu yang bisa kujanjikan, sudah kubilang, tanggung jawab dan cinta, kubedakan dengan sangat jelas. “

Dion mengangkat wajahnya: “Sudahlah, jangan sedih lagi karena masalah ini, aku tidak ingin melihatmu sedih. “

Dion pergi bekerja di ruang baca, dan Kelly pergi mandi, mungkin karena terlalu lelah, begitu selesai mandi langsung berbaring di kasur dan tertidur pulas.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu