Cinta Di Balik Awan - Bab 273 Kehidupan Sederhana

Tidak ada kenangan, tidak ada ketulusan dalam cinta itu buruk. Ini adalah kata-kata yang diucapkan nenek Kelly padanya dulu, jadi pada saat ini, Kelly lebih perhatian dari pada siapa pun untuk merasakan suasana hati yang tulus dari Dion.

Kelly juga sama, Kelly tidak menginginkan sebuah cinta yang buruk, Kelly menginginkan cinta yang kaya.

Bel tahun baru akan berdering, Kelly secara khusus menyiapkan hadiah untuk Dion, pada malam tahun baru, hanya ada dua orang dari mereka yang ada di taman bunga Wisteria, meski ada beberapa orang, tapi suasananya cukup bagus.

Bibi Yu pulang ke rumahnya untuk malam tahun baru dua hari yang lalu, beberapa hari ini, Kelly dalam tiga kali sehari menyiapkan sendiri makanannya.

Di ruang tamu yang romantis dan hangat, Kelly menyiapkan satu meja yang diisi penuh dengan hidangan, Dion datang dengan membawa dua botol anggur merah, memuji sambil berdecak lidah : “Itu bagus, ini sedikit seperti Tahun Baru China.”

Kelly melepas celemeknya, duduk di atas meja, meletakkan tangannya di pipi dan bertanya : “bagaimana kamu menghabiskan waktu di Tahun Baru sebelumnya?”

“seperti itu saja.”

“seperti apa itu?”

“makan, lalu tidur.”

“makan bersama dengan siapa?”

“kadang sendirian, kadang bersama ketiga kakakku.”

Kelly menganggukkan kepala, berpikir dalam-dalam, Dion tersenyum dengan marah : “kamu tidak mungkin sedang berpikir untuk bertanya aku tidur dengan siapa kan?”

“tidak, siapa yang akan bertanya pertanyaan yang membosankan?”

Kelly memberikan tatapan marah.

“Omong-omong, aku sudah menyiapkan hadiah untukmu.”

Dion mengangkat alisnya : “sungguh? Aku sudah menyiapkan hadiah untukmu juga.”

“apa itu?”

Kelly bertanya dengan penasaran, di sore hari Dion membawa kantong kertas yang cantik di tangannya, Kelly tahu itu akan diberikan untuknya ketika sekali melihatnya, hanya saja tidak tahu isinya apa.

“Coba tebak.”

“lalu bagaimana aku bisa menebak, apa kamu bisa menebak apa yang akan aku berikan padamu?”

Dion menggelengkan kepalanya : “aku tidak bisa menebak.”

“nah oke, bagaimana jika begini, tunggu sampai bel Tahun Baru berbunyi, haruskah kita saling memberikan hadiah??”

“baik.”

Kelly mengambil hadiahnya, lalu menaruhnya di depannya, Dion juga mengambil hadiah yang akan diberikan pada Kelly untuk ditaruh di meja depannya, dua orang ini duduk bersama, mengambil anggur merah dan mencicipinya dengan hati-hati.

“Keluarkan hadiahnya dari kantong kertas itu.”

“apa?”

“hadiahnya, menunggu lonceng berbunyi, agar bisa segera melihatnya.”

Dion tertawa : “sudah tidak sabar,eh?”

“tentu saja, aku pikir darah mendidih karena memikirkan hadiah yang akan diterima saat Tahun baru.”

“baiklah.”

Dion membuka kertas pembungkus hadiah di depannya, berdiri lalu berkata : “aku akan pergi ke kamar mandi.”

“pergilah pergilah.”

Kelly melambaikan tangan, matanya tertuju pada kotak berwarna abu-abu yang ada di depannya.

“jangan mengintip,loh.”

“siapa juga yang akan lihat, toh itu akan menjadi milikku cepat atau lambat.”

Mulutnya berbicara seperti itu, begitu Dion melangkah jalan, beberapa waktu kemudia Kelly tidak bisa menahan kakinya, mengulurkan tangannya untuk membuka penutupnya, dibelakangnya terdengar kalimat : “Aduh, harusnya aku tahu omongan mereka berbeda dengan hati mereka.”

Dengan perlahan berbalik, Kelly tersenyum dengan canggung : “Kamu benar-benar menggunakan kamar mandi dengan efisien.”

Kembali ke tempat duduk mereka, mereka menyibukkan diri mereka dalam makanan, selesai makan, kemudian mereka duduk di sofa dan menonton TV bersama, Kelly bersandar pada bahu Dion, kedua matanya menatap waktu yang ditampilkan ada di atas TV.

Pada jam dua belas tepat, lonceng Tahun Baru berbunyi, Kelly sudah mengantuk dan tidak bisa membuka kedua matanya, ketika Kelly mendengarkan lonceng yang berbunyi keras, melompat dari sofa, memberikan hadiahnya kepada Dion.

“punyamu.”

Dion juga memberikan hadiah untuk Kelly.

Kemudian mereka berdua membuka kotak hadiahnya, Kelly mengeluarkan sebuah kalung dari kotak hadiahnya, ada liontin di kalung itu, Kelly bertanya dengan terheran : “apa ini?”

“kalung.”

“kalung kunci hati? Mengunci hati siapa? Aku atau kamu?”

“untuk kita berdua.”

Dion dengan hati-hati menekan salah satu sisi liontin, secara ajaib, liontin itu terbuka seperti cangkang kerang, lalu ada dua berlian berbentuk hati di tengah yang saling berdekatan, ditekan lagi, liontin itu kembali lagi ke bentuk aslinya.

“waah, sangat cantik.”

Kelly menghela napas : “tapi jika berlian itu diletakkan diluar itu akan lebih bagus, siapa yang akan melihatnya jika disembunyikan.”

“itu masuk akal.”

“bagian mananya?”

“bentuk hati yang diukir dari berlian, karena berlian cukup berharga, sama seperti hati manusia. Itu tersembunyi di dalam dan tidak ada satu orang pun yang bisa melihat, tapi kita bisa melihatnya sendiri.”

Kelly tiba-tiba menyadari : “jadi begitu, terima kasih, aku sangat menyukainya.”

Dion mengambil hadiah dari Kelly yang diberikan padanya, dua gelang cinta berwarna silver, melihat sekelilingnya.”

“bagaimana? Melihat apa?”

“ini sangat umum, apakah ada misterinya?”

“ya, cari saja sendiri.”

Dion melihatnya dengan hati-hati sekali lagi, tapi Dion tidak melihat apapun.

Kelly mengambilnya dengan wajah suram, menunjuk ke satu tempat di dalam gelang dan berkata : “disini, disini ada sebuah kata.”

“M,Y,C ?”

“iya.”

“apa maksudnya?”

“namamu lah, dalam singkatan pinyin.”

Dion mengeluarkan gelang yang satunya, yang diukir dengan “S, J, M”

“namamu?”

“YES.”

“satu orang mendapatkan satu?”

“YES.”

Dion menyerakan gelang SJM dengan ukiran nama di atasnya : “ini untukmu.”

“bodoh, kamu harusnya memberiku yang MYC.”

“mengapa?”

“karena hanya Dion yang menjadi milikku.”

Kelly menaruh SJM di tangan Dion : “hanya Kelly yang akan menjadi milikmu.”

Dion tersenyum tulus, menjangkau tangan Kelly dan menggenggamnya : “jadi seperti itu.”

Mengambil bunga yang jatuh lalu kembali di pasangkannya ke belakang telinga Kelly : “apakah kamu ingin menelepon ke rumah?”

“aku akan bersiap untuk berkelahi.”

“kita akan menikah....”

“malam ini bisa kita bicarakan.”

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu