Cinta Di Balik Awan - Bab 202 Pria Brengsek

Turun dari mobil, dia menggandeng lengan Dion berjalan masuk ke aula, tidak tahan untuk tidak mencibir, orang kaya ini selain makan tidak ada kerjaan hanya bisa adakan party disanalah, disinilah, seakan mereka ini dari kelas atas, kaum bangsawan, hidup mereka benar-benar membosankan.

“Adik keempat kalian sudah datang.”

Sapa Celestia dengan senyum, lalu di sampingnya berdiri seorang pria paruh baya dengan wajah oriental, alis tebal dan mata besar. Dia tidak tersenyum sama sekali, dan wajahnya sedikit melankolis.

Akhirnya Kelly mengerti, pasti dia orang yang melukai Mu Yazi hingga menangis, dasar pria brengsek yang tidak mau terikat dalam hubungan pernikahan.

“Iya kakak kedua.”

Dion mengangguk pada pria itu, seharusnya ini sudah termasuk menyapa, Dion tidak memanggil namanya atau bertukar salam.

“Aiss, kenapa tidak bicara sama kakak iparmu?”

“Kakak ipar apaan? Mereka masih belum menikah.”

“Sudah mau kan?”

“Mau apanya?”

“Menikah?”

“Kamu tanya mereka sana.”

Dia yang hanya asal ngomong, tidak menyangka Kelly akan benar bertanya, lalu ditahan olehnya: “Kamu benar pergi nanya?”

“Tanya ini saja seharusnya tidak masalah.”

“Ada orang yang pernah bilang sama kamu tidak, kamu ini suka sekali ikut campur urusan orang lain?”

Dia menggeleng: “tidak ada.”

“Kuberitahu kamu ya, kamu ini suka sekali ikut campur urusan orang lain.”

Dia melototinya, lalu menggandeng tangan Kelly masuk ke aula.

Tidak mengherankan seperti dugaan Kelly, dia yang berdiri disamping Dion, dapat merasakan semua orang seolah memusuhinya, bahkan sekalipun perjamuan keluarga, juga tidak lebih rileks dari kegiatan sosial lainnya.

Dion menyapa beberapa paman satu per satu, diikuti Kelly dari belakang menyapa mereka, meskipun sikap paman-paman itu acuh tidak acuh padanya, ini pengecualian untuk paman kedua Stanley.

“Nona Kelly hari ini cantik sekali, bahkan mengalahkan wanita cantik dari keluarga kami. “

Stanley tulus memujinya, bahkan khusus menyebutkan nama Kelly.

Wajah Kelly sedikit memerah, lalu mengangguk: “Terima kasih atas pujian paman kedua.”

Romanov tersenyum sinis tidak senang.

Paman kedua, menjawab” ‘Ehn’.”

Romanov dengan sombong mengangkat dagunya: “Yah, kakak keempat sudah menikah? Kenapa dia memanggilmu paman kedua?”

“Romanov, jangan lancang.”

Stanley memelototi putrinya dan memarahinya dengan lembut.

Setelah menegurnya, dia berbalik memandang Kelly: “Anak ini nakal karena kumanjakan, kamu jangan hiraukan dia ya.”

“Tidak apa-apa paman, aku suka dengan Romanov, dia sama denganku tipenya to the point dan mudah menyinggung orang lain.”

”Mana mau aku sama sepertimu”, Romanov mengendus marah ‘hmph’: “Pintar sekali kamu ngomongnya.”

Baru saja selesai berbicara, dia melihat sesosok orang datang menghampiri, dan bergegas tersenyum padanya: “Maxim kamu sudah datang ya.”

Kelly terkejut menoleh, melihat Maxim mendatangi mereka dengan setelan jas, Romanov menggandeng tangannya dengan penuh kasih sayang, hati Romanov jengkel mengingat si Giselle.

“Presdir Dion, Nona Kelly.”

Maxim mengangguk, dan Kelly menatapnya dengan penuh arti, dan sengaja berkata: “Aku tidak menyangka asisten Maxim dan nona Roma pacaran.”

“Pacaran apanya? Maxim itu tunanganku!”

Romanov mengoreksinya dengan tidak senang, bila perlu gantungkan papan tanda kepemilikan dileher Maxim.

Tatapan Maxim memancarkan secercah kabut, dan tidak menyangkal apa pun.

“Ayo, kita jalan keliling.”

Dion tahu suasana hatinya buruk saat ini, jadi menarik tangan Kelly ketempat lain.

“Kakak kedua.”

“Wah, ini Kelly ya? Cantik sekali, aku hampir saja tidak bisa mengenalinya.”

Ana menatap wanita di depannya dengan wajah terkejut luar biasa lalu melihat kekiri dan kekanan.

“Iri ya? Jangan iri, waktu itu kamu juga cantik.”

Dion sengaja meledeknya, Ana marah padanya: “Maksudmu sekarang kamu bilang kakak sudah tua ya?”

“Mana ada, kakak kedua saja tidak tua, bagaimana mungkin kamu tua.”

“Cerewet.”

“Oh iya, kenapa tidak melihat kakak pertama?”

Inilah yang diragukan Kelly, yang paling di takutinya adalah melihat Mulan, tapi anehnya, sudah begitu lama dia masih belum melihat sosoknya.

“Untuk acara keluarga seperti ini, tidak mungkin dia tidak hadir.”

“Mungkin lagi cari suaminya.”

Mata Dion memancarkan tatapan dalam dan ekspresi wajahnya berubah dingin.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu