Cinta Di Balik Awan - Bab 89 Makan Lalat

Kelly tiba-tiba merasa ada sesuatu dimakanan yang dia makan, semuanya berubah menjadi mual seperti lalat.

“Terserah kamu berpikir seperti apa, yang bisa ku katakan, adalah yang ku janjikan padamu bisa ku lakukan, Dion, hanya akan menjadi tunanganmu saja. “

“Jangan kira aku masih akan percaya padamu lagi, di dunia ini, tidak ada hal yang pasti, kenapa kamu begitu yakin dia hanya akan menjadi tunanganku?! “

Sungguh lucu, Kelly menghela nafas: “benar juga ya, nona Jesan yang tidak sabaran, cepat atau lambat pasti akan mendorong orang yang kamu cintai ke sisi orang lain, tentu saja, orang yang ku maksud bukan diriku. “

“kamu……“

Jesan marah, untung Maxim datang tepat waktu, berbisik beberapa kata dengan suara pelan, dia balik ke kursinya dengan wajah dingin.

“Dia bilang apa sama kamu? “

“Menurutmu? “

Kalau bukan karena suasana hatinya yang buruk, dia orang yang sangat memperhatikan nada bicaranya pada orang lain.

“Aku tidak menebak dulu apa yang dia katakan, Presiden Dion menyuruhku menyampaikan pesan padamu. “ Maxim berbisik di telinga: “dia bilang, kemarin malam kondisi Jesan memburuk, dia hanya menjaganya semalaman, tidak ada yang lain. “

Sebenarnya, Dion tidak berbohong, Jesan tahu dia tidak tulus menciumnya, hanya karena marah sesaat, dia sesak nafas penyakit lamanya kambuh, setelah minum obat sudah baikan, tapi demi mencegah kambuh lagi, dia tetap tinggal dikamar menjaganya.

Kelly menoleh kesamping: “apa hubungannya dengan ku. “

“Lihat ekspresi yang begitu keberatan, jelas-jelas dari sarapan sudah marah, masih tidak mengakuinya. “

“Mana ada. “

“Bagaimana mungkin. “

“Aku bilang tidak ada ya tidak ada! “

“Baiklah, tidak ada ya tidak ada, tapi Presiden Dion memberiku sebuah tugas, harus membuat suasana hatimu bahagia turun dari pesawat, katakanlah, apa yang harus kulakukan agar mulus menjalankan tugas ini? “

Setelah dia berpikir: “sebenarnya aku sangat penasaran, kenapa Dion tidak mencintai Jesan, tapi malah mau menikah dengannya? “

Maxim menggelengkan kepala: “ini rahasia, tanpa izin dari Presiden Dion, aku tidak akan memberitahukan siapapun. “

“Kalau begitu beritahu aku dua tahun yang lalu kenapa dia dikejar pembunuh? Aku ingin dengar fakta sebenarnya, jangan membohongiku. “

Dia terdiam sejenak, maxim sekali lagi menggelengkan kepala: “ini juga rahasia, aku……“

“Sudahlah sudahlah, aku tidak tanya lagi. “

Kembalikan suasana bahagia, dia jawab seperti itu, suasana hatinya lebih buruk dibandingkan sebelumnya!

Kembali ke Zurich, dan kembali ke kehidupan sebenarnya, harapan Kelly satu-satunya, adalah lulus dengan lancar, menjauh dari tempat yang bukan miliknya.

Tapi, itu seringkali bertentangan dengan keinginan seseorang.

Hari kelima kembali kesekolah, dia mendapat pemberitahuan dari kepala sekolah, ada seseorang yang ingin menemuinya.

Dalam perjalanan ke ruang tamu, dia berpikir keras tidak tahu siapa yang akan menemuinya, di Zurich dia jarang bertemu siapa pun, kecuali Dion dan Maxim.

Tapi, apa mereka akan menggunakan cara ini untuk mencarinya, kalau bukan, siapa?