Cinta Di Balik Awan - Bab 226 Malam Yang Sepi

Malam itu, Maxim datang untuk melaporkan hasilnya.

“Leheon, pria 29 tahun, asal Beijing, S3 Univ. Zurich, sekarang bekerja sebagai Direktur di Departemen Perencanaan Perusahaan Siemen Grup.”

“Perusahaan Siemen Grup?”

Dion tercengang: “Bukannya ini perusahaan paman kedua?”

“Iya”

Dia berpikir dengan serius, dan bertanya lagi: “Terus dia?”

Setelah pulang sekolah jam 5 sore nona Kelly langsung pergi ke rumah Leheon,lalu jam 5:30 keduanya keluar dari rumah Leheon.

Selesai melaporkannya, Maxim mengajukan saran: “Apa perlu telepon nona Kelly, suruh dia……”

“Tidak usah, dia keras kepala dan pemarah, tidak ada gunanya mengatakan apapun padanya, kamu pergi sana kasih Leheon pelajaran.”

“Pelajaran? Cari beberapa orang kasih pelajaran?”

“Tentu saja bukan, kalau kamu cari orang untuk pukul dia, kamu kira gadis yang keras kepala itu akan rela?”

“Aku mengerti.”

Maxim mengambil kesempatan ini untuk keluar dari kantor, saat keluar matahari sudah terbenam, Dion memandang kebawah seluruh kota dan pandangannya berangsur-angsur tenggelam.

Keesokan siang harinya, dia mendapat telepon untuk makan siang bersama dengan Stanley.

Sesampai dihotel, Stanley menepuk pundak keponakannya:”Dion,sudah lama tidak makan sama paman ya?”

“Iya, akhir-akhir ini paman kelihatannya sangat sibuk ya.”

“Tidak terlalu santai juga, hahaha.”

Setelah basa-basi sebentar akhirnya mereka duduk ditempat, Stanley langsung ketopik masalah: “Kudengar akhir-akhir ini kamu ada masalah dengan bawahanku ya?”

Dia tertegun lalu menyeringai: “Maksud paman bukan Leheon kan?”

“Iya Direktur Leheon, kudengar dari pemegang saham yang lain hari ini Maxim pergi ke Siemen Grup, selama ada yang bisa memecat Leheon, bisa mengajukan syarat apapun?”

“Iya.”

“Paman penasaran, kamu sama Direktur Leheon ada masalah apa? Seharusnya dia tidak pernah menyinggungmu?”

“Dia ganggu wanitaku, ini tidak termasuk masalah?”

Stanley terkejut: “Maksudmu, Leheon dan nona Kelly……”

“kurang lebih seperti yang kamu pikirkan.”

“Hahaha, ini pasti salah paham, mana mungkin nona Kelly selingkuh, pasti kesal karena masalahmu dengan Jesan, jangan kamu kira karena wanitamu kesal, bisa membuat paman kehilangan orang yang berbakat.”

“Kelihatannya Leheon ini cukup hebat, bahkan bisa membuat paman membantu berbicara, benar-benar diluar dugaanku.”

“Kalau begitu, keponakanku ini mau memberi pamannya muka tidak ya?”

“Pasti, jarang-jarang paman meminta bantuanku.”

Setelah makan siang, Dion kembali keperusahaan, saat melewati meja Maxim, dia melambaikan tangan: “Kemari.”

Maxim segera mengikutinya masuk ke kantor, begitu pintu ditutup dia berkata: “Untuk sementara jangan sentuh Leheon.”

“Kenapa?”

“Paman kedua tadi siang mencariku, dari nada bicaranya sepertinya dia sangat menghargainya.”

“Dia menyuruhmu untuk tidak menyentuh Leheon?”

“Hhm.”

“Tapi Leheon ini keterlaluan, sampai-sampai wanitamu juga direbut!”

“Tidak mungkin tidak kasi muka ke paman, biarkan bocah sok ini selama dua hari ini, Kelly hanya kesal sesaat, dia tidak mungkin ikut bersamanya.”

“Eeii, belum tentu.”

Maxim menghela: “Hari ini nona Kelly tidak ada kelas, Leheon sengaja mengambil cuti tahunan menemaninya.”

Dion mengepalkan tangannya erat-erat, lalu menggertakkan gigi: “Terus kenapa?”

“Aku turut prihatin samamu, kalau terus begini, meskipun tidak ada perasaan kalau setiap hari ketemu, seperti pepatah mengatakan, cinta tumbuh karena terbiasa. Menurutku, lebih baik kamu sebarkan berita pembatalan pernikahan dengan nona Jesan, mumpung nona Kelly sekarang belum sepenuhnya masuk dalam pelukan Leheon, cepat rebut dia kembali, kalau tidak suatu hari nanti, sampai kamu baru sadar tidak bisa hidup tanpa dirinya, ini semua sudah terlambat, hatinya sudah tidak ada kamu……”

“Hari ini kamu banyak cakap sekali?”

Dion menoleh kebelakang memandangnya, lalu Maxim takut menelan ludah: “Aku kerja dulu.”

Berada bersama raja sama dengan artinya hidup bersama harimau.

Malam sepi lainnya, bulan terlihat bulat, tapi orang yang dicintai tidak ada.

Dion duduk di sebelah meja batu di taman Wisteria, menatap HP-nya selama lebih dari satu jam.

Sudah jam sebelas malam, Kelly masih belum pulang, ingin meneleponnya tapi gengsi.

Dia tahu dia pasti dirumah Leheon, mengingat dia yang tinggal dirumah Leheon, membuat hatinya pilu seperti dicakar kucing, dia benci sampai-sampai ingin menghancurkan batu didepannya.

Sudah jam tiga malam, dia tak melihat dirinya, sebelumnya kalau dijam segini, dia pasti sudah ada dikamar mengunci pintu dari dalam, atau seperti sekarang dia sudah pulang, tapi Kelly tak kunjung pulang, sekalipun pulang dia hanya akan menganggap keberadaannya ibarat angin, naik keatas tanpa memperdulikannya.

Apapun yang terjadi malam ini dia harus mengubah keheningan ini, dia sudah tak tahan lagi melihat dia tinggal bersama dengan pria lain, dan mengabaikan keberadaannya!

Hampir jam 4 malam Kelly akhirnya pulang, seperti hari-hari sebelumnya, dia hanya lewat di depannya.

“Berhenti,”

Teriak Dion marah jalan kehadapannya, dan bertanya: “Tahu tidak sudah jam berapa ini?”

“Tidak, orang yang ngedate sama sekali tak tahu jam.”

“Jujur sekali kamu, ngedate? Ngedate apa sampai subuh begini?”

Kelly menyeringai: “Kamu ingin tahu detail kita ngedate? Ok, kuberitahu tahu kamu sekarang, dengar yang jelas ya.”

Dia berdeham, seolah ada mutiara yang tak terhitung ditenggorokan: “Aku dan Leheon makan malam romantis bersama, habis makan malam, kita pergi nonton film romantis, habis nonton, kita nikmati pemandangan malam, setelah melihat pemandangan kita pergi makan barbeque kesukaanku, semua proses ini sangat sangat ……romantis!”

Dia mengatakannya dengan ekspresi terpesona, tanpa memperdulikan pria didepannya sudah marah bukan main.

“Kelly!!”

Dion sekuat tenaga menggenggam tangannya: “Aku bisa menutup sebelah mata, tapi bukan berarti aku bisa terus membiarkanmu melakukannya, mulai hari ini, kamu tidak boleh ada hubungan lagi dengannya, kalau kamu berani tidak mendengarkanku, ku kasih dia pelajaran.”

“Aku tidak mau dengar, kamu bukan suamiku, aku juga bukan istrimu, untuk apa aku harus mendengarkanmu?”

Dia sekuat tenaga menghempas tangannya dan berkata dengan serius: “Kamu tantang aku untuk beri dia pelajaran, ok akan kuberi dia pelajaran di depanmu!

“Kamu mau kasih aku lihat pelajaran apa?”

“Aku pindah keluar dari taman Wisteria ke rumah Leheon, dan sekarang aku akan menikah dengannya, kamu jangan ganggu aku, kalau tidak kulaporkan kamu mengganggu istri orang lain!

“Berani kamu ya!”

“Apa yang tidak berani? Kecuali kamu menembakku sekarang, kamu selalu bawa senjata kan? Ayo keluarkan pistolmu.”

“Kuminta kamu beri aku waktu pertimbangkan masalah pernikahan, sekarang masalahmu membuat kepalaku sakit, kamu suruh aku bagaimana mempertimbangkan masalah lain?”

“Apa aku tidak kasih kamu waktu ya? Aku terus kasih kamu waktu, tapi saat aku menunggumu, kamu selalu tidak melihatnya.”

Tubuh Dion kaku, Kelly berbalik pergi, Dion mengikutinya naik keatas, pintu kamarnya sekali lagi dikunci dari dalam.

Kelly melepaskan mantelnya, berbaring di bak mandi, dia menutup matanya yang lelah dan melepaskan semua kepura-puraan ini, dimana lagi bisa melihat kebahagiaan, hanya selama bersama dengan orang yang disukai, melakukan hal yang disukai, itu barunya kebahagiaan yang sebenarnya.

Saat pintu diketuk, dia menganggap itu Dion dan sama sekali tidak memperdulikannya.

Toktok……

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu