Cinta Di Balik Awan - Bab 423 Rindu

Pada malam hari, bayangan bulan terlihat dangkal, langit terlihat gelap seolah-olah tertutupi dengan sebuah lapisan kain hitam. Kelly tidak bisa tidur, dia duduk di samping tempat tidur, memeluk lututnya sambil memikirkan apa yang terjadi pada sore tadi.

Dion pasti tidak bisa menahan siksaan berupa melihat Kelly terluka dan masih harus berpura-pura tidak peduli, makanya dia pulang dengan begitu saja dengan buru-buru. Sudah 8 hari berlalu sejak Kelly bertemu dengannya, 2 orang yang saling mencintai hanya bisa bertemu sekali setiap 8 hari, hal ini sangat kejam dan tidak berdaya. Berpikir saja Kelly merasa sakit hati dan hal yang membuat Kelly merasa semakin sakit hati adalah dia tidak tahu kapan dia baru bisa bertemu dengan Dion lagi...

Kelly merasa sangat frustrasi, akhirnya dia memutuskan untuk mencari udara segar. Setelah memakai jaket, Kelly pun pergi ke teras.

Tidak tahu sudah berapa lama sejak Kelly dan Dion duduk di sini untuk menyaksikan bulang bersama. Adegan yang hangat ini masih tertinggal di pikirannya dan dalam sekejap mata, waktu sudah berlalu begitu lama.

Kelly berbaring di atas kursi kayu dan memejamkan matanya, dia sedang memikiran masa-masa dulu yang bahagia. Tanpa sadar Kelly tertidur dan mimpi, di dalam mimpi dia berjumpa dengan orang yang dia rindu. Dion berjalan menghampirinya dan mengelus lengan Kelly yang terluka dengan lembut, kemudian Dion mengangkat tangannya dan menciumnya dengan lembut. Perasaan yang sangat nyata dan hangat itu membuat Kelly terbangun dari mimpi dan membuka matanya, siapa tahu, dia malah terkejut dengan adegan di depannya...

Adegan di depannya sama seperti mimpi, orang yang dia rindukan memegang tangannya dan menciumnya dengan lembut. Selama 1 menit, Kelly sama sekali tidak bisa bereaksi, dia mengira dirinya masih mimpi. Sampai Dion mengulurkan tangannya untuk memegang pipi Kelly, Kelly baru sadar dan berkata: "Apakah aku masih sedang mimpi?"

"Kamu tidak dalam mimpi"

Dion mencubit pipnya dengan kuat, kesakitan di pipnya membangunkan Kelly secara total. Kelly langsung memeluk Dion dengan erat dan bertanya dengan kaget: "Sayang, kenapa kamu bisa di sini?"

Kelly benar-benar sangat kaget. Waktu kamu menjumpai seseorang di dalam mimpi dan dia berada di hadapan kamu setelah kamu bangun, apakah hal ini termasuk keajaiban yang menyenangkan?

Dion memegang tangan Kelly dan berjalan ke arah pagar pembatas bagian kiri sebelum menunjuk ke arah bawah, Kelly melihat ke arah jari Dion menunjuk dan melihat sebuah tangga di sana: "Kamu memanjat dari sana?"

"Iya"

"Sekarang baru jam 10 lebih, orang Stanley sudah pergi?"

"Tidak. Orang aku mengalihkan mereka ke tempat lain"

"Kalau begitu, bukannya mereka akan segera kembali lagi?"

"Benar, jadi aku tidak boleh berada di sini terlalu lama, aku akan pergi setelah melihat kamu sejenak"

Dion menundukkan kepalanya, sambil memegang lengan Kelly yang terluka dia berkata : "Masih sakit?"

"Tidak sakit lagi" Kelly menggelengkan kepalanya.

"Tetapi aku masih sakit"

Dion meletak tangan Kelly ke bagian jantungnya: "Dari sore tadi dia sakit sampai sekarang. Walaupun semua usahaku mungkin saja menjadi sia-sia, aku tetap ingin datang menjumpai kamu. Hanya menjumpai kamu, hatiku baru bisa berhenti sakit. Aku baru bisa melakukan hal lain dengan tenang"

"Aku mengira hanya aku sendiri yang sedang merindukan kamu"

"Bodoh. Kamu tidak percaya aku lebih kangen kamu?"

Kelly tertawa dengan terhibur: "Melihat kamu mengambil resiko dengan mempertaruh nyawamu datang menjumpai aku, tentu saja aku percaya"

"Cepat duduk, aku membantu kamu memakai obat"

Dion mengeluarkan sebuah obat berwarna emas dari sakunya, kemudian mengoles obat ke lengan Kelly dengan lembut sambil berkata: "Melihat Leheon memegang tangan seperti itu, aku hampir saja mendorongnya. Untungnya kamu pergi ke toilet, kalau tidak aku benaran bisa tidak sanggup mengontrol diri"

Itu adalah jebakan yang direncanakan Stanley.

"Aku tahu. Makanya setelah itu aku bersikap keras kepala mau pulang, aku takut kalau aku terus berada di sana, dia akan mencari segala cara agar kita saling mengakui"

"Dia benar-benar adalah seekor serigala tua yang licik"

Kelly berkata dengan marah: "Dia tiba-tiba mengajak aku makan sudah membuat aku sangat terkejut, siapa tahu dia malah mengundang kamu juga. Kamu tidak tahu seberapa gugupnya aku waktu melihat kedatangan kamu, aku takut aku tidak bisa bertingkah dengan baik dan malah membawa masalah untukmu"

"Kamu bertingkah sangat baik. Tidak hanya berhasil membohongi paman kedua, keempat dan kelima, aku saja hampir tertipu. Kamu sudah tahu aku itu berpura-pura amnesia, kenapa masih bisa menangis sampai begitu sedih?"

Kelly menundukkan kepalanya sebelum menghela nafas panjang: "Waktu itu adegan yang muncul di otakku hanya 1, yaitu adegan dimana kamu dipaksa sampai putus asa dan meloncat ke dalam laut yang dingin dengan tidak berdaya, sementara aku tidak bisa membantu kamu pada waktu itu, hatiku terasa sakit seperti ditusuk pisau. Berpikir sampai sana air mataku langsung mengalir, semakin berpikir aku merasa semakin sakit hati, semakin sakit hati air mataku pun mengalir semakin deras, akhirnya aku menjadi apa yang kalian melihat setelah itu..."

Dion memeluknya dengan sakit hati: "Benar-benar telah membuat kamu sakit hati"

"Tidak apa-apa. Aku tidak bisa melakukan apa pun untuk kamu, asal tidak membuat masalah, aku sudah merasa sangat bahagia"

Lengan Kelly terasa sejuk, dia berseru dengan gembira: "Kamu mengoles obat ajaib apa ke lenganku? Sama sekali tidak sakit lagi"

Dion meliriknya, "Bukannya tadi kamu berkata sudah tidak sakit lagi?"

Kelly tertawa dengan malu: "Tadi masih ada sedikit sakit, sekarang sama sekali tidak sakit lagi...."

"Kamu ini, benar-benar kadang membuat aku cinta, kadang membuat aku membenci"

Kelly menyandar ke pelukan Dion dan mendengar detak jantungnya yang lancar: "Bolehkah kamu berada di sini pada malam ini?"

Tubuh Dion terasa kaku untuk sejenak, setelah mencium dahinya, dia berkata: "Kata-kata itu terdengar familier, sepertinya dulu aku juga pernah mengatakan kata-kata yang sama kepada kamu"

"Iya. Sementara malam itu aku menuruti kata-katamu dan berada di sana, jadi bolehkah malam ini kamu juga menuruti kata-kataku?"

"Kelly, aku benar-benar tidak tega menolak kamu. Tetapi kondisi sekarang memaksa aku harus menolak kamu, tunggu orang Stanley kembali nanti, aku harus segera pergi. Aku masih harus mengurus banyak hal"

"Hanya satu malam saja tidak bisa? Kapan aku baru bisa bertemu kepada kamu lagi setelah itu?"

"Kita memiliki waktu sepanjang hidup bisa bersama. Jangan bersikap serakah untuk satu malam ini, aku masih harus bertemu dengan seseorang nanti"

Dion baru saja selesai berbicara, suara burung menangis yang aneh pun berdering. Dion merendahkan suaranya: "Orangku sudah kembali, aku harus pergi dulu"

Mendengar dia sudah mau berpikir, air mata yang Kelly menahan dari tadi pun mengalir begitu saja. Dia menahan tangan Dion, tidak tega mau melepas dia pergi begitu saja.

"Kelly, dengarlah kata-kataku. Nanti kita sudah bisa bersama, bersama selamanya!"

Dion memeluknya dan mencium bibirnya, kemudian berputar balik badannya dengan tidak tega. Dia memanjat melewati tangga dan meloncat ke bawah lantai, kemudian dia mengangkat kepalanya dan melihat Kelly yang berada di lantai atas, Dion melambaikan tangannya dengan kuat. Setiap kali berpisah adalah hukuman yang menyakitkan. Pada saat Kelly ingin bersuara, Dion langsung meletakkan jarinya ke bagian mulut, meminta Kelly untuk diam. Akhirnya Kelly hanya bisa melambaikan tangannya dengan tatapan yang dipenuhi cinta dan tidak tega, ada beribu-ribu kata yang tidak bisa terungkapkan....

Bayangan tubuh Dion menghilang dalam waktu singkat, pada saat Kelly hampir tidak bisa melihat dia lagi, Kelly tiba-tiba merasa sesak nafas. Pada saat itu hanya 1 pemikiran yang muncul di otaknya, yaitu mengikuti Dion pergi. Mau Dion ke mana pun, Kelly ingin mengikuti dia seperti bayangan.

Tidak tahu keberanian dan kekuatan dari mana, Kelly turun melewati tangga yang Dion memanjat tadi dan mengejar ke arah kepergian Dion. Meskipun tidak tahu akan berhasil mengejar dia atau tidak, Kelly tetap tidak menyesal dengan keputusannya.

Karena berjalan melewati pintu belakang, orang yang mengawasi dari pintu depan tidak akan menyadari hal itu. Kelly sangat kuat dalam berlari, meskipun dia adalah seorang ibu, stamina dan tenaga dia tetap tidak menurun.

Awalnya Kelly berpikir kalau dia tidak gagal mengejar Dion, dia mau meminta Maxim untuk mengantar dia ke 水涧岛 dengan kapal persier. Siapa menyangka Kelly berhasil, dia melihat beberapa orang asing berdiri di sisi Dion. Karena takut Dion mengusirnya, Kelly tidak berani memanggilnya. Melihat Dion masuk ke dalam mobil bersama beberapa orang itu dan meninggalkan tempat, Kelly pun segera memanggil taksi dan meminta supir untuk mengejar mobil Dion.

Mobil berhenti di sebuah hutan belantara yang sangat terpencil. Kelly turun dari mobil dan menatap kepada rumah-rumah yang berwarna oranye, dia berusaha berpikir apa tujuan Dion datang ke sini.

Kelly tidak berani berjalan terlalu dekat, jadi dia hanya bisa berjalan bolak balik di sekitar. Setelah masuk ke dalam hampir 20 menit, Dion masih belum keluar, hal ini membuat Kelly merasa agak khawatir. Pada saat dia sedang berpikir apakah mau masuk ke dalam, tiba-tiba ada sebuah tangan memegang bahunya, Kelly menoleh ke belakang dengan panik dan melihat 2 pria yang berpenampilan jahat sedang menatapnya dari atas sampai bawah: "Kamu mau buat apa di sini?"

"Suami aku sedang mengurus urusan di sini, aku sedang menunggunya"

"Kalau kalian itu suami istri, kenapa tidak masuk bersama? Katakan dengan jujur, kamu datang ke sini buat apa?"

Tidak hanya berpenampilan jahat, sikap kedua pria itu juga sangat tidak ramah. Kelly menelan air liurnya dan menjelaskan dengan gugup: "Aku mengikuti suami aku ke sini dengan diam-diam, dia tidak tahu. Jadi dia tidak membawa aku masuk..."

Kemudian Kelly pun menoleh ke rumah-rumah yang tampak kuno itu sebelum bertanya dengan ragu: "Tetapi, apa yang dilakukan orang-orang di tempat ini?"

"Jangan berpura-pura lagi. Kamu itu polisi kan?"

Polisi? Kelly berpikir untuk sejenak sebelum segera berkata: "Oh bukan bukan, kalian salah paham. Aku bukan polisi"

Sepertinya orang-orang ini adalah orang hongkong. Untungnya Kelly sering menontong film gangster hongkong.

"Bukan? Kamu mengira kami akan percaya kata-katamu?" Dua pria itu menahan lengan Kelly dan menariknya ke arah depan, Kelly berusaha membantah: "Aku benar-benar bukan polisi. Lepaskan aku, kalian cukup memanggil suami aku keluar sudah bisa membuktikan identitas aku"

Kedua orang itu mengabaikan kata-kata Kelly dan terus menariknya. Merasa tidak berdaya, Kelly hanya bisa bereriak: "Dion, Dion...."

Suara yang ribut berhasil mengkagetkan orang yang berada di dalam rumah, orang yang keluar duluan adalah seorang pria, dia bertanya: "Apa yang terjadi?"

"Bang Qiao, waktu aku dan Ali sedang berpatroli, kami menemukan wanita ini sedang menyelinap dengan meragukan di sini. Kami curiga dia adalah spy yang dikirim polisi"

Kelly tertawa dengan dingin: "Dua abang, apakah wanita lemah seperti aku terlihat seperti polisi? Apakah kamu merasa polisi akan mengirim spy yang lemah seperti aku ke sini?"

Pada saat itu, sekelompok orang keluar dari dalam rumah dan salah satunya adalah Dion. Waktu melihat Kelly di sana, ekspresi Dion langsung berubah menjadi sangat kaget: "Kelly...."

"Apakah tuan Stenheim mengenal wanita ini?"

Orang yang berdiri di paling depan sepertinya adalah pemimpin di sini, dia bertanya kepada Dion dengan sikap yang sangat ramah.

Dion segera mengangguk: "Iya, dia adalah istriku"

Mendengar kata-kata Dion, kedua pria yang menahan Kelly segera saling menatap dan melepas tangan. Kelly segera bergegas jalan ke sisi Dion dan menghela nafas lega sebelum berbisik: "Kalau kamu telat 1 menit keluar, bisa jadi kamu sudah tidak bisa bertemu dengan aku lagi"

"Mengapa kamu bisa datang ke sini?"

Keraguan memenuhi wajah Dion dan nada suaranya terdengar tidak senang.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu