Cinta Di Balik Awan - Bab 211 Jangan Menangis (2)

Dion yang melihat orang yang pernah dicintainya, sekarang berubah menjadi orang asing, mengkerutkan alis.

“Tuan Dion, dia sekarang suasana hatinya tidak stabil, atau tidak beberapa hari kemudian...”

“Hari ini aku harus membawanya pergi !”

Kelakuannya tegas, langsung memegang lengan Kelly, membawanya dalam pelukan lalu menggendongnya berjalan kearah pintu dan keluar.

“Kamu lepaskan aku ! Dion, kamu lepaskan aku ! Aku tidak ingin pergi denganmu, aku tidak ingin pergi denganmu!”

Kelly dengan marah memukul dengan kepalan tangannya, dengan keras memberontak, tapi sama sekali tidak berguna, Terlihat dia sudah hampir dimasukkan ke dalam mobil oleh Dion, dia dengan menangis meminta pertolongan pada pria yang melihatnya dibawa pergi : “Leheon, tolong aku... Leheon.. tolong aku..”

Leheon maju menolongnya, dengan langkah yang cepat mengejar, menghalangi Dion dan mengatakan : “Kalu kamu menikah dengan Jesan, maka aku akan membawa pergi wanitamu, membuatmu seumur hidup tidak bisa bertemu dengannya !”

“Awas !”

Dion mengatakannya dengan dingin, tiba - tiba dari sakunya mengeluarkan sebuah pistol lalu mengarahkannya di dada Leheon : “Kamu mau aku menembakmu ?”

“Dion, kamu berani!”

Dalam sesaat ekspresi Kelly menjadi pucat, kedua tangannya langsung memegang tangan yang memegang pistol itu, dengan kuat menghadapkan pistol ke diri sendiri : “Kalau kamu ingin bunuh, bunuh aku saja, kamu tembak, tembak !”

Dion tidak menyangka dia malah membantu Leheon menghadapinya, dengan marah menyimpan pistol, berjalan ke arah mobil dan dengan marah membuka pintu mobil, lalu dengan kuat menutup pintu mobil.

“Leheon, aku ingatkan kamu, jangan berani pengaruhi wanitaku, kalau tidak aku akan membereskanmu!”

“Dion, tidak semua orang takut padamu di dunia ini, mari kita lihat.”

Setelah Leheon selesai mengatakan, berjalan ke arah mobil dan membungkuk ke arah Kelly mengatakan : “Kalau merasa sedih atau kecewa, tidak peduli kapanpun aku bersedia mengambil resiko untukmu.”

Kelly dengan bergelinang air mata menganggukkan kepala, Dion menyalakan mesin, mobil melaju seperti kuda liar.

Selama perjalanan melaju dengan sangat cepat, mobil berhenti di taman bunga Wisteria, dia tidak ingin disentuhnya lagi jadi duluan membuka pintu mobil dan berjalan masuk, bibi Yu yang bertemu dengannya, sangat terkejut dan senang berjalan ke arah depan mengatakan : “Nona muda, kamu akhirnya pulang, tuan muda mencarimu semalaman.”

Dia tidak membalas apa - apa dan langsung naik ke atas, mengambil koper dan mulai membereskan koper.

Dion mengejarnya hingga ke atas, melihatnya yang sedang bersiap - siap untuk pergi, dengan kasar berjalan ke arahnya dan menarik tangannya : “Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Kamu tidak bisa melihatnya ? Aku sedang membereskan barangku, aku mau pergi, aku tidak ingin berada disini semenitpun, menghadapi pria yang mengingkari janji dan melupakan keadilan!”

“Aku tidak setuju !”

“Kamu ada hak apa tidak menyetujuinya ? Semenjak kamu mengambil keputusan untuk menikahi Jesan, kamu sudah kehilangan hak untuk menahanku !”

“Kelly, kamu dengarkan aku, berikan aku satu jam saja, dengan tenang dengarkan aku.”

Dia langsung memeluknya dengan erat, mulai mengatakan kesulitannya : “Pamannya Jesan punya kunci dari alasan kematian kedua orang tuaku, selain dia tidak ada orang di dunia ini lagi yang tahu kunci itu, sampai sekarang, aku tidak bisa menerima perkataan yang dia ucapkan padaku, kalau aku bukan dengan mata sendiri melihat CD tersebut, aku tidak akan percaya sama sekali yang dikatakannya adalah kejadian yang sebenarnya.”

“Kejadian sebenarnya apa ? “Dia dengan dingin bertanya, dengan mencibir bertanya, rupanya, demi balas dendam lagi.

“Dia bilang alasan kematian kedua oarang tuaku itu malahan dari perselingkuhan salah satu dari mereka, kamu pikirkan, aku bagaimana mempercayainya ? Orang tuaku sangat saling mencintai, ayahku memberikan ibuku taman bunga Wisteria ini, dalam ingatanku keduanya orang yang saling mencintai itu tidak pernah bertengkar atau beradu mulut sekalipun, dia malah bilang mereka sebenarnya hanya terlihat begitu tapi hatinya tidak, pernikahan dari awal hanya sebuah formalitas saja, tapi aku tidak mempercayainya, dia mengeluarkan sebuah CD, saat aku melihat isinya hatiku seperti diiris pisau, CD nya dibagi dua bagian, dia hanya memperlihatkanku setengah bagian awal, isinya adalah gambaran pertengkaran antara ayahku dan ibuku, aku tidak tahu saat itu siapa yang merekam video ini, gambarnya sangat kabur, karena berada jauh jadi juga tidak jelas pertengkarannya soal apa, tapi meskipun begitu aku masih mendengar satu kalimat : Kamu sudah berapa lama suka dengan wanita itu ? hanya satu kalimat itu yang membuat perselingkuhan menjadi masalah sebenarnya, dan yang berselingkuh adalah ayahku.”

Dion dengan sakit memejamkan mata, bukan dia saja yang sakit, Kelly yang mendengar perkataan ini lebih sakit daripadanya, rupanya dunia ini tidak ada cinta sejati, segala sesuatu yang melambangkan cinta itu palsu, bahkan taman bunga Wisteria yang penuh dengan arti cinta juga begitu.

“Mereka berada di luar rumah Steinheim saat mereka bertengkar, harusnya saat ayahku ingin pergi, ibuku menahannya tidak membiarkannya pergi, tapi ayahku akhirnya pergi, dapat dilihat video dalam CD dia menyetir mobil hingga tepi danau, kemudian seorang wanita sudah menunggunya disana, wanita itu menghadap ke danau, aku tidak melihat dengan jelas rupanya, ayahku turun dari mobil, disaat dia mau berbalik videonya berhenti, jadi aku sampai sekarang tidak tahu, tahun itu sebenarnya siapa wanita yang suka dengan ayahku !”

“Sebegitu pentingkah ? Tidak peduli wanita itu siapa ? sudah masalah yang lalu, kamu demi mengetahui kebenaran harus mengecewakanku ?”

Kelly tidak bisa menerimanya, dia sama sekali tidak bisa menerimanya.