Cinta Di Balik Awan - Bab 371 Menangislah

Dion perlahan jongkok dan memeluk Kelly. Dia tidak membujuknya untuk berhenti menangis, melainkan mendorongnya untuk menangis dengan berkata : “ Nangislah, keluarkan semua keluhanmu, sehingga kamu tidak perlu bersedih lagi ke depannya. ”

Kelly menangis untuk waktu yang lama, dan setelah matanya tidak bisa meneteskan air mata lagi, dia mendongakkan matanya yang merah dan bengkak, lalu berkata : “ Kita pergi ya. ”

Dion mengangguk dan membantu Kelly untuk berdiri, lalu mereka berdua dan Wanwan pun berjalan keluar. Ketika mereka baru melangkah beberapa langkah, terdengar suara dari belakang : “ Kembali! ”

Dian Hansen berbicara dengan wajah yang sudah penuh air mata : “ Kembalilah. ”

Kelly berbalik dan dengan terisak berkata : “ Kalian juga tidak bisa memaafkanku, jadi aku tidak akan pernah memasuki rumah ini lagi. ”

“ Aku memintamu kembali itu berarti aku sudah memaafkanmu. Apakah aku harus mengatakannya dengan sangat jelas? ”

Yuni menyeka air matanya.

Dion meraih tangan Kelly dan kembali lagi.

Dion berjalan ke hadapan Dian Hansen dan berkata : “ Ayah, terima kasih telah memaafkan kami. Aku berjanji padamu, aku tidak akan membiarkan putrimu menderita lagi. ”

“ Sudahlah, kalian sudah dewasa, kami juga sudah tua. Di masa depan, kalian dapat melakukan apapun yang kalian inginkan, aku tidak akan bercampur tangan lagi, aku juga sudah tidak ada tenaga untuk mengatur kalian... ”

“ Ayah... ”

Kelly memeluk leher ayahnya. Setelah lima atau enam tahun, Dian Hansen dan Kelly akhirnya berdamai dan dapat kembali menjalin hubungan keluarga mereka dengan baik.

Yuni juga merasa lega. Sebenarnya, tadi dia sudah tergerak oleh cinta antara putrinya dan menantunya. Jika mereka tidak saling mencintai, bagaimana mereka bisa mengambil tanggung jawab mereka untuk saling melindungi. Tidak semua orang dapat melakukan hal seperti itu.

“ Sudahlah, jangan menangis lagi. Aku akan pergi berbelanja dan kita akan makan malam bersama malam ini. ”

“ Tidak perlu bu, aku akan menraktir kalian malam ini. Mengundang seluruh orang di jalanan ini ke hotel terbaik di kota ini. ”

Perkataan Dion mengagetkan mereka. Kelly menolehnya dan berkata : “ Apakah kamu sudah gila? ”

“ Aku tidak gila, aku hanya ingin menunjukkan kepada semua orang pria seperti apa yang menjadi menantu keluarga Hansen. Aku ingin membuat mereka semua iri terhadap kalian. ”

Dian Hansen menggelengkan kepala dan berkata : “ Tidak perlu, selama kamu memperlakukan putriku dengan tulus, aku dan ibu sudah cukup bahagia. ”

“ Harus, aku sudah memesan hotelnya. Aku ingin memulihkan semua keluhan yang telah ibu dan ayah derita selama beberapa tahun terakhir ini. ”

Dion tetap bersikeras. Kelly teringat dengan ekspresi menghina Samuel saat dia melihatnya ditindas. Lalu dia pun berkata : “ Karena kamu juga sudah memesannya, mari kita undang mereka. Aku akan memberitahu para tetangga. ”

Dia menyeka air matanya, lalu keluar rumah sambil tersenyum. Akhirnya, tiba juga hari kebahagiannya.

Begitu keluar, Dion langsung menanyakan nomor telepon rumah Samuel. Setelah tersambung, dia hanya berkata : “ Datang ke rumah Kelurga Hansen sebentar. ” dan kemudian menutup teleponnya.

Kebetulan yang menjawab telepon adalah Samuel, dan dia merasa bahwa suara tadi terdengar akrab. Seorang pria pun melintas di pikirannya dan dia segera menggelengkan kepala dan berkata : “ Tidak mungkin... ”

Hatinya terus berpikir tidak mungkin dan kedua kakinya berjalan ke arah rumah Keluarga Hansen.

Ketika dia tiba di Toko Pangsit Blue Sky dengan terengah-engah, dia melihat orang yang menunggunya di depan pintu. Dia langsung terkejut dan jatuh ke tanah, dia bahkan tidak tahu harus berkata apa.

“ Samuel, lama tak bertemu... ”

Dion menatapnya sambil tersenyum menyeringai, lalu menyampirinya dan berkata : “ Kamu pasti tidak menyangka kamu akan bertemu denganku lagi, bukan? ”

Samuel masih tertegun dan tidak bisa berkata apa-apa.

“ Apakah kamu masih membenciku karena aku telah merebut kekasihmu? Apakah kamu masih ingin bertarung denganku? ” Ekspresi wajahnya tiba-tiba menjadi serius, lalu meraih lehernya dan berkata : “ Kamu tidak pernah menjadi lawanku, jadi kamu tidak cocok untuk bertarung denganku. Bahkan jika kamu terlahir seribu kali lagi pun, hasilnya tetap tidak akan berubah! ”

Setelah selesai berbicara, Dion tersenyum sarkastik dan berbalik memasuki rumah.

“ Ohya, malam ini adalah traktiranku. Kamu harus datang, dan jangan lupa mengajak ibumu yang luar biasa itu juga. ”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu