Cinta Di Balik Awan - Bab 147 Dalam Masalah

“Nona Kelly, selamat pagi. “

Tiba-tiba terdengar salam dari belakang, terkejut dan membuatnya menoleh kebelakang, sangat bingung terhadap suara asing ini.

“ Anda adalah? “

Dia menatap wanita tua yang ada didepannya, menebak identitasnya.

“ Saya yang disuruh Tuan Muda untuk menjaga gizi Nona sehari-hari. “

“ Hah? Oh, begitu ya. “

Langsung tersenyum manis, menarik kursi dan berkata : “silahkan duduk. “

“Tidak perlu, Nona adalah Majikan, Bibi adalah pelayan, jangan mengacaukan identitas. “

“ Mengacaukan identitas apa, biasa saja, tidak apa-apa, kemari, duduklah. “

Dia bersikeras menarik wanita itu untuk duduk, penuh perhatian dan bertanya : “Bagaimana memanggilmu? “

“ Panggil aku Bibi Yu saja. “

“Baik. “ Kelly langsung setuju, berbicara : “Bibi Yu, aku bukan seorang putri, jadi, bibi tidak perlu terlalu formal terhadapku, anggap saja sebagai keluarga sendiri. “

Bibi Yu mengangguk : “Nona bilang boleh, berarti boleh. “

“Uhuk … …“

Dion tidak tahu kapan masuknya, ada senyum tipis di wajahnya.

“Tuan Muda. “

Bibi Yu buru-buru berdiri, mengangguk memberi hormat.

“ Iya. “ Dion mengangguk memberi siynal : “kalian sudah bertemu, aku tidak perlu memperkenalkan lagi kan? “

“Tidak perlu. “ Kata Kelly.

“Bibi Yu, Tolong jaga Nona Kelly ya, seperti Bibi menjaga Mamaku dulu, aku sangat berterima kasih padamu. “

“Tenang saja Tuan Muda, Bibi pasti tidak akan mengecewakan Tuan. “

Bibi Yu selesai bicara, sambil mundur keluar.

Kelly tertegun di samping, mencerna kalimat yang didengarnya barusan, merawatnya seperti merawat Mamaku … …

“Dion, Bibi Yu bukan orang baru ya? “

“ Bukan, Bibi dulu pernah merawat Mamaku. “

“ Jadi mengapa tidak bekerja di Keluarga Stenheim? “

“Dia tidak pernah bekerja di Keluarga Stenheim, hanya saat Mamaku tinggal di gunung untuk sementara, ada datang untuk menjaganya beberapa saat. “

“Oh, ternyata begitu. “

Dia tiba-tiba menyadari, di saat bersamaan diam-diam bahagia, dari sikap Bibi Yu tadi, sangat menyukainya.

“Boleh juga, ada kemajuan. “

Dion tidak masuk akal berkata satu kalimat.

“Apanya kemajuan? “

“Belajar memenangkan hati orang, bukankah itu kemajuan? “

“Mana ada … …“

Dia merasa bersalah dan menundukkan kepalanya, mengambil sepotong sandwich mengigit satu persatu.

Setelah selesai sarapan, Dion mau turun gunung pergi ke kantor, Kelly terus mengantarkannya sampai ke penyeberangan gunung, mencengkeram tangannya erat-erat, enggan untuk berpisah.

“ Kenapa? “

Melihat dia banyak pikiran, Dion tidak bisa menahan dan bertanya.

“Tidak kenapa, aku sendirian di atas gunung, sedikit takut. “

“Takut apa? Bukankah masih ada Bibi Yu menemanimu? “

“Sama Bibi Yu tidak terlalu akrab, tidak seakrab denganmu … …“

Dia tertawa, mencium keningnya, berjanji : “tenang saja, sebelum gelap aku pasti akan kembali. “

“Baiklah, kalau begitu hati-hatinya menyetirnya. “

“Iya. “

Melambaikan tangan, melihat mobilnya menjauh dari bukit, sampai tidak terlihat lagi, dia baru kembali ke Taman Wisteria.

Bibi Yu sedang di dalam Taman Wisteria menyiram tanaman, ekspresi wajahnya sangat tenang, keriput di wajahnya diterangi di bawah sinar matahari, terlihat sangat jelas, itu adalah bukti jelas, periode waktu yang hilang, dan masa lalu yang hilang.

“Bibi Yu, apa bisa berbincang-bincang dengamu? “

Kelly dengan hati-hati ke sana, bertanya.

“Tentu saja boleh. “

Bibi Yu tertawa dengan ramah.

“Aku dengar dari Tuan Muda, Bibi dulu menjaga Mamanya ya? “

“Benar. “

“Mulai sejak kapan? “

“Sudah lama sekali, saat aku menjaga Nyonya, Dion baru berumur 10 tahun. “

“10 tahun… …“

Bola mata Kelly berputar : “jadi, banyak hal di masa kecilnya, Bibi mengerti semua? “

“Hampir semua. “

“Bagus kalau begitu. “ Satu tangannya memeluk lengan Bibi Yu : “kalau begitu ceritakan dong? “

… …

Membicarakan ini bisa sampai siang hari, Kelly mendengarkan dengan konsentrasi, sepenuhnya mengabaikan matahari yang terik, haus akan informasi.

Terdengar ‘Bang’ suara keras, pintu ditendang dari luar, lalu, sekelompok orang cantik masuk, semua orang tua dari keluarga Dion datang.

Terlihat tidak ramah, Bibi Yu dalam sekejap masuk ke dalam rumah, dengan cepat menghubungi telepon Dion.

“Halo, Tuan Muda, Tuan Muda cepat kembali, Nona dalam masalah … …“

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu