Cinta Di Balik Awan - Bab 361 Mengoles Obat

“Ehem ehem..”

Kelly mendorong pintu dan masuk ke dalam, Wanwan yang telah mendengar suara batuk juga menolehkan kepalanya, lalu tersenyum dan berkata :”Mama kamu sudah datang ya, paman suruh kamu mengoles obat.”

Dion baru saja ingin duduk, Kelly tiba-tiba berkata :”Oles di dalam saja.”

Kelly masuk terlebih dahulu ke dalam kamar, setelah Dion juga telah masuk ke dalam, Kelly langsung menutup pintu kamar dan bertanya dengan reaksi serius :”Kamu kapan mau pulang ke Zurich ?”

Dion terbengong sejenak dan berkata :”Tunggu lukaku sudah sembuh.”

“Perlu aku mengambilkan cermin dan mengaca di lukanya ? Lukamu itu sudah hampir sembuh.”

“Hampir juga tetap saja belum, untuk menghindari terjadi infeksi, bagaimanapun juga harus sembuh total dulu baru bisa pulang, bagaimana kalau tidak ada yang bisa mengoleskan obat lagi ? Kamu juga tahu, aku tidak suka orang lain yang menyentuh tubuhku.”

“….” Akhirnya Kelly mengerti juga dari mana kedatangannya sifat Wanwan, dikarenakan dalam dunia ini, hanya mereka berdua saja yang sanggup membuat Kelly merasa tidak berdaya.

“Perutku sedikit lapar, kamu sudah datang ke sini juga, boleh sekalian siapkan makan malam ?”

Dion menatapnya dengan penuh harapan, dikarenakan Kelly tetap tidak bereaksi apapun, sehingga reaksi wajah Dion semakin murung :”Meskipun aku tidak ada hak untuk meminta kamu dan Wanwan kembali ke sisiku, namun aku berharap sekali bisa menyimpan kenangan yang indah setelah meninggalkan Beijing, sekeluarga dapat duduk di satu meja dan menyantap hidangan lezat, hanya begitu saja harapanku.”

Sepertinya Dion telah berhasil mendapatkan simpati dari Kelly, Kelly mengangguk dan berjalan keluar kamar.

“Kamu mau ke mana ?”

Dion melihat Kelly yang tidak masuk ke dapur dan malahan berjalan ke arah pintu, sehingga memanggilnya dengan nada bingung.

“Beli sayur.”

“Sudah beli, semuanya ada di dapur.”

Kelly terbengong sejenak, lalu balik beranjak ke dalam dapur, rupanya Dion telah membeli semua bahan masakannya, lauk dan bumbu juga sudah lengkap semuanya.

Kelihatannya Dion memang sangat berniat untuk makan bersama anaknya, Kelly melirik sekilas ke arah ruang tamu, dia tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya pada saat ini.

“Perlu bantuanku ?”

Dion tiba-tiba menyandar di ambang pintu dapur, di atas dahinya masih ada jejak keringat, sepertinya dikarenakan terlalu heboh saat bermain bersama Wanwan.

“Tidak perlu lagi.”

Kelly menggeleng kepala, lalu memotong kentang di tangannya dengan sabar.

“Wanwan sangat suka denganku.”

“Iya.”

“Kamu tidak mau kasih tahu dia kalau aku adalah ayahnya ya ?”

“Kamu mau menyambung hubungan kita lagi ya ?” Kelly tidak menghentikan gerakan di tangannya, malahan balik bertanya dengan nada datar.

“Aku hanya merasa kalau anak kecil tidak boleh tanpa ayah….”

“Kalau begitu anaknya kasih kamu saja, kalau kamu memang begitu perhatian dengan anak.”

Kelly berkata dengan bersedih hati, bagaimanapun Dion tetap saja tidak bisa mengertinya, alasan Kelly yang tidak ingin menyambung hubungan mereka, dikarenakan dia tidak ingin memanfaatkan anaknya sendiri untuk mendapatkan kesempatan bersama Dion lagi.

“Mana boleh, bagaimana hidupnya kalau hanya ada ayah namun tanpa ibu…”

“Kenapa tidak boleh ? Dalam lima tahun ini yang tidak ada ayahnya, Wanwan juga tetap bisa bertumbuh, anak kecil yang sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini, tidak akan peduli dengan tanpa ibu tau tanpa ayah."

“Bagaimana kalau dia memerlukan ibunya ?”

“Kamu begitu hebat dalam mengambil hatinya, mana mungkin tidak tahu solusinya ?”

“Bukan, maksudku adalah, seandainya dia bilang dirinya butuh ayah dan juga butuh ibu, dia membutuhkan keduanya, kalau begitu harus bagaimana ?”

“Tidak mungkin, dia bukan anak yang rakus.”

“Kalau begitu bagaimana seandainya ayahnya Wanwan yang membutuhkan ibunya Wanwan ?”

Hati Kelly tergeletak langsung, pisau di tangannya juga salah bergerak dan akhirnya mengiris pada jari tangannya, Kelly mengerut alis karena kesakitan, air matanya telah bergenang di dalam mata, Dion langsung menangkap jarinya dan menyumbat ke dalam mulut sendiri, bermaksud untuk mengisap darah di jari tangan Kelly.

Kelly menangis bukan karena kesakitan pada lukanya, apabila dibandingkan dengan penderitaannya selama lima tahun ini, luka tersebut masih belum sanggup memancing air matanya, hal yang memancing tangisan dirinya adalah pertanyaan yang telah dilontarkan Dion, bagaimana seandainya ayahnya Wanwan yang membutuhkan ibunya Wanwan…

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu