Cinta Di Balik Awan - Bab 240 Mimpi Yang Rusak

“Kamu pikir aku akan percaya ucapanmu? Lihatlah ekspresimu yang tidak ikhlas itu, hmph, dari awal sudah kubilang padamu, jangan mimpi terbang jadi phoenix, suatu hari nanti kamu akan ditinggalkan, kamu tidak mau dengar, lihatlah sekarang, sudah terjatuh, baru tahu sakit kan?”

“Kak, kamu keterlaluan!”

Celestia teriak memarahinya karena sudah tak tahan: “Jelas-jelas kamu tahu dia lagi sakit hati, kamu malah menaburkan garam diatas lukanya, kenapa kamu berubah menjadi tak berperasaan? Kulihat yang kepalanya kemasukkan air seharusnya kamu!”

“Diam kamu!”

“Tidak, kalau kamu begini terus, jangan berharap kedepannya kami akan mendengarkanmu!”

Wajah Mulan pucat:” Ok, kubiarkan dia masuk.”

Dia mengalihkan pandangannya ke Kelly:” Tapi dengar, kalau kamu berani mengacaukan pernikahan ini, hati-hati dengan keselamatan orang tua mu.”

“Apa maksudmu?”

Kelly menatapnya dengan dingin.

“Maksudku, kesalahan yang kamu buat, akan ditanggung oleh orang tua mu, karena mereka tidak mendidikmu dengan baik!”

Dia menatap kelangit, berusaha menahan air matanya, dia yang berdiri disini, dengan identitas yang cukup menyedihkan, dengan keberadaan yang menyedihkan, dia tidak boleh membuat dirinya terlihat lebih menyedihkan lagi.

“Kalau tidak tegar, kepada siapa kamu tunjukkan kelemahan ini?”

Kalimat ini, dia yang mengatakannya padanya.

Wedding March yang khidmat dimainkan di gereja, Kelly perlahan-lahan berjalan kedepan seperti mayat hidup. Dia pernah mengatakan, dia bisa mendengar langkah kakinya dari 1000 orang yang berjalan melewatinya, itu karena 999 orang lainnya melangkahkan kaki dilantai, hanya kakimu yang melangkah dihatiku,pada saat ini, ditengah kerumunan orang, bisakah dia mendengar langkah kakinya, apakah dia bisa merasakan kesedihannya……

Sebuah karpet merah panjang yang ditutupi dengan bunga mawar, dan seorang pria setelan jas yang hanya bisa melihat bagian belakangnya, setiap kali dia meneteskan air mata, dia menyekanya dengan tangannya yang hangat, menggandeng tangan pengantin wanita yang duduk di kursi roda yang mengenakan gaun pengantin putih.

Dia yang berdiri ditengah kerumunan merasa sedih seolah-olah kepalanya hancur, air matanya berjatuhan di karpet merah yang mereka lewati.

Menikah di gereja Fraumünster adalah mimpinya, tapi dia malah membiarkan wanita lain mewujudkannya.

Tatapan matanya kabur, benaknya penuh dengan ingatan malam itu, dan disini juga dia berlutut dan berkata dengan tulus:” Tolong menikahlah denganku, nona Kelly.”

Saat dia memakaikan cincin pernikahan di jarinya, yang melambangkan janji suci, mereka setuju untuk menikah setelah dia lulus.

Dia bersandar dalam pelukannya dan memohon pernikahan yang akan datang tetap diadakan di sini. Dia pernah menjanjikan itu, bahkan menekankan dua tahun kemudian, dia akan memiliki identitas kedua, yaitu istri Dion.

Sama sekali tak menyangka kenangan manis ini, sangat menyakitkan saat ini, ternyata menjalani cinta yang serius akan membuat orang sangat menyedihkan, kalau begini, dia tidak akan pernah serius menjalani sebuah hubungan, dan tidak akan……

Dia diam-diam berbalik, di tetesan air matanya yang terakhir berjalan keluar gereja.

Tidak menangis histeris, tidak buat keributan hanya diam-diam melihat mereka berjalan diatas karpet merah.

“Kelly, kuantar kamu pulang.”

Celestia sedih dan mengikutinya dari belakang, Kelly menggeleng:” Tidak perlu, aku ingin berjalan sendirian.”

Menatap sosoknya yang kesepian dan putus asa, Celestia tak tahan meneteskan air mata.

Gadis yang mengharukan, dan cinta yang mengharukan.

Kelly berjalan pulang ke taman Wisteria, dan langsung naik ke atas, mengunci pintu. Dia berjongkok di sudut kamar mandi dan mengirim pesan ke Dion, dia tahu bahwa ponselnya masih tidak aktif, tapi tidak masalah, selama dia masih hidup, pasti bisa melihatnya.

Banyak yang ingin dikatakannya tapi pada akhirnya yang bisa dikatakannya hanya beberapa kalimat, meskipun hanya beberapa kalimat tapi ini cukup membuat orang patah hati.

“Demi sebuah janji, aku mati-matian menerima caci maki, dan aku masih tetap percaya kamu akan menepati janjimu, tapi pada akhirnya kamu melanggar janjimu, meninggalkan sosok bayangan kesepian di sudut, huuhuuu……”

Setelah pesan berhasil dikirim, dia memotong nadinya dengan pisau yang telah menusuk dadanya, darahnya perlahan merembes keluar, memenuhi lantai, dan air matanya menutupi wajahnya, dia tidak ingin……tidak ingin melihat dirinya yang lemah, pergelangan tangannya yang putih pucat terus meneteskan darah merah, mengingat pengkhianatan yang kejam ini, dia tidak bisa memaafkannya, jadi dia hanya bisa membiarkan cintanya tertidur dengannya……

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu